“Kalau kisah Nabi Nuh diulang, apakah kamu mau jadi Nabi Nuhnya?”
”Mau dong, kan nabi pastilah kelak masuk surga”
“Banyak lho kerumitan yang harus dipikir Nabi Nuh”
”Tak apalah, susah dikit, yang penting surga…”, “Apa sih rumitnya?”
Mau tahu rumitnya jadi Nabi Nuh? Berikut ini detil yang harus dipikirkan sang Nabi:
Binatang Apa Saja Yang Diselamatkan
Dalam kitab suci, Nabi Nuh membawa sepasang dari setiap jenis binatang ke dalam bahteranya untuk diselamatkan dari banjir yang akan melanda seluruh dunia.
Tidak ada evolusi menurut kitab suci, berarti semua jenis binatang yang ada sekarang ini nenek moyangnya dulu ikut diselamatkan Nabi Nuh, bahkan termasuk binatang yang punah belakangan.
Kelompok yang paling banyak makan tempat mungkin keluarga mamalia. Dari bermacam-macam jenis gajah, bison, gorilla, beruang, jerapah, badak, banteng, singa, kuda, sapi, kambing, kucing, anjing, tupai, monyet, kelelawar, kangguru dan sebagainya.
Dari reptil ada buaya, ular, katak, kadal, kura-kura, iguana dan sebagainya.
Dari burung ada ayam, burung onta, kasuari, elang, merpati, pinguin dan sebagainya.
Dari serangga ada semut, kecoa, laba-laba, kupu-kupu, kelabang, kalajengking dan sebagainya.
Yang membuat rumit adalah variasi setiap binatang.
Dari gajah saja kita mengenal Gajah Afrika, Gajah India, Gajah Sumatra dan Gajah Thailand. Dari beruang ada Beruang Kutub, Beruang Madu, Panda dan banyak jenis beruang. Begitu juga jenis lainnya, semuanya mempunyai variasi yang banyak dan semuanya harus terwakili, kalau tidak, mereka bakal tidak ada saat ini.
Berapa banyak jenis spesies binatang yang ada di bumi? perkiraan terakhir adalah 8,7 juta, 6,5 juta adalah spesies daratan.
Jika Nabi Nuh harus menyelamatkan semua spesies binatang darat, itu berarti 6,5 juta jenis bianatang dengan masing-masing sepasang. Luar biasa banyaknya!
Mengumpulkan Para Binatang
Hal berikutnya yang harus dipikirkan adalah membawa binatang-binatang itu ke bahtera Nabi Nuh.
Masalah terpenting adalah, bagaimana menangkap semua binatang itu dan menggiringnya melintasi daratan dan lautan? atau apakah semua binatang itu mendapat semacam wahyu untuk sukarela datang menuju bahtera?
Karena semua binatang harus selamat, maka semua binatang harus bisa mencapai bahtera sebelum banjir melanda, tak perduli sejauh apapun asalnya.
Itu berarti Beruang Kutub akan berjalan bersama Serigala Kutub, Tikus Kutub dan penghuni kutub lainnya menuju Timur Tengah.
Tidak semua binatang bisa bergerak cepat. Kuda bisa cepat, tapi bagaimana dengan kura-kura dari Vietnam yang harus melintasi benua Asia menuju bahtera?
Problem lain muncul bila asal binatang itu terpisah lautan dengan dataran Asia, misalnya Bison Amerika, Beruang Grizzli Canada, Badak Jawa, Gajah Sumatra, Kanguru Australia dan banyak lainnya.
Apakah Bison Amerika harus berenang menyeberang Samudra Atlantik, menuju bahtera Nabi Nuh?.
Allah Maha Kuasa, mungkin Dia memerintahkan ikan Paus memberi tumpangan kepada mereka. Hmm, bolehlah…
Yang jelas ini adalah migrasi binatang terbesar yang pernah ada. Sepasang dari tiap binatang bermigrasi dari seluruh permukaan bumi menuju satu titik, bahtera Nabi Nuh.
Akomodasi Para Binatang
Semua binatang itu butuh akomodasi selama masa mereka berada dalam bahtera saat banjir hebat melanda, dan itu berarti ruangan, makan, minum, dan sanitasi.
Ruangan
Nabi Nuh harus menyediakan kerangkeng untuk binatang buas seperti singa, hyena, panther atau buaya. Kita tak menginginkan kijang selamat dari banjir tetapi mati untuk camilan singa yang kebetulan disebelahnya.
Binatang-binatang kutub tentu membutuhkan kandang dengan es untuk memastikan mereka tidak mati kepanasan.
Beberapa binatang butuh berendam dalam kolam, jadi kolam juga harus ada.
Makanan
Selama perjalanan, para binatang butuh makan. Nabi Nuh harus menyediakan makanan yang bisa dikonsumsi binatang-binatang tersebut.
Dengan 6,5 juta spesies dalam bahteranya, berapa ton daging segar harus disediakan tiap hari untuk binatang buas? berapa ton rumput disediakan tiap hari? Berapa ton kacang-kacangan disediakan untuk berbagai burung?
Sanitasi
Dengan ruangan yang terbatas, binatang-binatang itu terpaksa akan membuang kotorannya di tempat mereka. Kotoran ini perlu segera disingkirkan untuk membuat binatang-binatang itu tetap sehat.
Untuk akomodasi 6,5 juta spesies dalam bahteranya, Nabi Luth membutuhkan tim besar sekelas beberapa kebun binatang untuk memastikan para binatang tersebut bisa sehat selama dalam pelayaran bahteranya.
Berapa Besar Bahtera Nabi Nuh?
Bahtera Nabi Nuh, harus mampu menampung:
- Nabi Nuh beserta pengikutnya
- 6,5 juta spesies binatang darat dan pasangannya
- Makanan untuk semua binatang dan manusia selama pelayarannya.
- Ratusan petugas pengelola “kebun binatang raksasa”
Setelah mengetahui apa saja isinya, bahtera Nabi Nuh pastilah bukan kapal biasa. Bahtera Nabi Nuh pastilah kapal raksasa sebesar kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat, bahkan mungkin harus lebih besar.
Astaga, betapa susahnya membangun bahtera sebesar itu diera kapal besi belum ditemukan?
Jadi?
“Masih mau jadi Nabi Nuh?”
”Aku pikir-pikir dulu”, “Boleh tanya? Sebagai Nabi, nanti wahyu muncul dalam bentuk apa?”
“Entahlah, mungkin suara ber-echo seperti kalau kita dengar sari tilawah”
Referensi:
Terima kasih atas penjelasan2nya 🙂
Maaf sebelumnya jika saya salah dalam menginterprestasikan pemikiran2/pendapat2 anda; maklum saya juga bukan berlatarbelakang seorang akademisi seperti yg lainnya dan memang penjelasan saya juga akan melenceng dari topik 🙂
kisah Nabi Nuh bisa benar bisa juga sebuah dongeng, tergantung sudut pandang masing2 orang dalam menilai dan mempercayainya; tidak ada paksaan untuk “percaya atau tidak”; “believe or not “. Percaya dan tidak ada pada hak masing2 orang
kebetulan saja cara pandang saya tentang kisah Nabi Nuh sedikit berbeda. Saya menganggap bahwa kisah Nabi Nuh adalah bukan cerita dongeng
Adalah sebuah kenyataan masih banyak orang menganggap bahwa kisah Nabi Nuh adalah sebuah cerita dongeng; diperlukan fakta logika sains untuk menjelaskan kebenaran cerita dongeng Nabi Nuh dan Penciptaan; tetapi kisah penciptaan tidak akan pernah lepas dengan cerita dongeng Nabi Nuh; nah utk menjelaskan dari sisi sains itulah, saya meminjam pemikiran2 para ilmuwan (kreasionis)
Memang selain saya jga tdak memiliki kemampuan untuk menjelaskan dongeng ini dari sisi sains; alasan lainnya, saya bukan seorang ilmuwan ataupun ahli agama, tetapi saya meminjam pemikiran2 dan analisa2 ilmuwan (kreasionis) utk dimuat dalam forum sharing di blog ini 🙂
====================
Para kreasionis tidak menerbitkan review (makalah) ilmiah, membuktikan bahwa mereka tidak menjalankan ilmu pengetahuan yang sebenarnya, betul ?
Sangat disayangkan bahwa sebagian penjaga menara gading yang menolak tulisan yang bertentangan dengan faham mereka (evolusionis), kemudian menyalahkan para kreasionis karena tidak diperbolehkan menerbitkan riset yang berkualitas dalam publikasi ilmiah mereka (evolusionis).
Sudah dipastikan para kreasionis kalah pamor, tidak unggul dan kalah dalam segala-galanya, tapi biarlah seperti itu (evolusionis menang/unggul segala-galanya); selama kebenaran dan fakta ilmiah tidak bisa dibengkokkan dengan alasan sains, para kreasionis akan tetap berkarya dengan “kejujuran” tanpa membohongi “dunia” dgn fakta2 sains
Dr. Henry Morris dari Institute for Creation Research menemukan bahwa banyak ilmuwan kreasionis yang bekerja di profesi kesehatan dan bidang2 iptek lainnya dan banyak pula produk2 karya ilmiah para kreasionis diterima disemua lembaga akademisi, pemerintah, negara dan dunia.
Perlu diketahui bahwa bapak-bapak penemu ilmu pengetahuan modern adalah para pendukung penciptaan (kreasionis), seperti Newton, Kepler, Pascal, Boyle, Galileo dan banyak lagi. Mereka tidak seberuntung C. Darwin,.. “mungkin saja” 🙂
Para kreasionis tidak menuntut penghargaan dan tanda jasa, wajarlah jika Darwin mendapat penghargaannya dengan sains evolusi hipotesa tanpa bukti sains evolusinya karena memang para evolusionis sendiri memberikan tempat dan penghargaan untuk seorang ilmuwan C. Darwin
Para kreasionis memahami bahwa ada Pencipta Agung yang memberikan dasar untuk mencari hukum-hukum alam atas ciptaan-Nya, dan untuk mencoba berpikir seperti caraNya berpikir.
Saat ini kita melakukan hal yang sama, kita tahu bahwa kita hidup dalam alam semesta yang telah dirancang secara logis. Bagaimana dengan ide bahwa kita semua ada secara kebetulan dan acak oleh letusan Big Bang ?
sains evolusionis tentang “Big Bang” hanya menjawab dengan teori sains dugaan, tanpa bisa dibuktikan dengan kebenaran sains, begitulah kenyataannya hipotesa sains melahirkan sains hipotesa. “sains hipotesa” ? ya kita semua diajarkan dengan “sains dugaan”, bukan sains terbukti kebenarannya dengan sains, bagaimana mungkin ini bisa terjadi ? …. bukankah kita tahu dan sadar bahwa teori sains evolusionis unggul dalam segala-galanya ? 🙂 🙂
Evolusi mengajarkan kita makin membaik, dan suatu hari akan menjadi tuhan. Faktanya kita memburuk. Semuanya meruntuh. Kita punya kecacatan genetik yang luar biasa dizaman evolusi menuju kesempurnaan menjadi tuhan
Para pendukung penciptaan (kreasionis), bersama-sama dengan ilmu pengetahuan, akan mempertahankan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak diciptakan secara kebetulan.
Para kreasionis tidak anti hasil ciptaan sains para evolusionis, selama sains itu jujur dan bisa dipertanggungjawabkan secara sains, para kreasionis akan memberikan tempat hasil ciptaan sains para evolusionis, karena memang mereka sama-sama saintis
Pandangan anti-penciptaan sangat intens dalam bidang akademik, sehingga tidak ada seorangpun yang berbicara atau menulis secara terbuka menentang evolusi tanpa diasingkan atau dipecat.
Penilaian sejawat di bawah tekanan sejawat, sehingga dalam kompetisi perkembangan karir, mereka juga menghadapi berbagai hambatan.
Para evolusionis telah memutuskan bahwa tidak ada “Allah” (tanpa konsekuensi apapun) yang berarti konsensus manusialah yang menjadi tingkat kebenaran tertinggi.
Bagaimana cara profesor yang mengajar evolusi bisa naik pangkat dan mempertahankan pekerjaannya ? Bila mereka menentang konsensus itu, berarti mereka melakukan kesalahan.
Harus disadari bahwa konsensus tidak ada Allah, akan terus berkembang makin kuat, kecuali dipatahkan dari luar. Hal ini berbeda sekali dengan kasus korupsi seperti di kepolisian, politik atau agama palsu.
The respected Institute for Creation Research saat ini mempunyai 650 anggota, semuanya memiliki gelar sarjana di bidang sains. Banyak di antaranya telah menerbitkan makalah ilmiah yang bagus. CRS juga rutin menerbitkan jurnal ilmiah dan newsletter dua bulanan menampilkan berbagai artikel berlandaskan sains.
Evolusi adalah ilmu pengetahuan, penciptaan adalah agama
Pernyataan ini sering disampaikan para pengejek. evolusi adalah suatu kepercayaan mengenai asal usul manusia. Selama ribuan tahun manusia beternak dan bercocok tanam, hal ini tidak pernah ada. Belum ada satupun fosil transisional yang terpercaya. Metode penentuan umur radioaktif yang memperkirakan jutaan tahun, tidak memenuhi syarat bisa uji ulang. Makro-evolusi (perubahan dari molekul sederhana menjadi manusia) sangat dipercaya oleh para pendukungnya (evolusionis) , tapi teori itu hanya salah satu dari banyak teori di dunia.
Apakah perbedaan antara makro-evolusi dan mikro-evolusi ?
Makro-evolusi adalah teori bahwa suatu jenis makhluk hidup dapat berubah menjadi makhluk hidup jenis lain bila ada kesempatan dalam rentang waktu yang panjang.
Sedangkan mikro-evolusi adalah proses biologis yang teramati, yang menunjukkan bahwa keturunan suatu makhluk hidup akan mirip (bukan hasil kloning) dengan nenek moyangnya (sains DNA membuktikannya).
Bukankah luar biasa, Sang Pencipta membuat pengaturan otomatis dalam tiap jenis makhluk hidup! Seorang anak akan mewarisi sifat-sifat nyata dari kedua orang tuanya. Dan bisa dibuktikan dengan sains cell, kromosom dan DNA , menurut para ilmuwan kreasionis. Teori2 ini masih kurang diminati utk dijadikan bahan referensi ilmiah dunia akademik sampai hari ini. 🙂
DNA Pithecanthropus erectus , monyet, simpanse dll tidak pernah terkorelasi dengan DNA manusia manapun di bumi, kecuali tengkorak monyet Pithecanthropus erectus digabungkan dengan rangka tulang manusia menurut hipotesa sains evolusionis menjadi teori sains hipotesa yang “amat sangat sempurna”; dan dijadikan referensi resmi ilmiah di dunia akademik sampai hari ini.
Kecuali memang kita semua yakin dan dibuktikan dari sains DNA bahwa kakek dan nenek moyang kita dulunya hidup bergelantungan dengan ekornya di atas pohon 🙂 🙂
Mikro-evolusi adalah bagian dari ilmu pengetahuan. Itulah kehidupan yang diinginkan Sang Pencipta, yaitu variasi yang ada dalam tiap ‘jenis’ bentuk kehidupan.
Perlu diketahui, ketika kaum evolusionis menunjukkan bukti tentang makro-evolusi, mereka “SELALU” menunjukkan contoh-contoh mikro-evolusi. 🙂
Mereka berharap tidak ada orang yang menyadari perbedaannya. Hukum genetika Mendel menunjukkan kepada kita mengapa mikro-evolusi tidak mungkin mengarah kepada makro-evolusi.
Sebagai tambahan 🙂
==============
Contoh – contoh hasil sains evolusionis yang masih dipakai dalam dunia akademik “sampai hari ini” dan sebagian juga sudah tidak terpakai karena alasan hukum dan sains tidak bisa dipertanggungjawabkan
===============
Homo erectus masih dipakai di dalam buku2 pelajaran.
Homo erectus dulu disebut dengan Manusia Jawa, lalu diganti nama sebagai Pithecanthropus erectus, dan sekarang bernama Homo erectus. Ia ditemukan oleh Dr. Dubois, seorang ahli anatomi Belanda yang pergi ke Indonesia, sengaja untuk mencari mata rantai. Dia menyewa beberapa orang dari penjara untuk menggali tanah dan mencari tulangnya.
Dr. Dubois tidak berada di sana ketika tahanannya menemukan tulangnya. Yang mereka temukan adalah tengkorak monyet, tiga gigi manusia, ……
dan satu lagi tulang paha yang ditemukan setahun kemudian sejauh 50 kaki (15 m).
Dubois memasang semuanya dan berkata, …
“Kita memiliki mata rantai di sini.” Kamu sebenarnya tidak tahu semua tulang-tulangnya memang serangka.
“Tiga gigi, tulang paha, dan tengkorak monyet !”
Ini nantinya akan digunakan sebagai bukti evolusi pada tahun 1925 saat Pengadilan Kera Scopes. Manusia Jawa!
Seorang ahli anatomi bernama Virchow berkata, “Dalam pendapat saya, makhluk ini adalah seekor binatang, gibbon raksasa sebenarnya. ……
Tulang pahanya tidak ada hubungan apapun dengan tengkoraknya.”
Dubois menyembunyikan faktanya bahwa dia juga menemukan dua tengkorak manusia di area yang sama. Dia menyembunyikan tengkoraknya di bawah tempat tidurnya, di bawah lantai, seperti Edgar Allen Poe di ceritanya “The Tell-Tale Heart” (Ungkapan Jantung).
Cuma ini adalah “Tell-Tale Head” (Ungkapan Kepala). Tidak ada bukti apapun bagaimana manusia berevolusi. Bukti fosil untuk evolusi manusia terpisah-pisah. Bukti fosil untuk evolusi simpanse semuanya tidak ada.
Tidak ada bukti bagaimana simpanse berevolusi. Tapi banyak artikel2 di majalah2 dan buku-buku akademik bersains tentang evolusi simpanse.
Seseorang mengambil tengkorak manusia dan rahang monyet, lalu menyusunnya dan menipu orang banyak. Pada tahun 1912 mereka menemukan Manusia Piltdown. Ia dikabarkan di New York Times. “Teori Darwin Terbukti Benar dari Manusia Piltdown”. Pada tahun 1925, ini nantinya digunakan dalam Pengadilan Kera Scopes sebagai bukti evolusi,
tapi hakimnya berkata, …”Pertanyaannya bukan, adakah bukti evolusi. Pertanyaannya adalah, apakah dia melanggar hukum pendidikan ?”
Lalu dia dituntut bersalah. Gurunya bernama John T. Scopes dari Dayton, Tennessee. Tapi, Manusia Piltdown adalah tipuan. Seseorang mengambil rahang monyet dan tengkorak manusia, …… patahkan sendi rahangnya, mencocokkan keduanya, dan menipu banyak orang !
Mereka mengasah giginya!. Selama 40 tahun spesimennya digunakan sebagai bukti evolusi di buku sekolah. Semuannya adalah penipuan, terbongkar pada tahun 1953.
Di Spanyol evolusionis punya kisah sains pajangan besar tentang Manusia Orce. Mereka akan membuat pesta besar untuk penemuan Manusia Orce.
Ternyata tulang yang sebenarnya adalah sepotong pecahan tengkorak keledai berumur 4 bulan. Itulah yang digunakan sebagai mata rantai dan “ilmu pengetahuan”
Tulang rusuk lumba-lumba pernah dilabel sebagai tulang selangka manusia di suatu museum untuk waktu yang lama, sampai seseorang berkata, …… “Uh, itu adalah tulang rusuk lumba-lumba, bukan tulang selangka manusia.”
Kerangka manusia yang tingginya 2,95 meter ditemukan di Indiana. Dua kerangka yang tingginya 2,7 meter di temukan di kota Virginia (Nevada) Setiap kerangka ditemukan di tumpukan tanah kuburan di Louisiana. Ada 20 kerangka yang ditemukan, semuanya tingginya 2,95 meter.
Kerangka setinggi 3 meter ditemukan di danau Humbolt, Nevada. Ada legenda di Guam, bahwa dahulu kala pulau Guam adalah tempat tinggal para raksasa. Sehingga mereka membangun tugu yang besar di sana. Di Indiana, delapan kerangka raksasa ditemukan, berkisar 2,4 sampai 2,7 meter. Kerangka itu mengenakan baju perang tembaga. Pihak museum tidak tertarik dengan penemuan itu.
Mengapa pihak museum tidak tertarik menampilkan kerangka setinggi 2,7 meter ? Apakah karena ada teori evolusi yang mengatakan dahulu manusia bertubuh kecil dan makin lama makin besar?
Teori itu membuat kita merasa penting karena kita ber-evolusi.
“Kita akan menjadi seperti Tuhan.” Manusia akan menjadi lebih baik! Bisakah kebenaran ternyata berlawanan?
Ukuran manusia jauh lebih besar sebelum air bah, makin lama ukuran kita makin kecil. Dan mungkin fakta itu sengaja disembunyikan.
Kerangka setinggi 3,6 meter ditemukan di Lompoc Rancho, California. Kerangka lain sekitar 3,6 meter ditemukan di Tucson, Arizona. Kerangka itu punya 6 jari kaki, 6 jari kaki dan hiasan kepala seperti burung.
Ketika Cortes pergi menaklukkan sebagian Mexico, penduduk yang tinggal di sana berkata, Dulu ada raksasa yang tinggal di benua ini. Dan mereka menunjukkan tulang belulangnya . Tulang pahanya setinggi badannya Cortes!
Hanya tulang pahanya! Cortes berkata ,”Aku lelaki dengan badan tinggi tegap, tapi tulang ini setinggi badanku.”
Museum Smithsonian bertanggungjawab menyembunyikan sebagain besar penemuan-penemuan manusia raksasa. Pihak museum tidak ingin masyarakat tahu tentang raksasa-raksasa ini, karena fakta ini bertentangan dengan teori sains evolusi.
Tengkorak ini pernah ditampilkan di museum Winnemuca, Nevada sampai beberapa tahun, lalu diturunkan. Sekarang ada di ruang bawah tanah. diperlukan permohonan khusus untuk melihatnya. Tengkorak manusia raksasa !
Kalau kita mengunjungi musim kelas dunia, kita akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan tengkorak telah digali dari bumi dan semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar yang pernah hidup di bumi.
Tetapi ketika tulang-tulang itu disusun, ilmuwan tidak selalu membuat rekonstruksi yang akurat. Setiap orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Brontosaurus itu adalah sebuah kesalahan.
Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah pada fosil badan yang salah pula. Dua peneliti dari Institut Carnegie telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di museum Carnegie sendiri, telah menaruh kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.
Dalam artikel “Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head” (Pittsburgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya. Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat mencek hal ini dalam Marsh’s Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.
Kemudian setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Apatosaurus. Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).
Dan masih banyak contoh2 lainnya 🙂 🙂
Percaya atau tidak ?; believe or not ? …. biar lebih adil, silahkan masing2 kita melakukan riset kebenaran 🙂 🙂
Untuk masalah ilmiah, saya sendiri akan merujuk ke para kreasionis dan para evolusionis yang “jujur”, bukan ke ahli agama
Kreasionis adalah ilmuwan dan agamawan
Buku kitab agama bukanlah buku “sains”; tapi oleh sains yang sama pula, dongeng buku kitab suci kakang Semar tentang cerita dongeng Nabi Nuh bisa dibuktikan “kebenarannya”
Terima kasih 🙂 🙂
Tentang Air Bah
Kitab Kejadian menjelaskan air bah dari kacamata Nuh dan bukanlah gambaran dari semua peristiwa yang terjadi. Tidak disinggung sama sekali tentang es. Yang kita tahu, air naik (selama 150 hari pertama) sejalan dengan turunnya hujan 40 hari dan pecahnya mata-mata air di bawah bumi. Itu adalah pernyataan yang saling menunjang. Hujan tidak menyebabkan air bah, tapi gejala dari bencana besar ini dimulai pada saat yang bersamaan.
Genesis/Kejadian
7:11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
7:12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
1. Teori Tirai/Kanopi Uap air (sudah ada dlm postingan sebelumnya);
Teori ini mendukung apa yg ditulis dalam Alkitab Genesis/Kejadian 7:11 mengenai……”tingkap-tingkap langit terbuka”…..; Fakta lain menyebutkan Para ilmuwan terus menemukan sejumlah air di luar angkasa di antara bintang-bintang. Ada banyak air di luar angkasa
2. Teori Isostasi,
Teori ini mendukung apa yang ditulis dalam Alkitab Genesis/Kejadian 7 : 11 ….”pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat “……
Berdasarkan teori ini memungkinkan lapisan bumi terbelah untuk melepaskan sumber mata air, tidak diragukan lagi, disertai dengan ledakan gunung berapi dan campuran batuan beku.
Teori inipula mendukung proses kemana air bah setelah banjir besar, melalui mekanisme yang terjadi oleh gerakan vertikal bumi untuk membentuk topografi yang sekarang ini dan timbulnya ketinggian selama tahap-tahap akhir banjir, seperti yang dijelaskan dalam Mazmur 104.
semua bencana ini dimulai saat air bah. Ketika segala mata air samudera raya terbelah. Itulah yang menyebabkan rekahan-rekahan dan air yang memancar keluar, masih ada sampai sekarang. Sumber-sumber air panas adalah bukti masih ada air di dalam kerak bumi yang memancar keluar. sebagian besar sudah hilang dan berada di permukaan.
bumi masih memiliki rekahan-rekahan, di mana dahulu terbuka saat air bah. Tidak perlu dipertanyakan, ada rekahan di kerak bumi, dan saat rekahan itu bergerak, gedung-gedung berjatuhan. Itu disebut gempa bumi, tsunami terjadi bila dasar samudera longsor dan memicu ombak besar.
Tidak perlu dipertanyakan, bahwa bumi ini makin retak dan lempengan-lempengan terus bergerak
Jika mengacu dari kebenaran teori tirai/kanopi uap air dan teori isostasi, dengan asumsi bahwa sebelum terjadi gempa yang dahsyat waktu itu, proses “isostasi belum terjadi”, maka permukaan bumi tidak seperti saat ini; dan kita membayangkan topografi permukaan bumi itu pada umumnya rata, adalah suatu hal yg tidak mustahil semua air itu akan menutupi seluruh bumi sedalam 2 kilometer.
Fosil kerang yang membatu di puncak Gunung Everest
Tiram berukuran 11 kaki, dengan berat 600 pon (270 kg), 2 mil di atas permukaan laut di Pegunungan Andes! Ketika mereka mendaki Gunung Everest, mereka menemukan kerang yang telah membatu di puncak Gunung Everest.
Hal yang menarik tentang kerang ini, kerang-kerangnya membatu dan tertutup.
Gunung Everest itu jauh dari pantai. Sekitar 450 mil (700 km) dari pantai, dan kerang tidak pandai mendaki gunung. Dan begitu kerangnya mati, kerangnya terbuka! kita bisa berjalan di tepi pantai dan menemukan jutaan kerang laut.
Susah untuk mencari pasangan yang cocok, dan kerangnya tidak pernah tertutup kalau sudah mati. Kerangnya langsung terbuka.
Bagaimana kita bisa menemukan kerang tertutup dan membatu di puncak Gunung Everest?
Pembuktian ini lebih memperkuat pemikiran pernah terjadi Air Bah versi dongeng Nabi Nuh, tetapi Bahnya tidak terjadi di atas Gunung Everest. Gunung Everest belum ada.(bandingkan dgn teori Isostasi)
Mazmur 104 memberitahu kita gunung-gunung tumbuh keluar pada waktu-waktu terakhir Air Bah.
Terima kasih 🙂
@Paradise OK: terima kasih untuk menuliskan dengan panjang lebar teori yang berasal dari kelompok kreasionis.
Seperti saya sebutkan sebelumnya, problem mendasar kelompok kreasionis adalah masalah kredibilitas.
Mereka bukanlah ilmuwan, atau kalau ilmuwan, teori mereka sama sekali tidak diverifikasikan oleh komunitas ilmuwan dunia.
Mungkin anda bisa menyebutkan satu-dua “bukti” yang anda anggap merusak kredibilitas para ilmuwan, namun berdasar satu-dua cacat kita tidak bisa melakukan generalisasi bahwa semua ilmuwan curang. Sebagaimana jika kita melihat satu-dua penjahat di satu kampung, terus menyimpulkan bahwa seluruh kampung itu adalah penjahat.
Secara de-facto komunitas ilmuwan (lembaga riset atau universitas) adalah lembaga yang bisa dipercaya sebagai sumber sains. Jika ingin menjadi ahli biologi, ahli fisika, ahli hukum, ahli matematika dan semua keahlian di bidang sains ; bisa dipastikan kita belajar ke universitas sains, bukan ke sekolah kitab suci.
Jika ada yang bilang kreasionis adalah ilmiah, maka bisa kita tanyakan: kata siapa ilmiah?
Apakah itu juga dikatakan ilmiah oleh: universitas di Oxford, Hardvard, ITB, Gajahmada, MIT, Caltech, Chicago, Princenton, Yale atau NASA?
Jika mereka memilih mengajarkan evolusi dan bukan kreasionis; apa berarti semua universitas ternama tersebut berkomplot menyembunyikan fakta?
bukankah ada ribuan profesor disana?
apakah mereka semua itu dungu?
bukankah mereka hidup dari sains dan mengabdi untuk sains?
bukankah teori evolusi sudah bertahan lebih dari 100 tahun, bisakah teori abal-abal dipertahankan selama itu oleh masyarakat sains?
Jadi problem utama teori kreasionis adalah kredibilitas. Kreasionis bukan teori sains, itu hanya dogma kitab suci yang dikemas seolah-olah sains.
Bagi saya, kisah banjir Nuh, 6 hari penciptaan semesta, Adam yang dari tanah liat, Musa membelah laut, Yesus menghidupkan orang mati dan beberapa kisah Alkitab & Qur’an lainnya tak lebih dari dongeng belaka.
Tetapi bukankah Allah berhak menggunakan sarana apa saja untuk mengajari manusia? kenapa kita melarang-Nya menggunakan dongeng sebagai sarana?
Anda percaya itu semua nyata?
Anda percaya ilmuwan gereja lebih kredibel bicara sains daripada ilmuwan dari lembaga riset dan universitas ternama?
ya tidak apa-apa.
Kepercayaan kan tidak bisa dipaksakan…
🙂
Tulisan mas judi hanyalah sebuah tulisan biasa, saya membaca dan menikmatinya, saya tudak meyanggah dan menyangkal. Ibaratnya mencari ujung piring yang tidak pernah ketemu. Semakin kita menyangkal semakin kelihatan kebodohan diri kita. Kitab yang di anggab suci hanyalah sebuah kitab yang ditulis oleh orang yang hidup sebelum kita yang kredibilitasnya diragukan, (jadi jangan memaksakan diri saya untuk meyakini besdasarkan cara padang yang meyakini seperti penyangkal2 yang lain) makanya setiap surat yang ada di kitab suci selalu diberi tekanan yakini oleh pemuka2 agama. Sedangkan buku sain adakah buku yang ditulis secara ilmiah berdasarkan penelitian yang panjang dengan mengumpulkan bukti2 yang ada dan proses yang panjang. Jadi menurut saya nuh hanyalah cerita dongeng belaka yang kemudian di dramatisir oleh kreator2 pendukung masing2 kitab suci tadi.. Itu semua hak dari kreator2 untuk menafsirkan kitab suci2 masing masing. Jadi tolong jangan memaksakan diri ssya untuk oercaya dengan dongeng2 yang ada di kitab suci.
@Bima: terima kasih…
@bima
Saya sependapat dengan anda bahwa apabila ada pemaksaan untuk sebuah keyakinan/agama itu sebuah “kekeliruan”, percaya atau tidak percaya itu harus lahir dan timbul dari masing2 pribadi orang. Apa yg saya tulis diforum ini saya lebih melihatnya sebagai sebuah “variasi pendapat”, “tidak ada motifasi menentang” atau “membuat pendapat kontradiksi”
Kisah dongeng Nabi Nuh bisa dipandang dari berbagai macam variasi pendapat, tiap2 pendapat memiliki alasan2 dan bukti2 berdasarkan isi variasi pendapat tsb
Menurut si A pendapatnya bla bla ….dst; menurut si B pendapatnya bla bla … dst; demikian pula si C, si D dst ; kalau saya melihatnya sebagai variasi pendapat ; benar tidaknya pendapat2 tsb silahkan masing2 pribadi menilai dan mengambil kesimpulan masing-masing untuk percaya atau tidak
Akan tampak kelihatan bodoh orang yg melihat variasi pendapat sebagai sebuah pertentangan dan mempermasalahkannya
Adalah kelihatan “bodoh” hanya menelan mentah2 pendapat sepihak orang dengan mengenyampingkan pendapat2 orang lain sambil menyanyikan lagu “setuju-setuju saja”
Mungkin akan lebih “bijaksana” menerima variasi pendapat yang berbeda, tanpa menjustice pendapat orang lain
Terima kasih 🙂 🙂
Terima kasih kembali atas tanggapan yang sudah diberikan 🙂
Apakah ada pernyataan menggeneralisir bahwa semua ilmuwan itu curang atau pembohong ?
Perhatikan pernyataan2 berikut :
Para kreasionis tidak anti hasil ciptaan sains para evolusionis, selama sains itu jujur dan bisa dipertanggungjawabkan secara sains, para kreasionis akan memberikan tempat hasil ciptaan sains para evolusionis, karena memang mereka sama-sama saintis
Percaya atau tidak ?; believe or not ? …. biar lebih adil, silahkan masing2 kita melakukan riset kebenaran 🙂 🙂
Untuk masalah ilmiah, saya sendiri akan merujuk ke para kreasionis dan para evolusionis yang “jujur”, bukan ke ahli agama
Ternyata masih ada ilmuwan evolusionis yang jujur, contoh pernyataan dari salah satu evolusionis ternama Niles Elregde yang mengatakan !
”Hal ini menimbulkan suatu masalah”. Tidak main-main. Ini menimbulkan masalah besar! Bila kita menentukan umur bebatuan lewat fosil bagaimana kita bisa memutar dan membicarakan pola perubahan evolusi melalui rentang waktu dalam catatan fosil ?, pernyataan ini keluar karena ada terori evolusi yang mengatakan demikian “untukmenentukan umur bebatuan melalui fosil dan untuk menentukan umur fosil melalui bebatuan “. Sebuah pemikiran yang tidak berujung pangkal
Alasan kenapa pandangan ilmiah para kreasionis saat ini tidak mendapat tempat/tidak popular ? sudah saya uraikan di atas. Kenapa beberapa professor yg pintar itu menjadi seolah2 dungu, juga sudah saya uraikan di atas
Masalah kredibilitas, maka silahkan pertanyaan kredibilitas mereka2 ini yg adalah para ilmuwan yg berpandangan kreasionis : Newton, Kepler, Pascal, Boyle, Galileo, Archimedes, Robert Hoke, Louis Pasteur, Edwar Teller, Julius Robert Oppenheim, Neil Armstrong dan masih banyak lainnya, kalau diuraikan semua nanti akan tampak seolah2 saya lagi promosi/jualan kecap (walaupun beberapa diantaranya sempat bertentangan dengan pandangan agama pada waktu itu, tapi mereka tetap mengakui hukum penciptaan)
Apakah ada pemaksaan untuk mengikuti pandangan Agama atau paham para kreasionis ? perhatikan pernyataan berikut ini :
Buku kitab agama bukanlah buku “sains”; tapi oleh sains yang sama pula, dongeng buku kitab suci kakang Semar tentang cerita dongeng Nabi Nuh bisa dibuktikan “kebenarannya”
kisah Nabi Nuh bisa benar bisa juga sebuah dongeng, tergantung sudut pandang masing2 orang dalam menilai dan mempercayainya; tidak ada paksaan untuk “percaya atau tidak”; “believe or not “. Percaya dan tidak ada pada hak masing2 orang
Maka jika ada pandangan yg meragukan kebenaran dongeng Nabi Nuh dan ingin pembuktian secara sains, ternyata para kreasionis dengan segala keterbatasan bisa menjelaskan kisah dongeng itu dari sudut pandang sains
Benar teori evolusi bertahan kl 150 tahun sampai dengan hari ini, tapi kita jangan lupa diperlukan waktu 1000 tahun untuk menunjukkan kebenaran bahwa teori sains Ptolemius sampai Galileo salah
Hari ini ada beberapa teori2 yang dicetuskan oleh evolusionis mulai diragukan kebenarannya secara sains, dan masih menjadi perdebatan dikalangan ilmuwan; menurut saya itu ranahnya para saintis
Contoh kasus yg menjadi perdebatan :
Teori geologi
Mereka (evolusionis) percaya bahwa mereka berasal dari sebuah batu 4,6 milyar tahun lalu
di akhir 1700-an sampai awal 1800-an., setiap orang percaya bumi berusia ribuan tahun.
James Hutton menerbitkan buku yang mengklaim bahwa usia bumi jauh lebih tua. Dan ia mengklaim hal itu terjadi oleh ‘uniformitarianisme’. Uniformitarianisme berarti bahwa masa kini adalah kunci kepada masa lalu
Buku James Hutton memiliki pengaruh yang besar terhadap seorang pengacara muda dari Skotlandia bernama Charles Lyell. Tahun 1830 Charles Lyell menulis buku “Prinsip-prinsip Geologi”.
Sebelum bukunya Charles Lyell, semua orang melihat sesuatu seperti Grand Canyon dan berkata “Wow, lihat akibat air bah!”
Charles Lyell tidak suka orang mengartikan sejarah bumi dalam terang Buku Kitab Agama.Ia ingin mereka mengartikan sejarah bumi dengan usia berjuta-juta tahun. Charles Lyell adalah tokoh utama yang bertanggung jawab dalam penemuan apa yang dikenal sebagai ‘Kolom Geologis”
Menurut teori Kolom Geologis , Bumi dibagi menjadi lapisan-lapisan dan diberi nama yang kedengaran teknikal. Cenozoic, Mesozoic, Paleozoic, dan nama-nama besar lainnya.
Tiap lapisan bebatuan diberi nama, diberi umur dan sebuah fosil indeks. Perlu diketahui bahwa semua ini dilakukan pada tahun 1830 sebelum adanya penentuan umur dengan karbon.
Juga belum ada Penentuan umur menggunakan Potassium-Argon; atau menggunakan Rubidium-Strontium; Lead 208; Lead 206; Uranium-235 & 238; Semua hal itu belum terpikirkan saat itu. Jadi mereka tidak menentukan usia yang panjang itu berdasarkan metode peluruhan radioaktif apapun. Mereka hanya mencomot sebuah angka dari langit.
Memang bumi memiliki banyak lapisan batuan sedimen. Ini adalah fakta. Para kreasionis mengakui kebenaran ini
Bagaimana itu bisa terjadi? Ada dua interpretasi.
Kelompok pertama berkata bahwa lapisan-lapisan itu terbentuk secara perlahan selama jutaan tahun.
Kelompok lain berkata, tidak, lapisan-lapisan itu terjadi karena air bah jaman Nuh. Tapi mereka selalu berusaha menghapus garis di antara keduanya dan membuat interpretasi mereka menjadi bagian dari fakta.
Tidaklah demikian. Itu sekedar interpretasi saja. Kolom geologis sesungguhnya adalah buku suci bagi para evolusionis. Satu-satunya tempat di dunia di mana kita akan menemui kolom geologis adalah di dalam buku-buku pelajaran. Kolom geologis tidak pernah ada. Dalam buku pelajaran, evolusionis mengakuinya.
Pengarangnya menulis, “Semoga ditemukan sebuah kolom sedimen. Sayang sekali kolom seperti itu tidak pernah ada.”
bila lapisan itu sudah ada 10 juta tahun yang lalu dan menunggu lapisan berikutnya, tidakkah terpikirkan oleh kita :
akan terjadi hujan sesekali ? dalam 10 juta tahun ?;
Mengapa tidak ada tanda-tanda erosi di antara lapisan-lapisan itu?;
Mengapa lapisan-lapisan itu tersusun satu sama lain dengan rapi seperti kue lapis?
Mengapa tidak ada lapisan tanah di antara lapisan bebatuan?
Bila kita punya toples di rumah dan mengisinya dengan tanah, batu-batu, kerikil, pasir, lumpur dan mengocoknya dan mendiamkannya, akan terbentuk lapisan-lapisan selang beberapa menit.
Tidak butuh waktu lama. Selama jutaan tahun
Teori evolusionis, menentukan umur bebatuan melalui fosil dan menentukan umur fosil melalui bebatuan. Sebuah pemikiran yang tidak berujung pangkal
fosil selalu menjadi metode terbaik dan paling akurat untuk menentukan umur dan korelasi di bebatuan mana mereka berada.Terpisah dari contoh-contoh yang amat modern, yang lebih arkeologis; tidak ada metode peluruhan radioaktif yang digunakan untuk menentukan umur fosil. Evolusionis tidak menentukan umur fosil dengan metode Potassium-Argon ataupun metode karbon-14.
Itulah cara evolusionis melakukannya. Penentuan umur Radiometrik tidak dimungkinkan, bila kolom geologis tidak ditegakkan terlebih dulu. Tidak ada cara yang hanya dengan melihat sebuah fosil bisa menentukan seberapa tua fosil itu. Kecuali kita tahu umur bebatuan tempat fosil itu berasal.
Niles Elregde yang mengatakan hal itu!
Ia adalah salah satu evolusionis ternama yang masih hidup hari ini. Ia berkata,”Hal ini menimbulkan suatu masalah”. Tidak main-main. Ini menimbulkan masalah besar! Bila kita menentukan umur bebatuan lewat fosil bagaimana kita bisa memutar dan membicarakan pola perubahan evolusi melalui rentang waktu dalam catatan fosil?
Pemikiran yang tidak berujung pangkal. Orang ini berkata, “Bebatuan menentukan umur fosil, Tapi fosil menentukan umur bebatuan lebih akurat.”
Perlu kita ketahui, ada sejumlah pohon yang ditemukan dalam tambang batu bara ; Di Cookville, Tennessee ada tambang batu bara yang terdapat pohon yg membatu. Bagian bawahnya jadi batu bara, membatu di bagian tengah dan menjadi batu bara di bagian atas!
Itu adalah satu batang pohon yang sama.
mengapa lapisan arang umumnya ditemukan di atas batu atau tanah liat ? Bukankah tempat yang buruk untuk tumbuhnya sebuah hutan? Seharusnya di atas permukaan tanah bukan?
Fosil yang berlapis-lapis ditemukan di seluruh dunia.
Di Joggins, Nova Scotia, ada lusinan pohon yang membatu berdiri menembus berbagai lapisan bebatuan.
Para ilmuwan sekedar datang ke sana menyaksikan, “Wah, itu menarik.”
Tidak, itu bukan lebih dari sekedar menarik. Itu menghancurkan pengajaran mereka, karena lapisan-lapisan itu seharusnya berbeda jaman.
Kadang-kadang, pohon yang membatu ditemukan jungkir balik melewati berbagai lapisan bebatuan. Sekarang evolusionis sungguh-sungguh punya masalah. Kaum evolusionis punya dua jalan untuk memecahkan hal ini.
Mereka bisa mengatakan bahwa pohon itu sudah berdiri tegak selama jutaan tahun saat lapisan-lapisan terbentuk di sekeliling mereka.
Atau, mungkin pohon itu tumbuh ratusan kaki menembus batuan keras mencari sinar matahari.
Tapi ada cara ketiga memandang hal ini. Mungkin pohon itu tertimbun dalam sebuah air bah.
Tujuh keajaiban paskah letusan Gunung St. Helens 18 Mei 1980,
Ringkasan tentang 7 keajaiban ini adalah 7 ciri-ciri geologis hasil aktivitas letusan tahun 1980 yang dipamerkan di MSH (Mount St. Helens) Creation Information Center. Karena proses terbentuknya amat cepat, ciri-ciri ini mematahkan pemikiran evolusi yang menyatakan pembentukannya membutuhkan waktu yang lama. Kita menyebutnya ‘keajaiban’ karena keunikan gejala-gejala ini. Sebenarnya, kita percaya bahwa keajaiban-keajaiban ini adalah pesan dari Allah untuk mengingatkan manusia betapa cepatnya Ia menciptakan dunia ini.
Percaya atau tidak “itu hak anda”
kebenaran kisah dongeng Nabi Nuh bisa dibuktikan dengan sains
Terima kasih 🙂 🙂
@Paradise OK: ya sudah.. tiap orang kan boleh punya keyakinan sendiri.
Terima kasih…
🙂
@Paradise OK: oh ya, berikut ini ada kompilasi sains tentang sejarah semesta dan evolusi yang disajikan secara interaktif dan bagus:
Semoga bermanfaat..
🙂
terima kasih atas pendapat anda dan informasi link untuk dijadikan bahan pembanding dari sisi sain para evolusionis 🙂
asal mula alam semesta dan hidup tidak dapat diuji atau diamati. Baik Kreasi maupun evolusi kedua-duanya adalah sistim yang berdasarkan iman waktu keduanya berbicara mengenai asal usul.
Keduanya tidak dapat diuji karena kita tidak dapat kembali milyaran (atau ribuan) tahun untuk mengamati asal mula alam semesta dan hidup dalam alam semesta ini. Sarjana-sarjana evolusi menolak Kreasi berdasarkan alasan yang secara logika juga akan memaksa mereka untuk menolak evolusi sebagai penjelasan “ilmiah” dari asal usul segala sesuatu. Evolusi, dalam hubungannya dengan asal usul, tidak lebih dekat dengan definisi “sains” dibandingkan dengan Kreasi.
Evolusi dianggap sebagai satu-satunya penjelasan mengenai asal usul yang dapat diuji; dan karena itu adalah satu-satunya teori asal usul yang bersifat “ilmiah.” Para sarjana yang mendukung evolusi menolak teori asal usul yang masuk akal tanpa mau betul-betul mempertimbangkan sumbangsih teori itu karena teori itu tidak sesuai dengan definisi mereka yang sempit dan tidak masuk akal mengenai apa itu “sains.”
Kalau berkenan dan saya mohon diperkenankan untuk sharing link sebagai bahan pembanding untuk melihat sisi pandang yang berbeda dari pandangan evolusionis 🙂 🙂
Jikalau Anda ingin memperoleh argumentasi ilmiah mengenai Kreasi dan/atau melawan evolusi, yang berminat silahkan ke Answers in Genesis – http://www.answersingenesis.org, dan Institute for Creation Research – http://www.icr.org.
Atau di
1. http://www.gotquestions.org/Indonesia/Kreasi-versus-evolusi.html#ixzz2leo7FduA
2. http://www.gotquestions.org/Indonesia/Pertanyaan-Penciptaan.html
semoga bermanfaat
terima kasih 🙂 🙂
Saya awalnya mengira judul ini menulis sesuatu yang baik tentang Nabi Nuh, ternyata tidak. Judhi, Anda sudah banyak menulis di situs ini tulisan-tulisan yang sangat menghina Al-Qur’an. Anda bangga dengan pemikiran otak dan nalar Anda, dengan segala kekafiran Anda yang amat sangat, padahal disebelah kanan dan kiri Anda ada malaikat yang senantiasa mencatat segala apa yang Anda perbuat. Sungguh, syurga dan neraka benar-benar adanya, kendatipun Anda belum pernah melihatnya. Begitu pula mengenai azab-azab Allah yang Allah timpakan kepada orang-orang terdahulu, benar semua. Anda seakan-akan jauh dari azab Allah, sehingga berani menghina Nabi Nuh dan mengatakan dongeng akan sejarah Nabi Nuh yang disampaikan oleh Al-Qur’an. Anda telah ditipu oleh syaithan, dan tertipu dengan akal Anda yang terbatas. Ketahuilah, Anda diciptakan oleh Allah, kemudian setelah sekarang menjadi dewasa, dan Anda diberi karunia-Nya, Anda menyombongkan diri kepada-Nya dengan mengatakan yang tidak-tidak tentang Al-Qur’an. Sungguh Anda pasti akan menyesal. Sekarang Anda mentertawakan Al-Qur’an, kelak Anda akan banyak menangis menyesali perbuatan Anda ini. Sungguh, Anda pasti akan ingat kata-kata saya ini setelah di akhirat nanti.
@Sofyan Efendi: hubungan komentar anda dengan kisah banjir Nabi Nuh apa?
Kalau ingin mengajak orang dewasa (termasuk saya) untuk percaya bahwa banjir Nuh nyata, sederhana saja.
Cukup tunjukkan fakta dan penalaran yang bisa meyakinkan bahwa itu kisah yang masuk akal.
Kalau menakut-nakuti dengan neraka, gendruwo, pocong, atau mengiming-imingi surga, permen, ya itu untuk anak kecil atau yang masih mikir seperti anak kecil. Dewasalah bro…
Saya percaya dan meyakini sesuatu yang baik dan bisa dibuktikan, kita diberi nalar oleh allloh u tuk berpikir semaksimal mungkin dengan keterbatasan pikiran kita. Kalau memang kita berpikir seperti tulisan2 mas judhi, nah kita harus yakin pula bahwa itu sudah dalam toleransi yang diberikan oleh alloh (saya merangkum dari bebrapa komentar, orang yang baik dan taat kepada ajaranNya, tidak pernah mencela maupun menghakimi, hasil karya pemkiran orang lain tapi berdiskusi untuk sesuatu kebaikan bersama kalau memang tulisan tersebut telah melenceng. Kalau orang hanya bisa menghujat dan menghakimi, tanda orsng yang tidak bisa berkarya dan hanya bisa menghujat tanpa pernah menghasilkan sesuatu yang positif bagi dirinya maupun orang banyak. Cerita nabi Nuh hanyalah sebuah filosofi hidup yang sangat mulia, yang di gambarkan dalan cerita di Qur’an dimana Subyeknya dipeankan dengan nama Nuh.
Saya beriman kepada Allah tanpa syarat, dan akal saya tunduk dalam keimanan. Bila memang didalam Al-Qur’an sudah disebutkan ayatnya, bahwa dahulu ada kisah Nabi Nuh dan kisah Nabi-nabi lainnya, maka itu pasti benar. Demi Allah, seandainya seluruh manusia dan jin bersatu padu mengatakan “A”, sedangkan dalam Al-Quran tertulis “B”, maka saya beriman kepada Al-Qur’an dan kafir terhadap apa yang dikatakan oleh seluruh manusia dan jin itu. Anda sudah menyamakan dahsyatnya azab neraka dengan gendruwo dan pocong. Dan syurga yang benar-benar ada, Anda tulis dengan kalimat “mengiming-imingi”, seakan-akan kami yang senantiasa menangis dan bergetar karena khawatir masuk kedalam neraka, dan berharap masuk ke dalam syurga, adalah orang-orang yang sedang ditipu, bagaikan anak kecil yang “diiming-imingi” permen. Ketahuilah, bumi yang kita tinggali ini akan dihancurkan sehancur-hancurnya oleh Allah Yang Maha Besar. Sungguh beruntung saat dihari pembalasan nanti orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Perhatikanlah ciptaan Allah disekeliling kita. Langit yang begitu kokoh, bumi yang kita tinggali, bahkan dalam tubuh kita sendiri. Semuanya adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Saya berharap Anda kembali kepada Allah, dan mengganti seluruh tulisan disitus ini dengan tulisan yang baik, yang membuat orang ingat akan negeri yang kekal abadi (akhirat). Sebab, tulisan yang menghina dan menyangsikan kebenaran Al-Qur’an, kemudian ada orang-orang lain yang mengikuti dan mempercayai tulisan Anda ini, maka Anda jadi memikul dosa mereka, tanpa berkurang sedikitpun. Jangan menganggap saya sebagai orang yang menakut-nakuti, atau seperti anak kecil yang mau-maunya diiming-imingi. Namun bila Anda tetap menolak, maka saya hanya bisa berkata : “Marilah kita tunggu, siapakah sesungguhnya orang-orang yang berakal dan dewasa itu, Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang diperbuat hamba-hamba-Nya.”
@Sofyan Efendi: dari komentar anda, yang berhubungan dengan artikel ini adalah:
itu yang perlu diketahui pembaca lainnya.
Pembaca lain tahu bahwa Sofyan Efendi tidak perduli akal, manusia lain dan bahkan jin (?) – bila sudah berurusan dengan ayat kitab suci.
Mengenai anda yang sangat ngarep surga dan takut neraka (bahkan sampai nangis dan bergetar), itu urusan anda, dan gak penting bagi yang lain.
Mengenai anda yang marah-marah karena saya yakin bahwa kisah Nuh itu dongeng karena secara akal tidak mungkin, itu urusan anda, dan gak penting bagi yang lain.
Terima kasih komentarnya…
Alhamdulillah, sepertinya Mas Judhi sudah tidak mau beriman kecuali bila hal tersebut dibuktikan oleh akal, terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbukti dengan nyata. Saya menghimbau kepada seluruh muslimin wal muslimah yang membaca artikel ini, jagalah iman kita kepada Allah, jangan sampai syaitan memperdayakan/menipu kita daripada menyembah Allah Yang Maha Esa, dengan berbagai cara mereka hendak memalingkan kita dari Al-Qur’an, sungguh Al-Qur’an kitab yang mulia, seluruhnya benar, diturunkan oleh Allah Tuhan Semesta Alam, jangan sekali-kali kita meragukannya walaupun hanya satu huruf, apalagi satu ayat. Demi Allah, meragukan Al-Qur’an adalah perkara yang sangat besar! Sungguh besar sekali azab yang akan Allah timpakan kepada orang-orang yang mendustakan Al-Qur’an. Maka setelah azab itu datang, tidak ada tempat untuk berlindung, tidak bisa lari dan tak ada jalan untuk kembali. Semuanya terlambat, hanya tinggal penyesalan yang besar.
@Sofyan Efendi: bisa menilai iman orang lain? wah sudah seperti mengambil posisi Tuhan, menghakimi isi hati orang lain 🙂
Oke sip..
Ditunggu komentarnya di tulisan lainnya (tentunya yang bukan ad-hominem), terima kasih..
Susahnya jadi judhi anto..
dah susah susah nulis artikel tapi ga bermutu, hanya sebatas logika.
sampe mikirin 6,5 juta spesies ditaruh dimana,, bahtera nabi Nuh AS sebesar apa.. ga sekalian aja mikirin gimana nyawa bisa nyatu sama badan.
trus kalo nyawa nya dah ga ada, tuh nyawa mampir kemana, sepertinya ini harus dipikirkan biar pembaca tahu kalo hidup ga cuma didunia.
semoga P. judhi diberi petunjuk-Nya.
@Ganang: gak mau (mampu) berpikir? mencela yang berpikir?
Oke sip…
Gampang, hidupkan hanya sekali, ngapain mikirin yang diluar kemampuan kita. Mending kita bersyukur dengan sesuatu yang telah diberikan olehNya. Berprilaku, bertutur dan berprasangka baik. Beres deh. Masalah surga neraka itu urusanNya. Saya kagak bisa mengejarnya dan tidak berharap banyak. Semakin dikejar makin kagak ketemu jawabannya palah jadi seperti orang sok ahli surga dan palah jadi pendengki dihatinya karena orang lain berbeda pandangan.
@Bima: benar, kita punya kesempatan hidup cuma sekali.
Buat hidup yang sekali itu berarti, jadikan diri kita berguna bagi diri kita, bahkan kalau mungkin berguna bagi siapa saja.
Jadikan diri kita rahmatin lil alamin, perkara kalau berguna bagi siapa saja akan dapat ganjaran surga, biarlah itu urusan Tuhan.
Paling tidak kita bangga dengan hidup kita.
Hidup orang lain menyedihkan? itu pilihan mereka.
Beri saja contoh dengan hidup kita yang berguna, kalau gak mau nyontoh? ya gak usah di kafir-kafirkan atau ditakut-takutin…
saya mohon kepada P Judhi yang berfikiran cerdas, mungkin dapat dituliskan artikel “Gimana caranya nyawa bisa lepas dari badan, dan apakah nyawa itu benar-benar ada” kebetulan saya lagi males berfikir nih.. ga mau (mampu) berfikir
dan mohon artikel yang dibuat P judhi agar tidak seperti dongeng ceritakan secara ilmiah menurut cara berfikir P judhi
terimakasih
@Ganang: silakan baca http://www.nontondunia.net/2011/10/30/jiwa-dan-raga-sebuah-ilusi/ ; bila sempat mampir saja ke Daftar Isi untuk lihat judul yang lain, barangkali ada yang menarik.
Terima kasih..
Beda pemahaman/pandangan tentang isi buku kitab agama. Padangan2 ini akan bertahan sampai akhir zaman. Apa sajakah pandangan2 itu : (menurut pemahaman saya)
1. Pandangan yg tdk percaya Tuhan dan tidak percaya adanya penciptaan dan mujizat, alasan bertentangan dengan logika dan sains
2. Pandangan yg percaya Tuhan dan tidak percaya akan mujizat dan penciptaan, alasan bertentangan dengan logika dan sains
3. Pandangan yg percaya Tuhan dan percaya adanya mujizat, meletakkan logika dan sains dibawa Tuhan dan mujizat Tuhan
Untuk saat ini tidak ada paksaan untuk memaksakan ketiga pemahaman/ pandangan tersebut di atas. Tergantung masing2 pribadi mau memilih yg nomor berapa sesuai dengan pikiran dan isi hati masing-masing orang
Akan lebih bijaksana masing-masing pandangan membuat variasi pendapat. Variasi pendapat ini bukan melihat perbedaan dan membuat kesimpulan justice siapa yang paling benar. Mungkin saya mengutip salah satu kalimat dalam blog ini : “ Komentar anda memperkaya tulisan ini” ….. toch pada akhirnya terpulang kembali kepada pemahaman masing-masing orang untuk membuat kesimpulan, ketika melihat/membaca isi blog ini serta dialog2nya . 😀 😀 😀 😀
@Paradise OK: 3 pandangan yang anda sampaikan menempatkan Tuhan dan mukjizatnya sebagai hal yang penting untuk ditolak semuanya, ditolak sebagian maupun diterima seutuhnya.
Saya rasa anda melupakan pandangan ke empat yang justru paling penting, yaitu posisi tidak peduli dan tidak menganggap penting Tuhan dan agama.
Tidak pentingnya tuhan dan agama bisa kita simpulkan misalkan dari ratusan jumlah cabang sains yang ada, saat ini agama dan tuhan hanyalah obyek dalam studi untuk bidang psikologi, antropologi sosial dan budaya. Diluar studi itu ada ratusan cabang sains dibidang matematika, fisika, biologi, engineering, explorasi dan lain-lain yang sama sekali membuang tuhan dan agama dari pokok bahasannya.
Di bidang pemerintahan, mungkin hanya departmen agama yang memasukkan tuhan dan agama sebagai obyek kerjanya, yang lainnya tidak.
Di bidang ekonomi, perdagangan, infrastruktur, militer, riset, memasukkan tuhan dan agama hanyalah menambah kekacauan.
Di masa depan peradaban manusia akan makin meningkat kompleksitasnya, tuhan dan agama yang porsinya saat ini sudah kecil, akan menjadi semakin tak penting.
Di masa depan saya rasa hanya pandangan ke empat inilah yang akan bertahan sampai akhir jaman. Mereka tidak mengambil posisi menolak, menolak sebagian atau menerima agama dan tuhan. Mereka tak perduli – tak ada urgensinya – gak penting – karena akan lebih banyak hal lain yang lebih menarik dan penting untuk dibicarakan.
Buku kitab agama bukanlah buku “sains”; tapi oleh sains yang sama pula, sebagian kisah yang ditulis di dalamnya bisa dibuktikan “kebenarannya”
Kisah yang dicatat dalam Alkitab dan buku kitab suci iman lainnya bukan laporan ilmiah tentang penciptaan. Alkitab tidak menceritakan tentang cara Allah menciptakan termasuk kisah Nabi Nuh serinci laporan ilmiah, Alkitab hanya menjelaskan bahwa yang menciptakan adalah Allah dan peristiwa Air Bah itu pernah terjadi (pandangan logika sains sudah dibahas sebelumnya). Alkitab sekelumit pun tidak menceritakan tentang proses ilmiah menciptaan dan kisah Nabi Nuh. Tetapi ternyata sebagian kisah Penciptaan termasuk kisah Nabi Nuh bisa dibuktikan dengan logika Science (tidak semuanya), asalkan jangan mendongeng dan berbohong 😀 😀 😀
Apabila kita berbicara tentang apa yang dituliskan di dalam kitab suci, dan kitab-kitab iman lainnya, kita menghadapi banyak hal yang “beyond science.” Maka, apabila ada orang sok science dan mempersoalkan Kisah Nabi Nuh dengan dikaitkannya dengan science (menuntut pembuktian secara sains), justru orang tersebut sedang berparade dengan kebodohannya. 😀 😀 😀 😀
Ukurlah buku kitab agama dengan iman dan ukurlah buku sains dengan sains
Pantaskah buku kitab agama diukur, diuji dengan buku pelajarn Biologi, Fisika, Matematika dll buku sains ?
Hanya orang2 tolol yang melakukan hal-hal demikian
Jangan lupa fakta dan sejarah menceritakan bahwa ada ilmuwan2 besar, dalam kejeniusannya masih percaya Tuhan
Terima kasih 😀 😀
BENARKAH PANDANGAN AGAMA MAKIN KECIL DAN MENGHILANG ?
===========================================
Lihatlah dunia, fakta menceritakan pandangan keempat hanya teori definisi. Tapi pandangan agama masih bertahan ribuan tahun sampai hari ini. Asalkan bukan atas nama agama untuk tujuan terror, maka agamanya akan habis dimakan teror
Terima kasih 😀 😀 😀
@Paradise OK: agama memang sudah bertahan ribuan tahun, namun bukan berarti yang sudah ribuan tahun tidak akan pernah tergantikan.
Sebagai contoh: ribuan tahun manusia percaya bahwa bumi pusat semesta, bahwa matahari mengelilingi bumi. Ketika Galileo menyatakan bahwa bumi mengelilingi matahari, banyak yang menentangnya, bahkan gereja menghukumnya pada tahun 1633 – itu merusak iman.
Ratusan tahun yang lalu seseorang bisa dihukum mati oleh agama manapun jika mengatakan tak percaya Tuhan. Tingkat ateis dunia mungkin bisa mendekati nol persen ratusan tahun lalu, namun di tahun 2012 secara global ada 13% ateis diantara populasi dunia dan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut terus meningkat. Anda bisa melihat hasil survey Gallup pada tahun 2012 tentang Global Index of Religion and Atheism http://redcresearch.ie/wp-content/uploads/2012/08/RED-C-press-release-Religion-and-Atheism-25-7-12.pdf
Dari angka tersebut, angka yang besar ada pada kaum muda dan yang berpendidikan tinggi.
Kaum muda dan yang berpendidikan tinggi adalah mewakili masa depan, suatu sinyal yang suram bagi masa depan agama dan tuhan.
🙂
Menanggapi tentang Galileo Galilei
SEJARAH SINGKAT PERDEBATAN ANTARA TEOLOGI DAN SAINS :
=========================================
Dalam sejarah perkembangannya, teologi terus mendapatkan lawan tangguh yang berusaha menjadikan diri sebagai ratu ilmu pengetahuan (the Queen of Science). Dari awal kekristenan ilmu filsafat selalu bersaing dengan teologi. Dalam beberapa kasus fisafat berhasil mempengaruhi jemaat Kristen mula-mula (1Kor 1:23; 15:12; Kol 2:8; 1Yoh 4:2). Pada abad permulaan filsafat semakin merajalela, terutama filsafat gnostisisme. Sepanjang sejarah gereja pun filsafat terus berebut posisi dengan teologi.
Filsafat tetap tidak bisa diabaikan secara total, karena perdebatan antara teologi dan sains juga mencakup filsafat. Baik teologi maupun sains sama-sama mengandung muatan filosofis di dalamnya.
Jika perdebatan hanya difokuskan pada sains, maka titik awal pertama yang perlu disinggung berkaitan dengan seorang ilmuwan yang bernama Nikolas Kopernikus (1473-1543 M) dan Galileo Galilei (1564-1542 M). Keduanya dikenal sebagai tokoh yang mempopulerkan teori Heliosentris (matahari sebagai pusat tata surya). Pada waktu konsep ini mulai berkembang, gereja merespon pandangan ini secara negatif dan menganggap keduanya sebagai pengajar ajaran sesat yang merendahkan otoritas gereja dan Alkitab. Mereka pun dipaksa untuk mengubah pandangan.
Satu hal yang perlu diketahui dalam perseteruan ini adalah perseteruan ini lebih bersifat filosofis daripada teologis. Yang ditentang oleh dua ilmuwan tersebut bukanlah otoritas Alkitab tetapi validitas filsafat Aristotelian yang mendasari pandangan geosentris (bumi sebagai pusat dari tata surya) yang dianut oleh gereja.
Thomas H. Henderson menulis, “It was not a simple conflict between science and religion, as usually portrayed. Rather it was a conflict between Copernican science and Aristotelian science which had become Church tradition”. Berdasarkan konsep kosmologisnya yang bertingkat-tingkat, Aristotle meyakini bahwa alam semesta memiliki batasan dan berbentuk sebuah bola dengan bumi sebagai pusat yang tidak bergerak. Konsep inilah yang diadopsi oleh gereja dan dijadikan ajaran resmi. John Dillenberger mengungkapkan hal ini dalam sebuah kalimat, “The Ptolemaic system which had originated in Hellenic soil and which subsequently acquired Aristotelian form, had been brought into close relationship with the Biblical picture…his understanding of nature had been accepted but it was given Christian baptism.
Jadi, perseteruan ini
“was not a choice between one science and another, or between one philosophy and a scientific view; it was a choice between philosophies, between the Aristotelian-Ptolemaic or the Neo-Platonic-Phthagorean”.
Bukti lain bahwa Kopernikus dan Galileo tidak berusaha merendahkan ajaran ALkitab dapat dilihat dari kesalehan dan iman mereka. Dari semua catatan tentang kehidupan dan perkataan Galileo terlihat bahwa dia adalah seorang Katholik yang ketat. Dalam suratnya kepada Madame Christina, pemimpin di Tuscany, Galileo menulis dengan tegas bahwa Kitab Suci tidak mungkin menyatakan sesuatu yang tidak benar. Ia juga menegaskan bahwa Kopernikus tidak mengabaikan Alkitab.
Apa yang diajarkan oleh Kopernikus dan Galileo jelas merupakan sesuatu yang sangat serius di mata gereja pada waktu itu. Jika pandangan Aristotle yang sudah sedemikian terhisap dalam dogma gereja ternyata salah, maka berbagai masalah akan mencuat ke permukaan. Menurut Dillenberger ada tiga alasan utama mengapa teori yang baru ini menimbulkan masalah bagi para teolog: “First, it seemed to run counter to those Bible passages which assumed the centrality of the earth and the movement of the sun. Second, it dislodged the comfortable interrelation of space and destiny. Third, it confronted man with the anxiety engendered by infinity”.
Seiring dengan “kemenangan” Kopernikus dan Galileo atas gereja, sebagian orang mulai menyangsikan wibawa para pemimpin gereja. Pada akhirnya sikap skeptis ini juga diarahkan pada Alkitab, yang seharusnya tidak perlu terjadi. Mulai akhir abad ke-18 otoritas Alkitab dalam hal-hal yang berkaitan dengan alam mulai dipertanyakan secara serius. Pada masa inilah terjadi perubahan pemahaman yang sangat radikal dan kritis terhadap Alkitab. Hal ini berkaitan dengan perkembangan ilmu-ilmu baru dalam bidang geogologi, palaentologi dan biologi. Kalau penemuan Kopernikus dan Galileo sebelumnya hanya berhubungan dengan sesuatu di luar dunia ini, penemuan-penemuan baru dalam tiga bidang ini lebih berkaitan dengan sejarah dunia. Ketika hasil penemuan ini berkontradiksi dengan catatan Alkitab, maka akibat yang ditimbulkan akan menjadi lebih serius. Langdon Gilkey menyatakan, “When Copernican, Galilean, and Newtonian astronomy had taken away the view of the spatial realms of the universe implied in scriptre, that was incidental to the Bible, which was in essence no geographical tract. But when the new sciences showed that the Biblical history was in error, that was something else again, and the understanding of what Biblical truth was had perforce to change”.
Pendapat yang senada juga disuarakan oleh Bernard Ramm, “The battle to keep the Bible as a respected book among the earned scholars and the academic world was fought and lost in the nineteenth century. The astronomy of Copernicus did not begin to have the influence on human thought as did the events of the nineteenth century. During that period there was a mushrooming of anti-Biblical, anti-Christian movements”.
Kalau pada masa sebelumnya semua catatan Alkitab yang berkaitan dengan alam dianggap sebagai kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi, mulai abad ke-19 kecenderungan ini berbalik arah. Semua keterangan Akitab tentang alam, sejarah maupun geografi mulai ditolak. Sains sekarang menjadi hakim atas Alkitab.
Situasi di atas pada gilirannya membawa banyak perubahan penting yang bersifat negatif. Pengaruh ini pun akhirnya merambah pada bidang keagamaan secara umum. Gilkey berpendapat bahwa “the most important change in the understanding of religious truth in the last centuries – a change that still dominates our thought today – has been caused more by the work of science than by any other factor, religious or cultural”.
Situasi ini semakin diperparah dengan perkembangan berbagai filsafat yang anti kekristenan seperti rasionalisme, empirisisme dan eksistensialisme. Salah satu perubahan yang esensial pada masa ini adalah cara pandang terhadap Alkitab yang hanya dilihat sebagai buku yang penuh simbol, bukan catatan historis, sebagaimana dirangkum dengan baik oeh Gilkey, “The change referred to is that from the understanding of religious truths as made up of propositions containing, among other things, divinely revealed “information” on almost any topic of interest, to the understanding of them as a system of symbols which make no authoritative assertions about concrete matters of fact”.
Kondisi di atas memberikan tantangan yang berat bagi para teolog injili yang masih mempercayai kebenaran Alkitab. Mengingat pada waktu itu bukti-bukti ilmiah yang mendukung Alkitab tidak terlalu banyak seperti sekarang ini, sebagian teolog terjebak untuk mengikuti kebenaran sains. Mereka berpendapat bahwa jika teologi dan sains berbeda pendapat, maka teologi harus menyesuaikan dengan sains. Salah satu contoh dari hal ini adalah upaya beberapa orang untuk menerapkan Gap Theory pada waktu menafsirkan Genesis/Kejadian 1:1-2.
Kecenderungan yang salah seperti ini disinggung sekaligus ditentang oleh Weston W. Field. Ia mengatakan:
Some have intentionally abandoned the clear implications of Scripture that the earth and everything on it, the universe and everything in it (even allowing for reasonable gaps in the genealogies of Genesis) were created ex nihilo (out of nothing) but a few thousand years ago. Others, in an unconscious, or perhaps even a conscious, desire to gain respectability with those in the fields of science who completely dismiss the Bible as unscientific and, therefore, of little or no value where it impinges upon matters of scientific interest, have unwittingly compromised the truth of Scripture by seeking what appear to be unnatural interpretations of Scripture, in order to form supposed harmonisations between the facts of the Bible and what are felt to be the facts of science, many of which are only theories.
Semoga bermanfaat
Terima kasih 😀 😀
@Paradise OK: ya sudah… anda beri segala macam excuse yang mungkin berguna.
Berikut ini hanya tanggal yang tercatat di sejarah:
Menanggapi tentang angka statistic atheis
==================================
Penganut paham atheis jika diukur dari zaman Galileo Galilei atau terserah mau diukur dari tahun berapa, seharusnya logika statistiknya meningkat tajam > 13 % secara global . Perlu diketahui paham atheis itu sudah ada jauh sebelum ada pemikiran2 modern termasuk sains modern. Sudah ada ribuan tahun yang lalu bersamaan dengan lahirnya paham percaya adanya Tuhan dan Penciptaan. Jadi apabila kita menggunakan logika statistic pertumbuhan paham atheis, seharunya sampai dengan tahun 2012 angka statistiknya minimal harus 50 : 50
Tentang peningkatan angka2 statistik atheis, fenomena ini saya tidak kaget dan heran, memang demikian dituliskan dalam buku kitab agama yang saya pelajari, bahwa sampai akhir zaman akan bermunculan orang2 yang tidak percaya adanya Tuhan dan Penciptaan.
Selanjutnya tentang kaum intelektual dari golongan kaum muda sebagai pelopor gerakan atheis, apakah anda mengenyampingkan fakta bahwa masih banyak golongan muda, baik yang berpendidikan tinggi ataupun dari kalangan bukan berpendidikan tinggi percaya Tuhan dan Penciptaan ?, bagaimana dengan angka2 statistik diluar 13 % anda, suatu hal yang mustahil 87 % angka2 statistik, didalamnya tidak berisi jumlah absolute angka2 kaum muda yang kredibel secara intelektual, dan ternyata ada juga banyak penganut atheis dari golongan yang tidak berpendidikan tinggi.
Terima kasih 😀 😀
@Paradise OK: ya sudah… kan tiap orang boleh beda kan 🙂
paraclete : mgkn krn terlalu pintar yg komen keluar dr inti yg penulis maksud.
Mas Judhi Anto kan muslim, kok bisa ngerendahin agamanya sendiri
@Cahaya: kalau gak berani melihat kekurangannya, mana mungkin bisa membuat perbaikan? Kalau yang saya sampaikan tidak sesuai dengan kebenaran, silakan sampaikan koreksinya.
Lho. Pada bagian mana artikel ini merendahkan Islam?
Setiap Nabi adalah utusan Allah SWT untuk kaumnya saja, (kecuali Rosululloh SAW), jadi yang ditenggelamkan Allah SWT, hanyalah kaum Nabi Nuh yang zalim (tidak beriman).
@Must Pump: anda punya info baru yang tak pernah dikabarkan kitab suci? oke.
Must pump : sepertinya anda egois, memakai kacamata kelompok anda sendiri untuk menilai kelompok yang lain, coba sekali kali ganti kacamata yang lain untuk menilai yang lain, pasti anda punya pandangan yang lain lagi.
Masih bisa disambung gak….
Saya terlambat tau blog ini
@Yama: silakan saja disambung…
Saya belum pernah menghitung, tp perkiraan 2/3 dr isi kitab agama adalah kisah, cerita dan dongeng yang kalo di-logika-kan jelas nggak masuk akal. Kalo ditelusuri dari sisi pra sejarah dunia (berdasarkan penemuan artefak2 yg sudah ditemukan), terlalu banyak kisah, cerita dan dongeng yang pasti seharusnya ada pada kurun waktu dan tempat sesuai dgn kisah, cerita dan dongeng ternyata mismatch.
Coba perhatikan kisah lain seperti Ibrahim menurut islam: Kabah didirikan pertama kali oleh ibrahim dan ismail di mekah. Kalo lihat kronologis waktu: Ibrahim hidup sekitar 1900 tahun SM, sementara kota mekah baru dibangun/ada pada abad ke 2 Masehi….
Agak berat mesti bilang bahwa kitab agama isinya DONGENG, tapi fakta bicara demikian..
@Gibran Sampurna: sebenarnya dengan menerima bahwa kisah-kisah kitab suci hanyalah media penyampai pesan, kita bisa lapang dada menerima kenyataan bahwa banyak diantaranya cuma dongeng belaka.
Kita bisa fokus pada apa yang bisa ditarik pelajarannya, dan tak sibuk membela kisah-kisah itu yang memang gak nyata.
mas judhianto pernah dengan kisah leluhur kita yang pelaku utamanya bernama Sang Hyang Enoh (enoh, noah, nuh?), dulu leluhur kita punya cerita tentang banjir besar juga, cuma yg ini gak bikin perahu besar (bahtera) tapi Sang Hyang Enoh menyelamatkan kehidupan, manusia,binatang,dll dengan menggiring ke atas gunung yang besar untuk menghindari banjir besar. Apa ada sangkut pautnya dengan kisah ini? atau semua hanya silib siloka atau perumpamaan saja sebagai penyampaian pesan bagaimana kita mengarungi bahtera kehidupan.Mohon pencerahannya /
(maaf agak melenceng dari ajaran samawi, menurut saya ajaran monoteisme asli nusantara memiliki kesamaan cuma berbeda pembabarannya saja) , terimakasih atas tulisan pak judhianto yang sangat bermanfaat ini. salam. rahayu
@Prasadya: wah kebetulan belum pernah dengar, dari kesamaan namanya saya duga ada unsur adaptasi dari cerita satu ke lainnya.
Betul bahwa Nuh itu dahulu kala tinggal di daratan Sunda, sebelum es kutub mencair hingga menenggelamkan daratan, menyisakan menjadi 17500 pulau yg skrng disebut Nusantara ini.Penduduk mencari daratan baru keseluruh dunia sambil menyebarkan peradaban menggunakan ribuan kapal, al kapal nabi Nuh itu. Itulah peristiwa tenggelamnya benua Atlantik sbg benua dgn peradaban paling maju dibanding benua lainnya diwaktu itu.
@Sigit Aryo Panji: cerita yang anda sampaikan bahwa daratan Sunda merupakan asal peradaban dunia berasal dari buku “Eden in the East” karya Stephen Oppenheimer, peneliti dari Oxford. Kesimpulan ini diperolehnya setelah melacak jejak mutasi DNA serta analisa berbagai kesamaan budaya peradaban dunia.
Apakah ini satu-satunya penafsiran dari hasil analisa DNA dan budaya? sudah banyak analisa mutasi DNA dan penelitian budaya serupa. Yang disimpulkan Oppenheimer ini menyimpang dari arus besar studi serupa.
Kebanyakan ilmuwan sepakat dengan jalur migrasi nenek moyang manusia seperti yang digambarkan di peta berikut: https://genographic.nationalgeographic.com/human-journey/
https://www.dnalc.org/view/15892-Human-migrations-map-interactive-2D-animation.html
Dua buku yang bagi saya menggambarkan dengan menarik perjalanan sejarah manusia adalah:
Guns, Germs, and Steel karya Jared Diamond serta Sapiens–A Brief History of Humankind karya Yuval Noah Harari.
Buku Oppenheimer memang menarik karena bisa dicocok-cocokkan dengan mitologi dunia (Alkitab dan Al-Qur’an), namun secara keilmuan, tidak banyak didukung oleh ilmuwan di bidangnya.
Saya tidak tertarik dengan kesimpulan Oppenheimer, namun tentunya tiap orang bisa punya pendapat yang berbeda.
haha ngakak gue jadi nya, bego brarti gue waktu kecil 😀 bisa sekalian bikin nabi idris nya
Dalam Al-Quran, banjir besar yang melanda pada masa Nabi Nuh bukan melingkupi seluruh seluruh dunia, tetapi bajir hanya terjadi pada suatu wilayah yang di huni kaum Nabi Nuh saja,
@Rizal: cakupan wilayah banjir Nuh dalam Al-Qur’an? Sepertinya tidak ada. Bisakah anda menunjukkan tepatnya ayat mana yang mengatakannya?
Dalam Al-Quran, Nabi Nuh di utus Allah hanya kepada suatu kaum, bukan kepada seluruh manusia. Hal ini sesuai dengan QS. Hud (11) ayat 25: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu.”
Tidak disebutkan apa nama dan di mana bermukim kaum Nabi Nuh tersebut. Namun, berdasarkan QS. Hud (11) ayat 44 disebutkan bahwa bantera milik Nuh berhenti di atas Bukit Judi di sekitar Armenia, Turki dan Iraq. Hal ini berarti, kaum Nabi Nuh bermukim di kawasan tersebut, diperkirakan meliputi empat kota masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
Daerah lain yang bukan wilayah ummat Nabi Nuh tidak terlanda banjir. Hal ini sesuai dengan Surat Al-Qashash ayat 59: “Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezhaliman”.
Pada tahun 1922 sampai 1934 Leonard Woolley dari The British Museum dan University of Pensylvania mempimpin sebuah penggalian arkeologis di tengah padang pasir antara Baghdad dengan Teluk Persia. Di tempat yang diperkirakan dulunya pernah berdiri sebuah kota bernama Ur, mereka melakukan penggalian.
Dari permukaan tanah hingga lima meter ke bawah terdapat sebuah lapisan tanah yang berisi berbagai benda yang terbuat dari perunggu dan perak. Ini benda-benda peninggalan bangsa Sumeria yang diperkirakan hidup sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Mereka bangsa yang telah dapat membuat benda dari logam.
Di bawah lapisan pertama itu mereka menemukan sebuah lapisan kedua berisi deposit pasir dan tanah liat setebal 2,5 meter. Pada lapisan itu masih terdapat sisa-sisa hewan laut berukuran kecil.
Yang mengejutkan, di bawah lapisan pasir dan tanah liat itu terdapat lapisan ketiga berisi benda-benda rumahtangga yang terbuat dari tembikar. Tembikar itu dibuat oleh tangan manusia. Tidak ditemukan benda logam satu pun di lapisan itu. Diperkirakan benda-benda peninggalan masyarakat Sumeria kuno yang hidup di Zaman Batu.
Diperkirakan oleh para ahli, lapisan kedua itu adalah endapan lumpur akibat banjir yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Banjir itu telah menenggelamkan masyarakat Sumeria kuno —yang kemungkinan besar mereka adalah kaum Nabi Nuh— lalu lumpur yang terbawa banjir itu menimbun sisa perabadan masyarakat tersebut. Berabad-abad, atau puluhan abad kemudian setelah banjir berlalu, barulah hadir kembali masyarakat baru di atas lapisan kedua itu, yakni masyarakat Sumeria ‘baru’ yang peradabannya jauh lebih maju daripada masyarakat Zaman Batu yang tertimbun lumpur itu.
Penyelidikan arkeologis di beberapa tempat mendapatkan keterangan, banjir melanda daerah yang memang sangat luas, yakni membentang 600 km dari utara ke selatan dan 160 km dari barat ke timur. Banjir itu telah menenggelamkan sedikitnya empat kota masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
@Rizal: jadi cakupan wilayah banjir Nuh bukan informasi dari Al-Qur’an? melainkan tafsiran anda tentangnya? Ah, oke.
Mengenai fakta arkeologis yang anda sebut, bisakah anda tunjukkan link atau suimbernya? Saya menduga informasi ini berasal dari sumber-sumber religius dan buikan dari lembaga riset ilmiah yang serius.
Mengenai bahtera di gunung Turki, penelitian yang serius justru mengungkapkan bahwa itu hanyalah hoax. Saya pernah menuliskannya dalam salah satu komentar sebelum ini.
Dari berbagai kasus penyebaran hoax oleh para religius untuk mendukung informasi kitab suci, ada baiknya kita melakukan cek silang informasi yang dibawa para religius ini ke sumber-sumber ilmiah yang lain.
Pendapat menarik dari seorang arkeolog Alkitab Dr David P. Livingston
Negara2 Kuno dalam Alkitab …
Kejadian
10:8 Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi;
10:9 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: “Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.”
10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.
(ada baiknya membaca keseluruhan Kejadian psl.10)
Banyak arkeolog modern sependapat bahwa keterangan tentang Nimrot hubungannya dgn keberadaan bangsa/budaya di Mesopotamia sangat diperlukan sebagai latar belakang kajian. Adanya kesamaan Kisah Enuma Elish & Gilgamesh dari peradaban bangsa Mesopotamia kuno dengan Alkitab tentang kisah Penciptaan dan banjir Bah sangat diperlukan
Dalam catatan pasca Banjir silsilah dari Kejadian 10 kita perhatikan bahwa anak-anak Ham adalah: Kusy/Cush , Misraim , Put dan Kanaan . Mizraim menjadi Mesir . tentang Put, belum ada informasi pasti di mana Put pergi/tinggal. Tentang Kanaan sudah jelas.
Bagaimana dengan Kusy/Cush ?…
Cush tinggal di ” tanah Sinear “yang kebanyakan sarjana setuju sebagai Sumer. Sumeria/Kish , kota pertama yang didirikan di Mesopotamia setelah Banjir , dalam Alkitab diidentifikasi sebagai Cush anak Ham,cucu Nuh (Kejadian 10:6 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.). Nama “Kish/Kush ” sering muncul pada tablet tanah liat dari Epos Gilgamesh. Hal menarik dari Epos Gilgamesh/ Enuma Elish adalah upaya/situasi selamat dari banjir Bah, jika dihubungkan dgn catatan Alkitab diidentifikasi sebagai Nuh dan Ham. Nimrod adalah cucu Ham. Karena paralel antara Gilgamesh dan Nimrod, banyak sarjana setuju bahwa Gilgamesh adalah Nimrod
Erech disebutkan dalam Alkitab (Kejadian 10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear) , Uruk adalah kota Gilgames. Secara historis, Gilgamesh adalah dinasti pertama dari Uruk
Alkitab mengidentifikasi sebagai salah satu kota dari Nimrod kerajaan di lembah Sinear ( Kej. 10:10 ); (bahasa Yunani/Romawi Orchoe, terletak di tepi kiri sungai Efrat , sekitar 120 km sebelah tenggara dari Babel kuno, lokasi tersebut sekarang dipenuhi oleh gundukan dan reruntuhan Warka. Tampaknya telah menjadi pekuburan dari raja2 Asyur , krn wilayah tersebut dipenuhi dgn batu bata dan sisa2 peti mati kuno
Membandingkan persamaan dan perbedaan antara Alkitab dengan Epos Gilgamesh/ Enuma Elish, timbul dugaan bahwa sumber dari kedua kisah itu pada mulanya adalah sama.
Adam dan Hawa telah menceritakan apa yang ia tahu dan apa yang ia dengar dari Allah kepada anak cucunya. Mereka cerita lagi kepada anak-anak mereka dan seterusnya, sampai Nuh. Kisah-kisah ini diceritakan entah hanya secara lisan, entah juga secara tertulis.
Nuh dan keluarganya menceritakan lagi kepada anak-cucu mereka. Anak cucu mereka mengisahkannya lagi kepada anak-cucu mereka dan seterusnya. Setelah banjir Nuh.
keturunan Nuh menyebar keseluruh bumi. Ada yang tinggal di benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Australia. Ada keturunan Nuh yang tinggal di Mesopotamia. Mereka inilah yang disebut suku Akkadia. Salah seorang dari orang Babilonia itu menulis kisah yang dia dengar dalam lempengan-lempengan yang kemudian dikenal sebagai Enuma Elish.
Kisah yang dituturkan Adam dan kemudian Nuh, sudah mengalami berbagai tambahan-tambahan dan pengurangan-pengurangan. Fantasi-fantasi, ketakutan-ketakutan dsb dari penulis Enuma Elish tentu masuk dalam kisah-kisah itu.
Sebagian dari keturunan Nuh ialah orang-orang Yahudi. Salah seorang dari orang Yahudi ini menulis kisah penciptaan dalam bentuk kitab Kejadian. Penulis Kitab Kejadian secara tradisionil dianggap adalah Musa.
@gEN_doNG dari arkeolog Alkitab? semacam Harun Yahya yang saintis Qur’an? Oke.
Ada yang dari arkeolog beneran gak? Yang tulisannya dikutip jurnal ilmiah beneran?
saya jga kurang tahu persis kalau sumber berikut diterima dalam jurnal ilmiah :
Geologi air bah
https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_air_bah
Mesopotamia
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesopotamia
Sumeria
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumeria
Yang penulis lupa adalah bahwa hewan yang dibawa adalah bepasangan (jantan dan betina) padahal faktanya banyak jenis hewan yang hermaprodhide atau hewan yang berkolini seperti lebah atau semut yang hanya butuh 1 betina produktif tapi butuh banyak pejantan. Jangan lupa juga masalah hewan yang rapuh seperti hewan kecil dan serangga, atau masalah hewan yang dalam proses kehidupannya butuh banyak media seperti capung (didalam air ketika masih larva tetapi ketika jadi capung keluar dari air dan ternang) atau kupu-kupu yang berubah betuk dari larva(ulat) kemudian jadi kepompong dan terakhir jadi kupu-kupu. Dalam pengalaman debat saya kata-kata pemungkas yang sering dilontarkan hanyalah ilusi doktrin seperti “Tuhan tidak bisa dijangkau oleh logika berfikir manusia” atau “anda adalah seorang penyesat yang diutus setan/dajjal/antikriss/freemason/illuminati/CIA/telkomsel/PLN/PBB untuk menyesatkan umat beragama”, tanpa ada satupun yang sanggup untuk menyanggah faktanya. Dan sejak kapan logika berpikir adalah hal yang menghalangi kita untuk mendapatkan kebenaran? Justru sebaliknya logika adalah yang akan membebaskan manusia dari pemahaman yang salah dan membuat kita akhirnya bisa melihat kebenaran!!!
Menurut Stephen Oppenheimer, peneliti dari Oxford, didalam bukunya “Eden in the East” (Okt 2010), banjir nabi Nuh adalah peristiwa mencairnya gunung es sepuluhan ribu tahun yl yang membanjiri dunia, yang di daratan Sunda ditandai oleh naiknya permukaan laut hingga 150m, menenggelamkan sebagian besar daratan menjadi17.500an pulau.
Dalam kaitan ini, thn1949 benda mirip kapal di atas Gunung AraratTurki (sekitar 4.600 meter) adalah situs kapal Nabi Nuh, ditemukan oleh Angkatan Udara USA, dimuat dalam berita Life Magazine th 1960. Ditindak lanjuti oleh pesawat Tentara Nasional Turki yg menangkap benda mirip kapal dgn panjang 150an m. Gabungan peneliti 15 ahli arkeologi – antropologi China dan Turki, mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa serpihan kayu, tambang dan paku. Hasil Laboratorium Noahs Ark Minesteries International, setelah melakukan uji materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukkan bukti yang mengejutkan, yaitu fosil kayu Kapal Nabi Nuh berasal dari kayu jati Jawa.
Kapal sepanjang 150m dengan tinggi 23m bertingkat tiga itu membutuhkan kayu ribuan m3, dikerjakan dengan mendadak sesuai petunjuk Tuhan kepada nabi Nuh untuk segera membuat kapal karena akan terjadi banjir yang menenggelamkan daratan. Tidak mungkin tersedia kayu sebanyak itu, satu satunya solusi adalah langsung menebang hutan jati!
Daya penalaran manusia secara sehat akan mengatakan pembuatan kapal nabi Nuh di daratan Sunda, diwilayah yang sekarang namanya pulau Jawa, silahkan menyimpulkan apakah mungkin nabi Nuh adalah orang Yahudi atau Arab?
@Sigit Aryo Panji: sudah cari di internet untuk keyword “Noah Ark” dan “Noah Ark Hoax”? Silakan lihat sumbernya.
Kisah kapal di gunung Ararat kebanyakan berasal dari situs-situs religius entah Kristen atau Islam atau situs yang banyak memuat kisah menakjubkan serta konspirasi.
Anda juga bakal mendapatkan cerita bahwa perahu Nuh di atas gunung Ararat cuma rekayasa yang dibangun belakangan untuk “membuktikan” kebenaran Alkitab. Ini banyak dimuat di web berita yang cukup kredibel.
http://news.nationalgeographic.com/news/2004/09/0920_040920_noahs_ark_2.html
Justru sumber tentang kapal nabi Nuh yg ternyata dibuat dari kayu Jati Jawa itu, malah membuktikan dongeng di Alkitab dan di Alquran itu salah, karena ternyata nabi Nuh itu orang Jawa. Simak dulu kiriman saya, buat apa para arkeolog dan anthropolog Turki dan Cina membuat berita hoax. Bahkan yg dikatakan kitab2 suci terjadi hujan lebat hingga banjir, ternyata ngawur. Yang terjadi adalah mencairnya gunung es hingga Dataran Sunda tenggelam menyisakan 17500 kepulauan Nusantara. Kalau ini situs ilmiah tidak bisa mengomentari tanpa pembahasan kalimat2 yg saya kirim, seharusnya tunjukkan salahnya atau rekayasa atau hoaxnya yg mana.
@Sigit Aryo Panji: bisa anda tunjukkan link sumber informasi Anda? Saya sudah tunjukkan salah satu link rujukan saya, situs nationalgeographic itu sangat kredibel untuk informasi sains.
Buat apa bikin hoax? Seberapa sering anda mendapatkan berita hoax? Untuk level Indonesia, hoax itu menggila sejak sebelum pilpres 2014, baik lewat Facebook, Twitter, grup WA, BbM, web dan berbagai media sosial. Jika anda cermati sumbernya, maka yang mendominasi adalah kelompok-kelompok religius.
Di luar negeri? Sama juga. Teori Flat-Earth, perahu Nuh, kreasionisme asalnya ya dari grup fundamentalis Kristen.
Secara umum, berita yang dishare kelompok religius, saya anggap hoax sampai ada fakta dan sumber kredibel yang menyokong.
Buat apa hoax? Ya pertanyaan itu lebih tepat ditanyakan ke sumber hoax tersebut.
Kisah Kapal Nabi Nuh AS yang Terbuat Dari Kayu Indonesia – Feed …
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2466447/kisah-kapal-nabi-nuh-as-yang-ter
VIDEO Benarkah Kapal Nabi Nuh Dibuat Dari Kayu Jati … – YouTube
BENARKAH KAPAL NABI NUH BERASAL DARI PULAU JAWA …
http://mahessa83.blogspot.com/2016/05/benarkah-kapal-nabi-nuh-berasal-dar
Temuan Mengejutkan, Kayu Kapal Nabi Nuh Cocok dengan Fosil …
http://solo.tribunnews.com/2016/05/26/temuan-mengejutkan-kayu-kapal-nabi-n
Nabi Nuh Adalah Nabi jawa kuno? – Altovart Blog
http://altovart.blogspot.com/2014/05/nabi-nuh-adalah-nabi-jawa-kuno.html
INI BUNG JUDHIANTO, SBGN DARI WEBSITE, MOHON DISIMAK. WEBSITE2 DIATAS BUKAN DARI SUMBER RELIGIOUS, MAKANYA BUAT APA MEREKA BIKIN HOAX! SAYA SENDIRI PENYEBAR /PENGANUT BUDAYA TUNTUNAN HIDUP NUSANTARA/JAWA.
@Sigit Aryo Panji: anda yakin sumber anda punya kredibilitas ilmiah?
Untuk informasi yang bersifat ilmiah, gunakan sumber-sumber primer, publikasi ilmiah atau media yang punya tradisi serius menampilkan informasi ilmiah. Sumber yang anda tampilkan adalah sumber gosip, opini, serta media yang menampilkan berita yang tak menunjukkan sumbernya.
Secara umum, informasi perahu di atas gunung Ararat Turki, adalah hoax yang pertama kali dikeluarkan lembaga publikasi Kristen. Tafsiran ini lebih banyak didaur ulang oleh publikasi keagamaan baik Kristen maupun Islam, serta dikutip ulang di media-media yang tidak terlalu serius menggarap tulisan-tulisan ilmiah.
Sedangkan informasi tentang Sundaland yang menjadi pusat peradaban dunia, sumbernya dari Stephen Oppenheimer yang menafsirkan jejak DNA dan analisis budaya. Secara ilmiah Stephen Oppenheimer tidak didukung oleh ilmuwan lain, karena ada lebih banyak studi yang menunjukkan tafsiran lain. Buku Stephen Oppenheimer cukup laris bagi para religius karena mencocok-cocokkan sejarah dengan kisah banjir Nuh, juga laris di Indonesia karena mengangkat Nusantara sebagai sumber peradaban dunia.
Ternyata anda merasa tidak bangga dengan kehebatan Nusantara sendiri dijaman dahulu kala, bahkan lebih percaya dengan tulisan anda yg tidak jelas sumber dari mana. Seharusnya dengan membuka website2 yg sdh saya kirim, anda bisa menelusuri lebih lanjut di internet, maka akan diketemukan sendiri sumber2 lain yg anda kehendaki. Tapi kembali lagi, karena memang anda tidak percaya kpd bangsa sendiri, sebaliknya percaya pada bangsa asing, tetap saja anda akan menyangkal itu. Bukankah anda juga tidak menunjukkan sumber ilmiahnya dari tulisan tentang nabi Nuh itu? Dari gambar yg terpasang, terkesan itu cerita untuk anak2. Maka dari tulisan anda tentang nabi Nuh, banyak yg tidak bisa diterima dgn akal sehat. Kalau begitu anda memang mau benar sendiri, jadi tidak ada gunanya saya lanjutkan, maka cukup sekian saja!
@Sigit Aryo Panji: kebenaran itu masalah sederhana kok, kesesuaian dengan bukti atau logika. Jika anda tidak mampu memproduksi sendiri bukti dan logika, maka rujuklah kepada sumber yang punya kredibilitas di bidangnya.
Hal yang lainnya adalah masalah beban pembuktian.
Yang wajib menyajikan bukti adalah pihak yang mengeluarkan klaim. Kalau ada yang meminta anda percaya bahwa bahwa Doraemon adalah Tuhan yang sesungguhnya, maka orang tersebutlah yang harus mati-matian menunjukkan bukti-bukti bahwa memang Doraemon adalah Tuhan – bukan anda. Anda tinggal menilai apakah bukti-bukti itu bisa anda terima atau tidak, anda tak punya kewajiban apa-apa.
Di masalah kisah Nabi Nuh atau Nusantara yang menjadi asal Nabi Nuh, yang percaya klaim itu anda. Maka kalau anda mau saya juga percaya, sajikan bukti-bukti yang bisa meyakinkan saya, biar saya yang menilai kualitas bukti-bukti anda. Jika yang anda sampaikan adalah hoax atau teori arkeologi/antropologi yang tak mendapat dukungan dari banyak ahli di bidang itu, ya tentunya itu tak bisa meyakinkan saya.
Dengan latar seperti itu, maka bagi saya kisah Nabi Nuh itu tak banyak bedanya dengan kisah Sangkuriang dan Gunung Tangkuban Perahu, sekedar dongeng. Jadi gak salah kan dengan gambarnya?
Mengenai kebanggaan kepada Nusantara, ada banyak sekali hal yang membuat saya bangga. Kekayaan karya seni, tradisi, keramahan penduduknya, serta toleransi yang tinggi itu merupakan salah satu hal nyata yang bisa dibanggakan dari Nusantara. Bukan dari dongeng-dongeng serta hoax yang anda sampaikan.
Oh ya, kok bisa anda bangga dengan hoax yang kosong itu? saya kok malu 🙂
Hai Mas Judhianto, salam kenal.
Ini postingan kedua mas yang saya baca, dan saya memahaminya dengan cekakak cekikik saya.
Tenang, saya ndak mau menyalahkan Mas. Kalau saya lihat nampaknya Mas mau menampar pola pikir yang sudah terdoktrin di kepala orang-orang saat ini, yang mana menjadi mainstream. Bener gak mas?atau saya sok tau aja?haha
Kalau doktrin mainstream yang kita percaya, maka postingan ini adalah BENAR dan tidak merendahkan dong ya.
hehe
Yang mau saya tanyakan untuk pembaca lain, maukah kita memaknai QURAN dalam hal ini kisah Nabi Nuh secara tekstual saja? Itu QURAN lho, Kitab yang dibilang sempurna, Kitab kehidupan, pualing mantep deh.
Mestinya kalo gitu kan memiliki makna yang lebih luas, seluas jagat raya, bahkan lebih.
Nah taapi gimana kalau begini, bahwa Kapal adalah perumpamaan daripada persatuan/komunitas dan itu dibangun Nuh dengan memasukkan manusia yang diumpamakan dengan binatang, saya belum sampai tahap mengerti kenapa diberi perumpaman tsb. Yang lalu komunitas itu jadi dan kokoh, maka sekalipun diombang ambing oleh badai/banjir hujatan, cacian dan perlawanan orang-orang kafir, komunitas(kapal) itu tetap kokoh dan menyelamatkan mereka untuk menjaga ajaran suci Tuhan Semesta Alam.
kalo saya sih percaya yang seperti itu, seterah agan-agan percaya yang mana.
huehuehuehue
salam
Sumber : Jawaban.com
Kisah Nuh bisa jadi benar-benar terjadi, seperti yang dikatakan dalam Alkitab. Hal ini dibuktikan oleh arkeolog air Robert Ballard, arkeolog yang menemukan Titanic. Dia mengklaim bahwa tim peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan banjir maha besar yang dijelaskan dalam Alkitab, didasarkan pada peristiwa nyata.
Ballard mulai menyelidiki sebuah teori kontroverisal yang diajukan oleh dua ilmuwan dari Universitas Columbia tentang adanya banjir besar di wilayah Laut Hitam dimana pada waktu itu Laut Hitam adalah danau air tawar yang dikelilingi lahan pertanian saat itu. Selain itu, dia juga meneliti dari sebuah studi yang pernah dilakukan William Ryan dan Walter Pitman pada 1997 lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, ia mengatakan bahwa sebagian besar wilayah dunia tertutup oleh es sekitar 12 ribu tahun lalu. Saat gletser mulai mencair pada periode pemanasan bumi pada 5.600 SM, air tersebut segera memenuhi lautan di dunia. Menurut Ballard, peristiwa inilah yang kemudian menyebabkan banjir di seluruh dunia.
Timnya memastikan temuan Ryan dan Pitman tersebut. Lebih dari 60 ribu mil persegi tanah telah tergenang. Kekuatan air sebesar 200 kali dari air terjun Niagara, yang menyapu seluruh permukaan daratan. Inilah yang mengakibatkan Laut Hitam yang semula merupakan air tawar menjadi air asin. Ballard meyakininya dengan bukti perhitungan karbon dari cangkang yang ditemukan sepanjang garis pantai, cangkang yang ternyata berumur 5.000 tahun SM. Timnya berencana kembali ke Turki pada musim panas mendatang, tempat ditemukannya kapal yang dipercaya sebagai kapal Nuh.
Sungguh menakjubkan bagaimana Alkitab selalu bisa dibuktikan kebenarannya, bahwa Alkitab tidak hanya omong kosong belaka saat membuat semua cerita yang penuh hal-hal besar tersebut. Alkitab juga tidak bohong saat mengatakan bahwa keselamatan ada di dalam Yesus saja.
@Reynold: saya coba cari di internet untuk kata kunci Robert Ballard Noah’s Flood, hasilnya ada banyak entry tentangnya.
Secara umum, Ballard menarik kesimpulan bahwa pernah terjadi banjir besar di sekitar Laut Hitam pada tahun 5000 SM. Dari kesimpulan ini, Ballard mencocokkan waktu terjadinya dengan cerita banjir Nuh, lalu kesimpulan akhirnya: banjir Nuh seperti di Bible mungkin benar terjadi.
Dari sisi ilmiah, yang bisa diuji adalah kesimpulan pertama bahwa ada banjir besar di sekitar Laut Hitam. Tapi sayangnya tidak ada pengujian ilmiah berikutnya yang dilakukan ilmuwan lain untuk menguji kesimpulan tersebut.
Dari sisi religious, menariknya kesimpulan Ballard tersebut justru ditolak oleh beberapa situs keagamaan Kristen sendiri seperti dalam beberapa link berikut ini:
http://creation.com/Robert-Ballard-did-not-discover-Noahs-Flood
http://creation.com/black-sea-flood-may-evaporate-completely
http://biblicalgeology.net/blog/12-reasons-robert-ballard-has-not-discovered-noahs-flood/
Jadi secara ilmiah dan religius (Kristen) hipotesis Ballard ini tidak mempunyai dukungan kuat.
Coba link ini bos :
APAKAH KISAH AIR BAH ADALAH SEBUAH FAKTA HISTORIS ATAUKAH HANYA SEBUAH DONGENG?
https://www.facebook.com/notes/esra-alfred-soru/apakah-kisah-air-bah-adalah-sebuah-fakta-historis-ataukah-hanya-sebuah-dongeng/10153553247710879/
Ahmad: sudahkah anda membaca komentar-2 di atas? khususnya yang ini
@Sigit Aryo Panji: sudah cari di internet untuk keyword “Noah Ark” dan “Noah Ark Hoax”? Silakan lihat sumbernya.
Kisah kapal di gunung Ararat kebanyakan berasal dari situs-situs religius entah Kristen atau Islam atau situs yang banyak memuat kisah menakjubkan serta konspirasi.
Anda juga bakal mendapatkan cerita bahwa perahu Nuh di atas gunung Ararat cuma rekayasa yang dibangun belakangan untuk “membuktikan” kebenaran Alkitab. Ini banyak dimuat di web berita yang cukup kredibel.
@Judhianto :
Saya tidak mengerti situs mana yang anda maksud konspirasi. Saya setuju memang kalau dikatakan penemuan di atas gunung Ararat itu masih tanda tanya. Toh arkelog yang katanya sudah sampai kesana tidak pernah memberikan penjelasan ilmiah yang memuaskan.
Hal terpenting yang saya mau sampaikan adalah Alkitab tidak pernah membantah tentang evolusi. Sebagian besar teolog Kristen justru mendukung teori evolusi. Teori evolosi meskipun banyak ditentang orang tetapi teori evolusi adalah salu2nya teori yang secara konsisten terus menunjukkan bukti-bukti. Apakah memang species binatang pada saat itu sebanyak species binatang saat ini ? Belum diketahui.
Apakah saat itu banjir memang melanda seluruh dunia ? Buktinya ada tablet-tablet kuno yang menceritakan (artinya yang menulis di tablet tentunya orang yang selamat atau tidak terkena dampak banjir)
Lagi2 ke pesan moralnya bahwa kalau anda tidak mendengarkan Tuhan maka anda akan binasa. Ingat bos tidak selamanya dimaknai seperti yang tertulis tetapi yang ingin disampaikan adalah betapa dahsyatnya banjir saat itu.
@Ahmad:
Saya berpendapat itu hoax, tapi okelah kita tak sepakat.
Semua peradaban kuno punya cerita tentang binatang yang bisa berbicara, para dewa-dewi, pusaka sakti, dan sebagainya. Apakah itu berarti itu nyata? kan enggak.
Kalau tak bisa dibuktikan dan tidak masuk akal, ya mau tak mau kisah itu setara dengan dongeng. Sederhana bukan 🙂
Yang saya tidak sepakat (belum) bahtera Nuh yang katanya ditemukan diatas Gunung Ararat (negara Turki Sekarang). Yang lain saya setuju. Menurut saya yang terjadi saat itu adalah banjir besar di Timur Tengah.
Siapa yang bilang nabi Adam Homo sapiens? Siapa yang bilang dna nabi Nuh sama dengan kita? Jadi umur 1000 itu mustahil? Siapa yang bilang nabi Nuh hidup di zaman perunggu, bukan 1 miliyar tahun sebelumnya? Siapa?
Purgatory77: jadi menurut anda Nabi Adam bukan Homo Sapiens dan Nabi Nuh DNA-nya beda dengan manusia?
Sepertinya saya setuju, karena deskripsi mereka tidak cocok dengan Homo Sapiens, seperti terbuat dari lempung dan umurnya ratusan tahun.
Sepertinya bisa kita golongkan sebagai spesies Homo Imaginasis (manusia khayalan).
Bisa jadi pak, wong giganthropus sama nabi nuh aja mungkin tuaan nabi Nuh, kan gak pernah dijelasin
Tugas kita sebagai orang beriman hanya percaya…bukan mencari logika ….logika begini tentang bahtera nabi nuh yg d anggap rumit mengumpulkan smua mkhluk hidup….itu udah d atur oleh ALLAH SWT…jd kita hnya butiran debu d hadapany….jd jgan kita debu memikirkan bumi ini…kita adalah ibarat debu jd jgan memikirkan langit dr mana mulai membuatnya ya…lalu bintang ko punya cahaya sendiri ya…dll
@Arif: anda mengatakan
ada yang sudah mempraktekkan hal ini? ada yaitu para teroris dan bomber bunuh diri. Mereka percaya begitu saja bahwa dengan membunuh sebanyak-banyaknya orang yang mereka benci, Allah jadi girang bukan main sehingga menghadiahi mereka surga dengan 72 perawan.
Syalom kak apakah saya bisa memakai gambar yg di atas untuk membuat aplikasi saya??