Wawancara Imajiner Dengan Penghuni Surga

Tahun 2020.

Setelah Istighosah akbar maraton di 40 kota, untuk mohon petunjuk bagaimana caranya mencegah merebaknya ketidak-percayaan kepada Tuhan, agama, dan kehidupan akhirat; maka secara ghaib, empat puluh pemuka Agama Islam dan Kristen bermimpi bahwa Allah mengundang seorang wartawan untuk mewawancarai seorang penghuni sorga dan seorang penghuni neraka. Maka sontak kegembiraan berkembang, para agamawan berharap wawancara ini bisa memberikan daya tarik baru kepada masyarakat tentang adanya kehidupan akhirat dan keutamaan kembali beragama.

Para pemuka agama sepakat memilih seorang wartawan senior yang biasa mempunyai background pengetahuan agama yang cukup baik. Saya yang terpilih.

Taman surga, dalam lukisan tahun 1828
Taman surga, dalam lukisan tahun 1828

Pada hari yang ditetapkan, dengan hantaran do’a dari tokoh perwakilan 4 agama, saya diantar tidur dalam peraduan yang dibangun di tengah Balai Sidang Senayan Jakarta. Dalam tidur itu, Allah akan mengijinkan wakil penghuni surga dan wakil penghuni neraka menemui saya dalam wawancara terpisah.

Berikut ini laporan yang telah saya buat setelah sesi wawancara tersebut:

Wawancara Dengan Penghuni Surga

W (Wartawan): Apa Kabar? Anda kelihatan bugar sekali….
PS (Penghuni Surga): Alhamdulillah, baik. Kalau bugar, semua yang di surga dalam kondisi fisik terbaiknya… jauh dengan fisik terakhir sewaktu saya hidup. Maklum, saya mati umur 83 tahun, tentunya sudah peot…

W: Bisakah anda memberi gambaran tentang keadaan di Surga?
PS: Dunia yang sempurna! Setiap penghuni diberi lingkungan ideal menurut imajinasi mereka masing-masing. Saya tinggal di sebuah Kastil bergaya Eropa abad pertengahan, itu sesuai dengan keinginan saya. Sebelah utara kastil terdapat hamparan pantai putih berlaut jernih, di selatan terdapat hamparan sawah bergaya pedesaan Jawa yang tropis, sementara itu di tenggara ada gunung bersalju tempat main ski saya. Agak aneh mungkin, alam tropis kok campur dengan lanskap pegunungan Alpen, tetapi tetangga saya punya halaman bergaya permukaan bulan yang minim gravitasi — suka-suka saja… Sebelumnya istana saya bergaya Tiongkok di tengah hutan bambu, tapi karena bosan, saya ubah, dan itu terjadi secara sekejap.

Kastil. Di Surga kita bisa memiliki kastil sendiri
Kastil. Di Surga kita bisa memiliki kastil sendiri

W: Bagaimana perasaan anda saat memasuki Surga?
PS:Takjub! ini luar biasa!

W: Bisa lebih detail?
PS: Di gerbang surga, puluhan bidadari cantik dari berbagai ras menyambut saya dan mengantarkan ke istana saya. Bidadari itu wuih…. cantik dan seksi-nya luar biasa, belum pernah saya lihat di dunia yang seperti itu.

W: Terus..?
PS: Ehm… sebenarnya saya agak jengah menceritakannya. Para bidadari itu tercipta untuk saya, mereka melakukan apa saja untuk saya…. jadi selama dua minggu pertama, waktu saya habis untuk para bidadari itu. Itu pesta syahwat terdahsyat yang pernah ada! Berbagai gaya saya coba, dengan semuanya… mungkin puluhan atau ratusan. Saya seperti para Sultan dengan haremnya, bedanya saya tak lagi butuh makan, tak lagi bisa lelah. Nonstop. Hanya kebosanan yang menghentikan saya.
Berikutnya saya jelajahi istana saya, wilayah saya. Mengagumi dinding emas kamar mandi saya, melemparkan permata ke danau untuk mendapatkan riak yang bagus. Bermain ski yang tak pernah kulakukan semasa hidup, menyelam di karang-karang indah, terbang ala Superman di puncak-puncak gunung… oh ya anda bisa jadi apa saja di surga tanpa sakit, tanpa mati.

W: Sungguh kehidupan yang luar biasa.
PS: Ya… luar biasa. Anda raja, anda dewa, bisa berbuat apa saja, tanpa kewajiban apapun, tanpa kekhawatiran apapun. Tidak lapar, tidak haus, tidak sakit, tidak mati walau anda menjatuhkan diri dari puncak gunung atau menusuk jantung anda dengan pedang.

W: Luar biasa…. sungguh sesuatu yang patut diperjuangkan….

PS: Mmm… sebenarnya tidak…

W: Apa?…. apa maksud anda?
PS: Setelah sebulan perayaan nafsu, petualangan gila-gilaan, pesta kuliner spektakuler, ada kenyataan pahit yang menjadi jelas.
Di kapling saya di surga, saya adalah dewa. Maha kuasa, tak butuh apa-apa, tapi saya sendiri. Ratusan orang mengelilingi saya, patuh pada apapun perintah saya, melayani apapun. Tapi mereka tak bisa marah, tak bisa punya pikiran sendiri, mengiyakan bahkan pada perkataan atau perintahku yang absurd. Mereka robot hidup.
Saya teringat istri saya dulu, betapa ketika ia sering marah pada ketidak-rapian saya, selera makan tidak sehat saya. Saya rindu istri saya yang setia menemani dalam saat-saat susah kehidupan saya, walau sesekali menggerutu. Saya rindu anak-anak saya yang suka membantah dan mendatangkan kerepotan. Saya rindu ibu dan bapak saya yang sumpah … sangat kolot dan selalu melarang ini-itu.

W: Bukankah anda bisa menemui mereka?
PS: Benar…. saya minta ke malaikat penjaga untuk mengantarkan saya menemui mereka. Tapi aturannya kami tetap tidak bisa hidup bersama dalam satu kapling surga. Hanya ada satu saja yang maha kuasa dalam tiap kapling.

W: Boleh saya sela… malaikat.. bisakah anda ceritakan tentang malaikat?
PS: Malaikat… mm… para birokrat bodoh. Saya pertama kali bertemu mereka sesaat setelah dikubur. Di gelap kubur mereka datang dengan kostum menggelikan dan menanyakan banyak hal, mulai dari namamu siapa? tuhanmu siapa? nabimu siapa? kitabmu apa? dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain. Saya tanya balik, bukankah anda bisa tahu pikiran saya tanpa harus menanyakannya? Benar.. tapi harus menanyakannya dan menuliskannya di formulir saya karena memang aturannya harus begitu. Geblek… si malaikat ini, seperti petugas-petugas di instansi pemerintah saja. Saya harus melewati banyak malaikat bodoh ini sebelum sampai di surga.

W: Ada tips untuk melewatinya?
PS: Tak ada, lalui saja takdirmu… he.. he..
Oh ya, mungkin untuk yg masih hidup, cobalah goyang-goyang pundakmu kalau mau berbuat dosa. Malaikat pencatat dosa yang duduk di pundakmu pasti kesulitan mencatatnya… he.. he…

W: Balik ke cerita semula… Apakah anda bisa menemui istri, anak atau orang yang ingin anda temui?

PS: Saya diantar ke istana istri saya, sebuah kastil bergaya Cinderela berwarna pink. Sebelum bertemu, saya minta ijin malaikat untuk mengintip dulu dari jauh, dan itu diijinkan. Astaga, saya tak mengenali lagi istri saya. Di sana ia seorang gadis yang sangat cantik. Saya baru sadar, kalau saya menjadi muda lagi, tentu tiap orang akan kembali menjadi sosok terbagus dalam periode hidupnya. Tak ada lagi istri tua saya dengan kerudung sederhananya, yang ada seorang artis dengan busana putri India (dulu saya malu dengan selera norak istri saya). Tak ada lagi tatapan teduh-keibuan, berganti dengan pancaran semangat percaya diri remaja. Di sekelilingnya, puluhan pemuda gagah melayaninya. Pasti itu pasukan gigolonya! saya geram memikirkannya. Sudahlah! pasti dia juga telah menjadi dewa eh dewi di kapling surganya. Saya tidak jadi menemuinya. Mungkin ia juga tidak mengenaliku lagi, aku tidak pincang lagi, mulut tongosku berubah menjadi sempurna.

W: Bagaimana dengan yang lain, yang ingin anda temui?
PS: Saya coba bertemu anak bungsu saya. Kami menjadi seperti sebaya dan saling tidak mengenali satu sama lainnya. Setelah saya jelaskan diri saya, ia sungkem. Tapi saya tak tahu apa yang harus saya bicarakan. Dia sungkem sekali lagi saat saya pamit. Saya berhenti menemui yang lain. Saya juga sungkem kepada pemuda yang dulu bapak saya, seorang gadis cantik yang dulu ibu saya. Saya tidak ingin bertemu lainnya, setidaknya saya senang bapak dan ibu saya ada di surga.

W: Setelah itu keseharian anda bagaimana?
PS: Saya juga tidak butuh makan, minum, tidur, berak atau kencing… saya tidak butuh apa-apa untuk tetap hidup. Saya diberi fasilitas untuk memuaskan nafsu tanpa batas. Saya  kehilangan perasaan tentang siklus harian yang biasanya ditandai oleh tidur malam atau sarapan pagi seperti saat hidup dulu.

W: Apa yang anda rindu dari kehidupan anda terdahulu?
PS: Semuanya….
Semua makanan lezat ada di surga… tapi tak ada yang menandingi nikmatnya nasi dan ikan asin yang saya santap bersama istri pada saat kami selesai bekerja keras menata rumah pertama kami.
Semua bidadari cantik dan seksi, mereka menurut pada apapun keinginanmu… tapi semuanya tak bisa membangkitkan rasa harap-cemas seperti saat pertama kali saya merancang alasan untuk bisa menemui pacar.
Semua harta yang bisa anda bayangkan ada di sini… tapi semua itu tak bisa membangkitkan perasaan bangga yang meluap seperti ketika dengan uang gaji pertama, saya membelikan ibuku baju yang bagus.
hiks..
Tak ada kekurangan di sini, maka tak ada lagi yang perlu diraih.
Tak ada rasa puas lagi karena berhasil mengatasi susah-payah untuk meraih sesuatu, semuanya mudah.
Tak ada rasa bangga lagi karena berhasil mengungguli yang lain, tak ada yang lain di sini.
Tak ada lagi harapan di sini karena tak ada yang perlu diharapkan.

W: Saya baru tahu… saya ikut prihatin…
PS: Pernahkah anda mencuri-curi pandang mengagumi seorang gadis yang sangat menarik, seksi. Memandang langsung tanpa berkedip pasti tak sopan. Rasa penasaran dan hasrat tak sopan itu sungguh menggoda. Anda akan rindu hal itu di sorga, perang antara hasrat dan rasa bersalah. Di sorga bidadari anda akan langsung membuka semua bajunya, begitu anda minta. Tak ada rasa bersalah, karena anda tidak lagi akan diadili. dan itu menjadikannya hambar – tanpa rasa.

W: Apa yang anda lakukan sehari-hari?
PS: Tak ada… saya tak butuh makan. Saya tak butuh tidur. Saya tak butuh uang. Saya tak butuh belajar atau mengetahui sesuatu yang baru karena bila butuh apapun pasti terwujud.

W: Ada hal lain yang bisa disampaikan?
PS: Ini hal kecil saja. Saya rindu hiburan ala dunia. Saya muak dengan acara TV di surga, di sini ada banyak serial yang merupakan remake serial TV dunia.
Pernah saya coba melihat serial Baywatch yang ada dalam katalog…. buseet…. sampah… memangnya ada yang tertarik melihat para gadis penjaga pantai berlarian di pantai dengan menggunakan jilbab lengkap?
Akhirnya saya suruh para bidadari saya menggelar konser musik. Suara mereka bagus-sempurna, tapi ampuuunnn… mereka cuma tahu lagu qosidah dalam hapalan mereka.

Saya rindu Rihanna dengan kostum seksinya, Madonna, Lady Ga-ga, Linkin Park, Metallica, Samsons, Peterpan, Luna Maya…

W: ???
PS: Andai saya bisa hidup lagi di dunia…
Saya bosan di surga… bahkan muak! Terkurung di keabadian tanpa teman, tanpa harapan apa-apa.
Siapa sih, si bodoh yang merancang surga ini?

ziiingggg…… tiba-tiba Penghuni Surga menghilang.
…..sepertinya ada juga sensor di akhirat….

Wawancara dengan Penghuni Neraka akan saya laporkan dalam tulisan yang lain.

Judhianto

Pencari jawab amatir, bertanya apa saja...

Mungkin Anda juga menyukai

71 Respon

  1. H. Bebey berkata:

    Assalamualaikum.
    Mas Yudhi mohon maaf, minalaidin, walaupun judul ini sudah 2 tahun, aku gatel pengen nimbrung.

    Wawancara imajiner dengan penghuni akhirat, khususnya mereka yang sudah menempati sorgaloka beberapa waktu lamanya, yang ternyata ujung-ujung nya mereka merasa bosan dengan kehidupan tanpa tantangan.
    Iming-iming hidup di sorgaloka telah dikemukakan oleh semua agama yang ada di dunia, karena memang kita hidup di dunia ini yang menarik yang diberi tantangan, dari sejak awal sampai masa kini, cerita ini terulang kembali setiap jaman, seperti contoh di bawah ini, yang diulang dan diulang lagi (kira-kira sudah 1403 tahun yll terhitung sejak diangkatnya jadi nabi) salah satunya oleh Haidar Bagir bahwa iming-iming hidup di sorgaloka itu begitu nikmatnya. Segala janji muluk itu selalu dikemukakan disegala bidang, yang ujung-ujung selalu minta duit kalau mau masuk sorgaloka.
    ‘Ketika kejahatan berkuasa, membuatmu bingung, seperti potongan malam yang pekat, berpegang teguhlah pada al qur’an karena ia adalah syafaat, yang pasti dikabulkan; dan pembela yang bisa dipercaya. Siapapun yang akrab dengannya, ia akan membimbingnya ke surga. Siapa pun yang mencampakkannya, ia akan menyeretnya ke neraka. Aku kutip dari minggu TEMPO 28 Juli 2013/C1 Haidar Bagir, yang mengulang kata-katanya khotbah nabi’.

    Apakah kutipan yang dikemukakan itu sahih adanya, tentunya sebagian orang meyakini, sedang sebagian lagi mikir-mikir dulu karena mereka mengingat kutipan dari Sayyidina Ali ibn Talib seperti, al-Quran khatt bain al-daffatain, la yanthiq, wa innama yanthiqu bihi al-rijal – Quran adalah tulisan di antara dua lembaran, tak kuasa untuk berbicara; hanya manusialah yang membuatnya berbicara. Kalau informasi sebelumnya ‘mengenai itu’ selengkap apa yang dapat diketahui oleh masyarakat seperti saat ini karena bisa diunduh bebas dari kepustakaan google, dan mau membaca secara imbang, maka dari manusia bijaklah kita mengharapkan informasi berupa teks kebenaran berupa hasil pemahaman, penafsiran, dan kegiatan penjelasan yang benar. Apalagi kalau diingat bahwa kalau kita dapat membaca secara imbang masalahnya adalah ada kalangan yang meyakini bahwa gaya puitik Alquran ini berakar dari syair-syair yang muncul pada masa pra Islam (masa jahiliyah), dengan demikian sesungguhnya agama yang terbaik itu bukan Hindu, Budha, Yahudi, Kristen, Islam ataupun yang lainnya, tapi semuanya. Pada dasarnya semua agama itu bermuara pada satu kebenaran. Dan sebagai hadiah yang mengikuti satu kebenaran itu tercapailah iming berupa sorgaloka ini. Terlebih kalau kita mengingat keyakinan bahwa sorgaloka pernah dikunjungi oleh nabi yang dikenal dengan lagenda Isra’-Mikraj terjadi sekitar tahun 620-621 Masehi. Yang menarik adalah kisah perjalanan Muhammad dalam sorgaloka yang bertemu para nabi sebelumnya yang sangat membutuhkan keimanan kuat untuk mempercayainya tersebut terjadi pada tahun di mana Muhammad baru 10 tahun memproklamasikan dan berdakwah tentang keIslaman, usia yang dirasa belum cukup matang dan kuat dalam setiap sejarah komunitas, negara, terlebih agama, sehingga nabi saat itu tidak menceritakan apakah beliau mendapat bocoran informasi bahwa para nabi yang mendiami sorgaloka itu mengalami kebosanan atawa tidak, ataukah hal demikian itu belum terpikirkan oleh nabi atau sehabatnya.

    Di sisi lain, marilah kita sejenak mengingat sejarah yang terjadi di kehidupan kebudayaan nusantara, dalam perjalanan sejarah berikutnya melalui perang saudara antar pewaris Airlangga-Kerajaan, Jenggala kemudian takluk dan menjadi bagian Kerajaan Kediri. Rajanya adalah Jayabaya bergelar cri maharaja Dharmmecwara Madhusudanawatarananindita Surtsingha Parakrama Digjoyotunggadewa. Disaat ini agama yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia saat itu baru mulai berkembang. Seperti apa yang diinformasikan oleh mereka yang memahami, bahwa Sabdo Palon Noyo Genggong sebagai penasehat spiritual Prabu Brawijaya V (memerintah tahun 1453 – 1478 ), ia adalah seorang ponokawan Prabu Brawijaya, penasehat spiritual dan pandhita sakti kerajaan Majapahit. Dari penelusuran Sabdo Palon itu sejatinya adalah Dang Hyang Nirartha/ Mpu Dwijendra. Namanya disebutkan dalam Serat Darmanganhul, suatu tembang macapat Kesusastraan Jawa Baru berbahasa Jawa ngoko. Disebutkan bahwa Sabdapalon tidak bisa menerima sewaktu Brawijaya digulingkan pada tahun 1478 oleh tentara Demak dengan bantuan dari Walisongo (umumnya dalam sejarah dinyatakan bahwa Brawijaya digulingkan oleh Girindrawardhana).
    Mulainya agama ini ada tiga teori versi arab yang menjelaskan mengenai masuknya Islam ke Nusantara pada abad tujuh antara lain sebagai berikut :
    a. Islam datang dari Arab (teori Mekah)
    b. Islam datang dari Gujarat (teori Gujarat)
    c. Islam datang dari Persia (teori Persia) .
    Ada juga teori awal masuknya agama Islam yang mengatakan bahwa itu berkat perjuangan wong cino hehheee, inget putri campa tehhh agamanya islam.

    Dengan jernih, didasari oleh ilmu yang dia pahami, dengan mudahnya mas Yudhi membuat ‘wawancara imajiner dengan penghuni akhirat’ sejak 1 mei 2011 dan diharapkan masukan komentar dari masyarakat Indonesia dan alhamdulilah terdapat 46 komentar, walaupun masih terasa ada yang memaki-maki. Padahal pemikiran ini pernah dikemukakan oleh wong jowo saat kerajaan Majapahit yang sedang mengalami kemunduran itu, dan agama islam mengalami perkembangan.
    Mari kita buka lembaran sejarah, kacaritakeun bahwa Raden Patah adalah seorang anak raja jawa hasil pernikahan dengan putri cino, yang bersama-sama dengan para guru spiritualnya yakni para wali dapat mempengaruhi dan menaklukan raja Majapahit. Maka berdirilah kerajaan Demak Bintoro, yang berhasil mengambil alih pemerintahannya. Akan tetapi misi ini belumlah berhasil benar karena prabu Brawidjaya sang ayah belum dipaksa pindah agama untuk memeluk islam. Untuk itu diputuskan mengirim siapa lagi kalau bukan wong jowo itu yang dikenal sebagai Raden Sahid Sunan Kalijaga, menyusul sang raja yang sedang menyelamatkan diri yang dengan perasaan hati remuk, akibat tingkah kuwalatnya sang anak karena dipengaruhi oleh para wali, untuk menuju Blambangan, di ujung timur pulau jawa, dalam usaha meminta bantuan saudaranya seagama di kerajaan Bali, kalau perlu kenegeri Cina.
    Dengan akal yang cerdik Sunan Kalijaga dapat mempengaruhi hati sang raja ayah raden Patah. Usahanya berhasil, terbukti dengan seijin Sang Prabu rambut kepalanya berhasil dicukur oleh Sunan Kalijaga, kemudian berkata kepada ajudannya yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong, “Kamu berdua kuberi tahu mulai hari ini aku meninggalkan agama Buddha dan memeluk agama Islam. Aku sudah menyebut nama Allah yang sejati. Kalau kalian mau, kalian berdua kuajak pindah agama Rasul dan meninggalkan agama Buddha.
    Siapakah dia itu demikian hebat berdiplomasinya, dengan pikiran dan pemahamannya yang luar biasa, dan selanjutnya dia ‘menciptakan’ sosok legendari yaitu Syekh Siti Jenar, karena beliau ingin menyampaikan seperti apa yang disampaikan oleh mas yudhi, bahwa orang yang bakal masuk sorgaloka akan mengalami kebosanan demikian hebat. Beliau begitu menyadari kemungkinan ‘kebosanan’ ini, sehingga dikemukakanlah ide bahwa sebenarnya sorgaloka ataupun neraka ada di bumi ini, yaitu saat kita menjalankan kehidupan selama di dunia ini, itu artinya kita telah hidup dalam sorgaloka ataukah kehidupan yang sedang dialami demikian sengsara seperti di neraka, tergantung amalan yang kita usahakan selaras dengan ratio yang dipakai. Selanjutnya, dengan melalui ‘innalilahiwainnailahirojiun’ adalah suatu jalan kebenaran sejati, dimana manusia yang akan meninggal/mati itu telah menyadari akan mengalami penyatuan antara sang ruhnya yang kembali keharibaan Tuhan. Jadi yaa sudah kalau sudah menyatu dengan Tuhan ngapain lagi, titik lahhhh hehheeehhheeeee

    Kisah ini merupakan kisah paling terkenal dalam masyarakat Jawa mengenai Syekh Siti Jenar alias Syekh Lemah Abang (1426-1517), penganut tasawuf yang menyebarkan ajaran wihdatul wujud (manunggaling kawula gusti), yaitu bersatunya hamba dengan Tuhan. Ajaran Syekh Siti Jenar kemudian dianggap meresahkan oleh Wali Songo, para mubaligh Islam pada masa Kerajaan Islam Demak, karena bisa membawa masyarakat kepada kesesatan. Syekh Siti Jenar kemudian dipanggil para wali dan petinggi kerajaan. Karena tetap mempertahankan keyakinannya, Syekh Siti Jenar akhirnya dihukum gantung di hadapan Sultan Fatah, hukumannya bukan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, itu sebabnya pemikirannya masih terus berkembang sampai saat ini.
    Dengan perkembangan cara berpikir manusia ditambah dengan kemajuan luar biasa IPTEK saat ini, maka mas Yudhi maupun yang sepaham seperti aku ini hehhheeee alhamdulilah terhindar dari hukuman gantung wkwkwk.

    Wassalam
    H. Bebey

  2. Dedi Ariko berkata:

    Manusiawi banget… Saya yakin tuhan lebih suka manusia seperti anda.

  3. Fahri berkata:

    Saya lebih senang ‘duduk’ berdampingan dgn BOS saya nanti, selalu disayangNya dan selalu diperhatikanNya…daripada mikirin apakah nanti berada di surga atau neraka.

  4. eva berkata:

    Astagfirullahhalazim…smoga اَللّهُ mengampuni anda…sbuah kesesatan dan merasa pintr melbhi اَللّهُ.

  5. tejo berkata:

    Sesat, diampuni, siapa yg sesat dan siapa yg butuh diampuni, mungkin kalau dah ada yang ke surga atau neraka saya baru percaya tapi kalau hanya dogma dan iming2 dari negri mimpi, tetap saya anggap surga neraka OmDong nya orang Arab

  6. Pak Sudarno berkata:

    Biarpun ustad sejuta,kiai sepuluh juta aku takkan percaya dengan janji2 yang tidak logik (ajaran muhammad arab bego).

    • Judhianto berkata:

      @Pak Sudarno: memang ada eranya agama bisa mendorong kemajuan dunia dalam bidang kemanusiaan dan teknologi, kita tidak boleh melupakan jasa agama yang ini. Namun peradaban sekarang sudah mampu menggantikan sebagian fungsi yang dulu dimiliki agama.
      Jika agama ingin bertahan, mau tidak mau harus mau dinilai ulang melalui metode ilmiah serta nilai kemanusiaan. Bagian agama yang sudah tidak cocok dengan kekinian bisa dibuang.

  7. gw berkata:

    Dikit gw bercerita ya. Duuuh gw jd pengen ketawa nieh. Waktu itu kan tengah malem. Ane sendirian di dlm rumah. Ada ruangan yg gelap krn memank lampunya ga dinyalain. Terus tiba2 disitu (di ruangan gelap tersebut) ada sejenis benda kecil yg terapunx melayank di udara. Benda tsb sedikit bergerak dan anehnya teranx. Aduuuh, kata ane tuh, jangan2 ada setan nieh yg diem di dalam rumah ane. Benda apaan tuh kecil, teranx, terapunx, n melayanx. Waaah jangan2 ada setan nieh. Ahk maw nelpon nyokap ahk buat ngabarin kluw ane saat ini lg ngelihat setan. Gitu pikir ane.

    Tp ane penasaran. Benda apaan tuh? Koq sebelumnya ane blom pernah lihat ya? Jangan2 asli setan nieh. Akh ane coba ngedeketin ahk. Gitu pikir ane. Pas dideketin, ternyata itu cuman laba-laba kecil yg lg bersarang di tempat gelap tsb, kelihatannya terapunx n melayanx krn memanx dia lg tinggal di saranxnya. Kelihatannya teranx, padahal sebenernya itu cuman cahaya lampu dr ruangan lain yg memanx lampunya lg dinyalain, kemudian menyorot ke badan laba2 termasuk saranxnya. Wkwkwkwkwk!!! Wkt itu jg ane ampe ketakutan ngelihat ada sejenis seranxga. Ane pikir itu lebah gede yg siap menyengat ane. Eh ga tawnya itu cuman kumbanx air (yg warnanya ijo) lg terbanx. Ane sadar, didekat ane ada kumbanx air tuh krn memanx tadinya ada ujan deras yg mengguyur di tempat ane. Ya jadilah ada kumbanx air sebab udah 2 kali jg, kluw ada ujan deras suka ada kumbanx air.

    Ane sama sekali ga menyanxkal eksistensi makhluk ghaib krn ane seoranx muslim sejati. Tp ini cuman sekedar nasihat aja, bhw kita ga usah serba ketakutan dan serba dihubunx2kan ke masalah mahkluk ghaib kluw memanx kita belom mencek dgn sebenar2nya apa yg membuat kita heran n bingunx tsb. Nyanyi duluw atuh yuk:

    “Lihat segalanya lebih dekat
    dan ku bisa menilai lebih bijaksana
    mengapa bintang bersinar
    mengapa air mengalir
    mengapa dunya berputar
    lihat segalanya lebih dekat
    dan kau akan mengerti” (sherina – lihatlah lebih dekat).

    Ane mah senenx banget bernyanyi. Makanya kluw ada peristiwa apapun yg memanx bisa dihubunxkan dgn lagu yg ane taw, pazti ane nyanyi sesuai apa yg ane lihat, dengar, dan rasakan. Wkwkwkwkwkwkwk 😀 :v ane jd pengen gak gak gak.

    Duluw jg kan kluw ada org mati mendadak, org2 lanxsunx menduga bhw dy itu disantet sama dukun santet. Padahal belum tentu seperti itu. Bisa aja dia mati krn serangan penyakit jantunx. Wkwkwkwkwk 😀 :v ..

    Ane bukannya menyanxkal keberadaan makhluk ghaib (jin, syaitan, iblis, malaikat, ruh, dlsb) krn memanx ane jg pernah diganxgu jin sampe ane ketakutan dan ada peruqyah di rumah ane, tp ane hanya bilanx, jgn terlalu ketakutan n berfikir yg aneh2, sebelom kalian mencek trlebih dahulu dgn sebenar-benarnya.

  8. gw berkata:

    @judhianto,

    pengen nanya gan. apa pendapat agan judhi tentang:

    1] tentang hollow earth
    2] tentang blackhole
    3] tentang whitehole
    4] tentang wormhole
    5] tentang alam semesta paralel.

    bagi-bagi ilmunya dong gan. semoga aza menambah wawasannya kepada ane!

    bukankah adanya hollow earth itu membuktikan bahwasanya bumi ini memiliki tujuh lapis sesuai keterangan al-qur’an dan hadits shahih???

    nb:

    apa pendapat agan judhi tentang:

    kekejaman raja fir’aun?
    terbelahnya laut merah oleh mukjizat nabi musa as?
    fir’aun yg manakah yg hidup sezaman dgn nabi musa as?

    bagi2 ilmunya ya gan biar ane jd bertambah wawasan dr ilmu agan!

    thanks sebelomnya atas jawabannya yach.

    • gw berkata:

      @Judhianto, Kalo boleh taw, agan ini sebenernya bisa ngomong bahasa arab ato enggak yach gan?! Soalnya kan agan mengkritik dalil islam, qur’an, dan hadits, padahal itu kan berbahasa arab. Memang kalo ane boleh taw, agan ini fasih berbahasa arab enggak?

    • Judhianto berkata:

      @Gw: wah kalau topik2 itu sudah banyak di internet. Secara umum,

      • ** Blackhole, whitehole dan wormhole merupakan hipotesa yg diturunkan dari general relativity milik Einstein. Dari ketiga hole tersebut baru blackhole yg sudah diverifikasi keberadaannya di semesta, sementara yg lainnya masih belum.
      • ** Pararel universe merupakan hipotesa yg diturunkan dari teori kuantum. Saat ini belum ada bukti yg bisa diverifikasikan dan saintis juga belum menemukan cara untuk buktikannya.
      • ** Hollow earth asalnya dari berbagai fiksi dan dongeng, secara umum sejak abad 18 para saintis mengabaikannya. Teori ini sejajar dengan teori segitiga bermuda, UFO, iluminati, freemason – banyak dibicarakan dan asik untuk membahasnya sebagai bagian teori konspirasi yg menggambarkan bahwa pemerintah menutup-nutupi informasi. Semakin gak jelas, heboh dan mungkin ngaco, semakin menarik.
  9. andik berkata:

    Suwe suwe gak mentolo aku cak.Mosok ape di obong iku kitab.Engko ndang metu jine teko njero kitab hahaha.iki agama opo???????

  10. anidra berkata:

    i should really say, this post has made my day, highly appreciate how you read all comments and reply it with brain. 🙂

  11. waning berkata:

    Epic! Konsepsi tentang surga dan neraka. Wawancara yang brilliant, bikin ngakak. Tulisan yang sudah lama, tapi gak basi. Jadi ingat lagunya Alm. Chrisye dan Ahmad Dhani. “Bagaimana jika Surga dan neraka itu tak pernah ada, masihkah kita mau sujud kepada Nya”
    Thanks Mas atas tulisannya.

  12. andrtux berkata:

    BACALAH “ASYHADU ALA ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARROSULULLOH”

  13. ibay hill berkata:

    “…di bumi itu kamu dilahirkan, wafat dan dibangkitkan….” (Quran surat sekian ayat sekian)
    dan msh bnyk yg berangan-angan “masuk” surga yg ntah dmana?
    he..he..he

  14. Twityt berkata:

    Wawancara imajiner…..
    Jadi kayak majalah POSMO.
    Tanya sendiri dijawab sendiri. Orang lain ya jangan protes.
    NONTONPOSMO.NET

  15. John Karnaen berkata:

    Khan tulisan ini tidak mengingkari apa yg disampaikan para Da’i

    bedanya di kemasan, dgn bahasa yg lebih lugas

    lucunya…koq banyak yg pada sewot??

Perkaya tulisan ini dengan pendapat Anda

error: Hargai hak cipta penulis !!
%d blogger menyukai ini: