Ketika bangsa Aztec melihat orang Spanyol pertama yang datang, mereka mengira melihat dewa.

Mereka tidak sepenuhnya salah, karena dalam beberapa tahun kemudian imperium mereka yang sudah berusia ratusan tahun ditaklukkan dan dijarah oleh orang-orang Spanyol tanpa perlawanan berarti.

Mereka salah kalau mengira orang Spanyol itu sebangsa Dewa. Mereka manusia biasa seperti mereka juga.

Namun dibandingkan dengan bangsa Aztec, orang Spanyol memang memiliki kemampuan para Dewa, yang jauh dari apa yang mereka miliki.

Apa kemampuan para Dewa yang dimiliki orang Spanyol?

Kesaktian Para Dewa

Ketika Francisco Pizarro “berdakwah” kepada bangsa Inca, pada tanggal 16 November 1532, ia membawa 102 tentara infantri dan 62 tentara berkuda ke istana Kaisar Atahuallpa yang sudah bersiaga.

Bala bantuan terdekat adalah koloni Spanyol di Panama yang berjarak seribu mil. Ada sekitar 80ribu prajurit Aztec berjaga mengepung tentara Spanyol.

Wakil Spanyol membawakan Bible kepada Kaisar Atahuallpa untuk dibaca.

Namun karena tidak paham tulisan dan bahasa Spanyol, Bible itu dilemparkan sang Kaisar. Pizarro yang merasa dilecehkan agamanya segera memberi aba-aba menyerbu.

Dengan segera senapan para serdadu Spanyol menyalak, kemudian pasukan berkuda menyerbu ke lautan prajurit Aztec.

Yang terjadi kemudian adalah pembantaian massal. Sekitar 40ribu prajurit Aztec dibantai tanpa satupun serdadu Spanyol yang tewas, Kaisar Atahuallpa ditangkap dan dijadikan sandera.

Para prajurit Aztec tak berdaya menyelamatkan Kaisar mereka dari serbuan orang Spanyol.

Selama 8 bulan bangsa Aztec dipaksa mengumpulkan emas yang mereka miliki untuk menebus Kaisar mereka. Emas rampasan itu tercatat memenuhi ruangan 22×17 kaki, serta setinggi lebih dari 8 kaki, suatu perampokan terbesar dalam sejarah.

Setelah rakyat Aztec menyerahkan emas mereka, Pizarro mengingkari janjinya, Kaisar Atahuallpa dibunuh.

Bagi rakyat Aztec, Atahuallpa adalah Dewa Matahari yang berkuasa mutlak atas mereka, orang Spanyol membunuh Dewa mereka.

Dengan tewasnya dewa mereka Kekaisaran Aztec kalah dengan mengenaskan.

Kenapa para serdadu Spanyol dengan mudah bisa mengalahkan musuh yang limaratus kali lebih banyak daripada mereka?

Mereka berselisih jauh dalam kemajuan peradaban mereka.

Bangsa Aztec, dibalik semua kekayaan dan bangunan kokoh yang mereka miliki, baru mencapai peradaban perunggu.

Senjata terbaik mereka baru belati perunggu. Mereka belum bisa membuat pedang panjang, karena jika dibuat pedang, perunggu itu getas, akan patah dalam benturan keras. Ada tingkat peradaban diatasnya yang harus mereka capai, yaitu peradaban besi.

Para prajurit Aztec hanya bersenjatakan gada, tombak, kapak dan menggunakan pelindung dari kulit tebal yang disamak. Mereka semua tentara pejalan kaki, karena peradaban mereka tidak mengenal kuda.

Lawannya adalah bangsa Spanyol yang sudah melewati peradaban besi dan memasuki era pra industri. Prajurit Spanyol mengenakan baju zirah yang membuat mereka tidak banyak terpengaruh serangan gada, kapak batu dan tombak. Di tangan mereka ada senapan yang mampu membunuh dari jauh dan dalam pertarungan dekat tombak dan pedang baja mereka tidak dapat ditandingi oleh senjata sederhana Aztec. Disamping itu prajurit berkuda Spanyol mampu menyerbu dengan kecepatan dan kekuatan yang tak mampu ditandingi para prajurit Aztec yang berjalan kaki.

Dengan selisih peradaban tersebut, para prajurit Aztec seakan-akan menghadapi tentara super, tentara yang memiliki kemampuan di luar jangkauan mereka.

Di peradaban mereka, tak ada manusia yang mampu membuat senjata sekeras dan setajam penyerbu itu, tak ada yang mampu membuat senjata yang bisa membunuh dari jarak jauh seperti senapan penyerbu itu, tak ada yang mempunyai baju zirah yang tak tertembus kapak batu mereka, serta tak ada yang bisa menunggangi binatang yang mampu berlari sekencang angin seperti kuda para penyerbu itu.

Bagi orang Aztec, bangsa Spanyol memiliki kemampuan yang tak terjangkau manusia. Teknologi para Dewa.

Bisa Para Dewa

Apakah keunggulan militer orang Spanyol merupakan satu-satunya penentu kemenangan Bangsa Spanyol terhadap Bangsa Aztec? tidak.

Sejak kedatangan Columbus, bangsa Spanyol mulai membuka beberapa koloni kecil di beberapa pulau dekat Benua Amerika.

Mereka belum membangun koloni di daratan utama Amerika karena menghindari kontak bersenjata langsung dengan kerajaan-kerajaan yang ada di daratan utama.

Namun tanpa mereka sadari, bahwa dengan hanya sekedar berada di dekat Benua Amerika, para orang Spanyol sebenarnya sudah melakukan serangan pendahuluan berbahaya bagi kerajaan-kerajaan di benua Amerika daratan.

Orang Spanyol berasal dari dunia lama (Benua Eropa, Asia dan Afrika) yang bila dibandingkan dengan benua Amerika, telah melakukan eksploitasi dan perusakan alam lebih dahulu dan dengan lebih hebat.

Kota-kota yang kumuh padat bermunculan, dan alam yang rusak telah memunculkan berbagai wabah penyakit yang berulang kali membunuh sebagian populasinya.

Ada wabah hitam, pes, cacar, lepra, kolera, tipes dan sebagainya yang pernah membunuh jutaan warganya.

Penduduk dunia lama telah dipaksa mengalami seleksi alam melalui berbagai macam wabah.

Di era kedokteran modern belum berkembang, satu-satunya yang menyelamatkan mereka adalah kekebalan alam yang mereka dapatkan dapatkan dari populasi yang tersisa. Yang tertinggal adalah orang-orang yang kebal dari penyakit-penyakit mengerikan itu.

Mereka bisa saja tertular, namun tidak akan membuat mereka mengalami hal yang fatal bagi mereka.

Manusia kebal semacam itulah yang datang ke benua Amerika. Mereka juga tanpa sadar mungkin juga membawa berbagai macam kuman berbahaya dalam tubuh mereka yang terlihat sehat.

Walaupun orang Spanyol hanya melakukan kontak terbatas dengan penduduk asli Amerika, namun tanpa mereka sadari, beberapa orang Spanyol merupakan pembawa berbagai macam virus berbahaya yang sebelumnya tidak dikenal oleh penduduk Amerika.

Virus itu tidak berbahaya bagi orang Spanyol, namun fatal bagi orang Amerika.

Segera setelah orang Spanyol hadir dekat daratan Amerika, wabah dunia lama menyerang penduduk Amerika.

Semuanya penyakit baru bagi mereka. Typus, Influenza, Pes, Cacar dan beberapa penyakit lainnya menyerang bersamaan.

Penduduk Amerika tidak punya kekebalan, dan serangan berbarengan berbagai wabah baru tersebut akibatnya fatal.

Di tahun 1520, serangan wabah berbagai penyakit tersebut telah membunuh sekitar 95% penduduk asli Amerika.

Lukisan Aztec yang menggambarkan korban wabah Cacar yang membunuh sebagian besar penduduk mereka.

Serangan wabah tersebut melemahkan Kerajaan Aztec.

Kaisar Huayna Capac tewas oleh wabah tersebut, kematiannya beserta sebagian besar warganya menimbulkan kekacauan politik, Atahuallpa naik tahta setelah mengalahkan saudaranya.

Kerajaan yang lemah dan terpecah belah oleh wabah dan perang saudara inilah yang dihadapi oleh Pizarro dalam “dakwahnya”.

Apa Yang Bisa Kita Pelajari?

Pertemuan antara dua peradaban bisa jadi sangat berbahaya, apalagi jika antara keduanya terpaut perkembangan peradaban yang sangat jauh.

Mengapa peristiwa “First Contact” ini menjadi penting untuk kita pelajari?

Ini penting karena kita sedang memasuki tahap baru eksplorasi luar angkasa.

Manusia sedang merencanakan pembangunan pemukiman di Bulan dan Mars, penambangan asteroid, pembuatan pemancar radio lebih besar yang bisa mengabarkan keberadaan kita di galaksi kita.

NASA juga telah merilis tentang perkiraan adanya 300 juta planet serupa bumi di galaksi bima sakti.

Ada kemungkinan bahwa ada peradaban lain di planet-planet tersebut. Bisa lebih maju, tapi bisa juga lebih terbelakang daripada kita.

Peristiwa “First Contact” mungkin akan kita alami dalam beberapa dekade ke depan. Dan itu mungkin bisa berbahaya bagi kita sebagai manusia.

Alien yang menginvasi bumi dalam film komedi Mars Attack

Bacaan: