Adakah suatu generasi manusia yang dianggap generasi terbaik bila dibandingkan dengan generasi lainnya dalam sejarah manusia?

Sebenarnya pertanyaan ini tidak begitu jelas, karena yang disebut terbaik bisa tergantung dari ukuran apa yang digunakan untuk menilainya.

Namun terlepas dari bagaimana cara mengukurnya, ada yang bisa menunjukkan dengan jelas generasi yang mana yang terbaik. Tradisi Agama Islam menyatakan tahu generasi mana yang terbaik.

Menurut Islam: Generasi Nabi Yang Terbaik

Dalam sebuah hadis, Nabi pernah mengatakan:

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi”
Hadits Shahih Muslim No. 4601

Apa petunjuk terpenting dari perkataan nabi di atas? Pandangan suram Islam terhadap masa depan, karena dalam perjalanan waktu, kualitas manusia akan mengalami degradasi dari generasi ke generasi.

Generasi Nabi, ketika kehidupan diisi dengan peperangan menegakkan keyakinan atas keyakinan yang lain, adalah generasi terbaik sepanjang jaman menurut Islam.

Anak cucu keturunan kita tidak akan lebih baik dari kita, karena generasi mereka adalah generasi yang sudah mengalami penurunan kualitas dibandingkan generasi kita.

Ketika manusia sudah sampai ke taraf terburuknya, maka Allah akan mengakhiri dunia ini dengan sebuah kiamat.

“Tidaklah urusan ini bertambah kecuali hanya kekerasan, dan tidaklah dunia ini juga bertambah kecuali akan semakin mundur, dan tidak pula manusia semakin bertambah melainkan akan semakin kikir, dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada seburuk-buruk manusia”
Hadits Sunan Ibnu Majah No. 4029

Menurut Pengetahuan: Generasi Terbaik Ada Di Masa Depan

Apa alternatif terhadap pandangan agama? pandangan menurut pengetahuan dan pengalaman manusia.

Apa faktor yang bisa kita gunakan untuk meramalkan perkembangan generasi manusia?

Pewarisan Pengetahuan

Ada satu hal pokok yang membedakan manusia dengan binatang dan yang juga memberikan arah perkembangan tiap generasi manusia. Yaitu kemampuan luar biasa manusia untuk mewariskan pengetahuannya, suatu kemampuan yang tidak berkembang pada dunia binatang.

Manusia belajar selama hidupnya, begitu juga hewan. Mereka belajar mengenali lingkungannya, mengingat hal yang berguna ataupun yang berbahaya, dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk keuntungannya.

Yang berbeda adalah cara manusia untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

Hewan hanya bisa memberikan contoh agar yang diketahuinya ditiru anaknya. Misalkan seekor kijang akan mengajak anaknya ke tempat-tempat yang diketahui banyak rumputnya dan menghindari tempat dimana ada anjing liar atau macan yang bisa memangsa anaknya. Itu satu-satunya cara seekor kijang mewariskan pengetahuannya kepada anaknya.

Bagaimana dengan manusia?

Manusia mengembangkan bahasa yang jauh lebih kompleks dibandingkan bahasa yang ada pada hewan. Dengan bahasanya, manusia bisa menyampaikan sesuatu yang nyata seperti tentang makanan, benda, teman atau musuh sebagaimana mungkin bisa disampaikan oleh beberapa binatang yang cerdas. Namun manusia juga mampu menyampaikan konsep-konsep yang abstrak seperti perencanaan, waktu lalu atau khayalan masa depan, harapan, perasaan dan berbagai hal abstrak lainnya yang tidak mungkin terjangkau oleh kemampuan bahasa hewan.

Namun disamping bahasa, manusia mengembangkan berbagai teknik yang semakin meninggalkan hewan dalam mewariskan pengetahuan kepada keturunannya.

Manusia mengembangkan tulisan, lukisan, nyanyian, tarian, perpustakaan dan sekolah.

Di abad terakhir ini ditambahkan dengan teknologi rekaman suara, film, multimedia, komputer, internet, telepon pintar dan berbagai teknologi baru lainnya.

Akumulasi Pengetahuan Manusia

Dengan pewarisan pengetahuan, generasi yang baru akan memiliki pengetahuan generasi yang sebelumnya.

Namun selama hidupnya tiap generasi juga akan mengumpulkan pengetahuan yang baru berdasarkan kehidupan mereka sendiri, yang pada gilirannya akan diwariskan kepada generasi berikutnya lagi.

Akibatnya, akan ada akumulasi pengetahuan manusia bersamaan dengan semakin bertambahnya generasi.

Manusia Makin Pandai

Selama puluhan ribu tahun, manusia menganggap bumi itu datar dan baru 3000 tahun yang lalu, orang paling pandai di jamannya mulai mengira bumi itu bulat. Sekarang? itu pengetahuan anak SD atau bahkan Taman Kanak-kanak.

Begitu juga tentang kuman, planet, matematika, dulunya hanya merupakan bahan pembicaraan orang paling pandai, sekarang menjadi bahan pelajaran di pendidikan dasar.

Pengetahuan yang diajarkan di sistem pendidikan dasar kita sekarang, mungkin tidak terjangkau atau terpikirkan oleh orang terpandai seribu atau dua ribu tahun yang lalu.

Begitu juga pengetahuan yang pada masa sekarang hanya merupakan pembicaraan para elit ilmuwan seperti mekanika quantum, manipulasi ruang dan waktu, semesta pararel dan sebagainya, mungkin seribu tahun lagi sudah menjadi bahan pelajaran di pendidikan dasar generasi saat itu.

Manusia Makin Perkasa

Dengan akumulasi pengetahuan manusia, bertambah pula kemampuan manusia untuk memanfaatkan dan memanipulasi alam.

Ribuan tahun yang lalu, hanya para dewa yang mempunyai kemampuan terbang melintasi langit. Saat ini ribuan orang tiap hari bepergian melintasi langit menggunakan pesawat jet, bahkan ada yang terbang sampai ke Bulan menggunakan pesawat ruang angkasa.

Ribuan tahun yang lalu, hanya para dewa yang mampu meledakkan gunung dengan kesaktiannya. Saat ini mesin perang manusia sudah mampu menghancurkan gunung bila diperlukan.

Foto dari pilot pesawat F/A-18F Super Hornet yang tinggal landas dari kapal induk Theodore Rooselvelt. Dengan pesawatnya, pilot ini mampu terbang lebih cepat dari kecepatan suara dan meluncurkan bom yang mampu menghancurkan sebuah gedung. Ribuan tahun yang lalu, hanya para dewa langit yang mampu melakukan hal tersebut.

Kemampuan manusia saat ini dengan mobilnya, kapal perang, jet tempur, penerbangan ke bulan, senapan mesin, satelit, gadget, internet, film dan berbagai macam teknologinya, sama sekali di luar bayangan manusia ribuan tahun yang lalu. Bagi mereka, hanya dewa yang mampu melakukan berbagai hal tersebut, manusia sekarang akan dipandang sebagai dewa oleh mereka.

Di ribuan tahun masa depan? akan lebih banyak kemampuan manusia yang sama sekali belum bisa kita bayangkan akan mampu terjangkau manusia saat ini.

Manusia Makin Bermoral

Bermoral? mungkin ini ukuran subyektif, karena tiap jaman punya ukuran yang berbeda.

Jika ukurannya adalah tertutupnya baju wanita, maka kita sedang mengalami kemunduran.

Karena baju wanita jaman Nabi lebih tertutup, banyak yang menganggap itu lebih baik karena lebih sopan dan lebih bermoral.

Lukisan pasar budak Babylonia, manusia dijual seperti barang biasa. Baru kurang seabad lalu, manusia sepakat melarang perbudakan di seluruh dunia. Sebelumnya perbudakan adalah sesuatu yang wajar, bahkan oleh agama.

Jika ukurannya penghargaan terhadap manusia, maka kita sudah mengalami kemajuan pesat.

Sekarang ini kita sudah tidak bisa menerima perbudakan, penindasan wanita, diskriminasi hukum berdasarkan ras, agama, gender yang dulunya wajar dan normal saja.

Jadi, Siapa Generasi Terbaik?

Tergantung dengan kacamata apa yang anda gunakan.

Jika memakai kacamata Islam, generasi terbaik hanya generasi jaman Nabi. Setelah itu, dunia melahirkan generasi semakin buruk sepanjang perjalanan waktu.

Masa depan dunia adalah masa depan yang suram, karena keburukan tiap generasi akan semakin parah, hingga akhirnya Allah menghancurkan dunia dalam kiamat setelah manusia mencapai tahap terburuknya.

Jika memakai kacamata pengetahuan, generasi terbaik adanya di masa depan, karena dengan berjalannya waktu, manusia selalu menghasilkan generasi yang lebih pandai, lebih perkasa dan mungkin lebih bermoral.

Masa depan dunia adalah masa depan yang cerah, karena banyak sekali hal baru yang akan ditemukan manusia, banyak sekali kemampuan baru yang akan dicapai manusia.

Jika manusia purba menilai kemampuan kita sekarang seperti dewa, di masa depan kita menjadi dewa yang jauh lebih perkasa.