Kiamat pasti datang!
Malaikat Isrofil yang sudah bosan menunggu dengan terompetnya, suatu saat akan diberi ijin meniup dengan sekuat tenaganya.

Kapan? Tak ada yang tahu, bahkan Nabi saja hanya mengabarkan tanda-tandanya, bukan saatnya.

Bagaimana dengan sains, apakah ada ramalan mengenai kiamat?, berikut ini ramalan yang bisa kita peroleh.

Kiamat Kecil – Akhir Manusia

Manusia sebagai spesies mahluk hidup suatu saat mungkin berakhir sebelum semesta ini berakhir. Kiamat ras manusia mungkin bisa terjadi dalam cara berikut:

Bencana Alam

Dari hasil penelitian geologi dan keanekaragaman hayati sejarah bumi, para ahli mencatat adanya beberapa kali kepunahan massal spesies mahluk hidup di bumi. Beberapa hal berikut ini dapat menjadi penyebabnya:

Tumbukan Asteroid

Salah satu peristiwa tumbukan asteroid terpenting adalah yang terjadi pada era Cretaceous–Paleogene (sekitar 117 juta tahun yang lalu) dimana sekitar 75% spesies mahluk hidup punah.

Ilustrasi saat asteroid raksasa menghantam bumi

Salah satu kelompok spesies yang punah adalah dinosaurus yang telah berkuasa di bumi selama sekitar 165 juta tahun. Generasi awal mamalia berkembang pesat setelah peristiwa tersebut dan akhirnya manusia sebagai salah satu turunannya muncul mendominasi bumi.

Peristiwa yang sama bisa jadi memusnahkan manusia di masa depan.

Radiasi Gamma Dari Ledakan Supernova

Setiap bintang suatu saat pasti padam, beberapa tipe bintang mengakhiri hidupnya dengan meledak dahsyat sebagai supernova. Saat supernova meledak, ia memancarkan sinar Gamma yang cukup kuat menghapuskan semua bentuk kehidupan sebuah planet dalam jarak 6,000 tahun cahaya darinya.

Crab Nebula yang merupakan sisa ledakan sebuah supernova pada jarak 6 ribu tahun cahaya dari bumi

Peristiwa ini jarang, akan tetapi dengan milyaran bintang di galaksi kita, setiap area di galaksi sepertinya mengalami sterilisasi periodik setiap beberapa milyar tahun. Ini mungkin menjelaskan kenapa kita tidak melihat peradaban antar bintang di semesta ini. Sebelum mencapai tahap peradaban antar bintang, alam sepertinya mereset ulang kehidupan di sebuah planet.

Ditelan Matahari

Matahari sebagai bintang kuning, suatu saat pada masa tuanya kan berubah menjadi raksasa merah dan menelan planet-planet dekatnya. Bumi adalah salah satu yang bakal tertelan matahari. Manusia? tentu punah bila tak dapat melanjutkan hidup ke planet lain yang bisa mendukung kehidupan.

Bencana Alam Lainnya

Masih ada beberapa bencana alam lainnya yang mungkin bisa memusnahkan umat manusia, beberapa hal tersebut antara lain:

  • Letusan Gunung Api Super
    Salah satu letusan gunung api super adalah ketika gunung raksasa yang sisanya sekarang menjadi danau Tuba meledak sekitar 70 ribu tahun lalu. Ledakan ini sangat dahsyatnya sehingga memicu terjadinya musim dingin global selama 6 sampai 10 tahun. Banyak  spesies mahluk hidup punah.
  • Zaman Es Baru
    Bumi pernah mengalami beberapa kali zaman es. Disetiap zaman es tersebut terjadi kepunahan masal spesies mahluk hidup. Tidak tertutup kemungkinan di masa depan bumi akan mengalami hal yang sama. Bila terjadi maka spesies manusia bisa termasuk yang terancam kepunahan.
  • Wabah Penyakit Super
    Umat manusia pernah terancam wabah tuberkulosis yang membunuh jutaan orang. Perubahan lingkungan yang terjadi bisa saja suatu saat membangkitkan suatu penyakit super baru yang mengancam kelangsungan hidup manusia.

Perang Antar Manusia

Saat ini gabungan arsenal nuklir yang dimiliki manusia sudah cukup untuk memusnahkan manusia bila digunakan bersamaan.

Perkembangan teknologi persenjataan juga belum berhenti, suatu saat mungkin akan ditemukan senjata jenis baru yang jauh lebih dahsyat.

Ledakan bom nuklir. Saat ini kita mempunyai cukup bom nuklir untuk memusnahkan manusia.

Jika suatu saat manusia atas kebodohannya berperang habis-habisan antar mereka dan dengan menggunakan segala kemampuannya, bukan tidak mungkin kita mengakhiri keberadaan manusia di muka bumi.

Tergusur Oleh Spesies Baru

Bumi adalah panggung kehidupan berbagai macam spesies mahluk hidup.

Manusia telah mendominasi bumi kurang lebih selama 200 ribu tahun. Periode dominasi manusia ini belum ada apa-apanya dibanding ketika dinosaurus mendominasi bumi selama lebih dari 150 juta tahun.

Yang mungkin bisa menggusur manusia kelak mungkin adalah varian baru ras manusia yang jauh lebih cerdas sebagaimana kita dulu menyingkirkan varian manusia yang lebih kuno seperti manusia Neanderthal.

Prajurit mesin yang menggempur manusia dalam film Terminator

Atau bisa jadi kita tergusur oleh varian kehidupan non biologis yang sangat berbeda yaitu ras Artificial Intelligent yang muncul dari kehidupan digital. Anda bisa melihat gambarannya dalam  film trilogi Matrix atau The Terminator.

Invasi Alien

Stephen Hawking pernah berpendapat kita sebaiknya menghindari kontak dengan peradaban asing di semesta ini karena mungkin mereka berbahaya bagi kita.

Dalam sejarah peradaban manusia, kita bisa melihat ketika dua peradaban yang berbeda kemajuannya bertemu. Biasanya peradaban yang lebih maju akan menelan bahkan memusnahkan peradaban yang lainnya. Sebagai contoh adalah peradaban Inca dan Indian di benua Amerika atau Aborigin di Australia yang musnah ketika bertemu dengan peradaban Eropa yang lebih maju dalam teknologi.

Alien: “Salah sendiri kontak kami!”

Bila peradaban alien jauh lebih maju, bisa jadi kita mengalami nasib buruk saat terjadi kontak. Para alien mungkin berusaha menguasai semua sumber daya bumi yang selama ini menjadi milik kita, dan menyingkirkan kita yang mempertahankannya.

Bila beruntung mungkin kita masih bisa hidup dalam cagar budaya yang dibangunkan alien untuk kita.

Kiamat Besar – Akhir Semesta

Kiamat besar berarti semesta yang berakhir, tidak hanya manusia. Beberapa hal yang bisa menjadi akhir semesta adalah:

Ekspansi Tanpa Akhir Semesta

Semesta ini berawal dari sebuah ledakan maha dahsyat “Big-Bang”.

Dari sebuah titik dengan kepadatan tak terhingga, ruang dan waktu memuai dan membentuk semesta seperti sekarang ini.

Apakah proses ini berhenti? tidak. Semesta terus mengembang dan tidak akan berhenti. Semua galaksi saling menjauh, semua bintang saling menjauh.

Bagaimana masa depan?

Kelak bintang-bintang satu persatu padam kehabisan bahan bakar. Kehidupan yang menggantungkan diri dari energi bintang musnah.

Semesta yang gelap dan dingin tak berhenti berkembang hingga mencabik-cabik segala isinya.

Big Bang dan ekspansi tanpa akhir semesta

Dalam ramalan ini, kiamat adalah ketika ekspansi tanpa akhir akan memadamkan semua bintang, mematikan segala macam kehidupan, menguraikan semua gumpalan partikel, memisahkan tiap proton dan elektron sedemikian jauhnya.

Kiamat adalah dingin, kosong dan sepi…

Berakhir Karena Kehendak “Tuhan”

Ini mungkin menjadi akhir semesta yang paling absurd karena sebab berakhirnya tidak berasal dari dalam semesta ini sendiri.

Beberapa kemungkinannya adalah:

Bosan Patuh Hukum Alam

Sekacau apapun terlihatnya, sesungguhnya alam ini sangat patuh pada hukum.

Bila anda masuk pada level partikel penyusun semesta ini, anda akan melihat betapa tertibnya semesta ini.

Pada setiap partikel dimanapun letaknya di semesta ini, mereka menggunakan hukum alam yang sama. Proton, elektron ataupun partikel lainnya ukurannya ya segitu-gitu saja. Mereka patuh hukum mekanika quantum, bereaksi dengan cara yang sama pada gaya elektromagnet, gravitasi atau gaya lainnya.

Manifestasi keberadaan mereka bisa bermacam-macam didunia ini. Ditingkat makro mungkin terkesan kacau balau, akan tetapi di level terkecil mereka sangat tertib.

Mereka seragam dan bereaksi dengan cara yang seragam, dimanapun dan kapanpun. Dan itu telah berlangsung milyaran tahun. Tak sedetikpun mereka melanggar hukum alam. Mereka patuh!

Apa kiamat itu?
Yaitu ketika para partikel tersebut berhenti patuh pada hukum alam. Semesta akan musnah saat itu juga.

Dan apa penyebab mereka berhenti patuh?
Mungkin kalau Tuhan berkata “Hari ini kalian bebas tugas, sudah waktunya Isrofil mengakhiri penantiannya….”.

Berakhirnya Simulasi

Bagaimana jika ternyata seluruh semesta ini, seluruh kehidupan kita ini, sebenarnya hanyalah hasil sebuah pemrosesan data di sebuah mesin raksasa.

Realitas kita mungkin hanya hasil proses simulasi dalam semacam komputer super rumit yang dibuat oleh peradaban super maju. Ya! bisa jadi kita hidup dalam Matrix yang tidak kita sadari.

Yang Maha Kuasa adalah yang mengendalikan mesin simulator super tersebut.

Kiamat mungkin terjadi karena “Tuhan” tidak ingin lagi melanjutkan semesta kita lagi.

Ia mungkin mematikan simulator tersebut karena sudah bosan dan ingin beristirahat.
Ia mungkin mematikan simulator tersebut karena ingin menggantinya dengan program semesta lainnya.
Ia mungkin mematikan simulatornya karena pemakaian energinya yang melonjak, dan “Bapaknya” marah-marah akibat tagihan yang tinggi tersebut.

Kiamat mungkin hanya karena -Tuhan- bosan dan ingin istirahat

Segala kemungkinan penyebab simulator dihentikan bisa macam-macam dan semuanya tidak ada hubungannya dengan segala macam hukum alam yang berjalan dalam simulator tersebut atau “dosa-dosa” kita.

Bagi kita yang didalamnya, kiamat artinya: ya berakhir begitu saja, tanpa sebab tanpa alasan.

Bagaimana Cara Mencegah Semesta Berakhir?

Tak ada. Hancurnya semesta merupakan takdir kita…

Mungkin kita bisa sekedar menundanya.

Bagaimana?

Sembunyikan saja terompetnya Malaikat Isrofil    #Glodhak….#


Referensi: