
Tahun 2020.
Setelah Istighosah akbar maraton di 40 kota, untuk mohon petunjuk bagaimana caranya mencegah merebaknya ketidak-percayaan kepada Tuhan, agama, dan kehidupan akhirat; maka secara ghaib, empat puluh pemuka Agama Islam dan Kristen bermimpi bahwa Allah mengundang seorang wartawan untuk mewawancarai seorang penghuni sorga dan seorang penghuni neraka. Maka sontak kegembiraan berkembang, para agamawan berharap wawancara ini bisa memberikan daya tarik baru kepada masyarakat tentang adanya kehidupan akhirat dan keutamaan kembali beragama.
Para pemuka agama sepakat memilih seorang wartawan senior yang biasa mempunyai background pengetahuan agama yang cukup baik. Saya yang terpilih.
Pada hari yang ditetapkan, dengan hantaran do’a dari tokoh perwakilan 4 agama, saya diantar tidur dalam peraduan yang dibangun di tengah Balai Sidang Senayan Jakarta. Dalam tidur itu, Allah akan mengijinkan wakil penghuni surga dan wakil penghuni neraka menemui saya dalam wawancara terpisah.
Berikut ini laporan yang telah saya buat setelah sesi wawancara tersebut:
Wawancara Dengan Penghuni Surga
W (Wartawan): Apa Kabar? Anda kelihatan bugar sekali….
PS (Penghuni Surga): Alhamdulillah, baik. Kalau bugar, semua yang di surga dalam kondisi fisik terbaiknya… jauh dengan fisik terakhir sewaktu saya hidup. Maklum, saya mati umur 83 tahun, tentunya sudah peot…
W: Bisakah anda memberi gambaran tentang keadaan di Surga?
PS: Dunia yang sempurna! Setiap penghuni diberi lingkungan ideal menurut imajinasi mereka masing-masing. Saya tinggal di sebuah Kastil bergaya Eropa abad pertengahan, itu sesuai dengan keinginan saya. Sebelah utara kastil terdapat hamparan pantai putih berlaut jernih, di selatan terdapat hamparan sawah bergaya pedesaan Jawa yang tropis, sementara itu di tenggara ada gunung bersalju tempat main ski saya. Agak aneh mungkin, alam tropis kok campur dengan lanskap pegunungan Alpen, tetapi tetangga saya punya halaman bergaya permukaan bulan yang minim gravitasi — suka-suka saja… Sebelumnya istana saya bergaya Tiongkok di tengah hutan bambu, tapi karena bosan, saya ubah, dan itu terjadi secara sekejap.
W: Bagaimana perasaan anda saat memasuki Surga?
PS:Takjub! ini luar biasa!
W: Bisa lebih detail?
PS: Di gerbang surga, puluhan bidadari cantik dari berbagai ras menyambut saya dan mengantarkan ke istana saya. Bidadari itu wuih…. cantik dan seksi-nya luar biasa, belum pernah saya lihat di dunia yang seperti itu.
W: Terus..?
PS: Ehm… sebenarnya saya agak jengah menceritakannya. Para bidadari itu tercipta untuk saya, mereka melakukan apa saja untuk saya…. jadi selama dua minggu pertama, waktu saya habis untuk para bidadari itu. Itu pesta syahwat terdahsyat yang pernah ada! Berbagai gaya saya coba, dengan semuanya… mungkin puluhan atau ratusan. Saya seperti para Sultan dengan haremnya, bedanya saya tak lagi butuh makan, tak lagi bisa lelah. Nonstop. Hanya kebosanan yang menghentikan saya.
Berikutnya saya jelajahi istana saya, wilayah saya. Mengagumi dinding emas kamar mandi saya, melemparkan permata ke danau untuk mendapatkan riak yang bagus. Bermain ski yang tak pernah kulakukan semasa hidup, menyelam di karang-karang indah, terbang ala Superman di puncak-puncak gunung… oh ya anda bisa jadi apa saja di surga tanpa sakit, tanpa mati.
W: Sungguh kehidupan yang luar biasa.
PS: Ya… luar biasa. Anda raja, anda dewa, bisa berbuat apa saja, tanpa kewajiban apapun, tanpa kekhawatiran apapun. Tidak lapar, tidak haus, tidak sakit, tidak mati walau anda menjatuhkan diri dari puncak gunung atau menusuk jantung anda dengan pedang.
W: Luar biasa…. sungguh sesuatu yang patut diperjuangkan….
PS: Mmm… sebenarnya tidak…
W: Apa?…. apa maksud anda?
PS: Setelah sebulan perayaan nafsu, petualangan gila-gilaan, pesta kuliner spektakuler, ada kenyataan pahit yang menjadi jelas.
Di kapling saya di surga, saya adalah dewa. Maha kuasa, tak butuh apa-apa, tapi saya sendiri. Ratusan orang mengelilingi saya, patuh pada apapun perintah saya, melayani apapun. Tapi mereka tak bisa marah, tak bisa punya pikiran sendiri, mengiyakan bahkan pada perkataan atau perintahku yang absurd. Mereka robot hidup.
Saya teringat istri saya dulu, betapa ketika ia sering marah pada ketidak-rapian saya, selera makan tidak sehat saya. Saya rindu istri saya yang setia menemani dalam saat-saat susah kehidupan saya, walau sesekali menggerutu. Saya rindu anak-anak saya yang suka membantah dan mendatangkan kerepotan. Saya rindu ibu dan bapak saya yang sumpah … sangat kolot dan selalu melarang ini-itu.
W: Bukankah anda bisa menemui mereka?
PS: Benar…. saya minta ke malaikat penjaga untuk mengantarkan saya menemui mereka. Tapi aturannya kami tetap tidak bisa hidup bersama dalam satu kapling surga. Hanya ada satu saja yang maha kuasa dalam tiap kapling.
W: Boleh saya sela… malaikat.. bisakah anda ceritakan tentang malaikat?
PS: Malaikat… mm… para birokrat bodoh. Saya pertama kali bertemu mereka sesaat setelah dikubur. Di gelap kubur mereka datang dengan kostum menggelikan dan menanyakan banyak hal, mulai dari namamu siapa? tuhanmu siapa? nabimu siapa? kitabmu apa? dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain. Saya tanya balik, bukankah anda bisa tahu pikiran saya tanpa harus menanyakannya? Benar.. tapi harus menanyakannya dan menuliskannya di formulir saya karena memang aturannya harus begitu. Geblek… si malaikat ini, seperti petugas-petugas di instansi pemerintah saja. Saya harus melewati banyak malaikat bodoh ini sebelum sampai di surga.
W: Ada tips untuk melewatinya?
PS: Tak ada, lalui saja takdirmu… he.. he..
Oh ya, mungkin untuk yg masih hidup, cobalah goyang-goyang pundakmu kalau mau berbuat dosa. Malaikat pencatat dosa yang duduk di pundakmu pasti kesulitan mencatatnya… he.. he…
W: Balik ke cerita semula… Apakah anda bisa menemui istri, anak atau orang yang ingin anda temui?
PS: Saya diantar ke istana istri saya, sebuah kastil bergaya Cinderela berwarna pink. Sebelum bertemu, saya minta ijin malaikat untuk mengintip dulu dari jauh, dan itu diijinkan. Astaga, saya tak mengenali lagi istri saya. Di sana ia seorang gadis yang sangat cantik. Saya baru sadar, kalau saya menjadi muda lagi, tentu tiap orang akan kembali menjadi sosok terbagus dalam periode hidupnya. Tak ada lagi istri tua saya dengan kerudung sederhananya, yang ada seorang artis dengan busana putri India (dulu saya malu dengan selera norak istri saya). Tak ada lagi tatapan teduh-keibuan, berganti dengan pancaran semangat percaya diri remaja. Di sekelilingnya, puluhan pemuda gagah melayaninya. Pasti itu pasukan gigolonya! saya geram memikirkannya. Sudahlah! pasti dia juga telah menjadi dewa eh dewi di kapling surganya. Saya tidak jadi menemuinya. Mungkin ia juga tidak mengenaliku lagi, aku tidak pincang lagi, mulut tongosku berubah menjadi sempurna.
W: Bagaimana dengan yang lain, yang ingin anda temui?
PS: Saya coba bertemu anak bungsu saya. Kami menjadi seperti sebaya dan saling tidak mengenali satu sama lainnya. Setelah saya jelaskan diri saya, ia sungkem. Tapi saya tak tahu apa yang harus saya bicarakan. Dia sungkem sekali lagi saat saya pamit. Saya berhenti menemui yang lain. Saya juga sungkem kepada pemuda yang dulu bapak saya, seorang gadis cantik yang dulu ibu saya. Saya tidak ingin bertemu lainnya, setidaknya saya senang bapak dan ibu saya ada di surga.
W: Setelah itu keseharian anda bagaimana?
PS: Saya juga tidak butuh makan, minum, tidur, berak atau kencing… saya tidak butuh apa-apa untuk tetap hidup. Saya diberi fasilitas untuk memuaskan nafsu tanpa batas. Saya kehilangan perasaan tentang siklus harian yang biasanya ditandai oleh tidur malam atau sarapan pagi seperti saat hidup dulu.
W: Apa yang anda rindu dari kehidupan anda terdahulu?
PS: Semuanya….
Semua makanan lezat ada di surga… tapi tak ada yang menandingi nikmatnya nasi dan ikan asin yang saya santap bersama istri pada saat kami selesai bekerja keras menata rumah pertama kami.
Semua bidadari cantik dan seksi, mereka menurut pada apapun keinginanmu… tapi semuanya tak bisa membangkitkan rasa harap-cemas seperti saat pertama kali saya merancang alasan untuk bisa menemui pacar.
Semua harta yang bisa anda bayangkan ada di sini… tapi semua itu tak bisa membangkitkan perasaan bangga yang meluap seperti ketika dengan uang gaji pertama, saya membelikan ibuku baju yang bagus.
hiks..
Tak ada kekurangan di sini, maka tak ada lagi yang perlu diraih.
Tak ada rasa puas lagi karena berhasil mengatasi susah-payah untuk meraih sesuatu, semuanya mudah.
Tak ada rasa bangga lagi karena berhasil mengungguli yang lain, tak ada yang lain di sini.
Tak ada lagi harapan di sini karena tak ada yang perlu diharapkan.
W: Saya baru tahu… saya ikut prihatin…
PS: Pernahkah anda mencuri-curi pandang mengagumi seorang gadis yang sangat menarik, seksi. Memandang langsung tanpa berkedip pasti tak sopan. Rasa penasaran dan hasrat tak sopan itu sungguh menggoda. Anda akan rindu hal itu di sorga, perang antara hasrat dan rasa bersalah. Di sorga bidadari anda akan langsung membuka semua bajunya, begitu anda minta. Tak ada rasa bersalah, karena anda tidak lagi akan diadili. dan itu menjadikannya hambar – tanpa rasa.
W: Apa yang anda lakukan sehari-hari?
PS: Tak ada… saya tak butuh makan. Saya tak butuh tidur. Saya tak butuh uang. Saya tak butuh belajar atau mengetahui sesuatu yang baru karena bila butuh apapun pasti terwujud.
W: Ada hal lain yang bisa disampaikan?
PS: Ini hal kecil saja. Saya rindu hiburan ala dunia. Saya muak dengan acara TV di surga, di sini ada banyak serial yang merupakan remake serial TV dunia.
Pernah saya coba melihat serial Baywatch yang ada dalam katalog…. buseet…. sampah… memangnya ada yang tertarik melihat para gadis penjaga pantai berlarian di pantai dengan menggunakan jilbab lengkap?
Akhirnya saya suruh para bidadari saya menggelar konser musik. Suara mereka bagus-sempurna, tapi ampuuunnn… mereka cuma tahu lagu qosidah dalam hapalan mereka.
Saya rindu Rihanna dengan kostum seksinya, Madonna, Lady Ga-ga, Linkin Park, Metallica, Samsons, Peterpan, Luna Maya…
W: ???
PS: Andai saya bisa hidup lagi di dunia…
Saya bosan di surga… bahkan muak! Terkurung di keabadian tanpa teman, tanpa harapan apa-apa.
Siapa sih, si bodoh yang merancang surga ini?
ziiingggg…… tiba-tiba Penghuni Surga menghilang.
…..sepertinya ada juga sensor di akhirat….
Wawancara dengan Penghuni Neraka akan saya laporkan dalam tulisan yang lain.
hahaha ini situs manusia manusia yang sudah ditipu oleh pikiran setan yang picik dan mereka tidak sadar kalo logika mereka di berakin sama setan mahluk cerdas yang meyesatkan
Nurhadi: Terima kasih untuk memberikan komentar.
Bila anda tidak setuju dengan pikiran saya, saya senang kalau anda bisa menunjukkan di poin-poin mana, serta alternatif pandangan dari anda. Kita bisa bahas bersama. Berbeda pendapat itu wajar kok. 🙂
🙁 beginilah akibatnya kalo akal manusia mencoba untuk menyelami kebesaran ALLAH SWT.. Seluruh kepintaran dan kecerdasan manusia meskipun itu digabung, tidak akan pernah bisa menandingi kebesaran ALLAH SWT, ibarat setetes air di samudera.. Miris ane baca artikel ini, betapa syaitan dan tipu daya nya begitu dalam merasuki pikiran manusia, Naudzubillah.. Manusia merasa pintar, sampai2 lupa siapa yg memberi mereka otak untuk pintar, manusia merasa sombong, sampai2 lupa siapa yg memberi mereka nafas.. Manusia lupa ketika mereka sukses, siapa yg memberi ijin agar kaki mereka bisa melangkah untuk mencapai kesuksesan itu? Siapa yg memberikan ijin agar tangan mereka bisa menggapai kesuksesan itu? Siapa yg memberi ijin agar tubuh mereka tetap sehat untuk mewujudkan kesuksesan itu? Lancang sekali manusia memperdebatkan keagungan ALLAH SWT.. Semoga ALLAH SWT memberikan taufik dan hidayahnya agar manusia yg begitu dicintai oleh RASULULLAH SAW ini untuk segera bertaubat dan kembali ke jalan yg diridhai oleh-NYA, amiinn..
nazar: terima kasih untuk menyumbangkan komentarnya.
Allah maha besar, saya setuju itu. Karena kebesaranyalah, setiap usaha menggambarkannya menjadi tidak layak. Ia tidak terwakili. Begitu pula konsep konsep surga-neraka.
Tulisan saya berdasarkan konsep-konsep yang selama ini kita terima tentang surga-neraka, ia bukan gambaran sesungguhnya, karena yang sesungguhnya tidak terwakilkan. Gambaran surga-neraka hanya cocok untuk masa lalu, masyarakat sekarang yang lebih maju tidak lagi tertarik dengan gambaran seperti itu.
Btw Allah mengatakan kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau, so… have a fun . Jangan ditanggapi terlalu serius, bludreg nanti …
pepesan kosong..obrolan orang yg g bakal dapat nikmatnya surga..
al-faris: Wah sudah dapat bocoran yg masuk surga ya? bagi dong…
Btw terima kasih mau komentari tulisan ini.
Sesungguhnya surga dan neraka adalah bagi orang2 yang makomnya masih dalam tahap syari’at. Bagi orang2 yang sudah berada pada makom ma’rifat, pertemuan dengan ALLAH adalah kenikmatan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata2, tidak ada suara, tidak ada perkataan, tidak ada yang didengar, semua hening dan diam.
Muhammad Taufik: Terima kasih komentarnya.
Saya sependapat dengan anda.
Hakekat Allah itu misterius, tidak dalam kawasan logika, ia ada dalam pengalaman. Makanya jangan marah kalau ada yang bilang Tuhan tidak ada, lha wong kategori ada dan tidak ada itu kategori logika kok.
Begitu juga surga-neraka, keliru kalau menganggap gambaran yg diajarkan selama ini adalah faktual, itu hanya alat bantu yang disesuaikan dengan tingkat pemikiran penerimanya.
SESUATU banget ini ysng bikin artikel yaawloh
meithy: Sesuatu itu apa ya..?
Siang-malam ; Gelap-terang itu kenyataan yang ada di dunia ini (Bumi), ini semua karena pengaruh matahari dan cahayanya, kalau kita sudah tidak terpengaruh matahari semua itu tidak ada, sama halnya dengan Sorga – neraka di alam setelah meninggal.
Nikmat-sakit ; Panas-dingin itu juga kenyataan di dunia ini karena dirasakan oleh Indera kita, logika ini juga dibawa sampai ke Sorga-neraka. Masalahnya apakah disana indera kita masih berfungsi, kalau iya apa bedanya dengan manusia yang masih hidup?
Tetapi kalau Sorga-neraka tidak digambarkan dengan logika Indera yang ada akan susah bagi kita (yang kurang berpikir) bisa mengerti dan menggambarkan kenyataan di Sorga-neraka, trus bagaimana orang bisa ingin masuk sorga dan takut masuk neraka
Sebenarnya ada kondisi lebih dari sekedar yang dirasakan oleh indera kita.
Penonton: Saya setuju bahwa semua gambaran kosmologi agama seperti Tuhan, surga, neraka, malaikat; semuanya hanyalah alat bantu yang disesuaikan dengan kemampuan manusia. Hakekat sebenarnya tak tergambarkan.
Islam mengklasifikasikan mereka sebagai yang Ghaib –> tak diketahui.
Terima kasih komentarnya.
wanita-wanita cukup dapet neraka aje ye..
"Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita."(HR. Bukhari dan Muslim)
Imran bin Husain ra dari Rasulullah saw:
"Sesungguhnya penghuni surga yang sedikit adalah wanita." (HR Muslim)
Usamah bin Zaid ra mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Aku berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin; dan orang-orang kaya banyak yang terhalang untuk memasukinya. Sedangkan terhadap para calon penghuni neraka, diperintahkan oleh Alloh agar mereka dijerumuskan dalam neraka dan ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah wanita." (HR Muslim)
topsykreetffi: Hadis yang yang anda kutip sangat menggambarkan stereotype masyarakat patriarki di masa nabi. Hal yg sama dapat anda lihat di kitab suci yg menggambarkan surga seperti pusat pemuas nafsu untuk laki-laki.
Rasanya kita tidak perlu terpaku pada gambaran semacam itu lagi.
@mas judhianto….
"rasanya kita tidak perlu terpaku pada gambaran semacam itu lagi,,,"
Kenapa anda mengatakan hal seperti itu…?
Sejarah Islam : Karena konsep-2 agama diturunkan sesuai dengan konteks budaya penerima ajarannya.
Jika surga dalam Qur'an digambarkan penuh dengan sungai mengalir dan kebun2, karena bagi masyarakat padang pasir itu adalah kondisi idaman mereka, bukan berarti akan persis seperti itu.
Sama juga dgn gambaran Allah di perjanjian lama yang berpihak membabi buta pada bangsa Israel dan membenarkan pembersihan etnis atas bangsa Amori, Kanaan, Het, Feris, Hewi dan Yebus demi mendapatkan tanah yang dijanjikan. Konsep Tuhan egois seperti itu sesuai dgn bangsa Israel yg saat itu lari dari Mesir dan terlunta-lunta di gurun.
he he he sesuatu yg juga pernah saya tanyakan salah satu imam mesjid dekat rumahku… mengenai kebosanan yg akan kita dapatkan di surga karena semuanya tersedia…good artikel mas…
@m.irfan: terima kasih
Waaah … berarti pemuda pembom bunuh diri bakalan nyesel dua kali. Pertama … hidup di dunianya dulu terlalu singkat… kedua nyesel karena menghadapi protes dari 40 saudaranya yang nunut ke surga sebagai hadiah meledakkan diri … ada-ada aja
@Sulaeman Suparman: ha.. ha.. jangan gitu, anda mematahkan semangat para calon bomber yang lain …
huahahahahahaha…….
jujur..,, saya melihat ini adalah Sebuah permainan Logika MURAHAN!!!!!
Allah Maha besar, Allah Maha Pintar, Allah Maha Hebat, Allah Dzat yang sempurna….
terkait semua sifat Tuhan yang saya sebutkan ini,,
saya ajukan sebuah logika amat sangat sederhana :
jika Allah bisa membuat kehidupan dunia dengan segala dinamika yang luar biasa didalamnya sehingga membuat kehidupan di dunia menjadi begitu indah,,
apa anda pikir Allah akan membuat kehidupan SURGA seperti angan-angan dan bayangan konyol, menyedihkan, murahan, dan sampah seperti yang keluar dari otak konyol ANDA????!!!!!!!
padahal Allah menjanjikan kehidupan surga jauh LEBIH indah dari kehidupan di bumi. tenu dinamika yang terjadi tidak sebodoh dan sekonyol apa yang anda utarakan!!!!!!
@Khozin: kok naik pitam?
Apa sudah pernah ke akhirat? Atau kenal dengan yang pernah ke sana?
Terima kasih komennya.
hahaha….,,, lagi-lagi pertanyaan konyol:)
males ah aku jawabnya. gak ada gunanya. toh anda juga belum jawab pertanyaan saya kan… hehe…
terima kasih.
@Khozin: kalau anda mau membaca diskusi sebelum ini, anda bisa melihat jawabannya.
Terima kasih.
hahahaha… ia, saya sudah dapat jawabannya… hehehe…
mohon maaf sebelumnya,, karena saya sudah naik pitam dengan mengucapkan kata2 yang tidak seharusnya aku ucapkan…. khilaf ane… hehehe…
@Mokhamad Khozin: gak masalah. Saya mungkin tidak pandai menyampaikan sesuatu dengan menyenangkan semua orang.
saya beberapa wktu lalu ngomong-ngomong dengan saudara ipar saya (laki-laki) yang rajin sholat, ngaji, wiridan tak pernah berhenti. dia masih yakin bahwa di surga nanti ada bidadari yang siap melayaninya, dan menurutnya di surga gak pernah punya rasa bosan walau melakukan senggama berkali-kali dan itupun kondisinya tetap perawan terus. Menurut saya angan-angan di surga akan melakukan senggama dengan bidadari sepuas-puasnya itu sampai sekarang masih terpatri dan menjadi harapan di benak para kaum muslim. Saya kasihan dengan dia jadi korban agama dan hanya mendapatkan pepesan kosong apalagi sampe berani jadi bomber.
@Geloaku: setiap orang mempunyai pemahaman personal mengenai keyakinan agamanya.
Bila ia merasa damai dan tenang menjalani hidup ini, maka itu pertanda agamanya efektif, walau mungkin tidak lagi cocok untuk orang lain. Seaneh apapun tak akan menjadi masalah, asalkan ia tidak memaksakan pemahamannya pada orang lain.
Terima kasih.
namanya saja imajinasi, manusia siapa saja berhak untuk itu, asalkan tidak untuk berimajinasi mengumpamakan sang Pencipta. Gambaran surga denga jelas diterangkan bahwa ia adalah seuatu yang tidak pernah terlintas di dalam benak manusia.
@Yanileviathan Ahmad: terima kasih
yang semestinya dikhotbahkan oleh penceramah2 saat ini bukan lagi balasan surga dan neraka atas tindakan segala tindakan manusia, meskipun surga dan neraka itu setelah manusia dibangkitkan memang mungkin kelak akan ada.
konsep balasan surga dan neraka sdh lewat jamannya, tetapi menurut yang saya yakini dan rasakan adalah balasan pada hari kemudian. hari kemudian dalam pemahaman saya adalah hari setelah hari ini, bahkan dalam segala bentuk tindakan kita baru direncanakan saja kita sebenarnya sudah mendapat ganjarannya. sebagai contoh, manakala kita berniat buruk, umpama ingin mencuri atau ingin menyakiti orang lain, maka pada saat itu juga akan timbul perasaan tidak senang dan gusar pada diri kita. orang yang ingin mencuri pasti akan berpikir apakah nanti saya akan ketahuan? ketangkap? lalu digebukin massa? dan dimasukkan penjara? pikitan tidak tenang itu adalah sdh merupakan balasan dari niat jahat kita, nah pada saat umpama kita tetap melaksanakannya (mencuri) lalu ketahuan dan ketangkap, kita dpt lagi balasan kedua, atau kita tidak ketahuan dan sukses dalam pencurian tsb, mau tidak mau seumur hidup kita pasti akan selalu terbayang akan kelakuan jelek itu untung2 kalau tidak ketahuan belakangan bila ada yg usut.
sebaliknya balasan atas perbuatan baik kitapun akan dapat ganjarannya. mulai dari niat baik kita, perasaan sudah senang dan damai, pada saat benar2 melakukannya, perasaan akan semakin gembira, dan setelahnya, mungkin orang lain akan membalasnya bahkan sampai pada anak cucu kita akan dikenang sebagai keturunan orang baik. jauh sebelum janji balasan surga dan nerakanya Allah SWT.
itulah sekedar konsep pembalasan hari kemudian yang saya pahami dan menjadi kontrol pada segala yang akan saya perbuat dalam kehidupan sehari2.
@An Di FX: mengharap sorga akhirat memang sering melupakan orang bahwa kita juga harus membangun sorga kita sendiri di dunia untuk membahagiakan diri kita dan orang disekeliling kita.
Terima kasih komentarnya.
Berarti balasan surga dan neraka nya di dunia ini juga ya…?
Tulisan ini mengingatkan saya tentang kisah Rabiah Adawiyah. Sufi masyhur itu menyusuri jalan-jalan kota Baghdad yang hiruk-pikuk. Ia menjinjing seember air dan sebuah obor. Ketika ditanya hendak kemana, ia menjawab enteng: “Aku hendak membakar surga dengan obor dan memadamkan neraka dengan air!”
Semoga bisa menjadi bahan perenungan kita. Salam mas Judhi…
@Mas Gurit: terima kasih
Saya akhirnya paham kalo mas Judi nggak minat masuk surga.
semoga terkabul keengganannya masuk surga..
@Aziz: terima kasih.
kalo menurut saya potret kehidupan di surga itu tidak bisa di-imajinasikan sebagaimana saya tidak bisa meng-imajinasikan potret sesosok ruh yang bersemayam dalam jasad manusia yang diberinama judhianto.
Insya Alloh anda akan mendapatkan potret surga secara utuh ketika anda bisa memotret ruh anda.
@Bayu Ardhiyanto: setuju! bukankah dalam sebuah hadis qudsi dikatakan surga adalah sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.
Jadi semua gambaran surga neraka dalam kitab suci hanyalah alat bantu untuk orang-orang yang butuh sesuatu yang kongkrit sebagai tujuannya.
Anda patut mengetahui bahwa sesungguhnya tulisan anda ini sama persis dengan yang ada di kepala saya tentang ‘tujuan hidup manusia’ LOL
Tujuan hidup manusia —> akhirat –> surga
terus kalo kita udah hidup kekal di surga?? apa gak ada tujuan lagi? cuma senang-senang aja? apa gak bosen?
Terus apa bagusnya kita jadi makhluk yang abadi? Abadi = tanpa akhir… serem juga mikirinnya..
Tapi siapa yang tau sih ya~
Maklum belum pernah masuk surga ckckck…
@Lol: kan gak semua orang merasa mampu, pede atau perlu merancang tujuan hidupnya sendiri.
Bagi mereka ambil saja yang disediakan agama, gak usah susah-susah repot.
Ha ha ha,
Uraian yang sungguh Kurang Ajar …
Menampar tanpa belas kasihan pada Lettelijk,
Seebihnya saya hanya bisa terbahak menikmati kekurangajaran Anda ini,
Ha ha ha 🙂
@ThomasPras: senang bisa menghibur, soalnya ada juga yang naik pitam…
surga atau nerak merupakan hasil akhir dari kehidupan kita, tapi tentunya bukan itu yang menjadi tujuan. Karena saya adalah pribadi yang lebih melihat proses ketimbang hasil akhir…saya paling anti dengan khotbah yang mengiming-imingi surga atau menakut-nakuti dengan neraka.
jadi menurut mas jud ….surga itu seperti apa, tolong jelaskan ??
@apa ajah deh: surga dan neraka adalah lambang kesenangan dan kesengsaraan. Digambarkan menurut imajinasi penerima gambaran tersebut.
Pada masyarakat Arab dulu, surga ya alam tropis penuh buah, sungai penuh susu dan minuman keras, beserta puluhan bidadari pemuas nafsu.
Nggak cocok? Ya tinggal ganti saja sesuai selera 🙂
Trus sebenarnya gimana? Ndak ada.
Kalau kebenaran berarti bukti yang bisa diuji dan diverifikasi, maka semua realitas ghaib agama (Tuhan, surga dan neraka) tidak bisa dibuktikan. Kita menggunakannya karena itu berguna dan sesuai bagi kita, bukan karena terbukti benar.
Akankah kita mengalaminya kelak? Entahlah…
surga & neraka hanyalah analogy dari perbuatan baik & jahat, sampe skrg sy ga habis pikir kl ada org yang bisa menggambarkan suasana di surga & neraka. lebih aneh lagi kalo seorang ustadz yg super alim bisa menggambarkan neraka. apakah dia pernah mati & masuk neraka? kalo iya, kenapa seorang ustadz super alim bs salah masuk kamar ke neraka?
@Penghuni Dunia: banyak orang membutuhkan iming-iming yang kongkret sebagai penggerak mereka, sementara yang lain mungkin sudah tidak.
Bagi yang butuh iming-iming kongkret inilah rincian surga-neraka dibuat, para ustad lalu mengekspos lebih jauh dengan imajinasi mereka.
Dengan iming-iming atau tanpa iming-iming, hanyalah pilihan menjalani hidup. Gak masalah asal semuanya menghargai pilihan orang lain.
Assalamualaikum.
Mas Yudhi mohon maaf, minalaidin, walaupun judul ini sudah 2 tahun, aku gatel pengen nimbrung.
Wawancara imajiner dengan penghuni akhirat, khususnya mereka yang sudah menempati sorgaloka beberapa waktu lamanya, yang ternyata ujung-ujung nya mereka merasa bosan dengan kehidupan tanpa tantangan.
Iming-iming hidup di sorgaloka telah dikemukakan oleh semua agama yang ada di dunia, karena memang kita hidup di dunia ini yang menarik yang diberi tantangan, dari sejak awal sampai masa kini, cerita ini terulang kembali setiap jaman, seperti contoh di bawah ini, yang diulang dan diulang lagi (kira-kira sudah 1403 tahun yll terhitung sejak diangkatnya jadi nabi) salah satunya oleh Haidar Bagir bahwa iming-iming hidup di sorgaloka itu begitu nikmatnya. Segala janji muluk itu selalu dikemukakan disegala bidang, yang ujung-ujung selalu minta duit kalau mau masuk sorgaloka.
‘Ketika kejahatan berkuasa, membuatmu bingung, seperti potongan malam yang pekat, berpegang teguhlah pada al qur’an karena ia adalah syafaat, yang pasti dikabulkan; dan pembela yang bisa dipercaya. Siapapun yang akrab dengannya, ia akan membimbingnya ke surga. Siapa pun yang mencampakkannya, ia akan menyeretnya ke neraka. Aku kutip dari minggu TEMPO 28 Juli 2013/C1 Haidar Bagir, yang mengulang kata-katanya khotbah nabi’.
Apakah kutipan yang dikemukakan itu sahih adanya, tentunya sebagian orang meyakini, sedang sebagian lagi mikir-mikir dulu karena mereka mengingat kutipan dari Sayyidina Ali ibn Talib seperti, al-Quran khatt bain al-daffatain, la yanthiq, wa innama yanthiqu bihi al-rijal – Quran adalah tulisan di antara dua lembaran, tak kuasa untuk berbicara; hanya manusialah yang membuatnya berbicara. Kalau informasi sebelumnya ‘mengenai itu’ selengkap apa yang dapat diketahui oleh masyarakat seperti saat ini karena bisa diunduh bebas dari kepustakaan google, dan mau membaca secara imbang, maka dari manusia bijaklah kita mengharapkan informasi berupa teks kebenaran berupa hasil pemahaman, penafsiran, dan kegiatan penjelasan yang benar. Apalagi kalau diingat bahwa kalau kita dapat membaca secara imbang masalahnya adalah ada kalangan yang meyakini bahwa gaya puitik Alquran ini berakar dari syair-syair yang muncul pada masa pra Islam (masa jahiliyah), dengan demikian sesungguhnya agama yang terbaik itu bukan Hindu, Budha, Yahudi, Kristen, Islam ataupun yang lainnya, tapi semuanya. Pada dasarnya semua agama itu bermuara pada satu kebenaran. Dan sebagai hadiah yang mengikuti satu kebenaran itu tercapailah iming berupa sorgaloka ini. Terlebih kalau kita mengingat keyakinan bahwa sorgaloka pernah dikunjungi oleh nabi yang dikenal dengan lagenda Isra’-Mikraj terjadi sekitar tahun 620-621 Masehi. Yang menarik adalah kisah perjalanan Muhammad dalam sorgaloka yang bertemu para nabi sebelumnya yang sangat membutuhkan keimanan kuat untuk mempercayainya tersebut terjadi pada tahun di mana Muhammad baru 10 tahun memproklamasikan dan berdakwah tentang keIslaman, usia yang dirasa belum cukup matang dan kuat dalam setiap sejarah komunitas, negara, terlebih agama, sehingga nabi saat itu tidak menceritakan apakah beliau mendapat bocoran informasi bahwa para nabi yang mendiami sorgaloka itu mengalami kebosanan atawa tidak, ataukah hal demikian itu belum terpikirkan oleh nabi atau sehabatnya.
Di sisi lain, marilah kita sejenak mengingat sejarah yang terjadi di kehidupan kebudayaan nusantara, dalam perjalanan sejarah berikutnya melalui perang saudara antar pewaris Airlangga-Kerajaan, Jenggala kemudian takluk dan menjadi bagian Kerajaan Kediri. Rajanya adalah Jayabaya bergelar cri maharaja Dharmmecwara Madhusudanawatarananindita Surtsingha Parakrama Digjoyotunggadewa. Disaat ini agama yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia saat itu baru mulai berkembang. Seperti apa yang diinformasikan oleh mereka yang memahami, bahwa Sabdo Palon Noyo Genggong sebagai penasehat spiritual Prabu Brawijaya V (memerintah tahun 1453 – 1478 ), ia adalah seorang ponokawan Prabu Brawijaya, penasehat spiritual dan pandhita sakti kerajaan Majapahit. Dari penelusuran Sabdo Palon itu sejatinya adalah Dang Hyang Nirartha/ Mpu Dwijendra. Namanya disebutkan dalam Serat Darmanganhul, suatu tembang macapat Kesusastraan Jawa Baru berbahasa Jawa ngoko. Disebutkan bahwa Sabdapalon tidak bisa menerima sewaktu Brawijaya digulingkan pada tahun 1478 oleh tentara Demak dengan bantuan dari Walisongo (umumnya dalam sejarah dinyatakan bahwa Brawijaya digulingkan oleh Girindrawardhana).
Mulainya agama ini ada tiga teori versi arab yang menjelaskan mengenai masuknya Islam ke Nusantara pada abad tujuh antara lain sebagai berikut :
a. Islam datang dari Arab (teori Mekah)
b. Islam datang dari Gujarat (teori Gujarat)
c. Islam datang dari Persia (teori Persia) .
Ada juga teori awal masuknya agama Islam yang mengatakan bahwa itu berkat perjuangan wong cino hehheee, inget putri campa tehhh agamanya islam.
Dengan jernih, didasari oleh ilmu yang dia pahami, dengan mudahnya mas Yudhi membuat ‘wawancara imajiner dengan penghuni akhirat’ sejak 1 mei 2011 dan diharapkan masukan komentar dari masyarakat Indonesia dan alhamdulilah terdapat 46 komentar, walaupun masih terasa ada yang memaki-maki. Padahal pemikiran ini pernah dikemukakan oleh wong jowo saat kerajaan Majapahit yang sedang mengalami kemunduran itu, dan agama islam mengalami perkembangan.
Mari kita buka lembaran sejarah, kacaritakeun bahwa Raden Patah adalah seorang anak raja jawa hasil pernikahan dengan putri cino, yang bersama-sama dengan para guru spiritualnya yakni para wali dapat mempengaruhi dan menaklukan raja Majapahit. Maka berdirilah kerajaan Demak Bintoro, yang berhasil mengambil alih pemerintahannya. Akan tetapi misi ini belumlah berhasil benar karena prabu Brawidjaya sang ayah belum dipaksa pindah agama untuk memeluk islam. Untuk itu diputuskan mengirim siapa lagi kalau bukan wong jowo itu yang dikenal sebagai Raden Sahid Sunan Kalijaga, menyusul sang raja yang sedang menyelamatkan diri yang dengan perasaan hati remuk, akibat tingkah kuwalatnya sang anak karena dipengaruhi oleh para wali, untuk menuju Blambangan, di ujung timur pulau jawa, dalam usaha meminta bantuan saudaranya seagama di kerajaan Bali, kalau perlu kenegeri Cina.
Dengan akal yang cerdik Sunan Kalijaga dapat mempengaruhi hati sang raja ayah raden Patah. Usahanya berhasil, terbukti dengan seijin Sang Prabu rambut kepalanya berhasil dicukur oleh Sunan Kalijaga, kemudian berkata kepada ajudannya yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong, “Kamu berdua kuberi tahu mulai hari ini aku meninggalkan agama Buddha dan memeluk agama Islam. Aku sudah menyebut nama Allah yang sejati. Kalau kalian mau, kalian berdua kuajak pindah agama Rasul dan meninggalkan agama Buddha.
Siapakah dia itu demikian hebat berdiplomasinya, dengan pikiran dan pemahamannya yang luar biasa, dan selanjutnya dia ‘menciptakan’ sosok legendari yaitu Syekh Siti Jenar, karena beliau ingin menyampaikan seperti apa yang disampaikan oleh mas yudhi, bahwa orang yang bakal masuk sorgaloka akan mengalami kebosanan demikian hebat. Beliau begitu menyadari kemungkinan ‘kebosanan’ ini, sehingga dikemukakanlah ide bahwa sebenarnya sorgaloka ataupun neraka ada di bumi ini, yaitu saat kita menjalankan kehidupan selama di dunia ini, itu artinya kita telah hidup dalam sorgaloka ataukah kehidupan yang sedang dialami demikian sengsara seperti di neraka, tergantung amalan yang kita usahakan selaras dengan ratio yang dipakai. Selanjutnya, dengan melalui ‘innalilahiwainnailahirojiun’ adalah suatu jalan kebenaran sejati, dimana manusia yang akan meninggal/mati itu telah menyadari akan mengalami penyatuan antara sang ruhnya yang kembali keharibaan Tuhan. Jadi yaa sudah kalau sudah menyatu dengan Tuhan ngapain lagi, titik lahhhh hehheeehhheeeee
Kisah ini merupakan kisah paling terkenal dalam masyarakat Jawa mengenai Syekh Siti Jenar alias Syekh Lemah Abang (1426-1517), penganut tasawuf yang menyebarkan ajaran wihdatul wujud (manunggaling kawula gusti), yaitu bersatunya hamba dengan Tuhan. Ajaran Syekh Siti Jenar kemudian dianggap meresahkan oleh Wali Songo, para mubaligh Islam pada masa Kerajaan Islam Demak, karena bisa membawa masyarakat kepada kesesatan. Syekh Siti Jenar kemudian dipanggil para wali dan petinggi kerajaan. Karena tetap mempertahankan keyakinannya, Syekh Siti Jenar akhirnya dihukum gantung di hadapan Sultan Fatah, hukumannya bukan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, itu sebabnya pemikirannya masih terus berkembang sampai saat ini.
Dengan perkembangan cara berpikir manusia ditambah dengan kemajuan luar biasa IPTEK saat ini, maka mas Yudhi maupun yang sepaham seperti aku ini hehhheeee alhamdulilah terhindar dari hukuman gantung wkwkwk.
Wassalam
H. Bebey
Manusiawi banget… Saya yakin tuhan lebih suka manusia seperti anda.
Saya lebih senang ‘duduk’ berdampingan dgn BOS saya nanti, selalu disayangNya dan selalu diperhatikanNya…daripada mikirin apakah nanti berada di surga atau neraka.
@Fahri: semoga terkabul (walau saya tak punya gambaran bagaimana cara sang Bos duduk, atau apakah sang Bos butuh duduk juga)
🙂
Astagfirullahhalazim…smoga اَللّهُ mengampuni anda…sbuah kesesatan dan merasa pintr melbhi اَللّهُ.
@Eva: terima kasih untuk doanya.
Sesat? Oh maksudnya yang tidak sesuai dengan anda?
Saya merasa? Oh jadi anda dukun yang tahu perasaan saya?
Sesat, diampuni, siapa yg sesat dan siapa yg butuh diampuni, mungkin kalau dah ada yang ke surga atau neraka saya baru percaya tapi kalau hanya dogma dan iming2 dari negri mimpi, tetap saya anggap surga neraka OmDong nya orang Arab
Biarpun ustad sejuta,kiai sepuluh juta aku takkan percaya dengan janji2 yang tidak logik (ajaran muhammad arab bego).
@Pak Sudarno: memang ada eranya agama bisa mendorong kemajuan dunia dalam bidang kemanusiaan dan teknologi, kita tidak boleh melupakan jasa agama yang ini. Namun peradaban sekarang sudah mampu menggantikan sebagian fungsi yang dulu dimiliki agama.
Jika agama ingin bertahan, mau tidak mau harus mau dinilai ulang melalui metode ilmiah serta nilai kemanusiaan. Bagian agama yang sudah tidak cocok dengan kekinian bisa dibuang.
Dikit gw bercerita ya. Duuuh gw jd pengen ketawa nieh. Waktu itu kan tengah malem. Ane sendirian di dlm rumah. Ada ruangan yg gelap krn memank lampunya ga dinyalain. Terus tiba2 disitu (di ruangan gelap tersebut) ada sejenis benda kecil yg terapunx melayank di udara. Benda tsb sedikit bergerak dan anehnya teranx. Aduuuh, kata ane tuh, jangan2 ada setan nieh yg diem di dalam rumah ane. Benda apaan tuh kecil, teranx, terapunx, n melayanx. Waaah jangan2 ada setan nieh. Ahk maw nelpon nyokap ahk buat ngabarin kluw ane saat ini lg ngelihat setan. Gitu pikir ane.
Tp ane penasaran. Benda apaan tuh? Koq sebelumnya ane blom pernah lihat ya? Jangan2 asli setan nieh. Akh ane coba ngedeketin ahk. Gitu pikir ane. Pas dideketin, ternyata itu cuman laba-laba kecil yg lg bersarang di tempat gelap tsb, kelihatannya terapunx n melayanx krn memanx dia lg tinggal di saranxnya. Kelihatannya teranx, padahal sebenernya itu cuman cahaya lampu dr ruangan lain yg memanx lampunya lg dinyalain, kemudian menyorot ke badan laba2 termasuk saranxnya. Wkwkwkwkwk!!! Wkt itu jg ane ampe ketakutan ngelihat ada sejenis seranxga. Ane pikir itu lebah gede yg siap menyengat ane. Eh ga tawnya itu cuman kumbanx air (yg warnanya ijo) lg terbanx. Ane sadar, didekat ane ada kumbanx air tuh krn memanx tadinya ada ujan deras yg mengguyur di tempat ane. Ya jadilah ada kumbanx air sebab udah 2 kali jg, kluw ada ujan deras suka ada kumbanx air.
Ane sama sekali ga menyanxkal eksistensi makhluk ghaib krn ane seoranx muslim sejati. Tp ini cuman sekedar nasihat aja, bhw kita ga usah serba ketakutan dan serba dihubunx2kan ke masalah mahkluk ghaib kluw memanx kita belom mencek dgn sebenar2nya apa yg membuat kita heran n bingunx tsb. Nyanyi duluw atuh yuk:
“Lihat segalanya lebih dekat
dan ku bisa menilai lebih bijaksana
mengapa bintang bersinar
mengapa air mengalir
mengapa dunya berputar
lihat segalanya lebih dekat
dan kau akan mengerti” (sherina – lihatlah lebih dekat).
Ane mah senenx banget bernyanyi. Makanya kluw ada peristiwa apapun yg memanx bisa dihubunxkan dgn lagu yg ane taw, pazti ane nyanyi sesuai apa yg ane lihat, dengar, dan rasakan. Wkwkwkwkwkwkwk 😀 :v ane jd pengen gak gak gak.
Duluw jg kan kluw ada org mati mendadak, org2 lanxsunx menduga bhw dy itu disantet sama dukun santet. Padahal belum tentu seperti itu. Bisa aja dia mati krn serangan penyakit jantunx. Wkwkwkwkwk 😀 :v ..
Ane bukannya menyanxkal keberadaan makhluk ghaib (jin, syaitan, iblis, malaikat, ruh, dlsb) krn memanx ane jg pernah diganxgu jin sampe ane ketakutan dan ada peruqyah di rumah ane, tp ane hanya bilanx, jgn terlalu ketakutan n berfikir yg aneh2, sebelom kalian mencek trlebih dahulu dgn sebenar-benarnya.
@judhianto,
pengen nanya gan. apa pendapat agan judhi tentang:
1] tentang hollow earth
2] tentang blackhole
3] tentang whitehole
4] tentang wormhole
5] tentang alam semesta paralel.
bagi-bagi ilmunya dong gan. semoga aza menambah wawasannya kepada ane!
bukankah adanya hollow earth itu membuktikan bahwasanya bumi ini memiliki tujuh lapis sesuai keterangan al-qur’an dan hadits shahih???
nb:
apa pendapat agan judhi tentang:
kekejaman raja fir’aun?
terbelahnya laut merah oleh mukjizat nabi musa as?
fir’aun yg manakah yg hidup sezaman dgn nabi musa as?
bagi2 ilmunya ya gan biar ane jd bertambah wawasan dr ilmu agan!
thanks sebelomnya atas jawabannya yach.
@Judhianto, Kalo boleh taw, agan ini sebenernya bisa ngomong bahasa arab ato enggak yach gan?! Soalnya kan agan mengkritik dalil islam, qur’an, dan hadits, padahal itu kan berbahasa arab. Memang kalo ane boleh taw, agan ini fasih berbahasa arab enggak?
@Gw: bahasa arab? Gak saya gak ahli. Saya cuma pernah belajar bahasa itu saat di madrasah dulu, sebatas itu.
@Gw: wah kalau topik2 itu sudah banyak di internet. Secara umum,
Suwe suwe gak mentolo aku cak.Mosok ape di obong iku kitab.Engko ndang metu jine teko njero kitab hahaha.iki agama opo???????
i should really say, this post has made my day, highly appreciate how you read all comments and reply it with brain. 🙂
@Anidra: tengkyu bro..
Epic! Konsepsi tentang surga dan neraka. Wawancara yang brilliant, bikin ngakak. Tulisan yang sudah lama, tapi gak basi. Jadi ingat lagunya Alm. Chrisye dan Ahmad Dhani. “Bagaimana jika Surga dan neraka itu tak pernah ada, masihkah kita mau sujud kepada Nya”
Thanks Mas atas tulisannya.
@Waning: terima kasih kembali..
BACALAH “ASYHADU ALA ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARROSULULLOH”
@Andrtux: efek habis baca apa?
“…di bumi itu kamu dilahirkan, wafat dan dibangkitkan….” (Quran surat sekian ayat sekian)
dan msh bnyk yg berangan-angan “masuk” surga yg ntah dmana?
he..he..he
Wawancara imajiner…..
Jadi kayak majalah POSMO.
Tanya sendiri dijawab sendiri. Orang lain ya jangan protes.
NONTONPOSMO.NET
Khan tulisan ini tidak mengingkari apa yg disampaikan para Da’i
bedanya di kemasan, dgn bahasa yg lebih lugas
lucunya…koq banyak yg pada sewot??