Semua mahluk hidup butuh energi untuk hidup, tetapi hanya manusia yang mengkonsumsi energi diluar kebutuhan biologisnya. Dan total konsumsi energi manusia jauh melampaui kebutuhan biologisnya.

Jika binatang mengambil energi dari makanan dan menggunakannya untuk tumbuh dan beraktivitas; kebutuhan manusia jauh lebih beragam dan mungkin tak terbayangkan pada masa lalu.

Saat kamu membaca web ini, sebenarnya kamu telah mengkonsumsi energi listrik untuk komputermu, listrik untuk jaringan internet, listrik untuk server yang terletak entah dimana dan banyak lagi yang luput dari pengamatan kita.

Dalam tahun-tahun terakhir, hampir setiap orang melengkapi dirinya dengan telpon genggam, terkonek dengan facebook dan twitter setiap saat. Semua itu berarti tambahan konsumsi energi.

Tingkat konsumsi energi dunia
Tingkat konsumsi energi dunia

Pada tahun 2008 konsumsi energi dunia dalam 1 tahun adalah 15 terawatts  (1.504 × 1013 W).  Angka ini begitu besar dan akan terus meningkat seiring kemajuan manusia yang menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru.

Secara rata-rata konsumsi ini tumbuh 5% per tahun.

Apakah konsumsi energi ini ada batasnya? Sepertinya tidak.

Klasifikasi Peradaban Semesta

Apakah ada ramalan ilmuwan untuk tingkat konsumsi energi ini? ada, dan itu yang saya mau bagi.

Pada tahun 1964, ahli asto-fisika Russia Nicolai Kardashev menggolongkan tingkat peradaban semesta dalam golongan-golongan berikut ini:

Skala Kardashev untuk tingkat konsumsi energi suatu peradaban
Skala Kardashev untuk tingkat konsumsi energi suatu peradaban

Peradaban Tipe 0 – Peradaban kita sekarang

Konsumsi energi total peradaban masih dibawah jumlah total energi yang dapat dibangkitkan dari planet secara teoritis.

Gemerlap Hongkong di malam hari. Kita masih di Peradaban Tipe 0.
Gemerlap Hongkong di malam hari. Kita masih di Peradaban Tipe 0.

Manusia masih tergolong rentan menghadapi perubahan yang timbul dari planetnya sendiri. Bencana alam masih menjadi ancaman bagi kelangsungan hidupnya. Gempa vulkanik, tsunami, letusan gunung api atau badai masih merupakan lawan tak terkalahkan yang bisa dalam sekejap menghancurkan manusia disamping bencana-bencana kosmik seperti ancaman meteor.

Manusia juga masih menghadapi bencana akibat kepentingan mereka sendiri. Konflik antar bangsa, antar budaya masih rentan memecah peradaban manusia. Disamping itu polusi global menghadang seiring dengan laju konsumsi energi yang melaju.

Para ahli meramalkan, dengan laju konsumsi energi sekarang, dalam 200 tahun mendatang kita mungkin akan mulai meninggalkan Peradaban Tipe 0 dan menuju tahapan berikutnya.

Peradaban Tipe I  – Penguasa Planet

Peradaban ini mengkonsumsi energi setara atau melebihi jumlah energi yang dapat dibangkitkan dari planet. Pada tahap ini kita sudah meninggalkan energi yang berasal dari fosil seperti minyak dan gas dan sepenuhnya dapat memanfaatkan energi yang berasal dari sumber-sumber fundamental seperti energi fusi nuklir yang lebih ramah.

Dengan penguasaan energinya, manusia mulai bisa mengatasi ancaman dari alam. Tingkat energi dan teknologinya memungkinkan manusia memodifikasi cuaca, meredam gempa bumi atau bencana alami lainnya di bumi. Manusia dengan teknologinya mulai membangun kota-kota di lautan.

Disisi budaya, mulai terjadi penyatuan budaya, bahasa Inggris menjadi bahasa sehari-hari, budaya pop yang disebarkan oleh internet, film dan musik mengeliminir banyak budaya lokal.

Manusia sudah mulai menguasai perjalanan antar planet, koloni baru di planet-planet lain mungkin mulai dibangun.

Koloni antariksa. Pada Peradaban Tipe I, kita mungkin sudah memiliki koloni di beberapa planet
Koloni luar angkasa. Pada Peradaban Tipe I, kita mungkin sudah memiliki koloni di beberapa planet

Ancaman kepunahan bagi peradaban ini mungkin datangnya dari tumbukan meteor sebagaimana yang telah menghapuskan dinosaurus, jutaan tahun lalu.

Ahli fisika Freeman Dyson meramalkan dengan laju konsumsi sekarang, kita mungkin bisa mencapai Peradaban Tipe I dalam waktu 200 tahun mendatang.

Peradaban Tipe II – Penguasa Tatasurya

Manusia semakin rakus mengkonsumsi energi. Energi dari bumi sudah tidak cukup lagi. Manusia mulai mengambil energi langsung dari matahari. Ribuan satelit pengumpul energi matahari mungkin dibangun mengorbit dekat matahari untuk mengambil sebanyak mungkin radiasi yang dihasilkan matahari. Energi kemudian dipancarkan ke bumi untuk mendukung kebutuhan energi bumi.

Dyson Swarm, rancangan ribuan satelit penangkap energi matahari yang mengorbit rapat di sekeliling matahari
Dyson Swarm, rancangan ribuan satelit penangkap energi matahari yang mengorbit rapat di sekeliling matahari

Peradaban ini sudah bisa mengatasi ancaman seperti tumbukan komet atau asteroid.

Satu-satunya ancaman peradaban ini adalah ledakan supernova yang merupakan tahap akhir kehidupan bintang tipe tertentu. Jika ledakan supernova terjadi pada bintang yang relatif dekat dengan matahari, radiasi sinar gamma yang dihasilkannya mampu mematikan semua kehidupan di tatasurya.

Diperkirakan kita akan mencapai tingkat ini dalam 3.200 tahun mendatang.

Peradaban Tipe III – Penguasa Galaksi

Energi matahari sudah tidak cukup lagi untuk menopang peradaban ini. Manusia mulai mengeksplorasi bintang-bintang lain sebagai sumber energinya.

Pesawat penjelajah galaxy seperti dalam film Star Trek
Pesawat antar bintang seperti dalam film Passengers

Peradaban pada level ini mencapai tahap immortal (abadi), dimana secara teoritis tidak ada lagi ancaman alam yang bisa menghancurkannya. Manusia mungkin mempunyai teknologi dan energi yang cukup untuk memanipulasi bintang yang sekarat agar tak meledak sebagai supernova.

Atau dengan teknologinya, manusia bisa dengan cepat bermigrasi ke area galaksi yang aman.

Apakah ada peradaban tipe selanjutnya? Entahlah…


Bacaan: