Zoroaster? Astaga! belajar jangan sembarangan… apalagi menyangkut akidah!

Oke boss, saya gak belajar dari agama lain, saya hanya sampaikan apa yang kebetulan sama dalam agama samawi dan dari agama Zoroaster.

Emangnya ada?

Ada… dan justru menyangkut hal yang penting..

Hutang Nyawa Pada Penganut Zoroaster

Bangsa Yahudi mengalami puncak kejayaannya di saat dipimpin Nabi Sulaiman (970-933SM). Pada eranya Kuil Sulaiman yang megah dibangun, di dalamnya disimpan juga harta kerajaan berupa emas dan permata yang tak ternilai.

Tapi kejayaan bangsa Yahudi tidak bertahan lama. Setelah wafatnya Sulaiman, kerajaan terbagi dua, yaitu Kerajaan Israel di Utara yang didiami 10 suku Israel dan Kerajaan Yudea di Selatan yang didiami 2 suku Israel.

Kerajaan Israel habis dijarah Kerajaan Assyria pada 722 SM. Semua penduduknya diangkut sebagai tawanan perang dan tak pernah terdengar lagi kabarnya.

Kerajaan Yudea habis ditaklukkan Raja Nebukhadnezar dari Babylonia pada 586 SM. Semua penduduknya diangkut sebagai tawanan perang ke Babylonia. Kuil Sulaiman dihancurkan, ruangan hartanya dijarah habis. Yahudi sebagai bangsa terancam punah.

Bangsa Yahudi selamat dari kepunahan ketika Cyrus The Great dari Persia menaklukkan Babylonia pada 538 SM. Cyrus sangat berbaik hati dengan mengijinkan 2 suku Yahudi yang tersisa kembali ke Yerusalem dan memperbolehkan mengambil kembali semua rampasan Raja Nebukhadnezar untuk biaya membangun kembali kota Yerusalem beserta Kuil Sulaiman dimana Yahweh (Allah) disembah.

Besarnya jasa Cyrus membuat Yahweh menyebutnya sebagai “My Shepherd” yakni “Gembala-Ku” dalam Kitab Isaiah 44:28, suatu panggilan tinggi yang hanya diberikan kepada Nabi-nabi Yahudi.

Apakah Cyrus penganut Yahudi dan penyembah Yahweh? jelas bukan. Cyrus berasal dari Imperium Persia dan merupakan pemeluk taat agama Zoroaster, salah satu agama monoteis tertua yang pernah ada.

Tanpa jasa Cyrus, mungkin 2 suku Yahudi yang tersisa sudah punah sebagaimana 10 suku Yahudi lainnya. Mungkin tidak akan pernah ada lagi Agama Yahudi, juga Agama Kristen dan Agama Islam yang merupakan kelanjutannya.

Yahudi, Kristen Dan Islam jelas berhutang nyawa pada penganut Zoroaster.

Yang Kebetulan Sama (Atau Dipinjam)

Ahura Mazda, Tuhan Yang Maha Esa. Gambarnya dipahat pada dinding batu di Farvahar. Persepolis, Iran.

Apakah setelah bantuan Cyrus, tidak ada lagi hubungan antara agama samawi (Yahudi, Kristen dan Islam) dengan agama Zoroaster? Ternyata tidak.

Jika sebelum berjumpa Zoroaster, agama samawi banyak memiliki kisah yang hampir mirip dengan tradisi Babylonia/Sumeria (kisah penciptaan dunia, Nabi Adam dan Nabi Nuh), serta kemiripan dengan tradisi Mesir (kisah Musa membelah laut); maka perjumpaan dengan Zoroaster menyumbangkan beberapa konsep penting yang akan tumbuh dalam agama samawi.

Beberapa hal tersebut adalah:

Setan dan Surga

Perkembangan Agama Yahudi bisa dilihat dari kronologi penulisan kitab-kitab yang menjadi bagian kitab sucinya.

Kitab Samuel merupakan kitab yang disusun pada periode setelah 2 suku Yahudi kembali ke Yerusalem atas jasa Cyrus. Ada konsep baru yang muncul di Kitab Samuel yang sebelumnya tidak pernah ada dalam kitab lain yang disusun pada periode yang lebih tua.

Pada kitab sebelumnya, pengaruh jahat biasanya hanya disebut dengan “ular” seperti dalam kisah Adam atau “murka Tuhan” seperti dalam Kisah Daud, tapi dalam kitab Samuel dikenal oknum jahat yang disebut satan/syaitan yang berasal dari kata syaitana dari bahasa Iran Kuno dan diperkenalkan pertama kali oleh agama Zoroaster.

Konsep Paridaeza sebagai tujuan sesudah mati untuk orang beriman dalam Zoroaster juga diadopsi sebagai paradise/surga dalam ajaran Yahudi.

Konsep setan dan  surga kemudian diteruskan dalam kitab-kitab yang muncul belakangan, termasuk Perjanjian Baru dan Al-Qur’an.

Malaikat Dan Iblis

Ahura Mazda (Tuhan Yang Maha Esa) selain menciptakan alam semesta dan manusia, juga menciptakan dua kelompok mahluk rohani yang disebut Mainyu.

Mainyu dengan sifat baik disebut Ahuras dan dipimpin oleh Spenta Mainyu. Dalam agama samawi, Ahuras mendekati gambaran para malaikat dengan Malaikat Jibril yang bertindak sebagai juru bicara ke manusia.

Mainyu dengan sifat buruk disebut Daevas dan dipimpin Angra Mainyu. Dalam agama samawi, Daevas mendekati gambaran para syaitan yang dipimpin oleh Iblis.

Kelahiran Sang Nabi

Nabi Zarathustra adalah manusia istimewa. Kelahirannya telah dinubuatkan sejak 3000 tahun sebelumnya dalam berbagai ramalan. Salah satu ramalan menyebutkan sang bayi kelak akan memusnahkan kaum Majus dan menghancurkan agama Majusi.

Zarathustra, Nabi pembawa ajaran Zoroaster.

Pada saatnya Ahura Mazda (Tuhan Yang Maha Esa) meletakkan Roh Suci kedalam rahim Dughdova, seorang istri yang masih perawan dan belum pernah dijamah suaminya. Dughdova hamil dan menimbulkan kehebohan di lungkungannya.

Saat kelahirannya, Kepala Kaum Majus berfirasat buruk, dan mengutus tiga orang Majus untuk mencarinya untuk dibawa ke Kuil Api untuk dibakar.

Kisah ini masih berlanjut, akan tetapi dari kisah ini kita memperoleh kesamaan yang luar biasa dengan kelahiran Yesus seperti dikisahkan Kitab Perjanjian Baru yang disusun jauh setelah Yesus disalib.

Titian Serambut Dibelah Tujuh

Dalam kitab Zoroaster, Yasna 43:4 dikisahkan tentang Civanto Peretu, yaitu sebuah jembatan ujian di pengadilan akhir yang lebih halus daripada sehelai rambut dibelah tujuh.

Civanto Perentu akan dibentangkan diatas cairan logam mendidih, hanya orang yang berbuat kebajikan semasa hidupnya yang akan bisa melewatinya dengan mudah, sedangkan pendosa akan terjatuh kedalam cairan logam itu.

Ini kesamaan yang luar biasa dengan Jembatan Shiraathal Mustaqim yang harus dilalui setiap orang di akhirat kelak menurut ajaran Islam.

Perjalanan Ke Surga Dan Neraka

Dalam Kitab Arda Viraf, dikisahkan tentang turunnya kepercayaan masyarakat tentang Tuhan dan Agama. Untuk mengatasinya mereka memilih salah seorang diantara mereka yang paling saleh untuk melakukan perjalanan spiritual ke akhirat untuk melihat bukti adanya kehidupan setelah mati.

Yang terpilih bernama Arda Viraf. Setelah diantar dengan berbagai macam upacara, Viraf diberi candu dan anggur untuk mengantarnya  memasuki kondisi trance. Viraf jatuh dalam kondisi trance selama 7 hari dan mengalami perjalanan rohani yang menakjubkan.

Dalam kondisi trance, jiwa Viraf pergi ke alam akhirat. Disana Viraf dibimbing malaikat Srosh dan Adar.

Viraf ditunjukkan surga dan penghuninya serta alasan-alasan mereka sampai disana. Ia juga ditunjukkan neraka dan penghuninya, macam-macam siksaan neraka dan kenapa mereka dihukum disana.

Diakhir perjalanan, Viraf menghadap langsung ke Tuhan Yang Maha Esa dan menerima beberapa nasehat sebelum ia kembali ke tubuhnya untuk menceritakan kepada seluruh orang.

Perjalanan Viraf ini secara umum hampir sama dengan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, walau proses detilnya  menunjukkan perbedaan.

Sebagaimana Viraf, Nabi Muhammad juga diajak dalam semacam tur keliling ke surga dan neraka menyaksikan orang-orang yang mendapat ganjaran dan hukuman di sana. Nabi Muhammad juga menerima penjelasan tentang macam-macam dosa dan hukumannya di neraka kelak. Di akhir tur, Nabi Muhammad juga menghadap langsung Allah untuk menerima perintah shalat 5 waktu.

Batasi Belajar?

Jadi rasanya sayang kalau kita hanya membatasi diri untuk menganggap hanya agama kitalah satu-satunya sumber kebenaran di dunia.

Masih banyak sumber lainnya yang bisa kita pergunakan untuk memperkaya kearifan kita menghadapi kehidupan. Bukankah sejarah agama samawi menunjukkan itu?


Rujukan: