“Kalau kisah Nabi Nuh diulang, apakah kamu mau jadi Nabi Nuhnya?”
”Mau dong, kan nabi pastilah kelak masuk surga”
“Banyak lho kerumitan yang harus dipikir Nabi Nuh”
”Tak apalah, susah dikit, yang penting surga…”, “Apa sih rumitnya?”
Mau tahu rumitnya jadi Nabi Nuh? Berikut ini detil yang harus dipikirkan sang Nabi:
Binatang Apa Saja Yang Diselamatkan
Dalam kitab suci, Nabi Nuh membawa sepasang dari setiap jenis binatang ke dalam bahteranya untuk diselamatkan dari banjir yang akan melanda seluruh dunia.
Tidak ada evolusi menurut kitab suci, berarti semua jenis binatang yang ada sekarang ini nenek moyangnya dulu ikut diselamatkan Nabi Nuh, bahkan termasuk binatang yang punah belakangan.

Kelompok yang paling banyak makan tempat mungkin keluarga mamalia. Dari bermacam-macam jenis gajah, bison, gorilla, beruang, jerapah, badak, banteng, singa, kuda, sapi, kambing, kucing, anjing, tupai, monyet, kelelawar, kangguru dan sebagainya.
Dari reptil ada buaya, ular, katak, kadal, kura-kura, iguana dan sebagainya.
Dari burung ada ayam, burung onta, kasuari, elang, merpati, pinguin dan sebagainya.
Dari serangga ada semut, kecoa, laba-laba, kupu-kupu, kelabang, kalajengking dan sebagainya.
Yang membuat rumit adalah variasi setiap binatang.
Dari gajah saja kita mengenal Gajah Afrika, Gajah India, Gajah Sumatra dan Gajah Thailand. Dari beruang ada Beruang Kutub, Beruang Madu, Panda dan banyak jenis beruang. Begitu juga jenis lainnya, semuanya mempunyai variasi yang banyak dan semuanya harus terwakili, kalau tidak, mereka bakal tidak ada saat ini.
Berapa banyak jenis spesies binatang yang ada di bumi? perkiraan terakhir adalah 8,7 juta, 6,5 juta adalah spesies daratan.
Jika Nabi Nuh harus menyelamatkan semua spesies binatang darat, itu berarti 6,5 juta jenis bianatang dengan masing-masing sepasang. Luar biasa banyaknya!
Mengumpulkan Para Binatang
Hal berikutnya yang harus dipikirkan adalah membawa binatang-binatang itu ke bahtera Nabi Nuh.
Masalah terpenting adalah, bagaimana menangkap semua binatang itu dan menggiringnya melintasi daratan dan lautan? atau apakah semua binatang itu mendapat semacam wahyu untuk sukarela datang menuju bahtera?
Karena semua binatang harus selamat, maka semua binatang harus bisa mencapai bahtera sebelum banjir melanda, tak perduli sejauh apapun asalnya.
Itu berarti Beruang Kutub akan berjalan bersama Serigala Kutub, Tikus Kutub dan penghuni kutub lainnya menuju Timur Tengah.

Tidak semua binatang bisa bergerak cepat. Kuda bisa cepat, tapi bagaimana dengan kura-kura dari Vietnam yang harus melintasi benua Asia menuju bahtera?
Problem lain muncul bila asal binatang itu terpisah lautan dengan dataran Asia, misalnya Bison Amerika, Beruang Grizzli Canada, Badak Jawa, Gajah Sumatra, Kanguru Australia dan banyak lainnya.
Apakah Bison Amerika harus berenang menyeberang Samudra Atlantik, menuju bahtera Nabi Nuh?.
Allah Maha Kuasa, mungkin Dia memerintahkan ikan Paus memberi tumpangan kepada mereka. Hmm, bolehlah…
Yang jelas ini adalah migrasi binatang terbesar yang pernah ada. Sepasang dari tiap binatang bermigrasi dari seluruh permukaan bumi menuju satu titik, bahtera Nabi Nuh.
Akomodasi Para Binatang
Semua binatang itu butuh akomodasi selama masa mereka berada dalam bahtera saat banjir hebat melanda, dan itu berarti ruangan, makan, minum, dan sanitasi.
Ruangan
Nabi Nuh harus menyediakan kerangkeng untuk binatang buas seperti singa, hyena, panther atau buaya. Kita tak menginginkan kijang selamat dari banjir tetapi mati untuk camilan singa yang kebetulan disebelahnya.
Binatang-binatang kutub tentu membutuhkan kandang dengan es untuk memastikan mereka tidak mati kepanasan.
Beberapa binatang butuh berendam dalam kolam, jadi kolam juga harus ada.
Makanan
Selama perjalanan, para binatang butuh makan. Nabi Nuh harus menyediakan makanan yang bisa dikonsumsi binatang-binatang tersebut.
Dengan 6,5 juta spesies dalam bahteranya, berapa ton daging segar harus disediakan tiap hari untuk binatang buas? berapa ton rumput disediakan tiap hari? Berapa ton kacang-kacangan disediakan untuk berbagai burung?
Sanitasi
Dengan ruangan yang terbatas, binatang-binatang itu terpaksa akan membuang kotorannya di tempat mereka. Kotoran ini perlu segera disingkirkan untuk membuat binatang-binatang itu tetap sehat.
Untuk akomodasi 6,5 juta spesies dalam bahteranya, Nabi Luth membutuhkan tim besar sekelas beberapa kebun binatang untuk memastikan para binatang tersebut bisa sehat selama dalam pelayaran bahteranya.
Berapa Besar Bahtera Nabi Nuh?
Bahtera Nabi Nuh, harus mampu menampung:
- Nabi Nuh beserta pengikutnya
- 6,5 juta spesies binatang darat dan pasangannya
- Makanan untuk semua binatang dan manusia selama pelayarannya.
- Ratusan petugas pengelola “kebun binatang raksasa”
Setelah mengetahui apa saja isinya, bahtera Nabi Nuh pastilah bukan kapal biasa. Bahtera Nabi Nuh pastilah kapal raksasa sebesar kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat, bahkan mungkin harus lebih besar.
Astaga, betapa susahnya membangun bahtera sebesar itu diera kapal besi belum ditemukan?

Jadi?
“Masih mau jadi Nabi Nuh?”
”Aku pikir-pikir dulu”, “Boleh tanya? Sebagai Nabi, nanti wahyu muncul dalam bentuk apa?”
“Entahlah, mungkin suara ber-echo seperti kalau kita dengar sari tilawah”
Referensi:
Menurut Stephen Oppenheimer, peneliti dari Oxford, didalam bukunya “Eden in the East” (Okt 2010), banjir nabi Nuh adalah peristiwa mencairnya gunung es sepuluhan ribu tahun yl yang membanjiri dunia, yang di daratan Sunda ditandai oleh naiknya permukaan laut hingga 150m, menenggelamkan sebagian besar daratan menjadi17.500an pulau.
Dalam kaitan ini, thn1949 benda mirip kapal di atas Gunung AraratTurki (sekitar 4.600 meter) adalah situs kapal Nabi Nuh, ditemukan oleh Angkatan Udara USA, dimuat dalam berita Life Magazine th 1960. Ditindak lanjuti oleh pesawat Tentara Nasional Turki yg menangkap benda mirip kapal dgn panjang 150an m. Gabungan peneliti 15 ahli arkeologi – antropologi China dan Turki, mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa serpihan kayu, tambang dan paku. Hasil Laboratorium Noahs Ark Minesteries International, setelah melakukan uji materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukkan bukti yang mengejutkan, yaitu fosil kayu Kapal Nabi Nuh berasal dari kayu jati Jawa.
Kapal sepanjang 150m dengan tinggi 23m bertingkat tiga itu membutuhkan kayu ribuan m3, dikerjakan dengan mendadak sesuai petunjuk Tuhan kepada nabi Nuh untuk segera membuat kapal karena akan terjadi banjir yang menenggelamkan daratan. Tidak mungkin tersedia kayu sebanyak itu, satu satunya solusi adalah langsung menebang hutan jati!
Daya penalaran manusia secara sehat akan mengatakan pembuatan kapal nabi Nuh di daratan Sunda, diwilayah yang sekarang namanya pulau Jawa, silahkan menyimpulkan apakah mungkin nabi Nuh adalah orang Yahudi atau Arab?
@Sigit Aryo Panji: sudah cari di internet untuk keyword “Noah Ark” dan “Noah Ark Hoax”? Silakan lihat sumbernya.
Kisah kapal di gunung Ararat kebanyakan berasal dari situs-situs religius entah Kristen atau Islam atau situs yang banyak memuat kisah menakjubkan serta konspirasi.
Anda juga bakal mendapatkan cerita bahwa perahu Nuh di atas gunung Ararat cuma rekayasa yang dibangun belakangan untuk “membuktikan” kebenaran Alkitab. Ini banyak dimuat di web berita yang cukup kredibel.
http://news.nationalgeographic.com/news/2004/09/0920_040920_noahs_ark_2.html
Justru sumber tentang kapal nabi Nuh yg ternyata dibuat dari kayu Jati Jawa itu, malah membuktikan dongeng di Alkitab dan di Alquran itu salah, karena ternyata nabi Nuh itu orang Jawa. Simak dulu kiriman saya, buat apa para arkeolog dan anthropolog Turki dan Cina membuat berita hoax. Bahkan yg dikatakan kitab2 suci terjadi hujan lebat hingga banjir, ternyata ngawur. Yang terjadi adalah mencairnya gunung es hingga Dataran Sunda tenggelam menyisakan 17500 kepulauan Nusantara. Kalau ini situs ilmiah tidak bisa mengomentari tanpa pembahasan kalimat2 yg saya kirim, seharusnya tunjukkan salahnya atau rekayasa atau hoaxnya yg mana.
@Sigit Aryo Panji: bisa anda tunjukkan link sumber informasi Anda? Saya sudah tunjukkan salah satu link rujukan saya, situs nationalgeographic itu sangat kredibel untuk informasi sains.
Buat apa bikin hoax? Seberapa sering anda mendapatkan berita hoax? Untuk level Indonesia, hoax itu menggila sejak sebelum pilpres 2014, baik lewat Facebook, Twitter, grup WA, BbM, web dan berbagai media sosial. Jika anda cermati sumbernya, maka yang mendominasi adalah kelompok-kelompok religius.
Di luar negeri? Sama juga. Teori Flat-Earth, perahu Nuh, kreasionisme asalnya ya dari grup fundamentalis Kristen.
Secara umum, berita yang dishare kelompok religius, saya anggap hoax sampai ada fakta dan sumber kredibel yang menyokong.
Buat apa hoax? Ya pertanyaan itu lebih tepat ditanyakan ke sumber hoax tersebut.
Kisah Kapal Nabi Nuh AS yang Terbuat Dari Kayu Indonesia – Feed …
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2466447/kisah-kapal-nabi-nuh-as-yang-ter
VIDEO Benarkah Kapal Nabi Nuh Dibuat Dari Kayu Jati … – YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=NaEZTZxiSCM
BENARKAH KAPAL NABI NUH BERASAL DARI PULAU JAWA …
http://mahessa83.blogspot.com/2016/05/benarkah-kapal-nabi-nuh-berasal-dar
Temuan Mengejutkan, Kayu Kapal Nabi Nuh Cocok dengan Fosil …
http://solo.tribunnews.com/2016/05/26/temuan-mengejutkan-kayu-kapal-nabi-n
Nabi Nuh Adalah Nabi jawa kuno? – Altovart Blog
http://altovart.blogspot.com/2014/05/nabi-nuh-adalah-nabi-jawa-kuno.html
INI BUNG JUDHIANTO, SBGN DARI WEBSITE, MOHON DISIMAK. WEBSITE2 DIATAS BUKAN DARI SUMBER RELIGIOUS, MAKANYA BUAT APA MEREKA BIKIN HOAX! SAYA SENDIRI PENYEBAR /PENGANUT BUDAYA TUNTUNAN HIDUP NUSANTARA/JAWA.
@Sigit Aryo Panji: anda yakin sumber anda punya kredibilitas ilmiah?
Untuk informasi yang bersifat ilmiah, gunakan sumber-sumber primer, publikasi ilmiah atau media yang punya tradisi serius menampilkan informasi ilmiah. Sumber yang anda tampilkan adalah sumber gosip, opini, serta media yang menampilkan berita yang tak menunjukkan sumbernya.
Secara umum, informasi perahu di atas gunung Ararat Turki, adalah hoax yang pertama kali dikeluarkan lembaga publikasi Kristen. Tafsiran ini lebih banyak didaur ulang oleh publikasi keagamaan baik Kristen maupun Islam, serta dikutip ulang di media-media yang tidak terlalu serius menggarap tulisan-tulisan ilmiah.
Sedangkan informasi tentang Sundaland yang menjadi pusat peradaban dunia, sumbernya dari Stephen Oppenheimer yang menafsirkan jejak DNA dan analisis budaya. Secara ilmiah Stephen Oppenheimer tidak didukung oleh ilmuwan lain, karena ada lebih banyak studi yang menunjukkan tafsiran lain. Buku Stephen Oppenheimer cukup laris bagi para religius karena mencocok-cocokkan sejarah dengan kisah banjir Nuh, juga laris di Indonesia karena mengangkat Nusantara sebagai sumber peradaban dunia.
Ternyata anda merasa tidak bangga dengan kehebatan Nusantara sendiri dijaman dahulu kala, bahkan lebih percaya dengan tulisan anda yg tidak jelas sumber dari mana. Seharusnya dengan membuka website2 yg sdh saya kirim, anda bisa menelusuri lebih lanjut di internet, maka akan diketemukan sendiri sumber2 lain yg anda kehendaki. Tapi kembali lagi, karena memang anda tidak percaya kpd bangsa sendiri, sebaliknya percaya pada bangsa asing, tetap saja anda akan menyangkal itu. Bukankah anda juga tidak menunjukkan sumber ilmiahnya dari tulisan tentang nabi Nuh itu? Dari gambar yg terpasang, terkesan itu cerita untuk anak2. Maka dari tulisan anda tentang nabi Nuh, banyak yg tidak bisa diterima dgn akal sehat. Kalau begitu anda memang mau benar sendiri, jadi tidak ada gunanya saya lanjutkan, maka cukup sekian saja!
@Sigit Aryo Panji: kebenaran itu masalah sederhana kok, kesesuaian dengan bukti atau logika. Jika anda tidak mampu memproduksi sendiri bukti dan logika, maka rujuklah kepada sumber yang punya kredibilitas di bidangnya.
Hal yang lainnya adalah masalah beban pembuktian.
Yang wajib menyajikan bukti adalah pihak yang mengeluarkan klaim. Kalau ada yang meminta anda percaya bahwa bahwa Doraemon adalah Tuhan yang sesungguhnya, maka orang tersebutlah yang harus mati-matian menunjukkan bukti-bukti bahwa memang Doraemon adalah Tuhan – bukan anda. Anda tinggal menilai apakah bukti-bukti itu bisa anda terima atau tidak, anda tak punya kewajiban apa-apa.
Di masalah kisah Nabi Nuh atau Nusantara yang menjadi asal Nabi Nuh, yang percaya klaim itu anda. Maka kalau anda mau saya juga percaya, sajikan bukti-bukti yang bisa meyakinkan saya, biar saya yang menilai kualitas bukti-bukti anda. Jika yang anda sampaikan adalah hoax atau teori arkeologi/antropologi yang tak mendapat dukungan dari banyak ahli di bidang itu, ya tentunya itu tak bisa meyakinkan saya.
Dengan latar seperti itu, maka bagi saya kisah Nabi Nuh itu tak banyak bedanya dengan kisah Sangkuriang dan Gunung Tangkuban Perahu, sekedar dongeng. Jadi gak salah kan dengan gambarnya?
Mengenai kebanggaan kepada Nusantara, ada banyak sekali hal yang membuat saya bangga. Kekayaan karya seni, tradisi, keramahan penduduknya, serta toleransi yang tinggi itu merupakan salah satu hal nyata yang bisa dibanggakan dari Nusantara. Bukan dari dongeng-dongeng serta hoax yang anda sampaikan.
Oh ya, kok bisa anda bangga dengan hoax yang kosong itu? saya kok malu 🙂
Hai Mas Judhianto, salam kenal.
Ini postingan kedua mas yang saya baca, dan saya memahaminya dengan cekakak cekikik saya.
Tenang, saya ndak mau menyalahkan Mas. Kalau saya lihat nampaknya Mas mau menampar pola pikir yang sudah terdoktrin di kepala orang-orang saat ini, yang mana menjadi mainstream. Bener gak mas?atau saya sok tau aja?haha
Kalau doktrin mainstream yang kita percaya, maka postingan ini adalah BENAR dan tidak merendahkan dong ya.
hehe
Yang mau saya tanyakan untuk pembaca lain, maukah kita memaknai QURAN dalam hal ini kisah Nabi Nuh secara tekstual saja? Itu QURAN lho, Kitab yang dibilang sempurna, Kitab kehidupan, pualing mantep deh.
Mestinya kalo gitu kan memiliki makna yang lebih luas, seluas jagat raya, bahkan lebih.
Nah taapi gimana kalau begini, bahwa Kapal adalah perumpamaan daripada persatuan/komunitas dan itu dibangun Nuh dengan memasukkan manusia yang diumpamakan dengan binatang, saya belum sampai tahap mengerti kenapa diberi perumpaman tsb. Yang lalu komunitas itu jadi dan kokoh, maka sekalipun diombang ambing oleh badai/banjir hujatan, cacian dan perlawanan orang-orang kafir, komunitas(kapal) itu tetap kokoh dan menyelamatkan mereka untuk menjaga ajaran suci Tuhan Semesta Alam.
kalo saya sih percaya yang seperti itu, seterah agan-agan percaya yang mana.
huehuehuehue
salam
Sumber : Jawaban.com
Kisah Nuh bisa jadi benar-benar terjadi, seperti yang dikatakan dalam Alkitab. Hal ini dibuktikan oleh arkeolog air Robert Ballard, arkeolog yang menemukan Titanic. Dia mengklaim bahwa tim peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan banjir maha besar yang dijelaskan dalam Alkitab, didasarkan pada peristiwa nyata.
Ballard mulai menyelidiki sebuah teori kontroverisal yang diajukan oleh dua ilmuwan dari Universitas Columbia tentang adanya banjir besar di wilayah Laut Hitam dimana pada waktu itu Laut Hitam adalah danau air tawar yang dikelilingi lahan pertanian saat itu. Selain itu, dia juga meneliti dari sebuah studi yang pernah dilakukan William Ryan dan Walter Pitman pada 1997 lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, ia mengatakan bahwa sebagian besar wilayah dunia tertutup oleh es sekitar 12 ribu tahun lalu. Saat gletser mulai mencair pada periode pemanasan bumi pada 5.600 SM, air tersebut segera memenuhi lautan di dunia. Menurut Ballard, peristiwa inilah yang kemudian menyebabkan banjir di seluruh dunia.
Timnya memastikan temuan Ryan dan Pitman tersebut. Lebih dari 60 ribu mil persegi tanah telah tergenang. Kekuatan air sebesar 200 kali dari air terjun Niagara, yang menyapu seluruh permukaan daratan. Inilah yang mengakibatkan Laut Hitam yang semula merupakan air tawar menjadi air asin. Ballard meyakininya dengan bukti perhitungan karbon dari cangkang yang ditemukan sepanjang garis pantai, cangkang yang ternyata berumur 5.000 tahun SM. Timnya berencana kembali ke Turki pada musim panas mendatang, tempat ditemukannya kapal yang dipercaya sebagai kapal Nuh.
Sungguh menakjubkan bagaimana Alkitab selalu bisa dibuktikan kebenarannya, bahwa Alkitab tidak hanya omong kosong belaka saat membuat semua cerita yang penuh hal-hal besar tersebut. Alkitab juga tidak bohong saat mengatakan bahwa keselamatan ada di dalam Yesus saja.
@Reynold: saya coba cari di internet untuk kata kunci Robert Ballard Noah’s Flood, hasilnya ada banyak entry tentangnya.
Secara umum, Ballard menarik kesimpulan bahwa pernah terjadi banjir besar di sekitar Laut Hitam pada tahun 5000 SM. Dari kesimpulan ini, Ballard mencocokkan waktu terjadinya dengan cerita banjir Nuh, lalu kesimpulan akhirnya: banjir Nuh seperti di Bible mungkin benar terjadi.
Dari sisi ilmiah, yang bisa diuji adalah kesimpulan pertama bahwa ada banjir besar di sekitar Laut Hitam. Tapi sayangnya tidak ada pengujian ilmiah berikutnya yang dilakukan ilmuwan lain untuk menguji kesimpulan tersebut.
Dari sisi religious, menariknya kesimpulan Ballard tersebut justru ditolak oleh beberapa situs keagamaan Kristen sendiri seperti dalam beberapa link berikut ini:
http://creation.com/Robert-Ballard-did-not-discover-Noahs-Flood
http://creation.com/black-sea-flood-may-evaporate-completely
http://biblicalgeology.net/blog/12-reasons-robert-ballard-has-not-discovered-noahs-flood/
Jadi secara ilmiah dan religius (Kristen) hipotesis Ballard ini tidak mempunyai dukungan kuat.
Coba link ini bos :
APAKAH KISAH AIR BAH ADALAH SEBUAH FAKTA HISTORIS ATAUKAH HANYA SEBUAH DONGENG?
https://www.facebook.com/notes/esra-alfred-soru/apakah-kisah-air-bah-adalah-sebuah-fakta-historis-ataukah-hanya-sebuah-dongeng/10153553247710879/
Ahmad: sudahkah anda membaca komentar-2 di atas? khususnya yang ini
@Sigit Aryo Panji: sudah cari di internet untuk keyword “Noah Ark” dan “Noah Ark Hoax”? Silakan lihat sumbernya.
Kisah kapal di gunung Ararat kebanyakan berasal dari situs-situs religius entah Kristen atau Islam atau situs yang banyak memuat kisah menakjubkan serta konspirasi.
Anda juga bakal mendapatkan cerita bahwa perahu Nuh di atas gunung Ararat cuma rekayasa yang dibangun belakangan untuk “membuktikan” kebenaran Alkitab. Ini banyak dimuat di web berita yang cukup kredibel.
@Judhianto :
Saya tidak mengerti situs mana yang anda maksud konspirasi. Saya setuju memang kalau dikatakan penemuan di atas gunung Ararat itu masih tanda tanya. Toh arkelog yang katanya sudah sampai kesana tidak pernah memberikan penjelasan ilmiah yang memuaskan.
Hal terpenting yang saya mau sampaikan adalah Alkitab tidak pernah membantah tentang evolusi. Sebagian besar teolog Kristen justru mendukung teori evolusi. Teori evolosi meskipun banyak ditentang orang tetapi teori evolusi adalah salu2nya teori yang secara konsisten terus menunjukkan bukti-bukti. Apakah memang species binatang pada saat itu sebanyak species binatang saat ini ? Belum diketahui.
Apakah saat itu banjir memang melanda seluruh dunia ? Buktinya ada tablet-tablet kuno yang menceritakan (artinya yang menulis di tablet tentunya orang yang selamat atau tidak terkena dampak banjir)
Lagi2 ke pesan moralnya bahwa kalau anda tidak mendengarkan Tuhan maka anda akan binasa. Ingat bos tidak selamanya dimaknai seperti yang tertulis tetapi yang ingin disampaikan adalah betapa dahsyatnya banjir saat itu.
@Ahmad:
Saya berpendapat itu hoax, tapi okelah kita tak sepakat.
Semua peradaban kuno punya cerita tentang binatang yang bisa berbicara, para dewa-dewi, pusaka sakti, dan sebagainya. Apakah itu berarti itu nyata? kan enggak.
Kalau tak bisa dibuktikan dan tidak masuk akal, ya mau tak mau kisah itu setara dengan dongeng. Sederhana bukan 🙂
Yang saya tidak sepakat (belum) bahtera Nuh yang katanya ditemukan diatas Gunung Ararat (negara Turki Sekarang). Yang lain saya setuju. Menurut saya yang terjadi saat itu adalah banjir besar di Timur Tengah.
Siapa yang bilang nabi Adam Homo sapiens? Siapa yang bilang dna nabi Nuh sama dengan kita? Jadi umur 1000 itu mustahil? Siapa yang bilang nabi Nuh hidup di zaman perunggu, bukan 1 miliyar tahun sebelumnya? Siapa?
Purgatory77: jadi menurut anda Nabi Adam bukan Homo Sapiens dan Nabi Nuh DNA-nya beda dengan manusia?
Sepertinya saya setuju, karena deskripsi mereka tidak cocok dengan Homo Sapiens, seperti terbuat dari lempung dan umurnya ratusan tahun.
Sepertinya bisa kita golongkan sebagai spesies Homo Imaginasis (manusia khayalan).
Bisa jadi pak, wong giganthropus sama nabi nuh aja mungkin tuaan nabi Nuh, kan gak pernah dijelasin
Tugas kita sebagai orang beriman hanya percaya…bukan mencari logika ….logika begini tentang bahtera nabi nuh yg d anggap rumit mengumpulkan smua mkhluk hidup….itu udah d atur oleh ALLAH SWT…jd kita hnya butiran debu d hadapany….jd jgan kita debu memikirkan bumi ini…kita adalah ibarat debu jd jgan memikirkan langit dr mana mulai membuatnya ya…lalu bintang ko punya cahaya sendiri ya…dll
@Arif: anda mengatakan
ada yang sudah mempraktekkan hal ini? ada yaitu para teroris dan bomber bunuh diri. Mereka percaya begitu saja bahwa dengan membunuh sebanyak-banyaknya orang yang mereka benci, Allah jadi girang bukan main sehingga menghadiahi mereka surga dengan 72 perawan.
Syalom kak apakah saya bisa memakai gambar yg di atas untuk membuat aplikasi saya??