Beranda » Pesan Moral Aneh Kisah Nabi Luth

Pesan Moral Aneh Kisah Nabi Luth

Kisah Nabi Luth pasti dikenal oleh penganut agama rumpun Ibrahim, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Kisah ini ada dalam Qur’an dan Kitab Perjanjian Lama.

Apa pesan moral kisah tersebut?

Penganut Islam dan Kristen dapat dengan cepat menyebutkannya: hubungan seks sesama jenis adalah dosa yang sangat dibenci Allah. Untuk perbuatan tersebut Allah telah mengirim azab yang memusnahkan kaum Luth.

Tetapi adakah pesan moral lain yang bisa diambil dari cerita di kedua kitab suci tersebut?

Ada. Dan ini sungguh mengejutkan karena pesan tersebut adalah hal yang tidak bisa diterima oleh norma-norma yang wajar dimasa kini.

Pesan Moral Aneh

Untuk Kitab Perjanjian Lama, saya akan mengutip Kitab Genesis sebagai berikut:

Gen 19:1  Sesudah bertamu pada Abraham, kedua malaikat itu pergi ke Sodom dan tiba di sana pada waktu malam. Lot sedang duduk di pintu gerbang kota, dan setelah melihat mereka, ia bangkit untuk menyambut mereka. Lalu sujudlah ia di hadapan mereka,
Gen 19:2  dan berkata, "Tuan-tuan, silakan singgah di rumah saya. Tuan-tuan dapat membasuh kaki dan bermalam di rumah saya. Besok kalau mau, Tuan-tuan dapat bangun pagi-pagi dan meneruskan perjalanan." Tetapi mereka menjawab, "Terima kasih, biar kami bermalam di sini saja, di lapangan kota."
Gen 19:3  Lot memohon dengan sangat, dan akhirnya mereka masuk bersama dia ke dalam rumahnya. Lot menyediakan hidangan lezat dan memanggang roti secukupnya, lalu makanlah mereka.
Gen 19:4  Tetapi sebelum tamu-tamu itu pergi tidur, orang-orang Sodom mengepung rumah itu. Semua orang laki-laki di kota itu, baik yang tua maupun yang muda, ada di situ.
Gen 19:5  Mereka berseru kepada Lot, dan bertanya, "Di mana orang-orang yang datang bermalam di rumahmu? Serahkan mereka, supaya kami dapat bercampur dengan mereka!"
Gen 19:6  Lot keluar dari rumahnya, dan sesudah menutup pintu,
Gen 19:7  ia berkata kepada orang-orang Sodom itu, "Saudara-saudara, saya minta dengan sangat, janganlah melakukan hal yang sejahat itu!
Gen 19:8  Coba dengar, saya punya dua anak perawan. Biar saya serahkan mereka kepada kalian dan kalian boleh melakukan apa saja dengan mereka. Tetapi jangan apa-apakan tamu-tamu saya ini; sebab saya wajib melindungi mereka."
Gen 19:9  Tetapi kata orang-orang Sodom itu kepada Lot, "Pergi! Engkau orang asing mau mengatur kami? Ayo, pergi! Kalau tidak, engkau akan kami hajar lebih berat daripada kedua orang itu." Lalu mereka mendorong Lot dan menyerbu hendak mendobrak pintu.
Gen 19:10  Tetapi kedua tamu itu mengulurkan tangan mereka dan menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu.
Gen 19:11  Mereka membutakan semua orang yang ada di luar rumah itu, sehingga orang-orang itu tidak dapat menemukan pintu itu lagi.

Untuk Qur’an ada di Al-Hijr

Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut pengikutnya, (61)
ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal". (62)
Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. (63)
Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. (64)
Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu". (65)
Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh. (66)
Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu.(67)
Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), (68)
dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina". (69)
Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" (70)
Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)". (71)

Apa yang aneh?

Dalam kedua versi tersebut, penduduk kota (laki-laki) datang untuk meminta tamu Luth (dua malaikat yang gagah) agar diserahkan untuk melayani nafsu bejat mereka. Dalam pengaruh nafsu, mereka menantang Luth untuk menyerahkannya.

Apa reaksi Luth untuk melindungi tamunya?

Gunung Sodom dan tiang batu yang tercipta dari istri Lot karena menengok ke belakang
Gunung Sodom dan tiang batu yang konon tercipta dari istri Lot karena menengok ke belakang

Inilah pesan yang sangat tidak bisa dimengerti: Luth menawarkan dua anak gadisnya yang perawan sebagai pengganti dua orang malaikat tamunya.

Astaga! ayah macam apa Luth ini. Ia rela menyerahkan dua orang anak gadisnya kepada gerombolan beringas, demi dua orang tamu yang baru dikenalnya (walaupun itu malaikat).

Dalam kisah ini tercermin bahwa orang tua berhak menentukan nasib anak gadisnya, berhak bahkan untuk mengumpankannya ke mulut gerombolan yang dirasuki nafsu liar.

Apakah pesan kedua ini dapat diterima oleh kaidah moral sekarang? Saya rasa tidak. Tanpa ukuran agama apapun, tindakan Luth untuk menyerahkan anak gadisnya tidak dapat diterima.

Ada lagi yang aneh? Ada bahkan ini jauh lebih absurd.

Keanehan Lebih Lanjut Kisah Luth

Keanehan kisah Luth tidak berhenti disini saja. Kisah berikutnya menimbulkan pertanyaan lebih jauh. Untungnya kisah ini hanya ada di Perjanjian Lama, dalam Qur’an kisah ini tidak dicantumkan. Beruntunglah umat Islam, karena tidak perlu kerepotan untuk menjawabnya.

Dalam Perjanjian Lama, kisah Lot terus berlanjut dengan absurd. Lihat cuplikan Kitab Genesis berikutnya:

Gen 19:17  Sesudah itu seorang dari malaikat itu berkata, "Larilah, selamatkan nyawamu! Jangan menoleh ke belakang dan jangan berhenti di lembah. Larilah ke pegunungan, supaya kalian jangan mati!"
…
Gen 19:23  Matahari sedang terbit ketika Lot sampai di Zoar.
Gen 19:24  Tiba-tiba TUHAN menurunkan hujan belerang yang berapi atas Sodom dan Gomora.
Gen 19:25  Kedua kota itu dihancurkan, juga seluruh lembah dan semua tumbuh-tumbuhan serta semua penduduk di situ.
Gen 19:26  Tetapi istri Lot menoleh ke belakang, lalu dia berubah menjadi tiang garam.
…
Gen 19:30  Karena Lot takut menetap di Zoar, maka pergilah ia ke pegunungan bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan, lalu tinggal di dalam sebuah gua.
Gen 19:31  Anak perempuan yang sulung berkata kepada adiknya, "Ayah sudah tua, dan di seluruh negeri ini tak ada orang laki-laki yang dapat mengawini kita supaya kita mendapat anak.
Gen 19:32  Mari, kita buat ayah mabuk, lalu kita tidur dengan dia supaya kita mendapat anak."
Gen 19:33  Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu anak yang sulung tidur dengan ayahnya; tetapi ayahnya begitu mabuk sehingga tidak tahu apa yang terjadi.
Gen 19:34  Keesokan harinya, anak yang sulung berkata kepada adiknya, "Tadi malam saya sudah tidur dengan ayah! Nanti malam kita buat dia mabuk lagi. Lalu tidurlah kau dengan dia. Nanti kita masing-masing mendapat anak."
Gen 19:35  Demikianlah pada malam itu mereka membuat Lot mabuk, dan anaknya yang kedua tidur dengan dia. Dan Lot terlalu mabuk lagi sehingga tidak tahu apa yang terjadi.
Gen 19:36  Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu karena ayah mereka sendiri.
Gen 19:37  Anak yang sulung melahirkan anak laki-laki yang dinamakannya Moab. Dia menjadi leluhur orang Moab yang sekarang.
Gen 19:38  Anak yang kedua melahirkan anak laki-laki juga yang dinamakannya Ben-Ami. Dia menjadi leluhur bangsa Amon yang sekarang.

Perhatikan apa yang terjadi. Kedua anak Lot membuat ayah mereka (Lot) mabuk dan menggauli mereka agar mereka mendapat keturunan. Dan itu berhasil.

Astaga! keluarga macam apakah Lot ini?

Lot dibujuk dua anak gadisnya
Lot dibujuk dua anak gadisnya

Apakah pantas mereka disebut keluarga yang suci, hingga kisahnya diabadikan di kitab suci yang menjadi panutan umat Islam, Kristen dan Yahudi? Selain penolakannya terhadap perilaku seks yang tidak wajar, adakah yang patut dicontoh dari keluarga Luth ini?

Inilah salah satu kisah dalam kitab suci yang mendapat sorotan keras dari kelompok-kelompok kritikus agama.

Kisah ini memang absurd.

Mungkin anda mempunyai jawabannya?

480 thoughts on “Pesan Moral Aneh Kisah Nabi Luth

  1. Saya yakin anda pasti tahun tentang hukum LOA (Law of Attraction) itu kalau dibahasakan menjadi satu kata adalah KARMA (buat baik dapat baik, buat buruk dapat buruk). Anda bisa baca bukunya Rhonda Byrne “The Secret” dan bisa juga browsing sangat banyak hasil penelitian yang mendukung, salah satunya http://www.cahyopramono.com/2008/04/secret-dan-alam-semesta-sebagai.html dan masih banyak lagi anda bisa browsing sendiri.

    Berikut tentang reinkarnasi :
    http://hans-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-136283-Umum-KISAH%20NYATA%20REINKARNASI,%20BUKTI%20KELAHIRAN%20KEMBALI.html

    https://en.wikipedia.org/wiki/Dorothy_Eady

    1. @Ahmad: dimanakah ada universitas yang mengajarkan LOA, THE Secret, pelatihan otak tengah, otak kanan dan otak kiri, manajemen Qolbu, ESQ, Karma? Tak ada.

      Kenapa? Karena memang itu pseudosains, kelihatannya seperti ilmiah, tapi omong kosong. Klaim-klaim tentangnya selalu bersifat subyektif dan tak bisa direplikasi atau diverifikasi.

      Omong kosong itu populer digelembungkan program promosi besar-besaran. Menggelembung seperti balon, lalu kempes tak ada jejaknya.
      http://www.lifehack.org/articles/lifestyle/the-law-of-attraction-is-a-dangerous-delusion.html

      Bagi saya, selama tak ada penelitian yang serius dan diakui serta teruji oleh komunitas sains yang relevan, semua klaim ilmiah itu omong kosong.

  2. Memang bukti dalam bentuk jurnal sulit didapatkan tetapi bahwasanya ada penelitian tentang itu tidak bisa dipungkiri. Karena dilakukan untuk kepentingan terbatas banyak yang dilakukan secara rahasia memang. Seperti bahasa saya diatas “perlahan-lahan terbukti secara ilmiah”. Contoh majalah kedokteran di Jepang pada tahun 1960-an yang memuat bagaimana efek iritasi dari daun yang sebenarnya tidak beracun, hanya dengan menanamkan di pikiran anak-anak yang menjadi panelis bahwa yang diletakkan di tubuh mereka adalah tumbuhan beracun. Ada juga penelitian di Moscow bagaimana pikiran bisa saling berkomunikasi. Oke kalau bukti seperti jurnal ilmiah yang anda minta terus terang saya tidak punya.

    Kita masing-masing pnya keyakinan, tetapi saya meyakini LOA dan saya percaya itu bekerja.

    1. @Ahmad: jadi sepakat kan kalau LOA tidak memiliki dukungan dari sisi bukti yang terverifikasi dan riset ilmiah yang diakui,

      Tapi kalau masalah percaya, tentu tiap-tiap orang berhak untuk memilih sendiri apa yang mau dipercayainya. Termasuk LOA.

  3. Seperti yang saya katakan ada sejumlah penelitian tetapi memang verifikasi nya tidak ada. Kenapa dari sisi peneliti biasanya melakukan untuk kepentingan rahasia (seperti tentara Sovyet), dari sisi ilmuwan banyak yang skeptis duluan. Kalau anda membaca artikel Tertius Lantigimo tentang Subjective Communication disitu dipaparkan sejumlah dukungan/bukti ilmiah. Bisa dikatakan klaim sepihak karena memang tak ada verifikasi. Jadi memang untuk masuk dalam jurnal yang tersohor sepertinya untuk saat ini memang masih sulit. Tapi saya punya keyakinan “perlahan lahan tapi pasti”.

    Mengapa saya yakin ? Hal-hal yang bersifat supranatural seperti telepati antara ibu dan anak, orang yang dihipnotis (gendam), orang yang memadamkan nyala lilin lewat tatapan mata, orang yang membengkokkan sendok tanpa menyentuh dan masih banyak lagi lainnya kenyataan yng tidak bisa dipungkiri. Bagaimana menjelaskan ini ? Apakah kita akan mengatakan itu ilmu sihir ? TENTU lebih TIDAK ILMIAH lagi kan ??

    1. @Ahmad:

      Mengapa saya yakin ? Hal-hal yang bersifat supranatural seperti telepati antara ibu dan anak, orang yang dihipnotis (gendam), orang yang memadamkan nyala lilin lewat tatapan mata, orang yang membengkokkan sendok tanpa menyentuh dan masih banyak lagi lainnya kenyataan yng tidak bisa dipungkiri. Bagaimana menjelaskan ini ? Apakah kita akan mengatakan itu ilmu sihir ? TENTU lebih TIDAK ILMIAH lagi kan ??

      Apakah anda pernah melihat langsung hal yang anda sebut bersifat supranatural tersebut?
      Bagi kebanyakan orang, saya yakin kesaksian tersebut berasal dari cerita orang lain, atau suatu pertunjukan.

      Apakah ada penelitian serius tentangnya? Ada. Militer Amerika selama 1970-1995 mengeluarkan anggaran 1 juta dolar pertahun untuk menyelidikinya dan berharap bisa menggunakan berbagai fenomena supranatural untuk keperluan militer. Setelah 25 tahun, riset tersebut dihentikan – itu omong kosong.

      Di sisi swasta, tahun 1996 James Randi mengumumkan hadiah 1 juta dolar AS untuk siapa saja yang bisa membuktikan kemampuan supranaturalnya dihadapan tim pengujinya. 1 juta dolar AS itu besar, para sakti-wan dan sakti-wati tentu akan tergiur oleh jumlah ini. Banyak paranormal dan ahli tenaga dalam menyambut tantangan ini, tapi semuanya gagal. Dari Indonesia juga ada satu perguruan tenaga dalam ternama yang tak bisa membuktikan kesaktiannya dihadapan tim pembongkar triknya. Itu sudah 21 tahun, dan sampai sekarang tantangan ini masih terbuka. http://skepdic.com/randi.html

      Bagi saya, dua ajang uji tersebut menunjukkan yang namanya kesaktian supranatural itu tak lebih dari trik-trik sulap dan psikologis saja.

  4. Ya itu dinamika yang berkembang dalam diskusi. Saya sudah beberapa kali melihat langsung orang yang dihipnotis/digendam, apakah itu sulap ? Saya setuju klo dibilang masalah psikologis, dan psikologis bisa dijelaskan secara ilmiah. Bebitupun tenaga dalam itu mekanisme ATP dalam tubuh. Saya hanya ingin membuktikan bahwa Tuhan ada dan berkuasa meski buktinya masih sumir. Oke point ini sepertinya kita tidak punya titik temu Juga 🙂

  5. Pesan moralnya : Kita bisa belajar dari tradisi dan cara berpikir orang zaman dahulu. Bergembiralah engkau yang hidup di zaman sekarang yang adalah puncak kesadaran moralitas. Jangan sampai di masa depan mengulangi kesalahan seperti peristiwa Luth ini.

  6. Bisa jadi kedua orang yang akan menghancurkan kota Adom and Gomorah adalh Pendatang dari Planet lain dengan teknologi yang jauh lebih tinggi dari para manusia pada saat itu. Sebuah teori yang berspekulai bahwa mungkin agama-agama langit yang kita kenal saat ini berasal dari interaksi manusia kuno dengan para pendatang dari planet lain.
    Ada beberapa hal yang mnegarah kesana:
    1. Proses kejadiannya selalu di mulai dengan pertemuan seseorang dengan pendatang dari langit.
    2. Pertemuan itu terjadi didaerah yang terbuika (padang Pasir atau puncak bukit).
    3. Apakah mungkin untuk berkomunikasi dengan 7 milyar manusia yang hidup hari ini Tuhan berbisik-bisik lewat seseorang yang hidup ribuan tahun yang lalu?
    4. Bantuan yang di berikan berupa saran atauy upetunjuk yang bisa di manfaatkan, misalnya dalam pelarian, informasi pasang susut air laut dimana dan kapan tepatnya akan sangat membantu, meskipun terus menjadi mitos “membelah lautan”. Dalam peperangan arah angin yang kuat bisa menjadi keuntungan bagi yang mnegetahuinya sehingga mendatangi musuh dari arah datangnya angin. Peluncuran panah-panah dan pengkihatan akan sangat menguntungkan.
    5. Nabi masuk dalm perut ikat 40 hari? Apakah itu bukan teknologi kapal selam yang di gunakan untuk mengexplorasi kedalaman laut yang tidak difahami orang kuno?
    6. Jehezkiel bertemu malaikat yang datang dari langin dengan kendaraan yang bersuara gemuruh seperti air terjun dan diselubungi asap. Apakah bukan sejenis mesin jet?
    7.Ada utusan yang perlu dioperasi dahulu agar meng implant alat komunikasi dan bisa di perintah dari jauh.
    8. Banjir besar yang menenggelamkan bumi? Airnya dimana sekarang? Perlu jumlah air yang berlipat ganda dari yang ada saat ini. Kapal yang bisa memuat binatang-binatang sebesar apa? Bagaimana menangkap semua binatnag itu? Urusan logistiknya bagaimana? Siapa yang membuat kapal sebesar itu? Apapakh cukup hanya di kerjakan beberapa orang saja?

    1. @Mustafa: keajaiban jaman kuno adalah hasil interaksi dengan alien dari planet lain? itu alternatif yang lain. Namun saya coba merunut proses menuju kesimpulan itu, agar bisa melihat apakah ada alternatif kesimpulan lainnya:

      1. Pangkalnya: ada berita yang menakjubkan dari masa silam yang tidak masuk akal dan di luar kemampuan kekuasaan manusia.
      2. Alternatif pertama: pasti ada makhluk di luar manusia yang mengakibatkannya. Sehingga bisa ditarik beberapa kesimpulan berikut:
        1. Kaum religius: penyebabnya Tuhan
        2. Kaum klenik kuno: penyebabnya makhluk ghaib
        3. Kaum klenik modern: penyebabnya alien

        Ketiga kesimpulan tersebut pada dasar asumsinya sama, yaitu menerima berita itu apa adanya dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang tidak bisa diverifikasikan oleh orang lain (terutama yang tak setuju)

      3. Alternatif kedua: model penceritaan jaman pra-modern acapkali tidak membedakan antara fakta, opini dan imajinasi dari pembawa beritanya. Seringkali terjadi proses melebih-lebihkan, yang dalam proses melebih-lebihkan itu seringkali memasukkan berbagai mitos/khayalan. Yang bisa dilakukan berikutnya:
        1. Salah satu tes pertama adalah apakah masuk akal? Jika suatu peristiwa itu tidak masuk akal pada jaman sekarang, tentu tidak ada perkecualian kejadiannya di jaman lalu.
        2. Pengujian kedua adalah apakah ada laporan terpisah dari sumber berbeda tentang peristiwa tersebut. Suatu peristiwa yang luar biasa, tentunya akan jadi viral dan bakal meninggalkan catatan dari banyak kelompok yang berbeda
        3. Jika tak lolos dari dua pengujian ini, maka berita masalalu tersebut tentu tak ada bedanya dengan cerita Cinderella. Menarik diketahui, namun sayangnya cuma dongeng

      Kesimpulan yang anda tawarkan merupakan contoh alternatif pertama. Saya sendiri ikut alternatif kedua.

      Pembaca yang lain? silakan memilih 🙂

  7. Itu cuma sepenggal kisah2 yang menurut saya tidak layak diajarkan ke anak2 dibawah umur. Agak aneh memang, seharusnya kitab suci itu bisa diajarkan ke semua umur tapi ada ratusan ayat di Alkitab yang isinya tidak bermoral, soal hubungan suami istri yang dinarasikan terlalu aneh buat diajarkan kepada anak2. Isinya kisah incest ayah anak, incest kakak adik, merebut suami orang lalu ditiduri sampai hamil, mabuk lalu telanjang hingga auratnya dilihat anak2nya, membunuh lalu mengambil istri yang dibunuhnya, anak yang meniduri gundik ayahnya dll

  8. kesimpulan saya sebagai muslim :
    Nabi Luth tidak pernah incest (titik) bodo dengan sumber lain. Gerombolah perampok soddom dan gomoroh itu masih diharapkan untuk tobat jika mereka mau meninggalkan perbuatan LGBT mereka dan diampuni mereka masih diakui sebagai makhluk yang bisa diampuni saat itu (ingat kasus nabi yunus, dimana azab dibatalkan). Tapi setelah mereka menolak anak-anak gadis Nabi Luth dan memilih mengejar malaikat-malaikat yang bertugas menghukum mereka itu, pintu ampunan sudah betul-betul tertutup. dan mereka dihancurkan.

    Kesimpulan sebagai manusia : (diambil dari Al Qur’an, dan Bible) (akan saya pakai bahasa umum)
    Tuhan Yang Maha Pengampun menghancurkan umat LGBT di Soddom dan Gomoroh karena perilaku LGBT dan mereka tidak diampuni karena menolak untuk meninggalkan perilaku LGBT.

    Lalu apakah kita akan mengampuni perbuatan mereka ? dan mengijinkannya kawin di tempat ibadah kita ? Bukankah ini Sama Artinya Kita Memproklamirkan bahwa kita Lebih Pengampun dari Tuhan. Na’udzubillah, hindarilah perbuatan gila itu. Jika anda lakukan, anda tak lebih baik dari Fir’aun.

    sebagai kesimpulan yang dipetik dari Al-Qur’an dan Bible tentang peristiwa Luth :
    Sudahkah anda sadari efek buruk Alkohol ?

    Kemudian bukti adanya Alloh adalah Waktu/Time/Wal Ashri.

    1. @Drake: anda menulis:

      • Nabi Luth tidak pernah incest (titik) bodo dengan sumber lain.
        –> jadi yang anda percaya hanya sumber Islam saja? Oke
      • Gerombolah perampok soddom dan gomoroh itu masih diharapkan untuk tobat jika mereka mau meninggalkan perbuatan LGBT mereka dan diampuni mereka masih diakui sebagai makhluk yang bisa diampuni saat itu
        –> misalkan gerombolan tersebut menerima sodoran anak gadis Luth, lalu tobat. Memangnya itu adil buat anak gadis Luth? disuruh kawin begitu saja dengan orang yang gak jelas? memangnya anak gadis itu gak punya perasaan apa?
      • Tuhan Yang Maha Pengampun menghancurkan umat LGBT di Soddom dan Gomoroh karena perilaku LGBT dan mereka tidak diampuni karena menolak untuk meninggalkan perilaku LGBT.
        –> kok mirip preman yang mengancam orang lain agar menuruti kemauannya. Maha Pengampun? ya ampuun… itu Maha Pengancam, Maha Preman
      • Lalu apakah kita akan mengampuni perbuatan mereka? [konteks LGBT]
        –> lha memang jika ada LGBT, apa yang kerugian anda? mereka gak ngajak anda atau memaksa anda kok? kalau mereka rugi, ya urusan mereka sendiri. Kalau mereka mengambil barang anda atau mengancam anda, baru anda boleh protes. Anda tidak dalam posisi mengampuni atau menghukum mereka.
      • sebagai kesimpulan yang dipetik dari Al-Qur’an dan Bible tentang peristiwa Luth :
        Sudahkah anda sadari efek buruk Alkohol ?

        –> kok gak konsisten ya? katanya hanya percaya sumber Islam, kok mengambil kesimpulan dari cerita Bible?
      • Kemudian bukti adanya Alloh adalah Waktu/Time/Wal Ashri.
        –> Ini seperti: apa bukti bahwa Doraemon maha Kuasa? ya adanya alam semesta ini. Pembuktian yang ngasal 😀
  9. Tidak ngasal, karena anda akan menjadi tua dan uzur kemudian dimakamkan. Anda yang self centris tidak bisa mencegah waktu bahkan dengan twin paradox pun tidak bisa, anda tetap akan jadi tua itupun jika anda bisa kecepatan cahaya. Apakah waktu diatur oleh atom? oleh energi ? sama sekali tidak. Waktu Alloh yang mengatur.

    1. @Drake: ya ngasal, karena siklus lahir-dewasa-tua-mati itu siklus alami. Hubungannya dengan Tuhan apa?

      Kalau anda ingin menjelaskan bahwa itu berhubungan dengan Tuhan, ya tolong jelaskan:

      1. Bagaimana keberadaan Tuhan mempengaruhi siklus itu.
      2. Buktinya apa? bagaimana menguji bukti itu
      3. Siapa yang sudah mengujinya

      Kalau sekedar klaim, ya semuanya bisa klaim apa saja.
      Kalau gak perlu bukti, ya tentu juga bisa diklaim sebagai tanda kemahakuasaan Doraemon yang agung.
      😀

      1. anda tidak akan pernah mengerti karena anda bukan tuhan,
        ada 4 opsi yang bisa anda lakukan,

        1.jadi tuhan
        2.penentang tuhan
        3.tidak percaya tuhan / masa bodo
        4.mengikuti perintah tuhan

        otak terbatas bung, atau boleh ada opsi lain
        ngilmu di gunung kawi supaya anda dapat pencerahan dari supranatural

        1. @AdjiRpermdi: saya tertarik dengan opsi terakhir yang anda tawarkan:

          ngilmu di gunung Kawi supaya anda dapat pencerahan dari supranatural

          Saya tidak percaya itu, namun saya menghormati hak anda untuk percaya yang seperti itu.

  10. kemudian mengenai alkohol, sebenarnya dari sumber Islam sendiri pun sudah cukup, terlalu cukup malah ayat mengenai larangan minuman keras. anda tahu tujuan saya memisahkannya dengan enter? karena saya pernah membaca kalimat anda ini ? anda baca di situs lain ? Ini bukti bahwa banyak agama besar menerangkan buruknya alkohol.

    1. @Drake: ini bukan tentang bahaya alkoholnya, tapi tentang anda yang bilang: (titik) bodo dengan sumber lain, lalu dengan tanpa malu-malu menyinggung masalah alkohol yang merujuk pada kisah Luth yang ada di Bible.

    2. Larangan mengenai alkohol itu dalam islam adanya ketika Ali bin Abi Thalib nengimami sholat sambil mabok & lupa bacaan ayat… Jafi sebelum itu gak masalah… Silahkan cek hadist2 shahih…

  11. Bukti Alloh menciptakan dan mengendalikan adalah Kun Fayakun (jadi maka jadilah) kemudian big bang Dan terciptalah malaikat jin dan yang anda sebut proses alami dimulai bersamaan dengan big bang itu. bersamaan juga universe yang berkembang terus sampai sekarang dan akan berhenti ketika kiamat. maaf proses alami anda belum ada sebelum big bang. Universe yang anda kenal saat ini dibatasi waktu.
    Buktinya adalah Al Qur’an. cara mengujinya adalah sebelum big bang ada apa ? sebelum big bang universe tidak ada, yang ada hanya Alloh.
    Pengujinya Para ilmuwan yang mendukung teori big bang, walau teori big bang para ilmuwan itu sedikit keliru.

    Kun Fayakun hanya dua patah kata sekejab Bagi Alloh, tapi kita menjalaninya Trilyunan tahun menuju kiamat sebelum energi ledakan big bang habis (alam semesta berhenti mengembang). karena itu Alloh tidak merasa berat sedikitpun memelihara alam semesta dan mengaturnya.

    1. @Drake: tolong bedakan antara klaim dan bukti.

      Kun fayakun, itu cerita Islam. Orang yang bukan Islam gak percaya itu. Itu cuma klaim orang Islam. Itu kepercayaan, bukan fakta atau bukti.

      Sebagai contoh fakta adalah teori gravitasi. Itu ada buktinya dengan mengukur efeknya pada benda jatuh, meramalkan kekuatannya di luar angkasa dan membuktikannya dengan mengukurnya. Tidak perlu ikut agama tertentu untuk mengukurnya dengan hasil yang sama, anda percaya atau tidak percaya, teori gravitasi akan bekerja dengan cara yang sama. Teori gravitasi itu fakta, bukan kepercayaan.

      Kalau anda tak bisa membedakan antara kepercayaan dan fakta, tentu diskusi kita akan melantur kemana-mana tanpa ujung-pangkalnya.

      Sebaiknya berkomentarlah yang berkaitan dengan isi tulisan saya. Nanti saya tanggapi, selain itu saya abaikan.
      🙂

  12. Anda kuliah di mana sih, bisa bisanya nggak paham? Baik saya sederhanakan bahasa saya :
    Kun fayakun sebutan dalam Islam untuk sesuatu kekuatan tanpa batas yang menimbulkan big bang. Karena ledakan sebesar big bang hanya bisa ditimbulkan oleh kekuatan sepurna tanpa batas atau kalau bahasa anda mungkin infinity atau omnipotent yang hanya bisa dilakukan oleh Yang Sempurna Tanpa Batas. Untuk umat islam menyebut Yang Sempurna Tanpa Batas itu sebagai Alloh.

    Science sudah mengakui kalau Tiada Batas atau kekekalan itu ada. Kalau anda membantahnya berarti anda mengakui kalau Universe ini memiliki batasannya dan akan hancur (Kiamat). karena memang suatu saat akan kiamat. silakan anda bantah, bantahan anda adalah kemenangan buat saya. dan jika tidak anda bantah berarti anda mengakui kalau Alloh itu ada. Pengalihan topik akan saya anggap sebagai bukan jawaban.

    Ya memang sudah terlalu jauh. karena lebih dari 99 persen science mengenai universe masih berupa teori yang belum ada pembuktiannya. Dan saya rasa sampai bumi habis umurnya pun masih tetap pada angka itu. Science yang anda agungkan itu tak akan mampu mengupas universe lebih dari 1 persen. Bahkan tak akan mencapai 1 persen.

    dan jika anda tidak menanggapi terserah saja. ditanggapi atau tidak, jawaban sudah saya peroleh bahwa Science mengakui bahwa Alloh itu ada.

    1. @Drake: Sains itu bukan asal klaim ini-itu. Suatu pernyataan sains itu diakui bila dipublikasikan oleh lembaga penelitian yang kredibel, yang tentunya sudah melakukan pengujian atas pendapat tersebut. Kalau hanya pernyataan satu dua orang (walaupun dengan gelar bertumpuk) tanpa verifikasi dan pengujian dibaliknya, itu bukan pendapat ilmiah.

      Science sudah mengakui kalau Tiada Batas atau kekekalan itu ada. Kalau anda membantahnya berarti anda mengakui kalau Universe ini memiliki batasannya dan akan hancur (Kiamat).

      Untuk pendapat se-ajaib ini, mohon referensi anda tentang ilmuwan siapa yang mengatakannya dan sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah yang mana.

      Ya memang sudah terlalu jauh. karena lebih dari 99 persen science mengenai universe masih berupa teori yang belum ada pembuktiannya

      Anda mencampur-adukkan antara berpikir secara agama dan berpikir secara sains.

      • Dasar utama sains itu fakta. Artinya ilmuwan mengumpulkan berbagai macam fakta yang dianggap menarik dan butuh penjelasan.
      • Kemudian ilmuwan mencoba mencari hubungan antara fakta-fakta tersebut dan merumuskan sebagai dugaan (hipotesa)
      • Hipotesa ini kemudian diuji lebih lanjut dengan mencocokkan dengan berbagai fakta atau percobaan lebih lanjut
      • Jika hipotesa tersebut cocok, maka diperlukan pengujian lagi oleh orang atau lembaga riset terpisah untuk memastikan hasil yang sama
      • Jika sudah melewati tahap ini dan dipublikasikan, maka baru itu disebut teori yang diterima secara sains

      Jadi, setiap teori ilmiah itu pasti sesuai dengan fakta yang berkaitan dengan teori itu, karena teori itu digunakan untuk menjelaskan fakta. Jika tidak ada faktanya, maka tidak ada pula teorinya.

      Kalau berpikir secara agama sih lebih bebas, sebuah dogma diterima asalkan ada di kitab suci atau apa kata nabi. Mengenai ada faktanya, atau apakah masuk akal, ya gak penting.

      Kalau kebetulan ada fakta sains yang bisa dicocokkan dengan sebuah dogma, biasanya disebut bukti keagungan ilahi. Kalau belum ada yang cocok, ya tinggal bilang sains belum mampu mengungkapkan faktanya 🙂

  13. Dari semuanya, Hal yang menurut saya aneh adalah cara anda menafsirkan makna dari kutipan ayat – ayat kitab suci tersebut diatas..

    1. @Anto: anehnya bagaimana? lalu yang gak aneh itu bagaimana?
      Silakan dijelaskan, anda pasti sudah dewasa dan pernah sekolah kan? sehingga bisa menjelaskan maksud perkataan anda sendiri.
      Kan pembaca di sini bukan kumpulan dukun yang bisa membaca pikiran anda 🙂 . Silakan ..

  14. Sebenarnya gampang. Dua hal yang saling bertentangan, kemungkinannya adalah: salah satunya benar atau kedua-duanya salah. Yang pasti tidak mungkin kedua-duanya benar. Fokusnya lakukan uji valididitas (Sejarah – Arkeologi – Hermeunetika) terhadap Bibel dan Quran. Setelah sampai kesimpulan akhir, maka tidak penting lagi membahas ayat per ayat dan tidak penting lagi ngotot mengiyakan sesuatu yang terbukti salah.

    1. @Ceng Ho: jadi apa kesimpulan anda dari uji validitas Sejarah – Arkeologi – Hermeunetika?

      Kalau tak bisa menunjukkan hasilnya, ya sama saja dengan kalau ada yang sok tahu menyarankan:
      “Gampang saja, uji saja dengan Mekanika Quantum – Artificial Intelligent – Parabolic SAR”, gak penting apa hasil dan relevansinya – yang penting bisa mengeluarkan istilah-istilah keren 🙂

      1. Ini hanya ajakan pak. Tentu yang bisa melakukan adalah ahlinya. Point saya adalah kalau ada yang bertentangan pastinya salah satu saja yang benar atau malah dua2nya salah, apalagi kalau terindikasi jiplakan maka sudah pasti jiplakannya akan salah.

        1. @Ceng Ho: jadi, bisa anda sebutkan yang anda anggap ahli dalam topik ini siapa? dan apa pendapatnya? Sebagai yang menyarankannya, tentunya anda sudah menjalankan sendiri saran anda tersebut.

          Atau anda hanya sekedar mencegah orang berpikir sambil mengatakan: “hanya yang ahli yang boleh membicarakannya”!, semacam menakut-nakuti anak kecil dengan dongeng kuntilanak agar gak keluar malam?

          1. Tak ada yang mencegah orang berfikir. Saya meraca lucu aja berdebat ayat-ayat. sampe dunia kiamat tak akan habis pak. Kenapa tidak dimulai dengan metode pewahyuan kitab suci misalnya ?. kalo metodenya aja sudah tidak bisa dipertanggungjawabkan, yaa apalagi kontent (ayat2) nya ?. Ibarat penelitian kalo metodenya salah yaa isi dan kesimpulannya juga salah.

            Debat tentang agama kalau boleh saya umpamakan adalah berdebat tentang “hasil dan pembahasan”, untuk apa berdebat hasil dan pembahasan kalau metodenya belum jelas ? Saya kira Pak Judhianto paham maksud saya dan pasti paham juga bahwa kita sudah tdk punya akses ke situs2 yang banyak membahas tentang “metodologi” bukan hasil dan pembahasan.

          2. @Ceng Ho: diskusi itu ajang membuka wawasan, tidak ada keharusan untuk tuntas atau menghasilkan pendapat yang tunggal. Itu sama seperti nonton bola, sampai dunia kiamatpun nggak ada habisnya.

            Seperti juga nonton bola, kalau sudah bosan ya tinggalkan saja, tapi nggak usah bilang: “Kok lucu aja lihat 22 orang dewasa berlarian berebut satu bola, sampai kiamatpun tak akan habis”

            Kalau anda punya metode yang lebih baik seperti yang anda katakan yaitu metode pewahyuan kitab suci, kenapa anda gak jabarkan lebih lanjut apa yang telah anda dapatkan dari metode anda itu?

            Ini seperti pasar bebas kok, kalau anda tak mampu menyajikan pendapat yang lebih baik, tentunya orang tak melihat alasan untuk mengabaikan pendapat yang ada di sini, terlepas anda mengkritik segala macam metode yang ada di sini.

    1. @Dedi Kurniawan: dari link tersebut ada beberapa poin penting yang bisa saya tangkap:

      1. Mengartikan kata “Banat” dalam Qur’an, yang biasanya diartikan sebagai kata ganti untuk dua anak gadis Luth, menjadi kata ganti untuk wanita-wanita dari kaumnya. Dengan tafsir ini, Luth tidak menawarkan dua anak gadisnya kepada gerombolan liar itu, melainkan menawarkan mereka untuk mengawini wanita-wanita dari kaum mereka sendiri.
      2. Sumber pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu Jarir At-Thabari, Qatadah, Mujahid, Ibnu Katsir dan Fakhrudin AL-Razi

      Ada masalah dalam tafsir tersebut, yaitu:

      • Tidak ada koneksi sosio-kultural antara penafsir dengan asal kisah tersebut.
        Kisah tersebut terjadi di wilayah sekitar Kanaan (Israel/Yahudi), dalam kultur budaya Yahudi, dan dalam kerangka waktu kira-kira 3000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan para penafsir tersebut berasal dari kultur Arab dan hidup sekitar abad 7-8 Masehi.
      • Para penafsir tersebut tidak mungkin memperoleh kisah tersebut dari wahyu, karena mereka bukan nabi. Mereka juga tidak mendapatkan cerita tersebut dari Nabi, karena tidak ada hadis yang menjelaskan seperti itu. Salah satu sumber yang mungkin adalah dari kisah-kisah Israiliyat yang hidup di budaya Arab yang notabene berasal dari turunan tradisi lisan yang dibawa para pendatang Yahudi yang eksodus dari tanah Yahudi.
      • Apakah tradisi lisan tersebut dapat diandalkan? tentu tidak. Tadisi lisan dimana-mana penuh dengan pelebih-lebihan, omong-kosong serta selalu berkembang jauh dari kisah aslinya. Kalau mau melacak kisah tersebut sedekat mungkin dari kisah aslinya, kita bisa melihat dari tinggalan tertulis dari masa yang dekat dengan kisah tersebut terjadi, karena begitu menjadi teks, teks tersebut membeku dan nyaris tidak akan berubah banyak dari masa ke masa, iain dengan tradisi lisan yang akan selalu berkembang dengan bumbu-bumbu tambahan yang menarik.
      • Jadi, untuk kisah Luth tersebut kita bisa mendapatkan dua sumber yang ada hubungannya dengan bangsa Yahudi sebagai pemilik asli kisah tersebut, yaitu
        1. Sumber teks yang nyaris tidak berubah dalam ratusan tahun yaitu kitab Perjanjian Lama
        2. Sumber tradisi lisan masyarakat Yahudi yang diwariskan melalui keturunan para Yahudi yang eksodus ke tanah Arab, lalu diadopsi dalam kultur Arab sebagai kisah-kisah Israiliyat. Sumber ini sangat rawan terdistorsi dalam proses penyampaiannya.
      • Jadi dari sisi otoritasnya terhadap keaslian kisah Luth (seorang Yahudi yang hidup dalam budaya Yahudi kira-kira 3700 tahun sebelumnya), para penafsir Arab yang hidup dalam kultur Arab dan menafsirkan berdasarkan kisah-kisah Israiliyat yang diadopsi dari budaya lisan bangsa Yahudi — tidak mempunyai otoritas yang memadai jika dibandingkan dengan sumber teks Yahudi (perjanjian Lama) yang berasal dari tulisan orang Yahudi yang hidup di Yahudi dan dari masa yang lebih dekat dengan masa kisah tersebut terjadi.
      • Lalu bagaimana kata teks yang berasal dari tulisan bangsa Yahudi yang hidup lebih dekat dengan masa Luth? Bisa dibaca di Kitab Genesis di Perjanjian Lama –> yaitu Luth menyerahkan 2 anak gadisnya bukan wanita-wanita kaumnya.

      Jadi secara umum ada dua sumber tafsir kisah Luth, seorang Yahudi yang hidup sekitar 3000 tahun sebelum Masehi, yaitu

      • Teks bangsa Yahudi, yang sudah ada ratusan tahun sebelum kisah itu sampai di tanah Arab, yaitu Kitab Perjanjian lama.
        Dalam teks Yahudi tersebut, secara umum Luth itu bukan figur teladan.
      • Penafsiran orang Arab yang tidak mempunyai keterkaitan budaya dengan bangsa Yahudi, yang hidup dalam budaya Arab, yang hidup setitar 3800 tahun sesudahnya, yang mengenal kisah tersebut secara umum dari Qur’an dan secara detil dari kisah Israiliyat yang berasal dari tradisi lisan para eksodus Yahudi di tanah Arab.
        Dalam tafsir arab tersebut, Luth itu Nabi yang mulia dan tidak mungkin mempunyai cacat-cela.

      Anda bisa pilih tafsir yang mana saja sesuai selera anda.

      Tapi saya pilih tafsir Perjanjian Lama yang mengisahkan Luthh sebagai bukan figur teladan. Mungkin kalau yang dikisahkan itu dongeng dari orang Arab, saya akan lebih memilih versi Arabnya.

  15. @Judhianto:
    Sayang sekali saya baru ketemu dan membaca artikel2 tulisan anda, meskipun telat, gk apa2..
    Oleh mas Dedi Kurniawan artikel anda sudah dibantah dg menyertakan sebuah link:
    https://fahmihasan91.blogspot.com/2011/10/nabi-luth-nabi-yang-dipertanyakan.html

    Tp anda malah mengelak dg melebar shg sampai anda tulis bahwa versi yahudi lbh akurat dari versi Arab.., ini jelas anda tidak jujur..

    Dalam menafsir suatu ayat Al Qur’an anda gak bisa hanya memakai terjemahannya, harus dikembalikan ke teks aslinya yg berbahasa Arab.., karna bahasa Arab 1 kata aja bisa mengandung banyak makna dlama bahasa Indonesia.., maka sering ditemukan dalam terjemahan bahasa Indonesia ayat2 yg memakai kurung atau catatan kaki.., itu bukan karna apa, tp karna bahasa Arab itu luas..

    Silahkan baca link lagi tsb di atas..

    Btw, kisah2 para nabi di Al Qur’an itu sbg pelurus dari kisah2 yg ada di PL maupun PB (taurat maupun injil).., karna kita tau orang2 yahudi sangat gemar merubah ayat2 ato firman Tuhan.., jadi bukan berarti versi Al Qu’an (versi Arab yg anda sebut) meniru versi taurat/injil (versi yahudi yg anda sebut).., semua tokoh dalam PL maupun PB yg sering dicemooh dan dijelek2kan, oleh Allah melalui AL Qur’an diluruskan kisah2 mereka dan nama baik mereka..

    1. Saiful Rahman: terima kasih untuk ikut nimbrung.

      Satu komentar menarik dari anda: …ini jelas anda tidak jujur..
      Saya coba kutipkan definisi jujur menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

      jujur /ju-jur/
      1 lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya);
      2 tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku)
      3 tulus; ikhlas;

      Apa benar anda semacam dukun? sehingga tahu benar apa yang saya pikirkan? sehingga ketika pendapat/tulisan saya berbeda dengan apa yang anda tahu di pikiran saya, anda menuduh saya tidak jujur?

      Kalau anda tahu kesalahan pendapat saya, silakan tunjukkan saja salahnya dimana dan bagaimana yang benar. Sesederhana itu kok, gak usah menuduh gak jujur atau segala macam.

      Untuk terjemahan bahasa Arab aslinya, anda bisa baca di Qur’an:

      Al-Hijr: 71
      قَالَ – Berkata (Luth)
      هَٰؤُلَاءِ بَنَاتِي – ini putri saya
      إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ – bila kalian mau

      Sederhana kan? Luth menawarkan begitu saja putrinya. Tafsir dan terjemahannya saja yang heboh membela Luth.

      Tentang Al-Qur’an sebagai pelurus PL dan PB, ya silakan saja anda terima sebagai suatu kepercayaan.

      Itu seperti kalau ada yang percaya bahwa kisah Mahabarata versi Jawa itu meluruskan kisah Mahabarata versi India yang penuh dengan penyimpangan.

      Mosok Srikandi itu seorang transgender(banci), itu kan merendahkan, Mahabarata Jawa meluruskannya dengan menunjukkan bahwa Srikandi itu wanita sejati yang cantik. Mosok Drupadi itu Poliandri dengan mengawini semua Pandawa sebagai suaminya, itu kan merendahkan, Mahabarata Jawa meluruskannya dengan mengisahkan bahwa Drupadi itu suaminya cuma Yudhistira saja.

      Dengan Mahabarata Jawa, maka marwah dan martabat tokoh-tokohnya dikembalikan setelah dijelek-jelekkan oleh Mahabarata India.

  16. Allah SWT Maha Mengetahui, maka ketika Nabi Luth a.s menawarkan putri-putrinya pun tidak ada yang mau. Karena Allah SWT sudah bersiap menurunkan azab kepada mereka.

    Melihat banyaknya perselisihan, mungkin admin harus membaca kelanjutan dari surat Hud.

    وَقُل لِّلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنَّا عَٰمِلُونَ
    Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: “Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula)”. (Hud 11:121)

    وَٱنتَظِرُوٓا۟ إِنَّا مُنتَظِرُونَ
    Dan tunggulah (akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)”. (Hud 11:122)

    Karna tugas saya dalam islam hanya menyampaikan, tapi tidak bisa memaksakan.
    Semoga Allah SWT memberi kita semua hidayah.

    1. @Anonim: menawarkan wanita kepada gerombolan mesum itu perbuatan tak bermoral, dan seorang ayah yang menawarkan putri-putrinya kepada gerombolan mesum adalah ayah biadab yang tak bermoral.

      Adakah ada pembenaran untuk sebuah perbuatan biadab tak bermoral tersebut? apakah bisa tujuan yang baik dijalankan melalui cara-cara tak bermoral?

      Sebaik apapun maksud Luth, tak bisa digunakan untuk membenarkan perbuatan tak bermoral tersebut. Tujuan mulia tidak boleh dicapai dengan cara-cara bejat.

Perkaya tulisan ini dengan pendapat Anda

error: Hargai hak cipta penulis !!
%d blogger menyukai ini: