Seumur hidup, saya belum pernah mengalami perjumpaan dengan sesuatu yang disebut makhluk ghaib. Cerita tentang perjumpaan dengan makhluk ghaib paling banter cuma saya dengar dari beberapa orang yang saya kenal secara pribadi, yang mengaku pernah mengalami perjumpaan dengan makhluk ghaib, entah berupa hantu, jin atau apapun namanya.

Sampai masa kuliah, saya masih senang mendengarkan kalau ada yang bercerita tentang pengalaman mereka dengan makhluk ghaib tersebut.

Itu cerita yang menarik dan menakjubkan. Akan tetapi yang membuat saya begitu penasaran saat itu adalah, kok saya tak punya pengalaman seperti itu? Padahal berbagai latar belakang peristiwa yang membuat mereka mengalami perjumpaan dengan makhluk ghaib itu, merupakan hal yang saya juga bisa mengalaminya sendiri.

Saat saya menginap di kontrakan teman yang konon berhantu, di tengah tidur pulas saya, kok teman saya tidak bisa tertidur karena mendengar ‘konser’ suara berbagai peralatan dapur yang ditabuh ‘hantu’ dan mendengar langkah-langkah diplafon rumah? Saya cuma mendengarnya dari mereka keesokan harinya, tapi kok saya gak dengar sendiri?

Saat saya menginap di kantor unit kegiatan mahasiswa (berbulan-bulan, saat tak punya kos ๐Ÿ™‚ ) , berbagai cerita tentang suara hantu bermain basket di tengah malam dan bahkan suaranya katanya terdengar di depan pintu kantor, diceritakan beberapa orang teman. Lho kok bisa, saya disitu tiap hari kok gak dengar apa-apa? bahkan sering saya bergadang semalaman sendirian tanpa pernah dengar berbagai suara yang diceritakan mereka?.

Saat itu sebagai aktivis suatu perguruan silat, saya beberapa kali mengikuti latihan alam di pantai atau gunung. Salah satu kegiatan yang ada adalah bermeditasi berjam-jam bahkan semalaman di kegelapan alam terbuka. Beberapa teman-teman saya dalam kegiatan tersebut, mengaku mengalami berbagai hal ghaib atau melihat penampakan makhluk halus, lha kok saya nggak?

Saat seorang teman membawa keris pusakanya yang katanya dihuni khodam yang kuat, saya tertarik. Bagaimana melihat khodamnya? katanya, “letakkan keris itu di bawah bantal tidurmu, nanti khodam itu akan menemuimu dalam mimpimu”. Oke, saya turuti. Saya gunakan keris itu sebagai alas tidur sesuai petunjuknya, hasilnya? saya melewati tidur dengan nyenyak tanpa mimpi apapun, apalagi ditemui sang khodam keris sakti tersebut.

Ada berbagai peristiwa lainnya yang juga membuat saya penasaran. Kok mereka merasa melihat (atau ditakut-takuti) makhluk halus, sedangkan saat itu saya tidak mengalami apa-apa, padahal saya juga berada ditempat yang sama atau melakukan laku yang sama seperti saat mereka berjumpa hal ghaib tersebut?

Jadi, adakah makhluk ghaib?

Saya sudah tua, anak saya yang sulung sudah kuliah. Jadi dari pengalaman hidup, saya sudah punya bekal umur untuk mengambil kesimpulan sendiri, dan bukan hanya berdasarkan kata orang atau sesuatu yang tidak saya alami sendiri.

Untuk pertanyaan tersebut, saya akan menjawab: saya tidak percaya adanya makhluk ghaib.

Tapi kan ada yang mengalaminya? ya saya tak tahu dengan mereka. Saya menyimpulkan dari pengalaman saya sendiri, tentu saya tidak bisa menyimpulkan dari pengalaman yang tidak saya alami sendiri.

Tapi kan kebanyakan orang percaya?
ya nggak apa-apa kan, berbeda dengan kebanyakan orang?