Begitu mendengar kata tenaga dalam, mau tidak mau pikiran saya akan tertuju kepada para pendekar di cerita Khoo Ping Ho, yang dengan menyalurkan tenaga dalamnya bisa membuat sepucuk ranting pohon menjadi sekuat baja dan bisa menghancurkan sebongkah batu.
Atau pukulan Sasra Bhirawa dari Mahesa Jenar dalam cerita Nagasasra Sabuk Inten, yang mampu menghancurkan lawan menjadi onggokan daging dan tulang remuk.
Atau badan kebal yang dengan mudah mematahkan semua pedang yang disabetkan kepadanya.
Apakah Sedahsyat Itu?
Saya pernah menyaksikan sendiri, betapa seseorang bisa menjadi kebal senjata dan bahkan membuat bengkok keris yang ditusukkan kedadanya. Ini saya lihat di atraksi tarian barong di Bali.
Saya juga pernah menyaksikan betapa dengan tangan kosong seseorang bisa memukul patah per mobil, tumpukan balok es dan batang besi. Ini saya lihat di demonstrasi silat Merpati Putih.
Tenaga Dalam di Sejarah
Bila senyata itu, pasti ada catatan sejarah tentang kehebatan tenaga dalam itu dalam pertempuran yang nyata yang dialami para tokoh sejarah.
Ups… ternyata tidak.
Anda tidak akan mendengar tentang penakluk besar dunia seperti Jenghis Khan melaju menggunakan ilmu kebalnya menembus hujan anak panah musuh. Atau yang dekat, Gajah Mada menghancurkan sekelompok musuhnya dengan pukulan jarak jauh.
Semua tokoh-tokoh besar itu menaklukkan musuh-musuhnya dengan cara yang bisa dimengerti oleh ahli strategi modern.
Jenghis Khan terkenal dengan gerak cepat pasukan berkudanya yang tak tertandingi. Daya jelajah dan kecepatan pasukannya sungguh luar biasa. Dengan mata-mata andalannya dan kecepatan pasukannya, ia selalu bisa menghancurkan musuh sebelum mereka mempersiapkan pertahanan yang kuat.
Raden Wijaya dengan muslihat yang jitu memukul mundur bala tentara Mongol setelah memanfaatkannya menaklukkan kerajaan Kediri. Raden Wijaya kemudian mendirikan kerajaan Majapahit yang hebat. Tidak ada tokoh sakti mandraguna yang menghancurkan tentara lawan di sana.
Tenaga Dalam Dalam Pertempuran
Lah… kenapa tenaga dalam tidak digunakan? bila pukulannya bisa membelah batu, tentu kepala musuh bisa remuk dipukulnya…
Tenaga dalam memang hebat. Akan tetapi dia hanya dapat digunakan dalam kondisi tertentu, serta dengan mudah dapat dikalahkan oleh teknologi yang sederhana.
Anda lihat pendekar yang memiliki pukulan sekeras baja. Ia bisa menghancurkan setumpuk balok es dengan pukulan tangan kosongnya. Akan tetapi berapa banyak kepala musuh yang bisa ia hancurkan dalam pertempuran, bila untuk tiap kepala, ia butuh berkonsentrasi menyalurkan tenaga. Dalam pertempuran sesungguhnya kesempatan berkonsentrasi tanpa terganggu dengan hiruk pikuk pertempuran adalah sangat kecil. Seseorang dengan martil yang besar tanpa membutuhkan pemusatan konsentrasi yang tinggi bisa menghancurkan banyak kepala musuh dalam hiruk pikuk pertempuran.
Anda lihat pendekar debus yang kebal terhadap tusukan pedang. Untuk kebal ia butuh berkonsentrasi mengerahkan tenaga dalamnya, saat berkonsentrasi ia mungkin tidak bisa fokus menghajar lawannya. Seseorang dengan baju besi lebih efektif menahan sabetan pedang dalam pertempuran sambil tetap maju menghajar musuh-musuhnya.
Tenaga Dalam Itu Mahal
Untuk melatih pukulan sekeras baja, pendekar butuh waktu bertahun-tahun, sementara tanpa latihan lama, seseorang yang dibekali martil besi dengan mudah mengalahkan hasil sang pendekar.
Untuk melatih kekebalan, pendekar butuh latihan bertahun-tahun dan dengan syarat macam-macam, sementara itu tanpa latihan, seseorang dengan baju besi bisa bertahan atas tusukan pedang dalam medan tempur tanpa latihan yang rumit.
Jadi, bila anda seorang panglima perang, untuk apa membayar lebih untuk pelatihan pendekar yang mahal. Lebih baik anda gunakan uang anda untuk membeli senjata dan perisai yang lebih baik bagi pasukan anda. Pendekar mungkin anda perlukan untuk demonstrasi kekuatan guna menggetarkan musuh, seperti yang ditunjukkan Kopassus di atas, tetapi dalam pertempuran sebenarnya, pendekar tidak diperlukan.
Jadi, untuk apa ikut belajar tenaga dalam di era modern?
Pertanyaan mudah. Tentu bukan untuk persiapan perang, mungkin sekedar hobi, cari kegiatan, cari jodoh, atau lainnya. 😀
Tenaga dalam vs MMA. Kena Kunci atau Bonyok yg tenaga dalam. Bpk sy jg punya tenaga dalam, pas sy sama dia nonton tinju Manny Pacquiao vs Miguel Cotto. Sy tantang bpk agar bisa melakukan pukulan sekeras Pacquiao, bpk bilang “bisa klw lawan sy adlh murid saya”. Lha terus gmn klw lawannya preman jalanan, atau petinju betulan seperti Manny Pacquiao??? Bpk bilang “gak bisa, blm sempat saya memusatkan pikiran sy sdh dihajar duluan”. Itulah sebabnya hingga saat ini sy tdk ikut2an bljr tenaga dalam seperti bpk. Sy justru belajar tinju dan kickboxing karena sy rasa itulah beladiri paling efektif utk pertahanan diri apalagi buat menghadapi preman jalanan. Yg lbh efektif lg adalah senjata api tp mahal harganya dan ijinnya ribet, wkwkwkwk
Menurut saya tenaga dalam itu cuma seni pertunjukan saja, kenapa demikian karena dalam pertunjukan semuanya bisa di seting seolah-olah nyata
dari artikel di atas mas judhianto mengatakan pernah menyaksikan sendiri pertunjukan orang di tusuk keris justru kerisnya yang malah bengkok, mungkin hal tersebut gak jauh beda ketika saya melihat atraksi sulap contohnya orang di potong sampai terbelah dua kemudian si tukang sulang menyatukan tubuh itu lagi, sepintas terlihat hebat, keren, tak masuk akal tapi ketika kita tahu triknya ternyata hal tersebut sudah di seting sedemikian rupa agar terlihat real.
saya suka artikel-artikel mas yang lain, cuma untuk artikel ini cara pandang saya berbeda wkwkwkw….
hai pak judhianto
menurut sy tenaga dalam itu tenaga dari dalam seperti saat kita BAB dan lg sembelit, butuh konsentrasi yang tinggi dan pengaturan pernafasan hingga si T** nya keluar 😀
BUAT YG NGOTOT !!! org yg tdk mo mndengar pembicaraan org lain tto mwarisi sifat bani israil,sprti pd kejadian isro’ mi’raj.hampir pedang saidina ali mnebas leher org tsb,tp dcegah oleh nabi saw.manusia tdk ada yg smpurna.yg pkai TD atau senjata lengkap smua bsa mati.cuma carax berbeda2.JELAS!!!mnusia ada yg miskin ada yg kaya.tto udh hukum sang pencipta.buang wktu kalian ajja berdebat mlawan si penulis yg bego.krna si penulis jua bakal mati,entah dgn TD atau senjata.mungkin dia mrasa pintar n ahli.tp kepintaranx jua tdk mampu merubah kondisi ekonomi bangsa,cuma pengen cari musuh d SOSMED.org sprti ne dibunuh ajja.jawaban trakhir.wassalam.
@Yuda Maulana: jadi menurut anda, kalau tak mampu berdebat, bunuh saja lawan debatmu. Oke deh.
Om, Telolet Om 🙂
Assalamu’alaikum wr wb,
Bagi yang muslim dan muslimat.
Tenaga dalam itu boleh asal ikhtiar dan unsurnya sesuai syari’at agama islam bahkan masuknya tasawwuf dan siapa yang belajar ilmu fiqih tanpa menjalani tasawwuf itu fasiq dalam pandangan agama.
Dalam shahih muslim diriwayatkan bahwa azimat itu boleh asal tidak berunsur kesyirikkan. Biasanya azimat sebagai wasiat guru ke murid agar disimpan,jaga,rawat dsb.
Apalagi tasawwuf itu masuk dalam ilmu akhlaq (fardhu ‘ain) dimana setiap muslim wajib menuntutnya bila tidak bagaimana bisa mengenal Tuhannya sendiri ?
Ibadah sholat tanpa mengenal Tuhannya sendiri itu sia – sia
Lebih jelasnya tanyakan kepada ahli ilmu (‘Ulama) tokoh agama.
Wallahua’lambishowab.
Wassalamu’alaikum wr wb.
@شيح محبوب جاو العوي: bagi saya, anda bilang ada? tunjukkan buktinya!
Contoh yang paling sederhana adalah tenaga dalam dikatakan berguna dalam pertarungan. Tapi apakah itu nyata? atau hanya klaim kosong?
Salah satu bukti yang nyata adalah kompetisi Mix Martial Art, dimana petarung diadu dalam gelanggang dengan pembatasan yang minimal.
Di luar negeri contoh ekstrimnya adalah seri-seri awal UFC yang tidak mengenal pembatasan berat badan dan sasaran pukulan. Anda bisa melihat petarung dari Shaolin, Ninjutsu Gulat, Jiujitsu, Karate, Sumo dan sebagainya bertarung. Dalam pertarungan itu, sama sekali tak ada fungsinya beladiri yang terkenal dengan tenaga dalamnya dalam menghadapi para pegulat yang murni menggunakan teknik-teknik fisik.
Di Indonesia, kita bisa melihat TPI Championship yang mengadu petarung dari berbagai aliran beladiri – termasuk berbagai perguruan yang terkenal dengan tenaga dalamnya. Dalam perkenalan profil petarung, kita bisa melihat bagaimana seorang petarung dari Merpati Putih menghancurkan potongan besi dengan tangannya. Apakah berguna demonstrasi tersebut, bila ternyata pemenang akhirnya justru atlet gulat nasional?
Jadi bagi saya bukti itu yang utama. Percuma anda menyebutkan segala macam alasan, atau dalil agama kalau tak ada buktinya.
Dalil agama itu hanya semacam pembungkam murahan untuk orang-orang bodoh. Para koruptor biasanya juga pakai dalil agama kok…
🙂
Mencari tenaga didalam tubuh dengan fakta ilmiah sama saja bicara “saya tidak akan percaya sebelum akal fikiran itu ditunjukkan didepan mata kepala saya”
Otak manusia masih mending bisa ditunjukkan didepan mata hehehe
@شيح محبوب جاو العوي: kalau bukti tidak diperlukan, tentunya tak ada bedanya dong dengan kita bicara tentang kuda sembrani, naga terbang, dewa Thor, Doraemon atau Superman.
Tenaga Dalam sangat indah untuk di peragakan (show of force) depan khalayak atau internal perguruan.. Duel singkat atau pilih tanding. itu fungsi jangka pendek. Fungsi jangka panjangnya adalah melatih mental, konsentrasi, dan ketenangan batin guna menghadapi pertempuran/perjuangan yang lebih real, kompleks dalam kehidupan…
Saya sudah lama sekali survey tentang hal ini, dan hasilnya adalah tidak ada yang namanya tenaga dalam, cakra, jin, amalan, jimat, teknik pernafasan,dll, yang ada sebenarnya adalah KEKUATAN PIKIRAN!!! Ini semua berhubungan dengan jati diri kita sebagai manusia yang sebenarnya adalah benih semesta yang terus berkembang dan memperbaiki diri. Cobalah mempelajari fisika kuantum anda akan menemukan fakta bahwa pikiran kita mempengaruhi setiap atom2 dalam level kuantum. Dalam percobaan celah ganda untuk mengetahui sifat cahaya kita dapat mengetahui bahwa cahaya memiliki sifat yang dualisme (gelombang dan partikel) tergantung dari pikiran kita mau mengamati yang mana. Akhir akhir ini para peneliti juga menemukan fakta bahwa elektron bisa berada dimana saja ( bahkan bisa berada di dua tempat sekaligus). Di suku dayak mereka mengenal istilah mandau terbang (yang menurut mereka diterbangkan oleh jin) padahal itu sebenarnya adalah telekinesis. Karena tidak percaya diri Manusia butuh sugesti dari luar seperti rapalan, jimat, kekuatan dari jin, dati setan, dengan melakukan syarat/ajian tertentu, bertapa, belajar teknik pernafasan, untuk mendapatkan kekuatan, padahal kekuatan itu sebenarnya adalah dari pikirannya sendiri. Mujizat di dalam agama pun sebenarnya adalah hasil dari Kekuatan pikiran, hanya saja mereka tidak menyadarinya dan menganggap bahwa itu mukjizat dari Tuhan. Semua berhubungan dengan beliefs system kita, kenapa merpati putih gagal pada tantangan randy challenge? Itu karena beliefs system dari para pengujinya yang adalah ateis (tidak mempercayai hal hal supranatural) lebih kuat dari pada yang diuji (praktisi mp). Kenapa pada awal belanda mengkolialisasi Indonesia peluru belanda menembus tubuh para pendekar yang tahan sajam? Itu karena belanda tidak mempercayai hal hal seperti itu, jika yang menembak percaya maka peluru nya tidak akan tembus! Saya pernah menyaksikan berita di tv mengenai polisi yang menembak mati seorang berandalan yang sebelumnya telah membunuh seorang polisi, pada tembakan awal peluru polisi semuanya mental, lalu polisi menembak cincinnya karena menurut kabar dari situlah sumber kekuatan kebalnya. Dan setelah cincinnya terlepas dihantam peluru polisi pun dengan mudah menyarangkan timah panas kedalam tubuh berandalan itu. Apa yang terjadi? Yang terjadi adalah beliefs system yang ada dipikirkan berandalan itu melemah ketika cincin jimatnya melayang, sebaliknya beliefs system yang ada dipikiran polisi naik dengan signifikan.
@Pencari-Kebenaran: ada berbagai fenomena alam yang tidak diketahui sebabnya, atau fenomena ajaib yang muncul akibat melebih-lebihkan penceritaannya. Beberapa orang yang senang klenik memberi penjelasannya dengan sesuatu yang juga membuatnya gak jelas.
Di masa lalu penjelasan klenik itu bisa berarti jin atau mahluk ghaib, tenaga dalam, prana, chakra, chi, jimat, pusaka atau mantra-mantra. Saat ini penjelasan-penjelasan itu bisa diabaikan karena tidak bisa diuji secara ilmiah.
Apakah kegemaran klenik itu berhenti? ndak juga. Sekarang muncul penjelasan yang terlihat ilmiah seperti kekuatan pikiran atau fenomena quantum.
Apakah kekuatan pikiran tak nyata? oh itu nyata.
Dalam proses hipnosis, seseorang bisa dengan yakin-seyakinnya mengatakan ia makan apel, menceritakan rasa apel tersebut saat yang sebenarnya dipegang dan dimakannya adalah bawang bombay. Dengan latihan hipnoterapi, seorang ibu bisa melahirkan bayi tanpa obat penghilang rasa sakit. Dengan sugestinya seorang yakin bahwa tenaga dalamlah yang membuatnya bisa mematahkan beton dengan pukulan tangannya.
Akan tetapi kekuatan pikiran cuma berguna mensugesti pikiran, bukan mengubah hukum alam. Saya tidak percaya bahwa kulit manusia mampu menahan pisau tajam atau menahan tembakan peluru. Saya tidak percaya ada telekinesis yang bisa menerbangkan mandau. Selama tidak bisa direproduksi dalam uji coba yang ilmiah dan terkontrol, saya anggap ada masalah dalam proses penceritaan peristiwa tentang hal tersebut.
Apakah fenomena quantum tak nyata? oh itu nyata.
Dalam skala sub atom, partikel sub-atom itu bisa bersifat gelombang yang berarti kehilangan sifat gelombangnya atau bersifat partikel yang berarti kehilangan sifat gelombangnya; tergantung cara kita mengujinya. Juga sifat entanglement partikel yang memungkinkan pertukaran data instan tanpa terpengaruh jarak. Dan juga berbagai sifat ajaib yang ditemukan di level sub-atom.
Akan tetapi, adalah melompat ke kesimpulan yang ngawur, bahwa dengan hukum quantum itu kita bisa menggunakan pikiran untuk mempengaruhi obyek nyata. Karena keajaiban quantum tersebut bekerja di level sub-atom, sedangkan sebuah benda nyata seperti sepotong sendok saja itu sudah mencakup trilyunan atom, dimana efek quantum tidak bekerja dengannya. Bagi saya, menggunakan hukum kuantum untuk menjelaskan kemampuan kita mengendalikan alam hanya melalui pikiran saja, itu semacam klenik orang modern.
Mungkin anda bisa beri penjelasan aksi kebal shaolin monk Zhao Rui yg kebal dibor berikut
https://m.youtube.com/watch?v=FX7u-y_BhXk
@Gregorius: apakah saya bisa menjelaskan kebalnya sang jago Shaolin itu? tidak, saya tidak bisa. Sama seperti saya juga tidak bisa menjelaskan berbagai atraksi sulap yang ada di TV. Yang saya percaya, itu hanya semacam tipuan sulap saja.
Lalu siapa yang bisa menjelaskannya? tentunya sang pelaku sendiri, walau biasanya penjelasannya cuma tentang tenaga dalam atau kekuatan ghaib yang misterius, dan sayangnya saya tak percaya bualan semacam itu. Kalau mau penjelasan ilmiah, tentunya perlu diteliti oleh ilmuwan yang kompeten dan dalam demonstrasi yang terkontrol.
Sebenarnya bila satu saja kemampuan kebal itu bisa diverifikasi secara ilmiah, tentunya akan menjadi berita sains yang menghebohkan sebagaimana seperti penemuan sebuah planet baru. Itu akan menjadi headline publikasi ilmiah dunia dan mengundang ilmuwan lain untuk mereplikasi percobaan kekebalan tersebut. Militer tentu tertarik mendapatkan kemampuan itu. Sayangnya itu tak pernah ada.
Jadi bagi saya, tunjukkan saja satu publikasi riset terverifikasi yang menunjukkan memang ada kemampuan kebal hasil tenaga dalam itu. Mudah kan?
Justru itu, klo krn sugesti pikiran org2 lain, lebi ga mungkin lg krn justru org2 lain tdk tau klo dia punya ilmu. (Msk verita soal korban vs begal, di youtube pun ada)
Jd penjelasan ilmianya bgmn org2 itu bs tahan sajam..
Itu yg sy cari2
Ini kekuatan seorang pria tua penekun meditasi, pernah mengangngkat sultan jogja, muhamad ali, mobil, gajah, pesawat, nih link videonya:
https://m.youtube.com/watch?v=vSKYQdhbm5U
Ahli penyembuh dengan Prana, Grand Master Choa Kok Sui tidak mengklaim punya tenaga dalam, padahal cara penyembuhannya juga mempergunakan tenaga dari dalam.
Katanya Prana itu tenaga ilahi/tenaga alam. Disalurkan ke dalam tubuh kemudian ditembakkan ke luar tubuh melalui telapak tangan. Bahkan bisa untuk menyembuhkan dari jarak jauh, misal : praktisinya di Ambon pasiennya di Aceh.
Dan ini katanya bisa dijelaskan secara ilmiah.
Benarkah ?????. Walahualam……. !!!
@Jrabang: bila sehebat itu apakah tidak ada yang tertarik? tentu banyak sekali yang tertarik, itu akan menjadi alur bisnis yang sangat menguntungkan. Jangankan perihal kesehatan yang menjadi prioritas utama, sedangkan hal yang remeh-temeh semacam yoyo atau fidget spinner saja sudah menjadi bisnis yang menguntungkan di seluruh dunia.
Apakah tidak ada ilmuwan yang tertarik menyelidikinya? tentu ada, itu sangat menantang dan menguntungkan.
Lalu hasilnya apa ada? Lah inilah masalahnya.
Sampai sekarang, tidak ada hasil riset ilmuwan yang mendukung kehebatan tenaga dalam atau apapun namanya itu.
Bagi saya, itu merupakan bukti bahwa segala kehebatan tersebut tidak bisa diverifikasi.
Memang ada berbagai macam alasan yang bisa dikemukakan, namun itu tidak mengubah fakta mendasarnya bahwa : Kehebatan tenaga dalam itu tidak bisa dibuktikan.
Kok kalimatnya gak yambung sama judulnya.
Harusny judulnya diganti tenaga dalam tidak efisien. Meskipun secara kenyataan sering lihat.
..
Tidak ada parameter terukur bukan berarti tidak bisa diukur. bisa jadi belum ketemu cara ukurnya.
Bisa jadi masa mendatang saat teknologi sudah maju, bisa menjelaskan apa itu tenaga dalam.
..
jika berharap ada ilmuwan meneliti tenaga dalam saat ini, rasanya susah. tertarik saja enggak.
@Gendruwo Kucing: ada 3 komunitas yang bisa kita gunakan untuk menilai masalah tenaga dalam ini.
Fakta dan logika adalah acuan mereka. Untuk menjadi topiko pembicaraan di komunitas ini, yang wajib ada adalah fakta yang bisa diverifikasi, baru setelah itu mereka akan berdebat mengenai mekanismenya di baliknya.
Problem tenaga dalam adalah verifikasi klaim-klaim mereka. Kalau gak bisa diverifikasi, ya sudah, masuk saja ke dalam kriteria dongeng.
Mereka ini pragmatis, penjelasan tidak terlalu penting, asalkan berguna untuk mengungguli lawan, akan mereka pakai.
Militer Amerikaf Serikat pernah mengeksplorasi berbagai kemampuan tenaga dalam melalui riset bertahun-tahun berbiaya jutaan dolar dan merintis pembentukan pasukan khusus orang sakti.
Namun upaya ini akhirnya ditinggalkan setelah evaluasi terhadap klaim-klaim keunggulannya ternyata cuma omong kosong.
Bagi mereka, yang penting bisa dijual. Logika dan kegunaan tidak penting, asalkan bisa menghasilkan uang, akan mereka jual.
Lomba pukulan jarak jauh pasti lebih bisa menghasilkan iklan daripada lomba panco, namun kenyataannya yang ada adalah lomba panco. Karena lomba panco itu nyata, bukan cuma dongeng.
Mas Judhi, coba deh pelajari Penyembuhan Prana, Terutama dari Grand Master Choa Kok Sui. Ini tenaga luar, bukan tenaga dalam. Apa nanti kira-kira pendapat Anda.
@Jrabang: saya pernah bertahun latihan tenaga dalam dan saat ini saya percaya yang saya lakukan itu adalah memupuk sugesti saja.
Tapi memang bagi orang lain, itu pendapat subyektif saya saja. Tak apa.
Kalau mau lebih obyektif, bisa mengacu ke komunitas sains, dan selama ini mereka tidak menemukan bukti nyata tentang tenaga dalam ini.
Mas Judhi, saya tidak menyoal tenaga dalam, yang saya soal justru tenaga luar (tenaga alam/tenaga ilahi), untuk penyembuhan.
Tenaga dalam juga bisa untuk penyembuhan, tetapi itu menguras bioenergy diri sendiri. Jadi tenaga dalam dan tenaga luar itu memang ada dan energinya bisa dirasakan, bisa disalurkan ke seluruh tubuh, hanya saja memang tidak sehebat cerita silat. Kalau mas Judhi bilang itu memupuk sugesti, tapi bagi pewaskita yang bisa melihat pancaran aura, itu nyata. Prana, energi, aura (atau apalah namanya) udara dan bumi bisa dilihat, cakra tubuh juga bisa dilihat/dirasakan/dideteksi.
@Jrabang: tenaga dalam/tenaga alam/tenaga ilahi/aura/prana/energi murni/chi itukan cuma istilah penamaan menurut aliran yang berbeda-beda. Intinya adalah tenaga/energi yang tak terlihat oleh manusia secara wajar.
Sampai saat ini bukti-bukti dan kesaksiannya ya cuma beredar di kalangan itu-itu saja yang percaya. Kalaupun mengutip satu-dua saintis, sama sekali tidak ada peer-review di komunitas ilmiah dan pengujian ilmiah lebih lanjut yang kredibel. Tidak lebih dari ramainya kesaksian tentang berbagai macam hantu di kelompok mistis.
Beberapa komentator pernah menulis bahwa ada sejarah tentang tenaga dalam atau jimat yang dipakai orang jepang, saat ditangkap tentara mongol……. dst (sayangnya koment-nya sudah susah dicari)
Trus diawal tulisan ini juga menyebut kalo sering melihat orang yang bisa membengkokkan keris yang ditusukkan juga orang yang mampu memotong baja dengan tangan.
..
Dari tulisan diatas berarti jika kemampuan tidak normal tersebut ada, meskipun tidak efisien..
@Me-Ow: ya benar, dari berbagai tulisan kuno memang dikabarkan berbagai kehebatan tersebut, anda juga bisa membaca berbagai kesaktian Sultan Agung yang hebat di Babad Tanah Jawa. Seratus tahun lagi mungkin ada arkeolog yang menyimpulkan bahwa presiden tahun 2015 adalah Prabowo setelah menemukan potongan koran yang menunjukkan Prabowo sujud syukur setelah quickcount versinya menunjukkan ia pemenang Pilpres 2014.
Itu memang dokumen otentik. Tapi apakah itu akurat?
Trus penjelasan membengkokkan keris yang ditusukkan ketubuh sama memotong baja dengan tangan gimana. Kalo bukan tenaga dalam trus apa??
@Me-Ow: dimanakah kita bisa melihat peristiwa tersebut? di pertunjukan atau atraksi. Apakah kita melihat orang memotong besi atau membengkokkan keris dalam kehidupan sehari-hari mereka? tidak akan.
Itu seperti David Copperfield yang bisa menembus tembok china yang tebal sekali dalam atraksi, tapi dalam kesehariannya gak akan menembus tembok rumahnya untuk mendapatkan jalan pintas, walaupun pada saat sedang sangat butuh, misalkan saat kebelet pipis.
Kenapa? karena itu cuma konsumsi pertunjukan, tidak nyata. Itu semacam sulap, yang gak akan dibuka begitu saja rahasianya kepada penonton yang terkagum-kagum. Saya tidak tahu penjelasannya seperti saya tidak tahu tentang David Copperfield bisa menembus tembok china di hadapan penontonnya.
Iya mas, kalau menuntut bukti ilmiah/saintis, bahkan tenaga kasarpun belum bisa diilmiahkan.
Contoh : kenapa kita bisa jalan kaki, dari tenaga apakah itu. Secara mekanik bisa dijelaskan, namun secara “tenaga”, saya belum mendapatkan penjelasan ilmiahnya. Namun meskipun demikian, itu tenaga nyata bukan tenaga omong kosong khan mas.
@Jrabang: jalan kaki? itu jelas sekali.
Faktanya ada. Orang berjalan itu bisa dilihat setiap orang, difilmkan, diukur kecepatannya. Dapat dianalisa secara mekanik, diukur kalori yang dipakai, detak jantungnya dan sebagainya.
Beda sekali dengan aura/chi/tenaga dalam dan sebagainya. Sumbernya ya cuma kesaksian orang-orang yang percaya dan tak bisa diverifikasi oleh orang yang skeptis. tak ada bedanya dengan kesaksian tentang pocong, kuda sembrani, UFO, segitiga bermuda, siluman kolor ijo.
Hehehe…. si mas ini, khan saya juga bilang secara mekanik bisa dijelaskan. Bahkan bisa dilihat oleh setiap orang tanpa embel embel percaya atau tidak percaya, axioma, tanpa perlu bukti. Tapi “tenaga kasarnya” khan belum ada yang bisa melihat dan belum bisa dijelaskan.
Jadi, tenaga halus (tenaga dalam) maupun tenaga kasar, tidak bisa dilihat. Yang bisa dilihat hanyalah hasilnya.
Kalau mau mengilmiahkan tenaga, MUNGKIN mesti berangkat dari fakta bahwa manusia mempunyai muatan listrik NEURON yang mempunyai kemampuan bereaksi menghadapi rangsangan misalnya panas, dingin, cahaya, kimiawi, sakit dll.
Neuron ini ada di otak, menghantarkan PESAN dengan cepat melalui serangkaian perubahan impuls saraf akibat adanya beda potensial di dalam dan di luar membran sel.
Jadi jika PESAN tersebut sampai diujung otot, neuron tersebut akan mengaktivasi sel otot menjadi sebuah gerakan mekanik.
Nah, neuron ini mempunyai akson yang berfungsi menyebarkan signal. Akson inilah yang mungkin berperan dalam tenaga dalam. Walla hu’alam, saya serahkan kepada para ahli sains saja untuk meneliti.
@Jrabang: penjelasan tentang mekanik dan kerja otot itu sudah jelas dan bisa dicari referensinya. Butuh penjelasan apa lagi?
Atau mungkin saya tidak paham dengan maksud istilah ‘Tenaga kasar’ itu. Mohon dijelaskan definisi anda tentangnya atau padanan istilah ilmiahnya agar bisa kita cari titik berangkat yang sama.
Saya cuma ingin masuk ke dalam sumber tenaga saja mas.
Khan ada tenaga kasar/tenaga luar/tenaga fisik dan tenaga dalam.
Menurut saya, tenaga luar dan tenaga dalam tuh sumbernya sama, yaitu dari neuron. Hanya saja, kalau tenaga luar gak pelu diolah, sudah alami sedangkan kalau tenaga dalam harus diolah dulu.
@Jrabang: kalau itu definisi ilmiah, mohon referensinya.
Tapi kalau itu definisi anda sendiri, ya sudah, setiap orang boleh punya definisi 🙂
Pak Judhianto,,, di taun milenial ini orang seperti anda sangat dibutuhkan untuk mengkampanyekan hal hal yg gak masuk akal,,,, karena yg percaya hal2 yg tidak logis itu ujung2 nya , nipu ato ketipu,
q saran kan ke generasi muda ayo dalam hidup ini kita pakai otak yg logis(umum standar) kalo yg tidak logis pelajari dulu apa sebabnya dan caranya bagaimana, kalo tetap tidak ketemu ya jangan lah percaya dulu,,,,, jangan sampai anda percaya hanya melihat sulap atraksi dan sejenisnya apalagi katanya,,,,,,,,,,,,,,,,,salam ,
Allah..malaikat..jin/syaitan itu tidak juga kelihatan dan nggak bisa di selidiki oleh science..apakah lalu kita harus mengatakan bahwa Allah dan yang lain itu tdk Ada?
-Tidak pernah melihat kota A… bukan berarti kota A itu tdk ada.. iya kan?
Skeptis sih boleh.. tapi jgn keterusan.. nanti kita bisa menjadi dangkal…
Kita tdk berhasil melakukan sesuatu… belum tentu org lain juga gagal..
Sejauh yg saya ketahui… tenaga dalam = kemampuan utk menyedot gelombang dari alam sekitar & lalu diolah menjadi energi utk kekuatan tambahan bagi tubuh kita ( power, speed & Stamina ) ato utk kesehatan..
tapi sayangnya tdk semua org memliki bakat seperti ini… ini sama halnya seperti bakat menggambar ato juga bakat menyanyi ( suara emas ) yg tdk semua org memilikinya..
Tinggi ato tdk pencapaiannya.. juga tergantung bakat masing2 orgnya..
jadi tenaga dalam itu bukan berarti datang dari dalam… itu hanya istilah..
yang ada adalah kemampuan utk menyedor / membaur dengan energi/ gelombang pd alam sekitar dan lalu mengolahnya dalam tubuh… yg biasanya dgn cara mengolah pernafasan dengan metode tertentu ( bukan dgn jimat atau mantra )..
—Salam kenal —-
@Ric25: jadi walau anda tak bisa menunjukkan dengan bukti-bukti teruji, anda percaya dengan tenaga dalam dan segala macam gelombang dan energi itu (ini istilah klenik yang asal comot ya?). Ya sudah.
Tapi bagi saya, yang keberadaannya bisa dipercaya tanpa membutuhkan bukti, tentu tak perlu bukti untuk menggolongkannya ke dalam kelompok dongeng seperti kuda sembrani, naga terbang, doraemon, thor atau superman.
Oh ya, mengenai perumpamaan anda. Apakah perumpamaan tentang Tuhan, malaikat atau makhluk ghaib itu setara dengan perumpamaan tentang kota yang belum kita lihat? tentu tidak.
Mengunjungi sebuah kota hanyalah satu di antara banyak bukti tentang keberadaan sebuah kota. Anda bisa cek dengan peta satelit yang saat ini tersedia bebas, cari di internet tentang kota itu, cari orang yang pernah ke kota itu dan banyak cara lainnya. Dan semua bukti itu bisa diverifikasikan — kecuali kalau itu hanya untuk keberadaan sebuah kota dongeng.
Bukti nyata? Hehehe..
Yahh saya memang bukan praktisi tenaga Dalam.. tp Salah seorang sepupu saya sihh iyaa..
Suatu Hari.. saya membahas tentang tenaga Dalam dgnnya..lalu saya Minta pembuktian padanya..
A) Ketahanan Fisik..
Dia meminta saya utk memukul ato menendang setiap Bagian tubuhnya..termasuk daerah kemaluannya..
Awalnya saya ragu..takut menyakiti dia nantinya.. apalagi tubuh saya lebih besar darinya..saya tinggi 174 cm..berat 81 kg Dan lumayan berotot..krn saya lumayan rajin olahraga Dan latihan tinju-tendang dgn karung pasir..sedangkan dia hanya dgn tinggi 162 cm..dgn berat hanya sekitar 54 kg..
Tapi lalu dia meyakinkan saya..bhw dia TDK Akan apa2..
Lalu akhirnya saya lakukan dgn sungguh2.. Dan dia TDK terluka Sama sekali..dia hanya relax Tanpa ada persiapan khusus..( mantra, jimat, ancang2 yg terlalu lama, DLL )
B). Kekuatan pukulan – tendangan.
Saya saksikan dia dpt mematahkan Batang pohon yg berdiameter +/- 10 cm dgn sekali pukul ato tendang..
Dia juga bisa mematahkan Baja golok setebal +/- 3 mm dgn mudah..
Yg jelas saya TDK sanggup melakukan itu semua.
C). Kekuatan angkatan & tinggi lompatan.
Dgn ukuran badannya yg pendek dan kurus itu dia sanggup mengangkat karung seberat +/- 50 kg-an dgn satu Tangan Saja..
Kalo saya sih tdk sanggup..hrs dgn Dua Tangan..itupun dgn susah payah..hmm..
Sepupu saya itu juga bisa lompat setinggi +/- satu meter lebih Dari permukaan tanah dgn posisi Kaki tetap lurus..
Kalo saya paling2 hanya setinggi 10 s/d 13 cm saja Dari tanah..
Perlu anda Ketahui..
– dia melakukan itu semua hanya dgn sekali tarikan Nafas.. TDK seperti yg anda ceritakan diatas..
Sepupu saya ini jelas siap tempur..
– ini semua d jamin tanpa mantra ato jimat tertentu ( ilmu hitam/sihir ).. buktinya dia tetap bisa sholat 5 waktu.
Menurut gurunya dia..TDK semua org memiliki bakat tenaga Dalam..Banyak juga yg gagal seperti anda tentunya..
( anda mengaku pernah belajar tenaga Dalam d tulisan anda )..
Ini Di sebabkan krn :
– memang org tsb TDK punya bakat Sama sekali.
– ato dia pd dasarnya org itu memiliki bakat tetapi TDK memiliki keyakinan yg kuat/skeptis…jd ” Chanel” penerima gelombang energi Dari luar TDK bisa sesuai.. ibarat radio Tanpa antenna..
( keyakinan = antena )..☺
Jd kegagalan anda bisa d sebabkan oleh Dua hal diatas..
Jd yg jelas.saya sudah menyaksikannya sendiri..
Terserah Anda percaya ato tidak..
Trims..
Oiya..ada yg kelupaan..
Menurut guru sepupu saya itu..
Tenaga Dalam ..Bukan berarti Harus berasal Dari Dalam ( tubuh kita )..
Itu hanya istilah..yg lebih mengarah kpd tenaga non-kalori / vitamin..
( Tenaga luar = tenaga yg membutuhkan vitamin, karbohidrat/kalori yg berasal Dari makanan..)
Sedangkan yg d sebut tenaga Dalam itu = tenaga yg berasal Dari gelombang energi yg berada d sekitar kita ( seperti halnya gelombang radio, elekromagnetik, DLL ).
Dan d dlm setiap tubuh org yg berbakat memiliki ” Alat ” Dan ” Antena ” utk menyedot “Chanel gelombang energi ” tsb..
Jadi.. ” Alat & Antena ” itulah yg dibangkitkan / Di aktifkan oleh sang guru..
Nahh.. semoga ini bisa membuka wawasan anda..trims..☺
@Ric25: terima kasih untuk berbagi kesaksian dan penjelasan dari para “yang punya tenaga dalam”.
Apa yang menarik dari kesaksian dan penjelasan mengenai tenaga dalam ini? yaitu sifatnya yang personal dan subyektif.
Kenapa subyektif? karena berbagai macam kesaktian tersebut tak bisa diverifikasikan dalam sesuatu yang terukur dan obyektif. Misalkan digunakan dalam ajang tarung mixed martial arts. Di kontes tersebut, tidak ada larangan penggunaan tenaga dalam dan banyak atlet dengan background tenaga dalam bertarung di sana tanpa bisa menunjukkan nilai pembeda dari tenaga dalam yang mereka miliki.
Sebagai contoh lain, Perguruan Merpati Putih juga mempunyai MP Street Fighter, yang mengkhususkan diri membentuk atlit mereka untuk menghadapi pertarungan mixed martial arts. Apa mereka merajai ajang mixed martial arts tanah air? tidak juga.
Tentang penjelasan dari guru tenaga dalam yang anda dapat, anda bisa mendapatkan banyak versi penjelasan dari masing-masing aliran. Mana yang benar? kalau kebenaran adalah sesuai dengan sesuatu yang bisa diverifikasi dengan kenyataan secara obyektif, maka semuanya tidak bisa diklaim benar, lha wong gak diuji atau diverifikasi secara ilmiah.
Tapi tentunya semua orang berhak punya versi subyektif yang mereka percaya masing-masing. 🙂
Wah bisa minta kontak mas. Wa atau fb atau apalah yg lebih private.saya tertarik
Sebelum menjawab lebih lanjut..
Ada yg Perlu anda Ketahui..
Tolong bedakan antara :
Ilmu tenaga Dalam murni ( seperti sepupu saya )..dengan.. ilmu sihir, hipnotis ato Sulap / tipuan / palsu..
Saya TDK tahu anda pernah belajar tenaga Dalam d perguruan mana saja..apakah itu perguruan tenaga Dalam murni ato palsu..?
Disini justru saya lihat andalah yg terlalu subjektif..
Anda membuat Kegagalan anda sebagai acuan..
Sebelum nya Kan sudah saya jelaskan tentang penyebab Kegagalan org belajar tenaga Dalam..
Disamping itu.. mungkin juga perguruan yg pernah anda masuki itu palsu..
Memang Banyak skg perguruan yg mengaku mengajarkan tenaga Dalam.. tapi ternyata TDK lebih hanya tipuan / trik ato hanya sekedar ilmu hipnotis..
Ada ” no touch tehniques “.. yg bisa mementalkan org Dari kejauhan.. padahal cuma sekedar hipnotis..sang guru menghipnotis muridnya agar terpental Dari kejauhan setelah Tangan sang guru Di angkat.. krn sang murid merasa terkena hantaman tenaga dalam sang guru… padahal itu hanya pengaruh hipnotis sang guru utk tujuan bisnis.. seperti halnya ilmu hipnotis yg d gunakan pencopet d jalan utk menpengaruhi s korban agar mau memberikan dompetnya..
Oleh krn itulah Di pertarungan sebenarnya itu menjadi TDK efektif Sama sekali..yahh krn itu memang palsu..Bukan tenaga Dalam murni..cuma hipnotis ato trik utk mengelabui para penonton agar mau bergabung dgn perguruan mereka..
kalo itu sih .. saya dan sepupu saya jg udah tau Pak..udah Banyak yg terbongkar..
Merpati putih? Mix martial art ( MMA )..?! Hehehe..
Itu mah TDK bisa menjadi acuan boss .. lagian.. Kalo sepupu saya yg ikut MMA.. nti lawannya malah terbunuh..hhehe..
Lagipula..Gurunya juga melarang sepupu saya itu utk menggunakannya secara sembarangan.. krn bisa fatal akibatnya..iya kan?
Pertarungan MMA ( pride fc, One ato UFC ) itu juga penuh dgn peraturan Pak..Banyak tehnik yg Di batasi kok…tdk seperti pertarungan jalanan yg bener2 no rules sama sekali..
Jadi ini TDK bisa anda jadikan alasan ato acuan utk menyatakan efektif ato tidaknya / ada – tidaknya sebuah tenaga Dalam itu..
Nahh.. seharusnya Anda yg lebih objektif..
@Ric25: anda tidak setuju dengan contoh-contoh saya, yang anda sebut “kegagalan”?. Ya sudah.
Untuk meyakinkan saya, ya silakan saja tunjukkan contoh-contoh “keberhasilan”. Tentunya yang bisa diverifikasikan ya..
Sederhana kok. Semua klaim itu butuh bukti.
Klaim sederhana, tentu butuh bukti sederhana, klaim spektakuler, ya tentu butuh bukti spektakuler.
Silakan 🙂
Contoh bukti yg bisa Di verifikasi yg bagaimana yg Anda maksud?
Apakah dgn cara d rekam ato bagaimana? Saya & sepupu saya beserta perguruan nya saja berada Di propinsi sumatera utara.. bapak sendiri saja d propinsi mana saya TDK tahu..
@Ric25: paling tidak ada 2 verifikasi.
Verifikasi ilmiah oleh ilmuwan yang kompeten. Misalnya sang guru bicara tentang gelombang ini-itu, ya biarlah para ilmuwan tentukan bagaimana mengukur dan mengujinya.
Gak ada yang rugi kok, sang guru bisa lega gak dikatakan ngibul, sedangkan sang ilmuwan pasti dapat kredit tinggi untuk hasilnya. Bahkan mungkin bisa dapat Nobel, karena memang selama ini gak ada publikasi ilmiah yang serius tentang tenaga dalam.
Verifikasi praktis dalam kompetisi. Silakan saja saudara anda ikut kompetisi semacam MMA atau UFC untuk membuktikan bahwa kesaktiannya bukan cuma kelas show atau demo. Ini juga gak ada ruginya kok, hadiahnya besar.
Mengenai rekaman video, sudah banyak kok rekaman semacam itu di YouTube. Sama seperti rekaman master sulap dunia, atau cuplikan film Superhero.
hmmm..
ikut MMA..? udah di jelasin tadi kok.. bukan masalah hadiahnya.. hehehe…
saya setuju mengenai rekaman..memang tdk efektif..
ilmuwan dll..hmm.. kalo begitu biarlah waktu nanti yang membuktikan.. kalo ilmuwannya datang… 🙂
trims…
@Ric25: saya pikir memang bukan masalah hadiahnya kok kenapa beberapa orang yang merasa punya tenaga dalam takut ikut kontes MMA.
Saya menonton UFC dari sesi yang paling awal.
Di sesi awal, UFC benar-benar brutal. Tak ada batasan berat badan, tidak ada batasan yang boleh diserang, tidak ada batasan cara menyerang.
Ada raksasa juara sumo yang dikalahkan kontestan berbadan kecil. Ada jagoan Shaolin (tenaga dalam itu pelajaran wajib di sana) yang tak berdaya dikunci pegulat.
Banyak hasil fatal saat itu, sehingga berikutnya disusun berbagai aturan untuk keselamatan para petarungnya. Dan itu bukan karena tenaga dalamnya.
Di Indonesia, saya dulu intensif nonton TPI Fighting Championship. Sebelum bertanding biasanya diputar video profil petarungnya. Ada beberapa petarung yang menunjukkan kemampuannya menghancurkan tumpukan beton atau besi. Apakah lawannya remuk karena pukulannya? Ternyata tidak. Bahkan beberapa mereka kalah dengan telak.
Jadi alasan tenaga dalam berbahaya dalam pertarungan MMA? Ah, cuma alasan mengada-ada. Mungkin takut dipermalukan saja.
well.. kalo gitu nanti saya sampaikan ke sepupu saya mengenai keluhan anda yang berapi-api itu..ok pak.. 🙂
dont worry.. trims..
@Ric25: terimakasih 🙂
Kenapa orang yang bisa memecahkan batu tidak bisa memecahkan kepalamu? Itu karena kepalamu telah menyesuaikan agar tidak terkena momentum dari serangan tangannya, wkwkwk
kenapa butuh latihan yang sulit kalau tidak bisa digunakan sewaktu waktu? itu mungkin pertanyaan simpel yang anda jabarkan sampaik ratusan kata. satu fungsi yang tidak bisa anda takap dengan kekritisan anda, karna kekritan anda hanya bermodal ego. Berlatih tenaga dalam bukan hal yang mudah, harus bisa kosentrasi mengendalikan ego, amarah, napsu dsb, nah disitulah fungsi berlatih tenaga dalam yang sesungguhnya; agar manusia bisa mengendalikan segala sisi negatifnya agar terbentuk manusia yang bijaksana.
@Djawa Dwipa: saya kutip komentar anda:
Jadi fungsi tenaga dalam menurut anda adalah -> agar manusia bisa mengendalikan segala sisi negatifnya agar terbentuk manusia yang bijaksana.
Hebat sekali, hampir mirip klaim kegunaan agama 🙂
Kalau memang itu kegunaan tenaga dalam, tentunya semua perguruan beladiri yang menggunakan tenaga dalam, akan menampilkan betapa bijaksananya seseorang yang sudah berlatih tenaga dalam dalam berbagai demonstrasi yang dilakukannya (entah peragaan apa yang bakal ditampilkan orang bijaksana tersebut).
Kenyataanya kan tidak, yang dipamerkan perguruan tenaga dalam dalam demo kan peragaan kekuatan, kebal, pukulan jarak jauh atau berbagai hal ajaib lainnya. Jadi sepertinya klaim tenaga dalam menjadikan orang bijaksana itu cuma klaim anda sendiri. 🙂
Dan sayangnya yang dipamerkan oleh perguruan tenaga dalam itu levelnya cuma atraksi yang tidak diperhitungkan dalam penggunaan praktis. Misalkan kekuatan militer suatu negara tidak pernah diukur dari berapa banyak tentaranya yang kebal atau pukulannya sekuat palu godam.