Apakah kira-kira perasaan para teroris pada saat-saat akhir ketika mengarahkan pesawat yang dibajaknya ke menara kembar WTC?

Mungkin mereka sedang membayangkan akan segera sampai di gerbang surga, dimana para bidadari akan menyambut mereka di istana yang dibangunkan buat para syuhada.

Detik akhir ketika pesawat yang dibajak teroris menabrakkan diri ke gedung WTC
Detik akhir ketika pesawat yang dibajak teroris menabrakkan diri ke gedung WTC

Apakah mereka akan masuk surga? atau bahkan apakah surga itu ada?

Mereka tidak pernah melihat surga, tetapi mereka yakin akan menuju surga.

Sungguh luar biasa keyakinan itu.

Keyakinan sama yang mampu membuat banyak orang dengan sadar mengikatkan bom di badannya dan meledakkannya ke tengah musuh mereka. Keyakinan sama yang mampu membuat banyak orang melakukan ritual agama setiap hari dengan khusyuk.

Dari manakah keyakinan itu? dari agama.

Sebenarnya dari manakah keyakinan agama itu?

Ada yang mengatakan bahwa agama datang dari Tuhan. Benarkah?

Para Nabi Sumber Dari Agama

Dari 1,3 milyar manusia penganut Islam di dunia, adakah yang pernah melihat akherat? tidak ada!

Dari 2,1 milyar manusia penganut Kristen di dunia, adakah yang pernah melihat akherat? tidak ada!

Mereka yakin akherat ada karena itu yang dikatakan para Nabi mereka.

Mereka yakin sepenuhnya, dan mereka tidak membutuhkan bukti untuk keyakinan itu. Mereka bahkan rela mati untuk membela keyakinan itu.

Adegan film saat Nabi Musa membelah laut untuk kaumnya
Adegan film saat Nabi Musa membelah laut untuk kaumnya

Sungguh luar biasa Agama.

Sebenarnya seluruh bangunan kosmologi agama, Tuhan, Wahyu, Malaikat, Iblis dan Setan; sumbernya adalah kesaksian para Nabi.

Ketika Nabi menerima wahyu, adakah orang lain yang ikut mendengar? tidak ada. Kita percaya itu wahyu karena Nabi mengatakan bahwa itu wahyu. Kita percaya Nabi.

Ketika Nabi mengatakan akan ada akhirat dan pengadilan akhirat, adakah orang lain yang pernah melihat atau mengalami? tidak ada. Kita percaya ada akhirat dan pengadilan akhirat karena Nabi mengatakannya. Kita percaya Nabi.

Ketika Nabi mengatakan ada malaikat yang mengawasi semua tingkah kita, adakah orang lain yang pernah melihat? tidak ada. Kita percaya ada malaikat karena Nabi mengatakannya. Kita percaya Nabi.

Kita percaya pada Nabi. Itulah pokoknya.

Milyaran manusia di dunia percaya akan adanya akhirat bukan karena ada saksi yang pernah melihatnya, akan tetapi karena itulah yang dikatakan para Nabi.

Kredibilitas Nabi, Kredibilitas Agama

Apa yang membuat kita mempercayai Agama?

Ada yang bilang karena konsistensi ajaran agama, konsistensi kitab suci, Benarkah? tidak.

Ada banyak ajaran agama yang tidak rasional dan bertentangan satu sama lain, akan tetapi para ahli agama mengatasinya dengan jargon “Kita tidak selalu bisa mengerti kehendak Tuhan” atau “Tuhan bekerja dengan cara yang misterius”. Pertanyaan usil yang muncul: kalau tidak dimengerti manusia, untuk apa diturunkan ke manusia?

Ada beberapa pertentangan pada wahyu di Al-Qur’an, akan tetapi para ahli agama mengatasinya dengan memperkenalkan konsep “nasikh-mansukh”, bahwa “ayat yang ini telah digantikan dengan ayat yang itu.”. Kalau saya buat skripsi dengan logika ini, pasti habis dicorat-coret oleh dosen pembimbing saya…

Mendengarkan penuturan kabar dari langit
Mendengarkan penuturan kabar dari langit

Kita percaya Islam, karena sebelum mengajarkan wahyu, seumur hidupnya Nabi Muhammad adalah pribadi teladan. Ia orang baik yang tidak pernah bohong, tidak pernah curang dan selalu membantu orang lain. Jika ia mengatakan bahwa ia didatangi malaikat di gua Hira dan menerima wahyu, para pioner Islam percaya karena Muhammad tidak pernah bohong.

Beberapa Nabi lainnya dipercaya karena mereka bisa mendemonstrasikan sesuatu yang mustahil dilakukan manusia, seperti Yesus yang mebhidupkan orang mati dan mengobati beberapa penyakit. Mereka percaya mukjizat itu hanya bisa dilakukan dengan bantuan Tuhan. Jika kemudian ia mengatakan bahwa menerima wahyu, orang disekelilingnya percaya bahwa itu benar dari Tuhan.

Apakah para Nabi itu benar? tak ada yang bisa membuktikannya, karena tak ada yang pernah benar-benar ke akhirat dan bertemu Tuhan.

Kepercayaan Agama begitu hebat. Lebih dari seribu tahun Khilafah Islam, Kerajaan Kristen dan sistem serupa di India dan China membuktikan kuatnya sistem kepercayaan yang bersumber pada kepercayaan pada para Nabi sebagai penggerak peradaban.

Agama Baru, Mungkinkah?

Jika para Nabi adalah sumber dari semua agama itu sampai kepada kita, mungkinkah suatu saat akan muncul nabi baru membawa agama baru?

Sepertinya tidak, era para nabi telah usai.

Saat ini kita hidup dalam masyarakat yang jauh lebih terdidik dan memiliki pengetahuan jauh diatas masyarakat di era  para nabi.

Seribu tahun yang lalu hanya para jenius yang mengetahui bahwa bumi itu bulat dan mengitari bola api bernama matahari. Bahwa penyakit itu salah satunya disebabkan oleh kuman yang tak terlihat mata.

Sekarang semua siswa sekolah dasar tahu itu. Pengetahuan alam, sosial, matematika dan logika siswa SMA sekarang, jauh diatas pengetahuan para jenius di era para nabi.

Ketika Lia Eden memproklamirkan bahwa ia adalah Nabi, umumnya orang akan meragukan.

Apa benar dari Tuhan? siapa saksinya? trus kenapa dia yang dipilih? apa istimewanya dia? jangan-jangan ia menderita skizophrenia?

Lia Eden yang mengaku sebagai Nabi di Jakarta
Lia Eden yang mengaku sebagai Nabi di Jakarta

Akan jauh lebih banyak keraguan dan pertanyaan kritis diajukan kepada para nabi baru itu. Mungkin bahkan akan ada pengujian ilmiah dari otoritas negara yang akan menghadang mereka. Sesuatu yang tak akan ditemui di era para Nabi.

Saat ini para nabi baru mungkin hanya bisa muncul ditengah masyarakat yang tidak berpendidikan, masyarakat yang percaya bahwa seorang Ponari yang selamat tersambar petir, mempunyai mukjizat menyembuhkan segala macam penyakit lewat celupan batu ajaibnya.

Jadi, MUI jangan terlalu paranoid dengan para nabi baru ini. Biarkan saja, masyarakat sudah pintar kok…