Beranda » Ke Agama Zoroaster Kita Belajar

Ke Agama Zoroaster Kita Belajar

Zoroaster? Astaga! belajar jangan sembarangan… apalagi menyangkut akidah!

Oke boss, saya gak belajar dari agama lain, saya hanya sampaikan apa yang kebetulan sama dalam agama samawi dan dari agama Zoroaster.

Emangnya ada?

Ada… dan justru menyangkut hal yang penting..

Hutang Nyawa Pada Penganut Zoroaster

Bangsa Yahudi mengalami puncak kejayaannya di saat dipimpin Nabi Sulaiman (970-933SM). Pada eranya Kuil Sulaiman yang megah dibangun, di dalamnya disimpan juga harta kerajaan berupa emas dan permata yang tak ternilai.

Tapi kejayaan bangsa Yahudi tidak bertahan lama. Setelah wafatnya Sulaiman, kerajaan terbagi dua, yaitu Kerajaan Israel di Utara yang didiami 10 suku Israel dan Kerajaan Yudea di Selatan yang didiami 2 suku Israel.

Kerajaan Israel habis dijarah Kerajaan Assyria pada 722 SM. Semua penduduknya diangkut sebagai tawanan perang dan tak pernah terdengar lagi kabarnya.

Kerajaan Yudea habis ditaklukkan Raja Nebukhadnezar dari Babylonia pada 586 SM. Semua penduduknya diangkut sebagai tawanan perang ke Babylonia. Kuil Sulaiman dihancurkan, ruangan hartanya dijarah habis. Yahudi sebagai bangsa terancam punah.

Bangsa Yahudi selamat dari kepunahan ketika Cyrus The Great dari Persia menaklukkan Babylonia pada 538 SM. Cyrus sangat berbaik hati dengan mengijinkan 2 suku Yahudi yang tersisa kembali ke Yerusalem dan memperbolehkan mengambil kembali semua rampasan Raja Nebukhadnezar untuk biaya membangun kembali kota Yerusalem beserta Kuil Sulaiman dimana Yahweh (Allah) disembah.

Besarnya jasa Cyrus membuat Yahweh menyebutnya sebagai “My Shepherd” yakni “Gembala-Ku” dalam Kitab Isaiah 44:28, suatu panggilan tinggi yang hanya diberikan kepada Nabi-nabi Yahudi.

Apakah Cyrus penganut Yahudi dan penyembah Yahweh? jelas bukan. Cyrus berasal dari Imperium Persia dan merupakan pemeluk taat agama Zoroaster, salah satu agama monoteis tertua yang pernah ada.

Tanpa jasa Cyrus, mungkin 2 suku Yahudi yang tersisa sudah punah sebagaimana 10 suku Yahudi lainnya. Mungkin tidak akan pernah ada lagi Agama Yahudi, juga Agama Kristen dan Agama Islam yang merupakan kelanjutannya.

Yahudi, Kristen Dan Islam jelas berhutang nyawa pada penganut Zoroaster.

Yang Kebetulan Sama (Atau Dipinjam)

Ahura Mazda, Tuhan Yang Maha Esa. Gambarnya dipahat pada dinding batu di Farvahar. Persepolis, Iran.

Apakah setelah bantuan Cyrus, tidak ada lagi hubungan antara agama samawi (Yahudi, Kristen dan Islam) dengan agama Zoroaster? Ternyata tidak.

Jika sebelum berjumpa Zoroaster, agama samawi banyak memiliki kisah yang hampir mirip dengan tradisi Babylonia/Sumeria (kisah penciptaan dunia, Nabi Adam dan Nabi Nuh), serta kemiripan dengan tradisi Mesir (kisah Musa membelah laut); maka perjumpaan dengan Zoroaster menyumbangkan beberapa konsep penting yang akan tumbuh dalam agama samawi.

Beberapa hal tersebut adalah:

Setan dan Surga

Perkembangan Agama Yahudi bisa dilihat dari kronologi penulisan kitab-kitab yang menjadi bagian kitab sucinya.

Kitab Samuel merupakan kitab yang disusun pada periode setelah 2 suku Yahudi kembali ke Yerusalem atas jasa Cyrus. Ada konsep baru yang muncul di Kitab Samuel yang sebelumnya tidak pernah ada dalam kitab lain yang disusun pada periode yang lebih tua.

Pada kitab sebelumnya, pengaruh jahat biasanya hanya disebut dengan “ular” seperti dalam kisah Adam atau “murka Tuhan” seperti dalam Kisah Daud, tapi dalam kitab Samuel dikenal oknum jahat yang disebut satan/syaitan yang berasal dari kata syaitana dari bahasa Iran Kuno dan diperkenalkan pertama kali oleh agama Zoroaster.

Konsep Paridaeza sebagai tujuan sesudah mati untuk orang beriman dalam Zoroaster juga diadopsi sebagai paradise/surga dalam ajaran Yahudi.

Konsep setan dan  surga kemudian diteruskan dalam kitab-kitab yang muncul belakangan, termasuk Perjanjian Baru dan Al-Qur’an.

Malaikat Dan Iblis

Ahura Mazda (Tuhan Yang Maha Esa) selain menciptakan alam semesta dan manusia, juga menciptakan dua kelompok mahluk rohani yang disebut Mainyu.

Mainyu dengan sifat baik disebut Ahuras dan dipimpin oleh Spenta Mainyu. Dalam agama samawi, Ahuras mendekati gambaran para malaikat dengan Malaikat Jibril yang bertindak sebagai juru bicara ke manusia.

Mainyu dengan sifat buruk disebut Daevas dan dipimpin Angra Mainyu. Dalam agama samawi, Daevas mendekati gambaran para syaitan yang dipimpin oleh Iblis.

Kelahiran Sang Nabi

Nabi Zarathustra adalah manusia istimewa. Kelahirannya telah dinubuatkan sejak 3000 tahun sebelumnya dalam berbagai ramalan. Salah satu ramalan menyebutkan sang bayi kelak akan memusnahkan kaum Majus dan menghancurkan agama Majusi.

Zarathustra, Nabi pembawa ajaran Zoroaster.

Pada saatnya Ahura Mazda (Tuhan Yang Maha Esa) meletakkan Roh Suci kedalam rahim Dughdova, seorang istri yang masih perawan dan belum pernah dijamah suaminya. Dughdova hamil dan menimbulkan kehebohan di lungkungannya.

Saat kelahirannya, Kepala Kaum Majus berfirasat buruk, dan mengutus tiga orang Majus untuk mencarinya untuk dibawa ke Kuil Api untuk dibakar.

Kisah ini masih berlanjut, akan tetapi dari kisah ini kita memperoleh kesamaan yang luar biasa dengan kelahiran Yesus seperti dikisahkan Kitab Perjanjian Baru yang disusun jauh setelah Yesus disalib.

Titian Serambut Dibelah Tujuh

Dalam kitab Zoroaster, Yasna 43:4 dikisahkan tentang Civanto Peretu, yaitu sebuah jembatan ujian di pengadilan akhir yang lebih halus daripada sehelai rambut dibelah tujuh.

Civanto Perentu akan dibentangkan diatas cairan logam mendidih, hanya orang yang berbuat kebajikan semasa hidupnya yang akan bisa melewatinya dengan mudah, sedangkan pendosa akan terjatuh kedalam cairan logam itu.

Ini kesamaan yang luar biasa dengan Jembatan Shiraathal Mustaqim yang harus dilalui setiap orang di akhirat kelak menurut ajaran Islam.

Perjalanan Ke Surga Dan Neraka

Dalam Kitab Arda Viraf, dikisahkan tentang turunnya kepercayaan masyarakat tentang Tuhan dan Agama. Untuk mengatasinya mereka memilih salah seorang diantara mereka yang paling saleh untuk melakukan perjalanan spiritual ke akhirat untuk melihat bukti adanya kehidupan setelah mati.

Yang terpilih bernama Arda Viraf. Setelah diantar dengan berbagai macam upacara, Viraf diberi candu dan anggur untuk mengantarnya  memasuki kondisi trance. Viraf jatuh dalam kondisi trance selama 7 hari dan mengalami perjalanan rohani yang menakjubkan.

Dalam kondisi trance, jiwa Viraf pergi ke alam akhirat. Disana Viraf dibimbing malaikat Srosh dan Adar.

Viraf ditunjukkan surga dan penghuninya serta alasan-alasan mereka sampai disana. Ia juga ditunjukkan neraka dan penghuninya, macam-macam siksaan neraka dan kenapa mereka dihukum disana.

Diakhir perjalanan, Viraf menghadap langsung ke Tuhan Yang Maha Esa dan menerima beberapa nasehat sebelum ia kembali ke tubuhnya untuk menceritakan kepada seluruh orang.

Perjalanan Viraf ini secara umum hampir sama dengan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, walau proses detilnya  menunjukkan perbedaan.

Sebagaimana Viraf, Nabi Muhammad juga diajak dalam semacam tur keliling ke surga dan neraka menyaksikan orang-orang yang mendapat ganjaran dan hukuman di sana. Nabi Muhammad juga menerima penjelasan tentang macam-macam dosa dan hukumannya di neraka kelak. Di akhir tur, Nabi Muhammad juga menghadap langsung Allah untuk menerima perintah shalat 5 waktu.

Batasi Belajar?

Jadi rasanya sayang kalau kita hanya membatasi diri untuk menganggap hanya agama kitalah satu-satunya sumber kebenaran di dunia.

Masih banyak sumber lainnya yang bisa kita pergunakan untuk memperkaya kearifan kita menghadapi kehidupan. Bukankah sejarah agama samawi menunjukkan itu?


Rujukan:

150 thoughts on “Ke Agama Zoroaster Kita Belajar

  1. Hmmmm sekarang giliran zoroaster….agama ini memang unik, persia asli dan banyak masih dipakai di seluruh dunia liat logonya burung elang? Familiar? Hampir semua negara di dunia memakai logo burung, kenapa?? Mungkin ter inspirasi logo aggama zoroaster, oh iya dalam agama samawi tuhan menurunkan ratusan ribu nabi ke muka bumi, yg pasti bukan buat jalan2 ya pastinya untuk membimbing manusia agar tidakmenjadi perusak di mana dia tinggal, salah satunya zathura yg mengajarkan tentang politeisme (konsep satu tuhan), masalahnya sekarang kenapa yg orang tau kalo ziroaster adalah penyambah api, bintang atau benda langit? Lalu kitabnya sudah banyak memiliki saduran alias catatan kaki, bisa dipertanggung jawabkan? Lalu seberapa besar kebenarannya kitab zoroaster versi sekarang, dibuat saat pertama kali adanya ziroaster atau di perbaharui ulang di abad 18 setelah masehi? Outentikkah? Atau hanya menjiplak dari kitab kitab agamsamawi? Popularitas zoroadter menurun di awal2 adanya nabi isa, kenapa? Apa karena tidak bisa menwab ta zorontangan jjaman? Apa itu zoroaster yg anda kenal? Kasihan….coba pelajari lebih dalam

    1. @Imoenk: terima kasih untuk menunjukkan ketidaktahuan anda tentang Zoroaster walau anda bersemangat mengomentarinya.

      Nabi Zoroaster membawa ajaran agama monoteis ini di Persia, agama ini menenggelamkan agama sebelumnya yaitu Majusi yang menyembah dewa api.
      Saat Alexander dari Macedonia menaklukkan Persia, kuil-kuil Zoroaster dihancurkan, pendetanya dibunuh dan kitab-2 sucinya dibawa ke Yunani.
      Tumpasnya elit Zoroaster membuat agama lama Majusi menguat lagi, namun agama ini mengambil bentuk sinkretisme antara ajaran Zoroaster, Majusi dan Yunani. Zoroaster yang baru ini mengadopsi api Majusi sebagai simbol.

      Kalau ada yang mengatakan Zoroaster menyembah api, itu sama dengan mengatakan Islam menyembah batu yang bernama Ka’bah. Itu penyederhanaan orang bodoh yang melihat mereka beribadah menghadap api sebagaimana orang Islam dimana-mana sholat menghadap Ka’bah

      Saya menggunakan referensi yg di pakai UIN, silakan anda lebih serius mencari referensi tandingan bila meragukannya.

      1. Hmmm jadi jelas sudah ajaranagama ini suda terkontaminasi majusi, kebetulan sy mengenal agama ini dr tmn saya waktu kelas 5 sd, dia penganut agama ini dan keluargaanya adalah keturnan parsi murni, sempat juga melihat dan membaca kitabnya disitu dituliskan di terbitkan pada tahun 1827 di persia dengan bahasa persia dan mereka sekeluarga masih menyembah api saat itu, dan mereka banyak menceritakan tentang zoroaster dan nabinya zathura, serta orang2 penting kaum mereka seperti avicena , muslim tidak pernah menyembah ka’ bah itu cuma pandangan orang yg tidak mengenal musim. Seprti anda mungkin..karena dari semua tulisan anda 80% menyudutkan islam, kalaupun anda musim sya yakin anda termasuk muslim yang frustasi, atau setengh setengah mempelajarinya, atau anda adalah islamofobia, sebetulnya saaya suka pemikiran anda, cuma yg saya takutkan otak anda tidak bisa menampung ide2 kreatif anda yg brilian, semoga saja anda mampu mengendalikannya dan segera siberikan pencerahan.

        1. @Imoenk: Zoroaster menyembah api itu persepsi anda atau sudah anda konfirmasikan dengan penganut Zoroaster? Kalau anda tanyakan kepada mereka yang mengerti (bukan anak SD), pasti jadi bahan ketawaan, sebagaimana anda pasti ketawa jika ada yang bilang Muslim menyembah Ka’bah.

          Untuk kitab Suci Avesta, salinan tertua berasal dari sekitar tahun 500 SM, untuk Arda Viraf salinan tertua berasal dari sekitar tahun 300 M yang jauh lebih dulu dari kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad yang sekitar tahun 700 M.

          Kitab teman anda mungkin pusaka keluarga yg cetakan 1827, bukan berarti Avesta dibuat tahun segitu, kan Qur’an cetakan 2012 juga ada kok…

          Terima kasih

          1. pernyataan ini mirip dengan buku yang dulu saya baca, tulisan anand khrisna, yang intinya bahwa semua agama benar, hanya cara mencapainya atau jalannya yang berbeda, ia meng-andaikan bahwa surga itu satu hanya jalannya yang yang banyak sebagaimana kota roma itu satu tapi banyak lalan menuju roma.

            sekilas analogi ini “acceptable”, apabila anda adalah orang indonesia, afrika, amerika ataupun jepang, anda bisa bebas masuk kota roma lewat mana saja, baik jalan kaki, naik pesawat ataupun kapal laut, anda akan bisa memasukinya dengan satu syarat, yaitu anda punya pasport yang asli dan terdaftar, dan pasport yang terdaftar sekarang hanya pasport yang up-to-date, bukan pasport 10 tahun lalu apalagi 100 tahun yang lalu.

            begitupun islam, ia adalah pasport terakhir yang dikeluarkan Alloh setelah pasport-2 sebelumnya dikeluarkan lewat nabi-2 sebelumnya, maka pasport sebelumnya itu tidak berlaku lagi, sebagaimana tidak berlakunya KTP kuning ataupun siak ketiak sudah dikeluarkan E-KTP.

            banyak jalan untuk menyembah tuhan, tapi tuhan telah menetapkan cara untuk menyembahnya, melalui agama terakhir dan nabi terakhir yang di utus menyampaikan risalahnya.

            barang siapa yang tidak menetapkan sebagaimana yang ia tetapkan maka ia layaknya tamu yang masuk rumah orang lewat atap/ genteng, jendela atau pintu belakang dan bukan lewat pintu depan sebagaimana pintu depan itu ditetapkan atas tamu.

            maka jangan salahkan yang punya rumah ketika anda diteriaki ” MALING”.

          2. Tentang pernyataan semua agama benar, juga sama dengan pernyataan aku belum tahu semua agama itu benar…
            Tetapi “kemungkinan” ada yang benar, meskipun bukan yang “paling benar”. Karena ada agama yang menyempurnakan agama yang sudah ada. Artinya agama yang satu itu, menganggap agama yang sebelumnya sudah benar.

          3. @Ayakusni: benar atau salah itu hubungannya dengan kenyataan. Jika bisa dibuktikan kenyataannnya, maka itu benar. Jika tidak bisa dibuktikan kenyataannya maka itu salah.

            Semua agama berintikan pada sesuatu yang ghaib seperti Tuhan, Malaikat, Setan, Dewa, akhirat, surga, neraka, nirwana, reinkarnasi, roh, atman dan hal ghaib lainnya. Apakah semua itu bisa dibuktikan? tidak.

            Jadi kalau main benar dan salah, maka semua agama itu salah, karena pada kenyataannya konsep keghaiban mereka yang menjadi inti ajarannya sama sekali tidak bisa dibuktikan.

            Jadi kalau bicara agama, mungkin lebih cocok dengan pertanyaan berikut:

            • a. Yang mana yang paling sesuai buat anda?
            • b. Yang mana yang paling bermanfaat bagi hidup anda?
            • c. Yang mana yang paling membuat manusia menjadi bermanfaat bagi sesamanya?
          4. @judhianto: tentang kebenaran yang dapat diindera secara fisik dan tidak mengenal juga berbasis yang gaib. Ya sudahlah, disini perbedaan kita. Justru inti ajaran itu, ada yang gaib dan tidak. Perbedaan ini mungkin secara hakiki, tetapi mungkin cara pandang kita yang beda. Inti keyakinan berbeda betul.
            Tidak apa-apa dengan perbedaan ini, dan terima kasih telah menanggapi.
            ayakusni

          5. @Ayakusni: Ini bukan masalah penginderaan fisik kok, ini tentang pembuktian.

            Indera fisik cuma salah satu bukti, ada teori sains yg diterima hanya dengan pembuktian matematis dan konsisten dengan apa yg diketahui sebelumnya.

            Terima kasih

  2. membaca judulnya sangat menggelitik, saya pribadi merasa judul tsb mengarahkan pembacanya.
    Adapun ttg zoroaster, tentu saja sama dgn bung judhi, saya tidak begitu mengetahui ataupun memahami,
    hanya ingin mengimbangi asumsi yg dilempar saja
    saya lebih percaya ttg perjalanan dan kelahiran itu spt nubuat,spt kelahiran nabi Muhammad , yg terdapat pada beberapa kitab sebelum Al Quran,krn keotentikan kitab agama zoroaster tsb saya tidak terlalu yakin .
    tentang jembatan dibelah tujuh dan syetan maupun iblis tidak menutup kemungkinan bahwa ajaran tsb memang spt ajaran nabi2 sebelum Nabi Muhammad, namun mengatakan “Ke agama zoroaster kita belajar” , itu saya tidak sependapat.
    Maka Allah SWT SWT berfirman:
    1. “Sesungguhnya agama yg diridhai di sisi Allah SWT hanyalah Islam….” (3:19)
    2. “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
    tidaklah akan diterima agama itu daripadanya,…” (3:85)
    3. “Tidak ada paksaan utk memasuki agama Islam……” (2:256)
    4. “….Masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya….” (2:208)
    5. “…Dan Janganlah kamu mati kecuali dlm memeluk agama islam” (2:132, 3:102

    1. @Ahlan: Untuk mendekati kebenaran dan bersikap adil, dalam pengambilan kesimpulan, kita harus berusaha mencari informasi dari berbagai sumber dan bukan hanya klaim dari satu sisi saja.

      Mengenai nubuat yang katanya terdapat dalam berbagai kitab tentang Nabi Muhammad, bisa anda sebutkan kitab mana saja? dan apakah pemilik kitab tersebut juga mengkonfirmasikan nubuat tersebut, ataukah hanya klaim sepihak beberapa orang Islam yang merasa tahu?
      Bukankah yang lebih tahu tentang isi kitab tersebut adalah pengguna/pemilik kitab tersebut dan bukan orang lain?

      Ini sama seperti jika ada yang mengklaim sebagai nabi baru dan mengatakan bahwa kenabiannya telah diramalkan dalam Qur’an; tentunya anda sebagai orang Islam akan berkata: “Emangnya elo siapa? kok merasa lebih tahu Qur’an daripada umat Islam?”

      Ini juga seperti klaim-klaim ilmiah yang katanya ada dalam Qur’an; tentunya klaim-klaim itu akan bermakna bila yang mengeluarkan adalah komunitas sains dan riset yang kredibel mengeluarkan klaim sains, bukan hanya tukang cocok-mencocokkan yang bisa klaim apa saja berdasarkan Qur’an.

      Tentang 5 ayat yang anda sebutkan tentang keutamaan dan kebenaran Islam, anda bisa mendapatkan klaim kebenaran versi Kristen yang menyebutkan bahwa keselamatan hanya melalui Yesus, atau versi Yahudi, atau versi agama-agama lainnya…

      Klaim-klaim sepihak inilah yang membuat para fundamentalis di tiap agama merasa bahwa hanya mereka yang paling benar, dan bahwa orang lain pasti salah…

      Oh ya, mengenai anggapan bahwa saya mengarahkan pembaca, saya pikir hanya orang-orang yang biasa tidak berpikir dan biasa diarahkan saja yang bisa diarahkan ke kiri atau ke kanan.

      Orang yang sudah dewasa, mempunyai keberanian untuk mengambil sikapnya sendiri, dan saya yakin pembaca web ini orang-orang yang dewasa dan mau berpikir.

      Terima kasih..

      1. Terima Kasih juga
        sumber2 berguna utk menarik kesimpulan, bisa utk memperkuat fakta dan bisa juga sebaliknya mengaburkan.
        pada akhirnya perlu penelusuran pada sumber2 tsb sebelum MENCAMPURADUKANnya, dan baiknya juga dipertanyakan kredibilitas individu terkait, bukan begitu? bahkan wacana yg anda lempar ini pun perlu dipertanyakan tendensinya. Menurut saya pribadi lebih baik diam daripada berkata yg saya belum tahu pasti akan kebenaran dan manfaatnya. Kecuali anda pribadi menemukan bukti2 shahih, silahkan 🙂

        1. @Ahlan: untuk mengungkap realitas, saya lebih suka menggunakan kacamata saintis yang meragukan segala macam klaim, sampai klaim itu bisa dibuktikan.

          Untuk klaim yang berhubungan dengan sains, tentunya yang kredibel adalah saintis. Bila ada pendapat saintis secara individu yang berlawanan, kita bisa merujuk kepada pendapat yang diterima komunitas sains, bukan pendapat diluar komunitas sains.

          Mengenai tendensi?
          Saya teringat sebuah pepatah

          Great people talk about ideas. Average people talk about things. Small people talk about other people.

          membicarakan orang, pribadi atau menebak motif, biasanya hanya dilakukan oleh orang yang tak mampu beradu ide. Saya tak perduli, itu gak penting.

          Sebuah ide hanya bisa dikalahkan oleh ide yang lebih hebat, bukan oleh pemaksaan atau ancaman.

          Terima kasih.

          1. hehe… pada akhirnya kacamata yg anda sebut pun perlu anda kenakan pada tulisan anda diatas,:)

            hanya karena bicara ide, orang tidak lantas menjadi besar

            saya sadar tidak secanggih anda mengenai ide, bahkan jika semua bahasan anda ini dibaca, bolehlah saya berikan pengakuan “wuah” atas ide2 di blog ini
            tetap saja, saran saya pelajarilah aneka macam ilmu agama islam sebelum terlalu jauh anda mempelajari sejarah,takut takutnya ntar anda sendiri yang sesat,jangan terlalu menelan bulat2 referensi dari non muslim,pakailah hati yang sudah dipenuhi ilmu dan iman dalam menyampaikan opini publik,anda jg perlu mawas diri.
            thx

          2. @Ahlan: terima kasih, saya tersanjung untuk kesibukan anda mengomentari diri saya, walau saya lebih berharap bisa berdiskusi mengenai ide-ide yang lebih menarik.

  3. Ini kan haya blok bacaan/wacana saja. Jangan ditangapi dengan emosi lah. Bahkan ada kata2 yang tidak sopan pakai nanya agamanya apa? Bahkan menghakimi anda ateis yach. Lo..lo kok jadi semacam ini. Katanya islam adalah agama modern yang bisa menyesuaikan perkembangan zaman dan menerima perbedaan, kok keliatannya banyak penganut islam yang gak memahami itu yach dan gak siap dengan wacana baru. Atau saya yang salah mungkin. Blok ini saya kira pembacanya dah dewasa semua. Ini kan hanya hasil pemikiran mas judhi yang dirangkum dalam berbagai sumber dan disesuaikan dengan pemikiran mas judhi y,ang ditukis apik menurut saya yah. Setuju ok tidak ya gak papa gitu kan mas. Menurut pandangan bodoh dan tolol pemikiran saya, nabi itu sebenarnya jumlahhya banyak cuma berbeda fakultasnya. Kebetulan 24 nabi yang dikenal selama ini menyebarkan religius/agama tentang sang pencipta. Apakah ilmuwan juga bisa disebut dengan nabi, menurut saya bisa dan syah2 saja. Contohnya Tomas alva, Alexande g dll. Bukankah mereka juga orang2 pilihan tuhan. Kalau bukan pilihan tuhan mana mungkin dia bisa menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi dunia. Lalu banyak orang2 muslim yg mengkalim di quran dah disebutkan (dicocok cocokan kaya togel). Nah kalau di quran udah ada kenapa banyak orang2 muslim tidak mencari lebih dalam apa yang ada di quran. Jangan hanya intertain menghibur diri dengan cerita2 mas lalu yang sudah sangat tidak relefan lagi dengan perubahan jaman yang tidak dapat dibendung. Akhirnya muncul islam radikal yg tidak bisa menerima perubahan. Bahkan mengklaim aku yang paling benar, aku paling lurus dan satu satunya agama yang dianjurkan oleh tuhan (itu fersi quran) apa kitab kitab yang juga tidak semacam itu! Pasti sama. Jadi ego2 yang muncul dalam kitab2 yang beredar selama ini. Ojo nganti rebutan balung tanpo isi. Semua tidak tau, jadi jalani saja dengan baik. Bukankah masing 2 orang punya nurani yang merupakan kitab suci yg lebih huebat dibanding yang selama ini ada. Lanjut mas judhi.

    1. Nanya agamanya apa koq gak sopan sih? ^^a
      Gak sopan tuh nanya kerja apa? gajimu berapa? getooo 😀

      Ilmuwan itu dalam Islam dikenal dengan istilah ‘Ulama. Orang2 berilmu…. Ilmu apapun yang menjadikan kita semakin dekat dengan Tuhan. Jika agama dikatakan dongeng, itu lebih baik karena memberi rasa nyaman. Beda dengan orang SOK sains tapi menawarkan dongeng ilmiah. Contoh…. Dongeng Evolusi 😀

      1. @Samaranji: untuk evolusi, saya sedikit memberi gambaran tentang pencetusnya:

        • 1. Charles Darwin sejak muda gemar dengan kegiatan mengamati binatang
        • 2. Dia menempuh pendidikan di bidang kedokteran yang membuat ia memahami detil anatomi
        • 3. Kegemarannya pada biologi membuat ia lebih menekuni bidang pengamatan mahluk hidup
        • 4. 1831 Darwin menjadi ilmuwan peneliti pada ekspedisi penjelalahan alam Amerika Selatan, ekspedisi ini berjalan 5 tahun
        • 5. Dari hasil penelitiannya pada anatomi berbagai satwa dan pemahaman dalamnya tentang anatomi, ia melihat fakta tentang pola variasi berbagai spesies yang mungkin diakibatkan perbedaan lingkungan dan tantangan hidup dalam periode yang panjang
        • 6. 1859, setelah bertahun-tahun berkorespondensi dengan para ilmuwan naturalis dunia, Darwin mengeluarkan karyanya “The Origin Of Species”. Buku ini menggemparkan karena memperkenalkan teori evolusi biologis
        • 7. Tahun-tahun berikutnya hingga akhir hayatnya, Darwin disibukkan oleh penentang teorinya diantara para religius dan para ilmuwan yang tidak sependapat
        • 8. Semakin lama, semakin banyak bukti yang dikumpulkan dari penelitian ilmuwan lain yang mendukung dan menyempurnakan teori evolusi. Ada memang yang masih menentang, tapi itu hanya bagian kecil dan tidak kredibel
        • 9. Saat ini teori Evolusi merupakan pilar studi biologi di semua universitas ternama dunia
        • 10. Saat ini, penolak teori evolusi hanyalah ada pada kelompok yang tidak kredibel bicara sains, seperti klub pengajian, universitas dakwah dan para da’i

        Dengan melihat latar belakang keilmuwan Darwin, riset yang telah bertahun-tahun dilakukan, usahanya untuk berkonsultasi bertahun-tahun dengan para naturalis dunia dan juga serangan terhadapnya hingga akhir hayatnya dari para penentangnya — rasanya sangat naif jika kita simpulkan teori evolusi lahir dari orang yang sok sains.

        Mungkin yang lebih cocok sebagai kaum yang sok sains adalah orang yang seumur hidupnya asik dengan buku agama, tanpa background sains, tanpa riset serius di bidang sains, tanpa karya ilmiah satupun tentang sains, bekalnya hanya kitab suci — kok mengeluarkan statemen sains 😉

        Untuk status agama, saya tidak pernah menganggap penting untuk tahu, itu urusan pribadi.
        Saat berdiskusi, saya menghargai orang yang bisa mengutarakan pendapatnya dengan runtut, logis dan santun. Berbeda pendapat atau agama tidak masalah bagi saya asal kita bisa saling memperkaya pemahaman kita.

  4. permisi boleh sya tambahkan inspirasi dari Yunani :),

    Ritual pengorbanan manusia bukan barang baru, ini budaya paganisme jauh sebelum ada trio samawi, dimana dewa2 konon minta tumbal manusia buat mencegah bencana/mendatangkan hujan wateverlah, karena udah makin beradab maka tumbal manusianya diganti hewan. tentu kita tahu kisah seorang bapak yg diperintahin tuhan buat nyembeleh anaknya sendiri, dimana akhirnya si tuhan psycho ini ternyata cuma ngetroll doang dan si anak diganti dengan domba. yup kisah Abraham mengurbankan Isaac/ishak di versi yahudi & kresten, sedangkan di eslam si isaac/ishak ini dirubah namanya jadi ismail.. :P, ini kisah yang diimani alias dianggap betul2 terjadi oleh trio samawi. sedangkan kisah yg serupa juga ada di bangsa Yunani kuno tapi mungkin dianggap mitos oleh trio samawi, yakni kisah raja Agamemnon yang diminta dewa untuk mengurbankan putrinya Iphigenia, dengan berat hati Agamemnon pun rela untuk menyembelih putrinya sendiri, Dewi Artemis pun tergugah melihat kesungguhan Agamemnon maka digantilah sosok Iphigenia dengan seekor Rusa :). perlu diketahui bangsa yahudi itu pernah berada di bawah pemerintahan Yunani, periode ini disebut Hellenisme, jadi apakah majikan yang dipengaruhi kacung, atau si kacung yang terinspirasi majikanya? wallahualam bishowab/kalo bingung ga bisa jawab 😛

    http://en.wikipedia.org/wiki/Iphigenia

    http://en.wikipedia.org/wiki/Agamemnon

    http://www.jewishencyclopedia.com/articles/7535-hellenism

    http://weruah.wordpress.com/2011/03/25/orang-israel-masa-pemerintahan-yunani-331-sm-164-sm/

    1. @Zarathustra Return: terima kasih untuk tambahan infonya.

      Semua agama memang lahir di era ketika tidak ada pemisahan antara sejarah (fakta) dan mitos (imajinasi), semuanya bercampur aduk. Agama akan berfungsi manakala kita tidak menggunakan kacamata modern yang memisahkan dengan tegas fakta dan imajinasi.

      Agama akan kehilangan maknanya manakala kita memusatkan diri menelaah realitas kisah-kisah didalamnya dan melupakan fungsi utama agama yaitu menghadirkan Tuhan yang tak seperti apapun dalam kehidupan manusia.

      Jika agama bisa menghadirkan kedamaian dan Tuhan dalam kehidupan penganutnya, maka tidaklah penting apakah kisah dalam kitab suci itu nyata, dongeng atau bahkan adaptasi bebas dari berbagai sumber lainnya.

  5. Kalau itu memang benar 3 agama samawi tadi bercermin atau modifikasi dari Zoroaster. ya berbesar hati aja. saya sebagai muslim gak ada masalah. kala itu memang benar ya harus berbesar hati. kalau itu salah ya biarin aja. gitu aja kok repot. yang penting saya menjadi muslim yang cerdas, yang rasional. tidak salah kita menjadi muslim yang rasional dan cerdas (itu anugrah). saya selalu ingat perkataan para ustad, apabila kita mau membuktikan hadist atau ayat yang di alquran, dianggap kita menentang Allah dan musrik (edan iku, diapusi wong arab yang mengakibatkan otak saya kerdil menghadapi kenyataan hidup dong).

      1. HUTANG NYAWA KEPADA KAUM ZOROASTER
        ============================

        Benarkah bangsa Yahudi berhutang nyawa pada penganut Zoroaster ?

        Allah membuat Hukum2 dan Ketetapan2 yang mengikat antara Allah dan Bangsa Israel, apabila hukum2 & ketetapan2 itu dilanggar maka Allah akan menghukum Bangsa Israel. Ada banyak hukum yang akan ditimpahkan Allah kepada Bangsa Israel apabila mereka melanggar Hukum2 dan ketetapan2 YHVH, yaitu antara lain :

        Bangsa Israel “berkali-kali” akan diserakkan, diasingkan, dibuang ke suatu negeri/bangsa yang tidak dikenal oleh Bangsa Israel

        Imamat 26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

        Ulangan 4:27; 28:37 ; 28:64 ; 30 : 1 ——– II Raja – raja 20:16 ; 20:17

        Yeremia 5 : 15; 13 : 24; 23 : 1 – 2; 25 : 34; 52 : 30 dan masih banyak ayat nubuat lainnya

        Sebagai pembanding Kitab pembanding :

        Ke-12 Kitab-kitab Sejarah adalah : Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1Samuel, 2 Samuel, 1Raja, 2 Raja, 1Tawarikh, 2Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Esther. Antara lain mencatat tentang sejarah sebelum dan sesudah pembuangan Bangsa Yahudi/Israel

        ===============================================

        Lima kitab Musa : Kejadian, Keluaran, IMAMAT, Bilangan, dan ULANGAN. Perkiraan tahun penulisan tahun 1445 SM – 1405 SM.

        Sejarah dunia mencatat Penguasaan bangsa asing atas Yerusalem (Bangsa Israel/Yehuda) dimulai ketika Nebukadnezar dari Babilon menguasai dan merusak kota tersebut pada tahun 606 SM

        Rentang waktu antara dituliskannya Nubuat Kitab Musa (Imamat dan Bilangan) tentang jatuhnya, runtuhnya sampai pengasingan, pembuangan Bangsa Israel oleh dan ke Kerajaan Babilon, telah dinubuatkan 800 – 839 tahun sebelumnya.

        Nabi Yeremia tampil pada zaman sebelum dan selama pembuangan ke Babel, dan buku kitabnya diperkirakan ditulis pada tahun 627 – 560 SM.

        Rentang waktu antara dituliskannya Nubuat Kitab Yeremia tentang jatuhnya, runtuhnya sampai pengasingan, pembuangan Bangsa Israel oleh dan ke Kerajaan Babilon adalah kurang lebih 21 tahun (keseluruhan nubuatan), 3 tahun apabila dihitung dari tanggal nubuatan pada zaman pemerintahan Raja Yoyakim. (Yeremia 52 : 30)

        PENGGENAPAN NUBUATAN DAN SEJARAH DUNIA
        ===============================

        Kitab Ezra mencatat bagaimana Allah menggenapi janji nubuat-Nya melalui Yeremia (Ezra 29:10-14) untuk memulihkan orang Yahudi setelah 70 tahun pembuangan dengan membawa mereka kembali ke tanah air mereka (Ezr 1:1). Keruntuhan Yehuda dan pembuangan mereka ke Babel terjadi dalam tiga tahap.

        1. Pada tahap pertama (605 SM), kalangan bangsawan muda Yehuda, termasuk Daniel, dibuang ke Babel;

        2. Pada tahap kedua (597 SM) ada sekitar 11.000 orang buangan lagi, termasuk Yehezkiel;

        3. Dan pada tahap ketiga (586 SM) penduduk Yehuda yang tersisa, kecuali Yeremia dan rakyat yang paling miskin, diangkut.

        Demikian pula, pemulihan kaum sisa buangan, sebagai penggenapan nubuat Yeremia, terjadi dalam tiga tahap.

        1. Pada tahap pertama (535 SM) 50.000 orang kembali di bawah pimpinan Zerubabel dan Yesua (bd. Ezr 2:1-70);

        2. Pada tahap kedua (457 SM) lebih dari 1.700 orang laki-laki (tambah wanita dan anak-anak, berjumlah 5.000-10.000 orang Yahudi) berangkat pulang di bawah pimpinan Ezra (bandingkan Ezra 8:1-14,18-21);

        3. Dan pada tahap ketiga (444 SM) Nehemia memimpin kelompok lain lagi (bd. Neh 2:1-10). Perhatikan bahwa rombongan pertama pada tahun 535 SM kembali ke Yerusalem sekitar 70 tahun setelah pengangkutan pertama ke dalam pembuangan (605 SM).

        Sekitar dua tahun setelah kerajaan Babel dikalahkan dan diganti kerajaan Persia (535 SM), dimulailah pengembalian orang Yahudi ke tanah air mereka. Kitab Ezra mencatat tahap pertama dan kedua dari pemulihan itu, yang melibatkan tiga raja Persia (Koresy, Darius, dan Artahsasta) dan lima pemimpin rohani yang terkemuka:

        1. Zerubabel, yang memimpin rombongan pertama untuk mendirikan kembali Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci;

        2. Yesua, seorang imam besar saleh yang membantu Zerubabel;

        3. Hagai dan

        4. Zakharia, dua nabi Allah yang menasihatkan umat itu untuk menyelesaikan pembangunan Bait Suci; dan

        5. Ezra, yang memimpin rombongan kedua ke Yerusalem dan yang dipakai Allah untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat itu.

        Atas penentuan Allah sendiri, Allah menggenapi nubuat pemulihan bangsa Israel. Dimana bangsa Israel dipulangkan ke kampung halamannya pada zaman pemerintahan raja Koresy, Darius, dan Artahsasta. Ini bukan sebuah hadiah pemberian kebebasan dari raja Koresy, Darius, dan Artahsasta, tetapi ini semata-mata adalah Kuasa dan Kehendak Allah sendirilah yang bekerja dalam nubuat dan penggenapan.

        Jadi apabila sebagian orang berbendapat bahwa kebebasan yang diterima oleh bangsa Israel adalah hasil pemberian gratis oleh bangsa Media Persia yang menganut kepercayaan Zoroaster, ini adalah sebuah pandangan, pemahaman dan tafsir yang keliru. Fakta nubuatan dan penggenapannya yang dicatat dalam sejarah dunia harus perlu dipertimbangkan dimana Kemahakuasaan Allah murni bekerja dalam peristiwa kejadian tersebut.

        Terima kasih 😀 😀 😀 😀

        1. @Paradise OK: mohon dibedakan antara fakta sejarah dan tafsir atas sejarah.

          • Fakta yang ada:
            1. Kerajaan Yudea ditaklukkan Babylonia dan penduduknya diangkut ke Babylonia
            2. Babylonia ditaklukkan Persia.
            3. Bangsa Persia bisa saja ganti memperbudak bangsa Yahudi, atau bahkan membunuh mereka semua.
            4. Akan tetapi bangsa Persia mengembalikan bangsa Yahudi ke tanah Yerusalem, atas keputusan bangsa Persia ini Yahudi tidak punah.
          • Tafsir atas fakta sejarah tersebut bisa macam-macam seperti:
            1. Penggenapan nubuat Allah
            2. Penggenapan nubuat Joyoboyo
            3. Penggenapan nubuat Mama Loren
            4. Karena Cyrus mimpi ketemu pocong yang menyuruh melepaskan bangsa Yahudi

          Segala macam tafsir bisa diambil, silakan saja.
          Tapi fakta yang ada: Yahudi bisa balik ke Yerusalem karena Persia memutuskan untuk tidak membantai bangsa Yahudi, melainkan mengijinkannya kembali ke Yerusalem.

  6. ADAKAH PENGARUH BUDAYA DAN KEPERCAYAAN ZOROASTER DALAM AGAMA SAMAWI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBUANGAN ?
    ===============================================

    Zarathustra ——- (Parsi Modern: زرتشت (Zartosht), Kurdi : Zerdeşt, Gujarti : જરતોશ્ત, Yunani : Ζωροάστρης, (Zoroastres), dan Latin: Zoroaster) adalah seorang nabi dari Persia (Kini disebut Iran). Dia adalah pencetus Zoroastrianisme yang dianut oleh bangsa Persia. Dia juga adalah seorang imam pengajar. Zarathustra diperkirakan hidup sekitar 1100 – 550 SM. Ada juga yang mengatakan dia hidup sekitar 1200 -600 SM.

    Sebelum Zarathustra lahir, agama yang ada di Iran (Persia) bersumber pada macam-macam ajaran, seperti politeisme, paganism, dan animism. Zarathustra yang merasa tidak puas dengan ajaran-ajaran yang berkembang di Iran pada waktu itu berusaha membawa pembaruan. Dasar ajaran dari Zarathustra adalah monotheisme, yaitu menyembah hanya satu Tuhan, Ahura Mazda

    Musa —— ( bahas Ibrani : מֹשֶׁה, Standar Mošé , bahasa Arab : موسى, Mūsā; . Lahir di Mesir, pada tahun 1527 SM – meninggal di Gunung Nebo, dataran Moab, tepi timur Sungai Yordan, pada tahun 1407 SM pada umur 120 tahun) adalah seorang pemimpin dan nabi orang Israel yang menyampaikan Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/Pentateukh (Lima Kitab Taurat) dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Ia ditugaskan untuk membawa Bani Israil (Israel) keluar dari Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 873 kali dalam 803 ayat dalam 31 buku di Alkitab Terjemahan Baru dan 136 kali di dalam Al-Quran.

    Singkatnya Nabi musa dan Bangsa Yahudi penganut kepercayaan Samawi yang monotheis, menyembah satu Tuhan, YHVH

    Pentateveh / Pentateukh (lima kitab taurat : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan) ditulis sekitar tahun 1445 – 1405 SM

    Zarathustra tampil dalam panggung sejarah dunia pada tahun 1200 SM – 600 SM

    Terdapat rentang waktu 245 – 805 tahun antara telah ada, telah dituliskannya Pentateveh / Pentateukh (lima kitab taurat : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan) sampai dengan lahirnya, munculnya, datangnya seorang Nabi yang bernama Zarathustra dengan ajaran Zoroastrianisme

    Logiskah jika kita menempatkan kitab Taurat Musa (ajaran samawi) mengadopsi ajaran Zoroastrianisme yang sudah ada ratusan tahun (245 – 805), jauh sebelum Zarathustra dengan ajaran Zoroastrianisme muncul didunia ?? 😀 😀 😀

    BAGAIMANA SETELAH PEMBUANGAN ?
    ========================

    Bagaimana dengan kitab Samuel dan kitab-kitab lainnya dalam PL ?
    ============================================

    Di PL Ibrani, 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Keduanya diberi nama menurut nabi Samuel, tokoh yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin rohani Israel yang tangguh dan yang dipakai Allah untuk mengatur kerajaan teokratis. 1 Samuel meliputi hampir seratus tahun sejarah Israel — dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar 1105-1010 SM)

    Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

    Perkiraan penulisan Kitab 1 dan 2 Samuel antara tahun 1000 – 960 SM

    Keruntuhan Yehuda dan pembuangan mereka ke Babel terjadi dalam tiga tahap.

    1. Pada tahap pertama (605 SM), kalangan bangsawan muda Yehuda, termasuk Daniel, dibuang ke Babel;

    2. Pada tahap kedua (597 SM) ada sekitar 11.000 orang buangan lagi, termasuk Yehezkiel;

    3. Dan pada tahap ketiga (586 SM) penduduk Yehuda yang tersisa, kecuali Yeremia dan rakyat yang paling miskin, diangkut.

    Dengan membandingkan kedua fakta sejarah antara masa penulisan kitab 1 dan 2 Samuel dengan Kisah pembuangan ke Babel plus masa pemulangan kembali bangsa Israil oleh bangsa Media Persia penganut Zoroastrianisme, masih pantaskah kita membuat analisa bahwa Nabi Samuel mengadopsi pemikiran-pemikiran penganut Zoroastrianisme ? 😀 😀 😀

    Bukankah logika sejarah mencatat Nabi Samuel sudah tampil dahulu jauh sebelum bangsa Yahudi dalam pembuangan

    Bagaimana dengan kisah kedatangan Seorang Nabi Besar ?
    ======================================

    Kita perlu membandingkan dengan sejarah kembalinya bangsa Yahudi/Israel dari pembuangan dengan zaman penulisan kitab tentang nubuat kedatangan Nabi Besar. Menggunakan perbandingan sejarah kembalinya bangsa Yahudi/Israel dari pembuangan adalah sebuah indikasi terjadinya kemungkinan adopsi budaya dan agama dalam konteks Zoroastrianisme oleh bangsa Yahudi dari bangsa Media Persia.

    Pemulihan kaum sisa buangan, sebagai penggenapan nubuat Yeremia, terjadi dalam tiga tahap.

    1. Pada tahap pertama (535 SM) 50.000 orang kembali di bawah pimpinan Zerubabel dan Yesua (bd. Ezr 2:1-70);

    2. Pada tahap kedua (457 SM) lebih dari 1.700 orang laki-laki (tambah wanita dan anak-anak, berjumlah 5.000-10.000 orang Yahudi) berangkat pulang di bawah pimpinan Ezra (bandingkan Ezra 8:1-14,18-21);

    3. Dan pada tahap ketiga (444 SM) Nehemia memimpin kelompok lain lagi (bd. Neh 2:1-10). Perhatikan bahwa rombongan pertama pada tahun 535 SM kembali ke Yerusalem sekitar 70 tahun setelah pengangkutan pertama ke dalam pembuangan (605 SM).

    Hampir semua isi Alkitab PL (Perjanjian Lama) menubuatkan kedatangan seorang Nabi Besar yang bernama Yesus Kristus. Perjanjian Baru menuliskan kembali kesaksian apa yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama telah digenapi. antara lain sebagai berikut :

    1. Pentateveh / Pentateukh (lima kitab Taurat Musa : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan) ditulis sekitar tahun 1445 – 1405 SM

    2. Mazmur perkiraan tahun penulisan 1440 – 580 SM

    3. Yesaya perkiraan tahun penulisan 739 – 700 SM

    4. Yoel perkiraan tahun penulisan 838 SM

    5. Mikha perkiraan tahun penulisan 735 SM

    6. Dll 😀 😀 😀

    Contoh :

    Yesaya 7:14 (perkiraan tahun penulisan 739 – 700 SM)

    Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

    Penggenapan :

    Matius 1 : 23 (perkiraan tahun penulisan 40 – 60 M)

    “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.

    Injil Matius menuliskan kembali kesaksian apa yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama oleh Nabi Yesaya, telah digenapi.

    Masa kembalinya bangsa Yahudi/Israel dari pembuangan terjadi dalam tiga tahap yaitu antara tahun 535 – 444 SM

    Tulisan nubuat Nabi Yesaya perkiraan tahun penulisan 739 – 700 SM

    Terdapat rentang waktu 204 – 256 tahun sejak dituliskannya nubuat Nabi Yesaya tentang kedatangan seorang Nabi Besar sampai dengan masa kembalinya bangsa Yahudi/Israel dari pembuangan

    Dengan membandingkan kedua catatan sejarah antara masa penulisan kitab Yesaya dengan Kisah kembalinya bangsa Yahudi/Israel ke tanah air mereka dari pembuangan, masih pantaskah kita membuat analisa bahwa Nabi Yesaya mengadopsi pemikiran-pemikiran penganut Zoroastrianisme tentang kedatangan seorang Nabi Besar ? 😀 😀 😀

    Bukankah logika sejarah mencatat Nabi Yesaya sudah tampil dahulu jauh sebelum bangsa Yahudi dalam pembuangan dan kembali dari pembuangan ?; bagaimana dengan kesaksian lima Kitab Musa tentang kedatangan Nabi Besar ? (rentang waktunya akan lebih jauh lagi)

    Jadi dalam hal ini “tidak ada bukti sejarah” yang mendukung bahwa agama Samawi mengadopsi ajaran-ajaran/paham Zoroastrianisme

    Terima kasih 😀 😀 😀

    1. @Paradise OK: terima kasih untuk memberikan tafsir sejarah yang anda yakini.

      Akan tetapi apakah ada versi sejarah yang lain? banyak.

      Secara umum para ahli sejarah (yang bukan dari gereja), menyatakan bahawa konsep Paradise, Satan, malaikat, akhirat berasal dari Zoroaster. beberapa link yang bisa kita baca:
      http://en.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianism
      http://www.debunkingskeptics.com/DebunkingChristians/Page28.htm
      http://www.zarathushtra.com/z/article/biblicalconnection.htm

      Jadi tafsir anda (versi gereja) tentunya berguna bagi pembaca lain untuk menambah wawasan tentang Zoroaster.
      Silakan dipilih yang dianggap paling sesuai 🙂

  7. Saya tidak monoton menggunakan tafsir dan sejarah berlatar belakang gereja saja, tapi saya menggunakan fakta sejarah dunia yang mendukung tulisan dalam Alkitab tentang pembuangan ke Babilon. Dan memang fakta2 sejarah dunia itu sendirilah yang menjadi latar belakang para pemikir theolog, bukan angka2 tahun SM dan M milik organisasi agama. Saya pribadi tidak akan pernah percaya dongeng omong kosong nubuat Joyoboyo dan Mama Lauren

    Fakta sejarah dunia menceritakan :

    Bangsa Israel diserakkan, dibuang ke negeri asing dan dipulangkan kembali :

    1. Pembuangan ke Mesir, Israel kembali ke tanah airnya tanpa ada diplomasi politik gratis pemulangan kembali.
    2. Pembuangan ke Babel, Israel kembali ke tanah airnya tanpa ada diplomasi politik gratis untuk pemulangan kembali.
    3. Penaklukan imperium Romawi, Bangsa Israel diserakkan hampir di seluruh permukaan bumi, suatu hal yang mustahil orang2 Yahudi kembali membentuk Negara Israel modern. Disini jelas-jelas tidak ada diplomasi gratisnya.

    Tentang pengaruh budaya dan pemikiran ajaran asing masuk ke ajaran samawi
    ===============================================================

    Jauh sebelum pemikiran, paham, budaya, agama Zoroastrianisme tampil di dunia, bangsa Yahudi sudah mempunyai pemikiran, paham, budaya, agamanya sendiri.

    Ini bukan masalah tafsir dan sejarah berlatar belakang gereja, faktanya sejarah menceritakan budaya agama termasuk ajaran agama Yahudi kuno-modern tidak sama dengan budaya Media Persia kuno, mungkin juga Iran Modern. Kalau tentang “bahasa” ya, karena memang ada kebenaran fakta sejarah membuktikan bahwa bahasa Israel kuno banyak mengalami perubahan bahasa setelah sesudah masa-masa pembuangan

    Fakta lainnya ajaran Yahudi kuno sudah mengenal ajaran konsep monotheis, sorga, malaikat, ibis jauh sebelum munculnya ajaran Zoroastrianisme. Fakta sejarah juga membuktikan konsep2 pemikiran, budaya agama Yahudi kuno (Samawi) masih bertahan sampai dengan hari ini, bahkan pengaruhnya jauh lebih kuat dari ajaran, budaya agama Zoroastrianisme. Bandingkan saja fakta tahun2 sejarah SM dan M contoh2 tahun penulisan kitab2 yang sudah saya uraikan di atas

    Kalau ada hal yang sama dalam budaya/ajaran agama, mungkin perlu anda pertimbangkan ilustrasi logika ayah, ibu dan bayi (anak), akan lebih pas sang anak (bayi) setelah dewasa mengadopsi pikiran2 dari ayahnya dan ibunya. Bandingkan saja fakta tahun2 sejarah SM dan M

    Bisa jadi Zarathustra mengadopsi pikiran2, budaya2, ajaran2 agama Samawi milik bangsa Yahudi waktu itu. Bandingkan saja fakta tahun2 sejarah SM dan M

    Terima kasih 😀 😀

      1. @Judhianto … Zoroastrianisme mungkin cuma sebagian kecil rencana TUHAN terhadap umat manusia. Saya sih setuju-setuju saja kalau dikatakan sebagian budaya tersebut masuk dan bercampur-baur, secara dari jaman ke jaman interaksi dengan para penganut Zoroastrianisme itu memang ada tetapi jika hendak mengklaim bahwa agama samawi berhutang nyawa terhadap ajaran tersebut rasanya terlalu menyepelekan rancangan-Nya. Kenapa…??? Karena kalau membaca kitab-kitab dari AWAL sampai AKHIR lalu MERENUNGKAN kemudian mencoba MENCARI HIKMATNYA, pasti jelas terlihat fondasi kuat yang melatar-belakangi rancangan TUHAN lewat kejadian-kejadian yang dicatat tersebut, bukan hanya sekedar kejadian figuran saja yang cuma numpang lewat, semuanya punya arti BAHKAN sampai masa saat ini. Salah satunya yahh yang disebut-sebut si SAMAWI ini 🙂 . Jika menyinggung tentang masa pembuangan Israel di BABEL, sebagai pembanding Zoroastrianisme ini, mungkin bisa disimak dan DIRENUNGKAN kisah kebra nagast-nya orang-orang Sheba/Ethiopia, di mana dikisahkan bahwa sebelum kejatuhan kerajaan Israel di bawah kendali Salomo /Sulaiman, kemuliaan TUHAN sudah meninggalkan bangsa tersebut dan tinggal menunggu kehancurannya saja, lalu NEBUKADNEZAR yang menjadi tokoh utama penghancur Yerusalem beserta Bait Suci dipercaya sebagai keturunan dari Raja Menelik I, hasil hubungan putra Salomo dengan Ratu Sheba…. woww keturunan Salomo/ Sulaiman sendiri yang menghancurkan Yerusalem!!!…. Rencana TUHAN siapa yang bisa tahu??

        Sejarah dan kitab-kitab mencatat bahwa puncak kejayaan Israel adalah di jaman Raja Salomo lalu dinubuatkan /diramalkan akan terpecah setelah masa pemerintahannya. [Jika sudah membaca sejarah bangsa Israel di masa-masa Salomo/ Sulaiman lewat Kebra Nagast serta mencoba MERENUNGKANNYA], [jika] TUHAN mau serta hendak menggerakkan bangsa Ethiopia, masih adakah anggapan Zoroastrianisme memberi hutang kepada agama samawi?? 🙂

        Zefanya 3:10 “Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia, orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan, kepada-Ku.”

        😉 Dan setidaknya agama Yahudi [+Kristen] punya bukti yang kuat bahwa pada masa [pembuangan] tersebut keyakinan dan kesaksian iman mereka diakui pada masa itu melalui kisah nabi Daniel beserta nubuatan-nubutan masa depannya ???
        Jadi kalau dibilang berhutang nyawa saya rasa tidak !!! Sebagai “bunga” pengantar cerita MUNGKIN bisa jadi iya …

        salam damai !!!

        1. @Che Pastello: yang saya sampaikan adalah fakta sejarah, tak lebih.

          Yang anda sampaikan adalah tafsir atas sejarah, ya silakan saja, bukankah tiap orang bisa menafsirkan sejarah berdasarkan kepentingannya?.

          Kalau yang anda sampaikan adalah “rencana Tuhan”, orang lain bisa juga mengatakan “rencana gendruwo”, “rencana Nyi Roro Kidul”, “rencana setan”, “rencana Ahura Mazda” atau segala macam oknum ghaib. Gak ada masalah, toh hanya tafsiran, bukan fakta.

  8. @Judhianto : lalu fakta sejarah manakah yang Oom maksud???

    * Nebukadnezar adalah keturunan raja Menelik I yang merupakan anak dari raja Salomo /Sulaiman dengan ratu Sheba >>> fakta atau tafsir???

    * Nebukadnezar raja Babel membumi-hanguskan Yerusalem dan mengangkut penduduknya ke kerajaannya >>>> fakta atau tafsir???

    * Nabi Daniel hidup pada masa pemerintahan raja Nebukadnezar sampai dengan tahun I masa pemerintahan Cyrus the Great >>> fakta atau tafsir??

    * Menurut nubuatan para nabi suku-suku tersebut akan kembali ke tanah Yerusalem setelah 70 tahun masa pembuangan >>> fakta atau tafsir??

    Jika melihat pernyataan-pernyataan di atas, bukankah jelas bahwa Daniel ini adalah saksi sejarah dari masa Nebukadnezar s/d Cyrus, dari masa pembuangan hingga masa kaum Yahudi dikembalikan ke tanah kelahirannya.
    >>> fakta atau tafsir???

    Saya sengaja menulis rencana TUHAN, karena dari pernyataan-pernyataan di atas (*) mau dibilang tafsir atau fakta khek, yahh memang begitu jalan ceritanya. Dan mengapa saya mencoba mengangkat Kebra Nagast sebagai pembanding Zoroartrianisme ini + ayat dari kitab Zefanya, hanya untuk mengingatkan bahwa zoroartrianisme bukanlah segalanya, masih ada jalan lain, rencana lain yang kita tidak tahu, terlepas dari bukti / fakta sejarah seperti yang Oom Judhianto maksud. Monggo, silahkan ditelusuri Kebra Nagast untuk mencari fakta-faktanya sehingga tidak hanya puas dengan tafsirnya saja!!

    Agama Samawi bisa ada sampai sekarang ini tentu mereka punya landasan dan tujuan yang kuat sehingga dari jaman ke jaman masih dicari orang. Jalan cerita yang mereka bawa mencakup dari Awal [jaman] s/d Akhir [jaman] & di dalamnya tersimpan makna-makna terdalam yang bernilai “SESUATU” sehingga selalu dicari, dinanti-nantikan orang. Ada urutan-urutan wahyu TUHAN dari jaman-jaman tersebut yang ditunggu-tunggu kapan masa KEGENAPANNYA ( ada yang sudah digenapi / sedang digenapi / belum digenapi).

    Apakah Zoroartrianisme, jika memang hebat tentunya tidak hanya sekedar bisa mencatat fakta sejarah saja tapi dapat pula tampil ke depan & membuktikan jika nilai mereka juga tidak kalah dari agama samawi …. ???

    Jadi kalau dibilang berhutang nyawa, saya rasa judulnya tidak sehebat faktanya.

    quote “tanpa jasa Cyrus mungkin 2 suku Yahudi yang tersisa sudah punah sebagaimana 10 suku yahudi lainnya”. 🙂

    10 suku yang dimaksud, tidak bisa dikatakan sebagai orang yahudi, karena mereka tidak masuk dalam aliansi kerajaan Yehuda

    Istilah yahudi hanya ditemukan dalam kitab-kitab para nabi pada masa pembuangan dan setelahnya. Jangan-jangan Yahudi-Yahudi ini juga nih yang membuat Zoroartrianisme :))

    salam

    1. @Che Pastello: saya coba angkat komentar anda yang penting:

      10 suku yang dimaksud, tidak bisa dikatakan sebagai orang yahudi, karena mereka tidak masuk dalam aliansi kerajaan Yehuda. Istilah yahudi hanya ditemukan dalam kitab-kitab para nabi pada masa pembuangan dan setelahnya

      Baik mungkin saya mencampurkan istilah Israel dengan Yahudi.
      Untuk Israel, adalah nama lain dari Yakub [Gen 32:28], dan digunakan sebagai nama kelompok suku bangsa keturunannya yang terdiri dari 12 suku. Setelah era Sulaiman, mereka terpecah menjadi 2 kerajaan Samaria (Israel Utara) yg berisi 10 suku Israel dan kerajaan Yudea/Yehuda (Israel Selatan) yang berisi 2 suku Israel.
      Sedangkan Yahudi merujuk pada 2 suku Israel sisanya yang hidup di Yudea.

      Fakta yang tercatat sejarah:

      • ** 10 suku Israel (kerajaan Samaria) punah dihancurkan serangan kerajaan Asiria.
      • ** 2 suku Israel (kerajaan Yudea) dihancurkan Nebukadnezar dari Babylonia. 2 suku ini selamat setelah Cyrus (yang menganut Zoroaster) membebaskan 2 suku Israel ini untuk kembali dan membangun Yerusalem.

      ==> Ini fakta: Jika Cyrus membasmi 2 suku Israel sebagaimana Nebukhadnezar membasmi 10 suku Israel, maka bangsa Israel akan musnah
      ==> Ini fakta: Cyrus memilih membebaskan 2 suku Israel untuk kembali ke Yerusalem, sehingga bangsa Israel tetap hidup
      ==> Ini fakta: jika bangsa Israel musnah, tak akan ada lagi agama Yahudi, Kristen dan Islam
      ==> Ini fakta: Bangsa Israel hidup karena keputusan Cyrus ==> agama Yahudi, Kristen dan Islam ada secara tak langsung atas jasa Cyrus

      Fakta di atas yang penting, fakta/klaim yang anda sampaikan berikut tak penting:
      Nebukadnezar adalah keturunan raja Menelik I –> walaupun keturunan Nyi Blorong –> gak penting sama sekali
      Nubuat segala macam nubuat nabi — atau nubuat Mama Loren — rencana Tuhan — rencana DPR –> gak penting sama sekali
      Zoroaster hebat — Kristen itu KW — Islam itu jiplakan — Yahudi itu hasil ngelindur —> gak penting sama sekali

  9. @Judhianto : lalu fakta sejarah manakah yang Oom maksud?

    Quote: Yang kebetulan sama (atau dipinjam) …. setan dan surga, malaikat & iblis, dll : end quote

    Apakah hal-hal yang disampaikan tersebut fakta sejarah?? Kalaupun dikatakan iya [benar merupakan fakta sejarah], apakah KEBENARANNYA bernilai absolut /mutlak?? Kalau nggak absolut yahh gak usahlah kita belajar ke sana 🙂

    OK, mengenai Kitab Daniel dan Kebra Nagast yang telah saya coba sampaikan:

    * Nebukadnezar adalah keturunan raja Menelik I yang merupakan anak dari raja Salomo /Sulaiman dengan ratu Sheba >>> fakta atau tafsir???

    * Nebukadnezar raja Babel membumi-hanguskan Yerusalem dan mengangkut penduduknya ke kerajaannya >>>> fakta atau tafsir???

    * Nabi Daniel hidup pada masa pemerintahan raja Nebukadnezar sampai dengan tahun I masa pemerintahan Cyrus the Great >>> fakta atau tafsir??

    * Menurut nubuatan para nabi, suku-suku Yahudi tersebut akan kembali ke tanah Yerusalem setelah 70 tahun masa pembuangan >>> fakta atau tafsir??

    Jika melihat pernyataan-pernyataan di atas, bukankah jelas bahwa Daniel ini adalah saksi sejarah dari masa raja Nebukadnezar s/d Cyrus the Great, dari masa pembuangan hingga masa kaum Yahudi dikembalikan ke tanah kelahirannya. >>> fakta atau tafsir???

    Nabi Daniel, diakui sebagai nabi di agama samawi >>> fakta atau tafsir??

    Sosoknya terkenal di tanah Persia dan Babilonia sehingga banyak yang mengakui keberadaan makamnya. >>>> fakta atau tafsir???

    Saya sengaja menulis rencana TUHAN, karena dari pernyataan-pernyataan di atas (*) mau dibilang tafsir atau fakta, yahh itulah bahasa penyampaian saya yang beriman kepadaNya. Dan mengapa saya mencoba mengangkat Kebra Nagast sebagai pembanding Zoroartrianisme ini + ayat dari kitab Zefanya, hanya untuk mengingatkan bahwa zoroartrianisme bukanlah segalanya, masih ada jalan lain, rencana lain yang kita tidak tahu, terlepas dari bukti / fakta sejarah seperti yang Oom Judhianto maksud. Monggo, silahkan ditelusuri Kebra Nagast untuk mencari fakta-faktanya sehingga tidak hanya puas dengan tafsirnya saja!!

    Agama Samawi bisa ada sampai sekarang ini tentu mereka punya landasan dan tujuan yang kuat sehingga dari jaman ke jaman masih dicari orang. Jalan cerita yang mereka bawa mencakup dari Awal [jaman] s/d Akhir [jaman] tersimpan makna terdalam yang bernilai “SESUATU” sehingga selalu dicari, dinanti-nantikan orang. Ada urutan-urutan wahyu TUHAN yang ditunggu-tunggu kapan KEGENAPANNYA. (sudah digenapi /sedang digenapi /belum digenapi)

    Apakah Zoroartrianisme, jika memang hebat tentunya tidak hanya sekedar mencatat fakta sejarah saja tapi juga bisa tampil ke depan & membuktikan jika nilai mereka juga tidak kalah dari agama samawi….

    Jadi kalau dibilang berhutang nyawa, saya rasa judulnya tidak sehebat faktanya.

    quote :”tanpa jasa Cyrus mungkin 2 suku Yahudi yang tersisa sudah punah sebagaimana 10 suku yahudi lainnya”. 🙂 :end quote

    Dalam Kebra Nagast, jauh sebelum Cyrus ada dan berkuasa, TUHAN sudah memilah-milah umatNYA. Ada sekelompok bangsa Israel yang diutus oleh raja Salomo untuk mengiringi ratu Sheba ke negerinya, plus saat Menelik I datang meminta pengajaran ayahnya, raja Salomo ini juga mengirimkan putra-putra terbaik dari bangsanya untuk menyertai Menelik I dan tinggal di wilayah Afrika.

    Jadi kalau dikatakan tanpa jasa Cyrus bangsa Yahudi menerima kepunahan :)) hal itu sudah diantisipasi oleh TUHAN. (bukan oleh setan, gondoruwo, Ahura Mazda, Nyi roro Kidul) >>>> katakanlah ini tafsir, lalu di mana faktanya 🙂
    FAKTANYA: memang ada di Etiophia sana komunitas Yahudi, Etiophia Lion of Judah yang hidup sampai dengan sekarang.
    Apakah hanya itu?? Hanya bangsa Israel saja, sebagai cikal bakal agama Samawi??? tentu tidak!! Jauh sebelum itupun sudah pernah dilakukan.

    Sedangkan mengenai 10 suku yang dimaksud, tidak bisa dikatakan sebagai orang yahudi, karena mereka tidak masuk dalam aliansi kerajaan Yehuda

    Istilah yahudi hanya ditemukan dalam kitab-kitab para nabi pada masa pembuangan dan setelahnya. Jangan-jangan Yahudi-Yahudi ini juga nih yang membuat Zoroartrianisme :))

    salam

    1. @Che Pastello: bisakah anda fokus dalam berkomentar?

      • Saya menuliskan selamatnya 2 suku Israel karena jasa Cyrus
        –> anda menuliskan nubuat, silsilah, Nabi Daniel
        –> kalau anda tidak sepakat, tunjukkan saja sumber sejarah lain yang menunjukkan Israel selamat tanpa peran Cyrus
      • Saya menuliskan setan dan surga, malaikat & iblis yang bisa dirunut asalnya dari Zoroaster
        –> anda mempertanyakan apakah kebenarannya (istilah2 tersebut) bernilai absolut /mutlak
        –> kalau anda tidak sepakat, tunjukkan saja bahwa paradize sudah tertulis sejak dari kitab genesis, atau Zoroaster mengenal paradize karena diajari orang Yahudi

      Saya tak tahu, kenapa anda begitu OOT (Out Of Topic) dan membombardir ruang komentar ini dengan tulisan panjang lebar yang tidak relevan?

  10. @Judhianto: Maaf… bukan hendak membombardir, Oom!! Servernya sering Error nih!!
    Sebenarnya tulisan yang pertama (dari saya yang kedua) saya buat beberapa hari yang lalu, tapi karena sering mengalami error, saya pikir tidak terkirim! Hari ini saya (dari saya itu yang ketiga) coba kirim, dan ternyata yang tulisan kemarin baru kelihatan ada… sekali lagi maaf, gak ada maksud kok membombardir.
    Tapi kalau dibilang OOT, saya kurang paham juga nih Oom, karena Oom memberikan tanggapan bahwa apa yang semula saya tulis, yaitu Kitab Daniel dan Kebra Nagast adalah tafsir terhadap sejarah. Maksud saya tanpa Zoroartrianisme pun, lewat kisah di Kitab Daniel dan Kebra Nagast, bangsa Yahudi tetap eksis. Andaikan Cyrus hendak mem-punahkan bangsa Yahudi, masih ada Yahudi-yahudi lain yang dipersiapkan oleh TUHAN… makanya bahasa penyampaian saya, itulah rancangan TUHAN.
    Sekali lagi maaf loh, sudah membuat Oom kesal, beneran gak ada maksud apa-apa.

    1. @Che Pastello: benar, jika Cyrus memusnahkan bangsa Israel, mungkin Tuhan memberi jalan lain yang memungkinkan agama Yahudi hidup.

      Tapi kita bicara “yang telah terjadi” bukan “yang mungkin terjadi”.

      Pada “yang telah terjadi” itulah Cyrus menyelamatkan 2 suku Israel (yang kemudian disebut Yahudi),
      pada “yang telah terjadi” itulah Cyrus memberi kesempatan pada bangsa Yahudi untuk kembali menguasai kota Jerusalem dan membangun kembali kuilnya,
      pada “yang telah terjadi” itulah agama Yahudi berlanjut (karena ada bangsa Yahudi, dan Kuil Jerusalem yang merupakan bagian tak terpisahkan dari agama Yahudi)

  11. Pendapat menarik dari seorang arkeolog Alkitab Dr David P. Livingston

    Negara2 Kuno dalam Alkitab …

    Kejadian
    10:8 Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi;
    10:9 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: “Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.”
    10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.
    (ada baiknya membaca keseluruhan Kejadian psl.10)

    Banyak arkeolog modern sependapat bahwa keterangan tentang Nimrot hubungannya dgn keberadaan bangsa/budaya di Mesopotamia sangat diperlukan sebagai latar belakang kajian. Adanya kesamaan Kisah Enuma Elish & Gilgamesh dari peradaban bangsa Mesopotamia kuno dengan Alkitab tentang kisah Penciptaan dan banjir Bah sangat diperlukan

    Dalam catatan pasca Banjir silsilah dari Kejadian 10 kita perhatikan bahwa anak-anak Ham adalah: Kusy/Cush , Misraim , Put dan Kanaan . Mizraim menjadi Mesir . tentang Put, belum ada informasi pasti di mana Put pergi/tinggal. Tentang Kanaan sudah jelas.

    Bagaimana dengan Kusy/Cush ?…
    Cush tinggal di ” tanah Sinear “yang kebanyakan sarjana setuju sebagai Sumer. Sumeria/Kish , kota pertama yang didirikan di Mesopotamia setelah Banjir , dalam Alkitab diidentifikasi sebagai Cush anak Ham,cucu Nuh (Kejadian 10:6 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.). Nama “Kish/Kush ” sering muncul pada tablet tanah liat dari Epos Gilgamesh. Hal menarik dari Epos Gilgamesh/ Enuma Elish adalah upaya/situasi selamat dari banjir Bah, jika dihubungkan dgn catatan Alkitab diidentifikasi sebagai Nuh dan Ham. Nimrod adalah cucu Ham. Karena paralel antara Gilgamesh dan Nimrod, banyak sarjana setuju bahwa Gilgamesh adalah Nimrod

    Erech disebutkan dalam Alkitab (Kejadian 10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear) , Uruk adalah kota Gilgames. Secara historis, Gilgamesh adalah dinasti pertama dari Uruk

    Alkitab mengidentifikasi sebagai salah satu kota dari Nimrod kerajaan di lembah Sinear ( Kej. 10:10 ); (bahasa Yunani/Romawi Orchoe, terletak di tepi kiri sungai Efrat , sekitar 120 km sebelah tenggara dari Babel kuno, lokasi tersebut sekarang dipenuhi oleh gundukan dan reruntuhan Warka. Tampaknya telah menjadi pekuburan dari raja2 Asyur , krn wilayah tersebut dipenuhi dgn batu bata dan sisa2 peti mati kuno

    Membandingkan persamaan dan perbedaan antara Alkitab dengan Epos Gilgamesh/ Enuma Elish, timbul dugaan bahwa sumber dari kedua kisah itu pada mulanya adalah sama.

    Adam dan Hawa telah menceritakan apa yang ia tahu dan apa yang ia dengar dari Allah kepada anak cucunya. Mereka cerita lagi kepada anak-anak mereka dan seterusnya, sampai Nuh. Kisah-kisah ini diceritakan entah hanya secara lisan, entah juga secara tertulis.

    Nuh dan keluarganya menceritakan lagi kepada anak-cucu mereka. Anak cucu mereka mengisahkannya lagi kepada anak-cucu mereka dan seterusnya. Setelah banjir Nuh.

    keturunan Nuh menyebar keseluruh bumi. Ada yang tinggal di benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Australia. Ada keturunan Nuh yang tinggal di Mesopotamia. Mereka inilah yang disebut suku Akkadia. Salah seorang dari orang Babilonia itu menulis kisah yang dia dengar dalam lempengan-lempengan yang kemudian dikenal sebagai Enuma Elish.

    Kisah yang dituturkan Adam dan kemudian Nuh, sudah mengalami berbagai tambahan-tambahan dan pengurangan-pengurangan. Fantasi-fantasi, ketakutan-ketakutan dsb dari penulis Enuma Elish tentu masuk dalam kisah-kisah itu.

    Sebagian dari keturunan Nuh ialah orang-orang Yahudi. Salah seorang dari orang Yahudi ini menulis kisah penciptaan dalam bentuk kitab Kejadian. Penulis Kitab Kejadian secara tradisionil dianggap adalah Musa.

    Penulis Kitab Kejadian (Musa), mendapat Wahyu langsung dari Allah. Kalaupun ia pernah dengar dan/atau baca dari sumber lain sebelumnya, maka Allah telah memurnikan itu dengan Wahyu Khusus. Ia menulis kitab Kejadian dalam bahasa manusia. Ia memang dibatasi oleh bahasa manusia dan pengetahuannya yang serba terbatas.

    Tetapi intisarinya adalah benar-benar dari Allah. Allah sendiri yang memberi Wahyu pada Musa. Dan Allah sendiri yang memimpin panitia yang menganonkan Perjanjian lama. Jadi isi kitab Kejadian dipelihara oleh Allah sendiri akan kebenarannya, sampai sekarang. Jadi kisah yang dituturkan dalam Kitab Kejadian 1-11 adalah yang paling akurat. Dijaga ketelitiannya oleh Allah sendiri, melalui manusia-manusia yang dipilihnya. Terbuka kemungkinan bahwa suatu saat akan didapat tulisan yang lebih tua dari Kitab Kejadian, bahkan mungkin lebih tua dari Enuma Elish.

    kajiannya disertai link2 bisa dilihat dimari
    http://christiananswers.net/dictionary/nimrod.html

    1. @POK: saya tidak melihat hubungan komentar panjang lebar anda dengan tulisan saya.
      Mohon sampaikan pendapat anda dengan ringkas-jelas dan tentunya berguna bagi pembaca lainnya.

      🙂

  12. ada pemikiran/kesan bahwa agama samawi ada kesamaan atau mungkin banyak dipengaruhi dan atau mengadopsi budaya agama di luar agama samawi, benarkah demikian ?, uraian di atas saya mengambil contoh permisal sbg pemikiran alternatif

    1. @KucingKarung: wah informasi baru ini.. Gelap di dunia akhirat itu maksudnya apa ya? apa semacam lampu mati? Anda punya pengalaman nyata atau hanya meneruskan cerita yang tak pernah bisa dibuktikan?

  13. Kucingkarung lucu, kliatannya dah pernah merasakan terangnya akhirat, cerita dong biar kita tau juga seperti apa terangnya akhirat

  14. Tulisan yg hebat, dengan rujukan yg bisa ditelusur.
    Pasti banyak yg menentang, utamanya kaum agamis.
    Semoga mas Yudhianto bisa meng-counter dengan baik.

  15. Ga semua orang berani menulis hal seperti ini, dan ga semua orang berani mempertanyakan agamanya yg dianut sebagai warisan dari orang tuanya dan doktrin yg di terima selama bertahun-tahun
    apa sih yg di takutkan dari fakta sejarah bahwa zoroaster ada kemiripan dengan agama samawi?
    apa takut “kebenaran” yg terdoktrin lama jadi terganggu dan mulai mempertanyakan banyak hal?
    anyway tulisan sejarah yg menarik sekali, penulisnya berhasil menjadi seorang ilmuwan dan meletakkan latar belakang yg dimilikinya demi membahas suatu agama lama dgn mengambil sumber2 yg saya rasa bagus.

  16. Agama sebenarnya merupakan sistem kepercayaannya sebuah masyarakat ataupun sekumpulan orang yang mempunyai ideologi yang sama, yaitu pikiran dan jiwa yang sama (gemeinschaft by ideology). Sistem kepercayaan tersebut menyebar keluar dari tempat tersebut. Dari yang dekat hingga jauh sekali. Menyebarnya sistem kepercayaan tersebut menggunakan kekerasan dan pemaksaan. Pendapat yang kami temui di ajaran-ajarannya mengatakan bahwa sistem kepercayaan tersebut adalah yang benar dan baik. Sehingga tidak heran jika terjadi kekerasan dan pemaksaan. Di tempat lain mungkin secara umum, sistem kepercayaan tersebut bisa diterima. Sistem kepercayaan tersebut terdiri dari 3 bagian utama, yaitu tata cara peribadahannya (ritualnya), ajaran-ajarannya, dan tradisi-tradisinya.

  17. Happy New Year 2016
    Perbincangan yg panjang.
    Pro & kontra hal biasa dlm hidup.
    Menerima kebenaran & mengakui kesalahan itu luar biasa.
    Bro judgi Terus Berkarya

Perkaya tulisan ini dengan pendapat Anda

error: Hargai hak cipta penulis !!
%d blogger menyukai ini: