Bekam adalah metode pengobatan yang Islami. Nabi Muhammad tercatat menggunakan bekam untuk mengobati beberapa penyakit yang pernah dideritanya.

Apakah benar begitu, dan sebagai muslim kita harus menggunakannya?

Kalau anda tanyakan kepada para pendukung bekam, ini adalah postulatnya:

  1. Nabi mempraktekkan Bekam
  2. Nabi adalah uswatun hasanah (sebaik-baik teladan manusia)
  3. Nabi adalah maksum (dijaga dari kesalahan)
  4. Bekam pasti metode yang manjur karena Nabi mempraktekkannya.
  5. Adakah landasan medisnya? teori tidak penting, Nabi pakai jadi pasti manjur.
  6. Bila Bekam tidak manjur buat anda, lihat jawaban 1 sampai 4 di atas. Jadi Bekam pasti manjur, anda saja yang salah kenapa masih sakit. Terbukti!

Wakakak… kelihatannya jawaban yang main-main. Tapi itu adalah jawaban yang serius bagi para pendukung bekam.

Tapi saya tidak akan menulis tentang manjur-tidaknya, tetapi saya coba cari tahu tentang bekam dari internet.

Apa itu Bekam?

Bekam adalah metode mengobati penyakit dengan jalan mengeluarkan sejumlah darah dari bagian-bagian tertentu tubuh sesuai dengan jenis penyakit yang diderita pasien.

Bekam, menyedot darah untuk menyembuhkan penyakit
Bekam, menyedot darah untuk menyembuhkan penyakit

Bekam Dalam Catatan Sejarah

Bekam tercatat digunakan dalam masa Mesir kuno dan Mesopotamia walau belum digunakan secara sistematik. Para filosof Yuniani pada sekitar 400 SM menyempurnakan landasan teori untuk metode bekam ini.

Salah satu penjelasan bekam adalah dari Hippocrates yaitu teori Humorism. Teori ini menjelaskan bahwa dalam tubuh manusia beredar empat macam Humor (cairan tubuh). Keempat macam humor itu adalah: empedu hitam (gr. Melan chole), empedu kuning (gr. chole), dahak (gr. phlegma), dan darah (lat. sanguis).

Bekam dalam literatur Yunani kuno
Bekam dalam literatur Yunani kuno

Keempat macam humor tersebut terkandung dalam darah. Bila kita mengedapkan darah manusia dalam wadah transparan dalam waktu satu jam, keempat lapisan humor tersebut akan terlihat.

Pada tubuh yang sehat keempat humor itu beredar dalam proporsi yang tertentu. Bila salah satu humor berkurang atau meningkat diatas proporsinya, maka tubuh manusia akan sakit. Pada dasarnya, penyakit adalah disebabkan oleh berubahnya keseimbangan humor dalam tubuh.

Pengobatan penyakit adalah dengan jalan mengembalikan proporsi ideal keempat humor tersebut dalam tubuh. Salah satu caranya adalah mengeluarkan darah di lokasi tertentu dimana keseimbangan humor tersebut terganggu.

Teori Humorism ini berkembang pesat dalam peradaban Yunani, Romawi dan Islam. Ibnu Sina (980–1037) mengadopsi dan menyempurnakan teori Humorism dalam karangannya yang dipakai secara luas dalam dunia Islam.

Foto tahun 1860: bekam di barat
Foto tahun 1860: bekam di barat

Teori Humorism ini secara luas diadopsi sebagai standar dalam pengobatan dunia barat hingga abad 18. Humorism runtuh ketika ditemukan mikroskop yang menemukan bahwa kuman-kuman adalah sumber penyakit, dan penelitian lebih lanjut terhadap darah tidak menemukan jejak-jejak yang mendukung teori humorism.

Secara umum, pengobatan modern mengabaikan sama sekali teori Humorism dan menganggapnya sebagai praktek pengobatan yang tidak terbukti secara medis.

Terus mengapa Bekam kembali marak akhir-akhir ini dibeberapa kelompok Islam? Jawabannya ada dalam 6 postulat di atas dan kerinduan untuk kembali ke Islam secara Kaffah (saya jadi tidak mengerti maksud “Secara Kaffah”)

Jangan-jangan kelompok-kelompok pendukung bekam ingin dikenal sebagai bagian dari guyonan (humor) peradaban?


Beberapa sumber diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Humorism