Ada yang mengatakan otak manusia bekerja seperti sebuah komputer, materi penyusunnya berbeda, namun secara garis besar, otak dan komputer bekerja dengan cara yang mirip.

Lalu apa hubungannya dengan Spesies Super?

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita membahas cara kerja komputer secara garis besarnya.

Bagaimana Komputer Bekerja

Diagram proses dalam sebuah komputer

Otak dari komputer adalah processor yang berfungsi mengolah data elektronik untuk menghasilkan data elektronik lainnya.

Darimana sumber data yang akan diolah?

Dari segala macam data luar yang masuk ke komputer tersebut (input). Bisa dari keyboard, mouse, mikrofon, internet dan segala macam.

Selain data dari luar, ada data yang berasal dari penyimpanan (storage) yang bisa berupa hard disk, flash disk atau media penyimpanan lainnya.

Hasil pengolahan processor tersebut akan disajikan keluar (output). Outputnya bisa bermacam-macam. Ada yang dalam bentuk tampilan monitor, suara di speaker, dikirim kembali ke internet, digunakan untuk menggerakkan suatu alat lainnya dan banyak kemungkinan yang lainnya. Di samping itu, sebagian output akan disimpan ke storage guna pengolahan data selanjutnya.

Satu bagian vital yang memungkinkan processor, input, storage dan output bekerja dalam satu kesatuan adalah bus data yang berfungsi sebagai jalan raya yang memungkinkan perpindahan data yang cepat antara komponen tersebut. Tanpa bus data, tak ada komputer.

Dengan prinsip dasar seperti itulah bekerjanya komputer, robot, smartphone kita dan banyak perangkat elektronik yang canggih.

Manusia, Komputer Biologis

Otak manusia dan syaraf tulang belakang. Sistem biologis kita untuk pemroses data dan jaringan syaraf yang menghubungkan otak dengan input dari indera dan output untuk organ tubuh yang lain.

Manusia bekerja dengan cara yang mirip seperti sebuah komputer bekerja.

Di bagian input, ada indera utama seperti mata, telinga, kulit, lidah yang mengumpulkan data visual, suara, tekstur dan rasa. Di samping itu ada juga ribuan sensor lainnya di sekujur tubuh kita yang mengumpulkan data panas, dingin, gatal, sakit dan banyak sekali perasaan yang mungkin kita juga tidak menyadarinya.

Ribuan informasi tersebut dialirkan setiap saat sebagai sinyal listrik melalui jaringan syaraf kita menuju otak.

Otak kita, selain sebagai processor, juga berfungsi sebagai storage data (dalam bentuk ingatan).

Hasil pengolahan otak akan dialirkan balik melalui jaringan syaraf menuju ke tiap-tiap organ tubuh yang akan dikendalikan.

Hasil akhirnya bisa berupa langkah kaki kita, helaan nafas kita, suara kita, senyum di wajah kita dan segala macam gerak dan ekspresi kita.

Hasil akhir lain yang ada pada manusia adalah kesadarannya, Tanpa otak yang berfungsi, tak akan ada kesadaran atau pikiran pada manusia.

Spesies Super: Hibrida Manusia dan Mesin

Adakah di dunia ini sesuatu yang bekerja dalam cara yang mirip komputer, akan tetapi dengan kapasitas yang melebihi manusia?

Ada, dan ini sangat perkasa. Untuk bisa melihatnya, mari kita melihatnya melalui bagian-bagian penyusunnya.

Jalur Syaraf Cepat Dunia

Pada bulan Mei 2020, Elon Musk memulai peluncuran 50 satelit yang akan menjadi bagian dari 50000 satelit yang mengorbit bumi dengan rapat. Satelit-satelit tersebut akan menyediakan akses internet ke semua titik di permukaan bumi.

Jaringan satelit tersebut melengkapi rangkaian jaringan yang sudah ada sekarang. Sebelumnya ada jaringan kabel optik bawah laut, jaringan optik daratan, jaringan seluler 3G/4G/5G.

Jaringan kabel optik bawah laut. Bersama jaringan optik darat, jaringan satelit, jaringan seluler 3G/4G/5G, membentuk jalur syaraf raksasa yang menghubungkan milyaran komputer, manusia dan gudang informasi dunia.

Apa peran penting jaringan-jaringan tersebut? sebagai bus data sebagaimana dalam sebuah komputer atau jaringan syaraf sebagaimana dalam tubuh manusia. Fungsinya adalah menghantarkan data dari titik manapun di dunia ke titik manapun di dunia dalam sekejap.

Dengan kapasitas dan kecepatan yang terus menerus meningkat, jaringan syaraf buatan ini menjadi semakin perkasa melayani lalu lintas informasi yang semakin membludak di dunia ini.

Indera Yang Luar Biasa Kaya

Apa informasi yang memasuki jaringan internet dunia? segala macam hal yang bisa terpikirkan manusia.

Data yang dimasukkan manusia melalui mesin pencari, email, tugas sekolah, obrolan chat, status Facebook, nyinyiran di Twitter, foto Instagram, konten YouTube, siaran TV, laman web dan sebagainya.

Disamping itu ada data yang diperoleh dari sensor otomatis seperti kamera CCTV, satelit cuaca, radar militer, pergerakan individu yang terekam oleh ponsel android dan sebagainya.

Petugas memasang kamera pemantau lalu lintas. Ada jutaan kamera di seluruh dunia yang mengawasi jalan raya. Ini salah satu indera bagi Spesies Super/

Ada milyaran sumber data dari seluruh tempat di bumi ini yang memasuki jaringan data global tersebut setiap saat.

Data tersebut jauh lebih kaya dan beragam dibandingkan dengan data yang mampu diterima seorang individu manusia dari inderanya.

Processor Raksasa

Data yang berkelimpahan akan tetap menjadi kumpulan data tanpa makna jika tidak ada yang mengolahnya.

Lalu di manakah letak pengolah data super yang mengolah semua data tersebut?

Di beberapa supercomputer milik Amerika atau China? atau di komputer quantum milik Google atau IBM?

Bukan. Komputer canggih tersebut tidak akan sanggup menangani banjir data dari seluruh dunia tersebut.

Semua informasi tersebut diolah secara terpisah atau bersama-sama melalui komputer yang terhubung dalam jaringan dan kita manusia. Ya! kita adalah bagian dari pengolah data dunia.

Kalau anda mencari di Google: “Gambar gadis cantik”, maka Google akan menyediakan daftar gambar gadis cantik dari seluruh dunia.

Siapa yang menyediakan foto-foto tersebut? Google? bukan. Foto-foto tersebut diposkan oleh siapa saja di dunia dengan apapun tujuannya. Google hanya menampilkan.

Urutan kecantikannya? itu ditentukan oleh seberapa banyak foto tersebut dilihat orang lain. Semakin banyak yang melihatnya, maka ia akan naik urutannya.

Jadi, yang mengolah foto-foto tersebut dan mengurutkan kecantikannya adalah ribuan (atau jutaan) manusia yang mengklik foto-foto tersebut.

Mencari gadis cantik di Google. Untuk menghasilkan daftar ini ada jutaan manusia yang bekerjasama untuk menyumbangkan gambar dan mengurutkannya berdasarkan kecantikannya.

Untuk sebuah permintaan tentang gambar gadis cantik, ada kerjasama antara Google dan jutaan otak manusia untuk menyediakan jawabannya.

Berbagai hal lain seperti mencari rute perjalanan, mencari barang dengan harga termurah dan berbagai aktivitas modern, pada dasarnya memanfaatkan kerja otak begitu banyak manusia lewat jaringan data dunia.

Jaringan internet memungkinkan kita menjadi bagian dari mesin pemikir raksasa tanpa kita sadari sepenuhnya.

Jika dalam sistem biologis yang berfungsi sebagai processornya adalah neuron, maka dalam sistem global ini, processornya adalah komputer dan manusia yang berinteraksi dengannya.

Kalau ada yang membicarakan tentang hibrida manusia dan mesin, sebenarnya itu yang sudah terjadi sekarang ini. Dan kita adalah bagiannya.

Gudang Ingatan Dunia

Ada satu hal lagi yang penting bagi hibrida manusia dan mesin ini, yaitu kemampuan untuk menyimpan informasi sebagaimana storage di komputer atau ingatan manusia.

Saat ini, semua data yang pernah dihasilkan oleh peradaban manusia, ada salinan digitalnya. Secara langsung ataupun tak langsung, data tersebut terhubung dengan jaringan data dunia.

Henpon yang saya miliki terhubung dengan Google Foto, sehingga ada ribuan foto pribadi saya sejak bertahun-tahun lalu tersimpan di Google, penting atau tak penting.

Saya juga masih bisa melihat di archive.org , situs toko buku online saya yang sudah saya tutup lebih dari sepuluh tahun yang lalu.

Bersama dengan Wikipedia, Facebook, Twitter, Instagram, koleksi foto, koleksi film dan segala macam web, sistem hibrida tersebut menyimpan ingatan tentang peradaban manusia. Persis seperti ingatan manusia.

Output Yang Menggerakkan Dunia

Apa output hibrida manusia dan mesin ini? apakah sekedar informasi di layar komputer atau henpon anda?

Tentu bukan hanya itu. Gabungan informasi bisnis dan otak-otak trader menghasilkan perubahan naik-turunnya harga komoditi, saham dan mata uang dunia.

Bagaimana terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, terbelahnya indonesia ke dalam golongan Cebong dan Kampret — itu semua akibat dari banjir informasi di medsos yang diproses oleh hibrida manusia dan mesin ini.

Ketika pandemi Corona terjadi, seluruh kegiatan bisnis dunia anjlok, lalu-lintas dan pergerakan manusia turun drastis, polusi menurun, kualitas udara meningkat. Berbagai hal tersebut secara tak langsung adalah output dari jaringan informasi yang menghubungkan dunia.

Gelombang demonstrasi Black Lives Matter yang terjadi di berbagai kota-kota besar negara barat juga hasil dari opini para demonstran tersebut yang menyelaraskan diri dengan ide-ide yang membanjiri mereka melalui media sosial, internet. Otak mereka secara tak langsung masuk dalam kendali jaringan informasi global.

Dalam sistem hibrida manusia dan mesin, manusia berbagi peran sebagai sensor yang memberi masukan ke sistem, sebagai pengolah informasi dengan memperkuat, mengeliminir atau membuat informasi baru, serta sebagai output dengan bertindak sesuai dengan masukan yang didapatkannya dari sistem.

Spesies Super, Masa Depannya

Bagaimana prediksi masa depan tentang hibrida manusia dan mesin ini?

Jaringan Syaraf Yang Makin Kencang

Jaringan 5G masih diterapkan terbatas, namun jaringan 6G sudah mulai dirintis dan kedepannya mungkin ada jaringan 7G, 8G dan seterusnya yang semakin kencang.

Cakupan jaringan juga akan semakin meluas. Beberapa tahun ke depan akan lebih banyak robot yang akan menjelajahi Bulan, Mars atau planet lainnya. Satelit komunikasi mungkin akan diperbanyak di planet Mars atau planet lainnya untuk menampung lalu lintas data antara bumi dengan robot-robot atau astronot yang ada di sana.

Disamping itu mungkin bakal ada jaringan Quantum yang bisa melampai kecepatan cahaya dalam menyampaikan informasi, sehingga jarak antar planet tidak lagi mengakibatkan jeda dalam jaringan data.

Di masa depan, syaraf buatan ini akan semakin kencang, berkapasitas semakin besar serta akan mencakup wilayah yang semakin luas melampaui bumi.

Processor Yang Makin Perkasa

Salah satu bagian dari processor spesies super ini adalah manusia.

Apa perkembangan baru di area manusia? secara biologis, otak manusia tidak banyak berubah dibandingkan dengan nenek moyangnya 200 ribu tahun yang lalu, dan mungkin juga tidak banyak berubah dalam ribuan tahun ke depan.

Namun jumlah otak manusia yang terhubung (dan dapat dimanfaatkan) oleh spesies super ini pasti bertambah.

Penambahannya bisa berasal dari pertambahan penduduk dunia dan semakin banyaknya manusia yang akan terhubung ke dalam jaringan entah karena semakin banyaknya gadget baru, semakin tergantungnya manusia dengan apps di gadget mereka atau semakin serunya ghibah-meng-ghibah di sosmed.

Di sisi mesin, perkembangannya bakal lebih dahsyat.

Ada teknologi Artificial Intelligence, Deep Learning, Augmented Reality, Virtual Reality, Quantum Processor, dan mungkin banyak teknologi baru yang akan muncul kemudian.

CEO Google, Sundar Pichai, saat memamerkan komputer Quantum pertama yang dibuat oleh Google. Dengan komputer Quantum ini, suatu pekerjaan yang memakan waktu 10ribu tahun bila dikerjakan oleh sebuah komputer, bisa diselesaikan hanya dalam waktu 200 detik.

Jika dari sisi manusia peningkatan lebih dari sisi jumlahnya, maka di sisi mesin, peningkatan ini jauh lebih dari kemampuannya untuk mengolah data yang jauh lebih besar dan lebih kompleks.

Spesies Super, Bakal Jadi Apa?

Dengan kebutuhan manusia yang jauh meningkat dan perkembangan dunia yang menjadi lebih kompleks, pada suatu titik, hal-hal yang biasa dikendalikan oleh manusia, bakal diserahkan pada mesin.

Produksi barang di pabrik-pabrik akan sepenuhnya dijalankan robot, distribusi barang akan sepenuhnya dijalankan menggunakan kapal cargo tanpa nahkoda atau truk tanpa sopir, penerbangan dan lalu lintas antara bandara akan sepenuhnya diawasi dan dikendalikan oleh komputer.

Akankah mesin akan mengambil alih dunia dan menyingkirkan manusia, seperti dalam film-film Terminator atau film futuristik lainnya?

Sepertinya tidak.

Bagaimanapun juga, manusia berfungsi sebagai salah satu komponen processor, indera serta bagian penggerak dalam Spesies Super ini. Menyingkirkan manusia akan melumpuhkan juga kemampuan Spesies Super ini.

Manusia merasa bahwa ia yang mengendalikan dirinya sendiri, tanpa sadar bahwa ada sebuah sistem yang mengendalikan dirinya tanpa ia sadari.

Yang bakal dilakukannya mungkin justru berusaha agar manusia menjadi semakin berinteraksi dengan jaringan hingga semakin bisa digunakan sebagai bagian dari pemrosesan data raksasa.

Mungkin dengan membuat semakin banyak apps bantuan yang membantu manusia semakin tergantung dan konten menarik yang membuatnya selalu ingin terhubung dengan jaringan, sambil tak lupa mengesankan ilusi bahwa bagaimanapun juga, manusia tetap yang mengendalikan itu semua.

Kesadaran Spesies Super

Jika milyaran neuron yang memproses sinyal listrik di otak manusia bisa menghasilkan kesadaran manusia, apakah gabungan milyaran otak manusia serta milyaran komputer dan gadget – tidak bisa menghasilkan suatu bentuk kesadaran yang baru?

Semestinya iya.

Secara individu, neuron kita tidak akan bereaksi dan merespon kisah film yang kita tonton, namun secara kolektif milyaran neuron kita menghasilkan perasaan mengharu-biru yang ditimbulkan film tersebut.

Neuron kita sibuk dengan memproses sinyal listrik sederhana, tanpa sadar bahwa sinyal itu bagian dari kesadaran kita,

Manusia juga sibuk dengan pikirannya dan kepentingannya masing-masing saat berinteraksi dengan jaringan, tanpa sadar bahwa interaksinya tersebut menjadi bagian dari kesadaran Spesies Super yang manusia menjadi bagiannya.

Bagaimana bentuk kesadaran Spesies Super itu? entahlah.

Kesadaran itu tak terjangkau kita, sebagaimana kesadaran manusia yang tak terjangkau dari kacamata sebuah sel neuron di otak kita.

Setelah Spesies Super, Apa?

Milyaran Neuron membentuk kesadaran manusia, milyaran manusia membentuk kesadaran (yang tidak kita sadari) dari Spesies Super planet Bumi.

Jika kelak ditemukan Spesies Super dari peradaban lain di planet lain dan bisa berinteraksi dengan jaringan masa depan yang lebih maju, akankah akan terbentuk kesadaran baru yang lebih tinggi lagi?

Entahlah.

Tapi ada sebuah buku menarik untuk dibaca. Dalam sebuah fiksi berjudul God’s Debris, Scott Adams mengandaikan sebuah kesadaran yang meliputi seluruh semesta ini, kesadaran semesta itu disebut Tuhan.


Bacaan: