
Evolusi.
Kebanyakan bercerita tentang masa lalu. Tentang bagaimana satu spesies berkembang dari spesies pendahulunya. Ia seperti ilmu forensik yang menganalisa suatu kejadian dari fakta-fakta yang sudah ada.
Tentang masa depan manusia?
Para ahli sepakat, boleh dikatakan dengan teknologi, manusia sudah berhasil menaklukkan tantangan alam yang telah membentuk nenek moyangnya. Lebih banyak tantangan yang bersifat budaya yang akan membentuk manusia.
Dari beberapa sumber dan sedikit imajinasi saya, kira-kira beginilah evolusi manusia akan menuju:
Unihuman – 100 Ribu Tahun Lagi
Kemajuan transportasi dan teknologi informasi mulai menimbulkan efek bagi ras manusia. Batas-batas geografi yang dahulunya mengakibatkan beragam ras manusia mulai tidak relevan. Manusia bergerak tanpa batasan negara untuk mencari penghidupan, jodoh maupun tempat tinggal. Tak ada lagi isolasi budaya dan fisik.
Penyatuan Budaya. Manusia mulai membentuk budaya yang tunggal. Hal ini sudah dimulai saat ini, dimana secara perlahan-lahan kebudayaan kecil mulai melebur ke kebudayaan yang besar. Internet, film, musik serta model dari budaya pop memicu proses ini.
Sebagai contoh Indonesia telah mulai kehilangan banyak penutur bahasa daerah. Semakin banyak generasi muda yang menggunakan Bahasa Indonesia dibanding Bahasa Jawa walau kedua orang tuanya berbahasa Jawa. Bahasa dengan penutur sedikit mulai punah. Hal ini diikuti dengan berbagai atribut budaya lainnya seperti masakan, model pakaian, model bangunan.
Puncak proses ini adalah memusatnya budaya dunia menjadi satu atau dua jenis saja.
Penyatuan Ras. Perkawinan antar ras menjadi hal yang lumrah seiring semakin membaurnya ras manusia. Secara genetis, ras manusia yang beragam akan mulai melebur. Peleburan ini menjadi tak terelakkan.
Ancaman terbesar manusia saat itu adalah suatu wabah penyakit super yang bisa menghajar semua populasi manusia. Pada saat ini, variasi genetis manusia antar ras mencegah satu penyakit berkembang ke seluruh populasi, karena variasi tersebut membuat satu ras bisa tahan disaat ras lainnya rentan.
Cyborg – 200 Ribu Tahun Lagi
Teknologi menjadi raja.
Pada saat ini teknologi digunakan untuk menggantikan bagian tubuh yang cacat atau rusak. Kita memakai kacamata untuk mengatasi masalah penglihatan, kita memakai sendi prostetik untuk sendi yang rusak dan jantung buatan untuk menggantikan yang rusak.
Ketika frekwensi semakin tinggi dan semakin umum untuk penggantian atau penyempurnaan bagian tubuh yang rusak, secara genetis manusia mulai berubah. Timbul toleransi tinggi tubuh manusia untuk menerima benda-benda asing dalam tubuhnya. Penolakan secara genetis menjadi semakin turun.
Di sisi lain teknologi tidak lagi digunakan untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak, akan tetapi teknologi mulai secara sengaja digunakan untuk menggantikan organ tubuh untuk meningkatkan kemampuannya.
Pada otak kita mungkin dicangkokkan interface elektronik yang memungkinkan kita berinteraksi dengan perangkat komputer. Jika kita mencari informasi, mungkin kita mempunyai pilihan mencari di memory otak kita atau mencarinya lewat Google hanya dengan kehendak kita. Atau kita tidak mungkin lagi tersesat karena Google Map ada dalam benak kita dan kita selalu terhubung ke Internet.
Improvisasi akan sangat kentara pada penerapan di militer. Para prajurit mungkin diperlengkapi dengan pandangan night-vision, tulang baja sebagai ganti tulang alami dan sebagainya.
Masalah yang timbul pada era ini adalah timbulnya kesenjangan luar biasa antara yang kaya dan yang miskin. Orang kaya dengan mudah menambahkan berbagai teknologi dalam tubuhnya yang dengannya mereka mampu mengalahkan orang miskin dalam persaingan kerja, persaingan hidup.
Homo Genomicus – 500 Ribu Tahun Lagi
Pengetahuan genetis manusia mencapai puncaknya. Manusia seolah-olah menjadi pembentuk keturunannya sendiri.
Berbagai rekayasa dilakukan di tingkat genetis selain di tingkat teknologi. Standardisasi genetis dilakukan sebelum bayi terbentuk. Gen yang membawa sifat buruk disortir, gen yang membawa sifat unggulan ditanamkan. Bayi yang lahir membawa gen dengan batas standar tertentu.
Opini dunia mungkin terbelah untuk hal ini. Akan ada penolakan dengan alasan religius dan etikal.
Akibatnya mungkin akan timbul ras naturalis yang menolak campur tangan ekstrem pengetahuan dalam kelahiran manusia dan ras yang sepenuhnya setuju dengan campur tangan teknologi. Secara perlahan ras naturalis mungkin akan tersingkir oleh persaingan, digantikan oleh keturunan ras yang dimodifikasi.
Astran – 1 Juta Tahun Lagi
Manusia sudah mengeksplorasi planet-planet di tatasurya. Mulai terbentuk koloni-koloni mandiri di planet-planet lain di tatasurya. Perjalanan luar angkasa menjadi sesuatu yang lumrah. Perjalanan ke bintang lain belum dilakukan karena kendala jarak yang luar biasa.
Mulai timbul kekhawatiran akan masa depan matahari dan planet-planetnya. Manusia mulai merancang perjalanan antar bintang untuk membentuk koloni baru di bintang lain dan memastikan kelangsungan ras manusia bila suatu bencana kosmik mungkin bisa menyapu ras manusia di tatasurya.
Mulai direkayasa ras manusia baru yang mampu berhibernasi dalam jangka ratusan tahun dalam topangan mesin dan mampu bertahan dalam radiasi-radiasi kosmik berbahaya yang diterima dalam perjalanan antar bintang.
Gelombang ras manusia baru mulai dikirimkan ke bintang-bintang lain untuk merintis koloni baru manusia.
Setelah Itu?
Setelah itu, apa mungkin kita masih dikatakan sebagai manusia.
Jarak bintang yang sangat jauh mengisolasikan koloni-koloni keturunan di bintang-bintang terpisah. Masing-masing menghadapi lingkungan yang sangat berbeda.
Dalam jutaan tahun kedepan mereka mungkin ber-evolusi menjadi ras-ras baru, dan bahkan mungkin menjadi spesies baru.
Suatu saat mungkin mereka akan bertemu lagi dalam kerjasama semesta atau mungkin juga perang bintang untuk saling berebut sumber daya.
Apakah itu benar? hehe… ini juga hasil imajinasi.
Referensi Luar:
waduh….. kejauhan ngehayal nya. kebanyakan nonton Film sich.!!!!
@Syarif Hidayat: Masa depan dibentuk oleh khayalan kita sekarang, bukan nostalgia ke masa lalu.
Terima kasih komentarnya…
Saya setuju sama mas Jud, banyak kemajuan tehnologi pun karena awalnya berupa khayalan (konsep)
Aku juga setuju aku rasakan hidup 45 tahun imajinasi2 tadi mulai tebukti, dari komputer, handphon televisi canggih. Bahkan dosen ngajar aja tidak perlu ke kampus cukup dirumah, gambar 3d dosen menjelaskan makalah dah ada di ruang kuliah. Jadi sekarang siapa yang hanya berkhayal! tanpa bisa membuktikan.
mas syarif , yang ditulis mas jud ini enggak kejauhan menghayal tetapi semua itu telah / sedang terjagi sekarang ini . . .
setau saya sih nasa juga lagi bikin pesawat yg bisa nembus kecepatan cahaya a.k.a warp drive kaya di film star trek, dulu star trek awal awal keluar udah ada tablet pc gitu dan sekarang itu real gak cuma di film, kaya misi mars one yg akan ngirim 40 orang bumi untuk hidup permanen di mars, jadi di nantiin aja perkembanganya hehe
Sip. Menarik nih
Mulai sekarang saya akan mewajibkan anak turun saya untuk mengepak2kan tangannya
Karena bisa jadi 5000 tahun lagi keturunan saya akan jadi manusia bersayap macam kabuto
Terimakasih infonya
Kalo nanti ketemu, biar saya awetkan buat saksi di 5000 tahun mendatang
@Kuciang: syarat agar perubahan itu dilestarikan adalah perubahan itu menguntungkan bagi spesies itu secara keseluruhan, sehingga orang yang yang memiliki perubahan itu lebih unggul dari orang yang tidak memiliki perubahan itu.
Saran saya, agar cita-cita anda terkabul, pastikan anak-anak anda bisa menjadikan kegiatan mengepak-ngepakkan tangan itu menjadi massal, menjadi daya tarik banyak orang, sehingga para gadis-gadis jatuh cinta pada kelompok pengepak tangan, sehingga orang yang bukan pengepak tangan susah jodohnya, susah cari kerja dan dikucilkan. Dan usahakan agar trend ini berjalan paling tidak dalam 20 generasi manusia.
Ini usaha yang berat, bahkan hampil mustahil. Tapi kalau anda berusaha sungguh-sungguh dan berhasil, 100 generasi lagi anda pasti kelak dikenang dengan bercucuran airmata sebagai manusia yang punya visi luarbiasa.
Semangat bang Kuciang!, kamu pasti bisa!