Dalam bidang kejiwaan manusia, pemikiran Carl Gustav Jung begitu fenomenal. Karyanya yang terdiri dari 20 Collected Works adalah satu-satunya teori ilmiah yang dirujuk para ahli di bidangnya seperti agamawan mengutip kitab suci.

Referensi ke karyanya biasanya dinyatakan sebagai CWnn:xx dimana nn menunjukkan volume Collected Works dan xx menunjukkan urutan paragrafnya. Jadi refernsi CW11:12 , menunjukkan kutipan dari Collected Works volume 11 pada paragraf 12.

Tidak ada karya ilmiah lain yang dirujuk dengan cara ini.

Carl Gustav Jung pada sebuah foto tahun 1910
Carl Gustav Jung pada sebuah foto tahun 1910

Jung adalah tokoh kunci ilmu Psychoanalysis, suatu cabang ilmu psikologi yang dirintis oleh Sigmund Freud pada periode akhir 1800-an dan awal 1900-an.

Kejiwaan Manusia, Hasil Proses Bawah Sadar

Sebelum Psychoanalysis muncul, teori populer yang menjelaskan jiwa manusia adalah teori Tabula Rasa, yang berakar pada pendapat Aristoteles dan disempurnakan lebih lanjut oleh Ibu Sina dan Ibnu Tufail di abad 11 dan 12.

Teori Tabula Rasa menjelaskan bahwa manusia lahir dalam keadaan seperti selembar kertas yang belum terisi apa-apa. Pengetahuan dan perilaku manusia terbentuk dari pengalaman dan pengamatan yang dilalui sepanjang hidupnya. Setiap orang dapat dibentuk karakter dirinya dengan memilih pengalaman dan pengamatan yang sesuai. Pengasuhan orang tua dan lingkungan dominan dalam membentuk kepribadian seseorang, dan pada saatnya seseorang dapat membentuk lebih lanjut dirinya melalui pilihan-pilihan hidupnya.

Hasil kajian Psychoanalysis menunjukkan hal yang sebaliknya. Pembentuk perilaku manusia sebagian besar adalah proses-proses irasional di bawah sadar. Pikiran sadar hanyalah sebagian kecil dari pembentuk perilaku manusia. Pikiran bawah sadar mengendalikan pikiran sadar dengan melalui simbol-simbol yang menguatkan atau melemahkan proses pengambilan keputusan.

Apa yang ada di pikiran bawah sadar?

Yang pertama adalah pikiran bawah sadar pribadi (personal unconscious). Ini bersifat khas pada tiap individu, ia merupakan hasil pengalaman pribadi menghadapi relitas nyata yang dihadapi individu.

Yang kedua adalah pikiran bawah sadar kolektif (Jungian archetypes/collective unconscious). Ini semacam pola ingatan yang sama untuk semua orang.

Penderita skizofrenia, tidak bisa mengontrol pikiran sadarnya
Penderita skizofrenia, tidak bisa mengontrol pikiran sadarnya

Collective unconscious berisi peristiwa-peristiwa atau sosok-sosok arketipal yang akan dihadapi dalam kehidupan manusia. Peristiwa arketipal maupun tokoh arketipal adalah ingatan kolektif penting dan berguna yang lolos dalam proses jutaan tahun seleksi alam spesies manusia. Ingatan ini dianggap penting untuk memastikan perkembangan optimal spesies manusia. Ia tercetak dalam DNA kita.

Collective unconscious berisi kehidupan ideal yang diidamkan oleh evolusi kita, ini belum nyata karena tidak berada dalam realitas kehidupan individu. Personal unconscious adalah hasil manifestasi collective unconscious menghadapi kehidupan nyata individu.

Hubungan antara collective unconscious dan personal unconscious menentukan kesehatan jiwa kita. Kita mengalami ketenangan hidup jika terjadi harmoni antara keduanya, sebaliknya pertentangan antara keduanya menghasilkan kecemasan hidup hingga penyakit jiwa yang parah.

 

Mimpi, Seni, Firasat dan Agama Sebagai Proses Bawah Sadar

Pikiran bawah sadar merupakan pengendali utama perilaku kita. Ia setiap saat berusaha mengarahkan pikiran sadar kita ke arah yang dikehendakinya.

Disisi lain pikiran bawah sadar bekerja tidak dengan formulasi bahasa logis seperti yang ada dalam pikiran sadar kita. Ia bekerja dengan bahasa simbol atau metafora.

Wahyu, Agama merupakan saluran budaya yang dipakai pikiran bawah sadar menyampaikan pesannya
Wahyu, Agama merupakan saluran budaya yang dipakai pikiran bawah sadar menyampaikan pesannya

Ketika kita akan melakukan sesuatu, bila tiba-tiba kita merasa tidak enak, itu adalah pertanda bahwa pikiran bawah sadar kita sedang berusaha mencegah kita. Bisa jadi pemberitahuan itu berupa firasat, kilasan gambar atau mimpi yang kita alami.

Menurut Jung, ekspresi seni dan bahkan wahyu yang diterima para nabi adalah saluran yang dipakai pikiran bawah sadar untuk menyampaikan pesannya tentang keindahan atau kesempurnaan tujuan hidup.

Anda tertarik lebih jauh tentang Jung?

Anda dapat membaca lebih jauh di: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytical_Psychology